Perputaran piutang (receivable turnover) adalah rasio keuangan yang diperoleh dari pembagian total penjualan kredit terhadap piutang. Rasio ini menunjukkan berapa kali piutang usaha dapat dikumpulkan selama periode akuntansi dan juga mengukur seberapa efektif kebijakan kredit dan penagihan perusahaan.
Rumus dan implikasi rasio perputaran piutang
Perputaran piutang usaha = Penjualan / Rata-rata piutang usaha
Rasio perputaran piutang yang tinggi mungkin menunjukkan bahwa prosedur pengumpulan kredit perusahaan sangat efektif. Namun, rasio yang tinggi juga dapat dihasilkan dari kebijakan kredit atau penagihan yang terlalu ketat, yang mana dapat merusak penjualan jika pesaing menawarkan persyaratan kredit yang lebih lunak kepada pelanggan.
Demikian juga, rasio yang rendah relatif terhadap rata-rata industri akan menimbulkan pertanyaan mengenai efektifitas kebijakan kredit atau prosedur penagihan piutang.
Seperti halnya rasio perputaran persediaan, perbandingan sederhana dari pertumbuhan penjualan perusahaan dengan pertumbuhan penjualan industri dapat membantu menentukan apakah alasan di balik rasio perputaran piutang yang tinggi adalah persyaratan kredit yang ketat atau manajemen piutang yang efektif.
Kita juga dapat membandingkan data terkini dari piutang ragu-ragu dengan data historis ataupun perusahaan pembanding untuk menilai apakah perputaran piutang yang rendah merupakan akibat dari masalah manajemen kredit.