• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
  • Ekonomi
  • Keuangan
Home › Keuangan › Analisa keuangan

Sunk Cost: Contoh, Kekeliruan

April 15, 2022 · Ahmad Nasrudin

Sunk Cost Contoh, Kekeliruan

Contents

  • Contoh sunk cost
  • Sunk cost fallacy
  • BACAAN SELANJUTNYA

Biaya hangus (sunk cost) adalah biaya yang telah dikeluarkan bisnis dan tidak dapat dipulihkan. Ini kontras dengan biaya prospektif, yaitu biaya yang akan dihadapi perusahaan di masa depan, seperti biaya pembelian persediaan atau biaya bahan baku.

Karena sunk cost tidak dapat dipulihkan, itu tidak boleh dipertimbangkan ketika membuat keputusan untuk terus berinvestasi dalam proyek yang sedang berlangsung. Ini tidak relevan dalam pengambilan keputusan karena tidak mempengaruhi jalannya keputusan dan tidak akan membutuhkan pengeluaran uang tunai di masa depan.

Contoh sunk cost

Biaya tetap seperti mesin dan peralatan adalah biaya hangus. Contoh lain adalah biaya semu (quasi cost) seperti utilitas, yang tetap sama pada rentang output tertentu tetapi pindah ke tingkat konstan lainnya di luar kisaran.

Ambil kasus, untuk meningkatkan kapasitas produksi, pabrikan membeli mesin baru. Karena telah dibeli, jumlah rupiah pembelian telah hilang secara permanen. Bisnis juga tidak akan menghitungnya sebagai biaya dalam penganggaran di periode mendatang.

Dalam kasus lain, perusahaan ingin memasuki pasar baru untuk produk saat ini. Perusahaan memutuskan untuk menghabiskan Rp20 juta untuk riset pasar. Penelitian menunjukkan bahwa produk tersebut akan gagal di pasar baru. Perusahaan tidak melanjutkan ekspansi ke pasar baru dan karenanya, Rp20 juta merugi.

Sunk cost fallacy

Sunk cost fallacy muncul ketika perusahaan secara ketat mendukung keputusan awal karena telah menempatkan uang pada suatu proyek. Perusahaan berpikir dapat memulihkan uang yang hilang. Padahal itu hanya akan menghasilkan kerugian yang lebih tinggi dan pengambilan keputusan yang tidak rasional.

Misalnya, perusahaan telah membeli mesin untuk menghasilkan produk baru. Riset pasar menunjukkan bahwa produk tersebut tidak akan berhasil karena konsumen tidak menginginkannya. Alih-alih segera menjual aset ini sebelum usang, perusahaan meningkatkan pengeluaran iklan. Perusahaan berharap bahwa dengan pengeluaran iklan yang lebih tinggi, konsumen akan menjadi sadar dan tertarik untuk membeli produk. Dengan demikian, perusahaan dapat terhindar dari kerugian pembelian mesin.

Namun, apa yang dilakukan perusahaan justru menimbulkan lebih banyak kerugian. Konsumen tidak membeli produk, misalnya, karena tidak secanggih produk pesaing.

BACAAN SELANJUTNYA

  • Belanja Modal
  • Penjatahan Modal Keras
  • Biaya Bahan Baku Langsung
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung
  • Biaya Overhead
  • Penetapan Biaya Penuh: Konsep, Komponen, Pro dan Kontra
  • Biaya Tetap: Contoh dan Mengapa Penting
  • Penganggaran Top-Down: Konsep, Tahapan, Keunggulan dan Kekurangan
  • Apa Saja Jenis Proyek Dalam Penganggaran Modal?

TRENDING

  • Values, Attitudes and Lifestyles (VALS): Kategori dan Mengapa Penting
  • Struktur Matriks: Cara Kerja, Keunggulan, Kelemahan 
  • Porter’s Five Forces: Konsep dan Penjelasan
  • Utilisasi Kapasitas: Hubungannya Dengan Profitabilitas, Permintaan Agregat dan Ekonomi
  • Penelusuran Biaya
  • Saham Preferen: Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan
  • Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Pengertian, Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh
  • Menyusun dan Memastikan Proposisi Nilai Pelanggan yang Efektif
  • Menciptakan Nilai bagi Karyawan: Kunci Membangun Tenaga Kerja yang Produktif [Dengan Contoh]
  • Bagaimana Bisnis Menciptakan Nilai bagi Pelanggan [Dengan Contoh]
  • Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham dan Investor [Dengan Contoh]

CARI LEBIH BANYAK

KATEGORI

Analisa keuangan Bisnis Ekonomi Investasi Keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Primary Sidebar

TRENDING

  • Values, Attitudes and Lifestyles (VALS): Kategori dan Mengapa Penting
  • Struktur Matriks: Cara Kerja, Keunggulan, Kelemahan 
  • Porter’s Five Forces: Konsep dan Penjelasan

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh

Copyright © 2025 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami