Contents
Dalam ekonomi, tabungan rumah tangga (household savings) mengacu pada uang yang tersisa setelah rumah tangga membayar pajak dan menghabiskannya untuk konsumsi barang dan jasa. Ini sangat penting untuk pertumbuhan jangka panjang ekonomi karena merupakan sumber utama dana pinjaman dalam negeri, selain tabungan dari sektor bisnis dan publik.
Tabungan dari sektor rumah tangga membentuk tabungan domestik suatu negara (atau tabungan nasional). Itu sama dengan tabungan publik dan tabungan swasta. Tabungan publik adalah kelebihan uang dari sektor pemerintah, sementara tabungan swasta berasal dari sektor swasta (rumah tangga dan bisnis).
Di pasar modal, uang bergerak dari sektor rumah tangga ke sektor bisnis, misalnya, dengan menginvestasikannya ke dalam surat utang atau saham perusahaan. Perusahaan dapat menggunakannya untuk mendanai investasi modal. Untuk alasan ini, tabungan dari sektor rumah tangga sangat penting untuk meningkatkan kapasitas produktif sektor bisnis.
Menghitung tingkat tabungan rumah tangga
Tingkat tabungan menunjukkan berapa banyak rumah tangga menyimpan pendapatan mereka daripada yang dibelanjakan untuk konsumsi barang dan jasa. Untuk menghitungnya, kita membagi tabungan dengan pendapatan disposabel (atau pendapatan sekali pakai).
Misalnya, ketika seseorang menabung sekitar Rp500.000 dari total pendapatan sekali pakai Rp5.000.000, tingkat tabungan adalah 10%.
Tingkat tabungan rumah tangga = (Tabungan rumah tangga / Pendapatan disposabel) x 100%
Tingkat tabungan bervariasi antara kelompok pendapatan. Mereka yang berpendapatan tinggi akan memiliki rasio tabungan yang lebih tinggi daripada mereka yang berpenghasilan lebih rendah. Mereka menabung lebih banyak karena telah memenuhi kebutuhan yang paling diinginkan.
Faktor faktor kunci
Penghasilan sekali pakai adalah penentu utama tabungan. Tarif pajak pribadi juga merupakan faktor lainnya.
Sementara itu, faktor penentu lainnya termasuk suku bunga riil (suku bunga yang disesuaikan dengan inflasi), ketersediaan kredit, kekayaan rumah tangga, dan ekspektasi pendapatan. Hutang dan kewajiban yang ada juga merupakan faktor lainnya karena mengurangi uang yang tersisa untuk rumah tangga.
- Penghasilan. Rumah tangga berpenghasilan tinggi biasanya mengalokasikan lebih banyak pendapatan untuk tabungan daripada konsumsi. Sebaliknya, karena mereka tidak dapat memenuhi barang yang paling diinginkan, rumah tangga berpenghasilan rendah mengkonsumsi lebih banyak daripada yang mereka tabung.
- Suku bunga. Suku bunga riil yang tinggi membuat tabungan lebih menarik. Mengapa suku bunga riil? Suku bunga nominal yang tinggi tidak akan berguna jika inflasi juga tinggi. Ketika lebih rendah dari tingkat inflasi, pengembalian aktual tidak dapat mengimbangi penurunan daya beli uang. Karenanya, rumah tangga enggan menabung.
- Ekspektasi penghasilan di masa depan. Rumah tangga meningkatkan konsumsi daripada menabung ketika mereka optimis dengan pendapatan mereka di masa depan. Ini biasanya terjadi selama ekspansi ekonomi.
- Kekayaan. Peningkatan nilai aset mendorong rumah tangga untuk mengkonsumsi lebih banyak. Ketika nilai aset meningkat, rumah tangga sadar mereka telah mencapai target akumulasi kekayaan mereka tanpa menabung lebih banyak.
- Pajak. Pajak pribadi yang lebih tinggi mengurangi pendapatan disposabel, sehingga mengurangi alokasi uang untuk konsumsi dan tabungan.
Mengapa tabungan rumah tangga penting?
Tabungan dari sektor rumah tangga adalah sumber pasokan dana domestik untuk investasi modal. Rumah tangga menabung uang mereka ke berbagai jenis aset, seperti deposito, saham, dan obligasi. Sebagai imbalannya, mereka menerima pendapatan bunga, dividen, atau capital gain.
Di sisi lain, untuk meningkatkan produksi, perusahaan memerlukan uang untuk membeli peralatan baru dan aset modal lainnya. Mereka kemudian mengumpulkan dana, misalnya, dengan menerbitkan obligasi.
Penawaran-permintaan uang terjadi di pasar keuangan. Ketika rumah tangga berinvestasi dalam obligasi korporasi, uang mengalir ke sektor bisnis. Sekarang, dengan uang tersebut, perusahaan dapat berinvestasi dan meningkatkan kapasitas produktif mereka.
Investasi dalam aset modal sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi. Ini adalah pendorong utama dalam meningkatkan kapasitas produktif ekonomi. Kapasitas produksi yang lebih tinggi mendorong perekonomian untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa, tanpa menyebabkan tekanan inflasi.
Tabungan juga memungkinkan kita untuk mengumpulkan kekayaan. Selain pendapatan, kekayaan adalah penentu penting untuk konsumsi. Peningkatan konsumsi rumah tangga meningkatkan permintaan agregat merangsang pertumbuhan PDB riil.
Tabungan juga menjadi bantal ketika masa sulit. Dengan menabung, rumah tangga mengorbankan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Karena alasan ini, menabung memungkinkan rumah tangga untuk mendukung kesejahteraan mereka.