• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco.

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
    • Bisnis dan strategi
    • Pemasaran
    • Sumber daya manusia
    • Operasi
  • Keuangan
    • Analisa Keuangan
    • Investasi
  • Ekonomi
    • Pengantar Ilmu Ekonomi
    • Mikroekonomi
    • Makroekonomi
  • Belajar Online
    • Coursera
    • Udacity
    • Udemy
    • Skillshare
    • Magoosh
You are here: Home / Blog / 8 Alasan Kenapa Diversifikasi Bisnis Gagal

8 Alasan Kenapa Diversifikasi Bisnis Gagal

Diupdate pada August 29, 2019 oleh Ahmad Nasrudin

8 Alasan Kenapa Diversifikasi Bisnis Gagal

Diversifikasi menjadi salah satu jalan untuk mengurangi ketergantungan pendapatan dari lini bisnis tertentu. Diversifikasi sangat membantu terutama untuk mengkompensasi jika salah satu bisnis sedang lesu. Jadi, melalui diversifikasi, perusahaan berusaha untuk mengurangi risiko konsentrasi pendapatan.

Biasanya, akuisisi menjadi salah satu langkah yang paling banyak diambil perusahaan ketika ingin mendiversifikasi bisnis. Strategi ini relatif lebih cepat dibandingkan dengan membangun bisnis secara internal .

Jenis diversifikasi

Diversifikasi dapat mengambil beberapa bentuk. Ada perusahaan yang mendiversifikasi bisnis ke segmen yang masih terkait dengan bisnis saat ini. Misalnya, perusahaan otomotif mendiversifikasi bisnis dengan masuk pada bisnis ban atau bisnis dealer mobil.

Sebaliknya, ada juga diversifikasi yang dilakukan ke segmen yang benar-benar tidak terkait. Ini dikenal dengan strategi konglomerasi. Contohnya adalah ekspansi perusahaan otomotif ke sektor perkebungan.

Alasan kegagalan diversifikasi

Kita banyak melihat perusahaan konglomerat yang telah sukses membangun berbagai bisnis, yang mana masing-masing tidak terkait. Contohnya adalah Astra International Tbk. Perusahaan ini tidak hanya memiliki usaha otomotif, tetapi juga bank, perusahaan pembiayaan, dan perkebungan.

Meski banyak yang sukses, namun tidak sedikit pula perusahaan yang tidak suses. Bahkan, itu memaksa mereka mengurangi ruang lingkup pasar produk mereka melalui divestasi.

Ada sejumlah alasan mengapa diversifikasi gagal, berikut adalah diantaranya:

  1. Setiap organisasi memiliki budaya yang unik. Oleh karena itu, sangat penting bahwa budaya yang berbeda dari hasil diversifikasi masih cukup kompatibel untuk menghindari benturan budaya perusahaan secara berlebihan.
  2. Kesalahan identifikasi pasar. Perusahaan mungkin mengakuisisi bisnis ketika pasar sedang booming, yang mana terlihat menarik. Padahal, permintaan di bisnis tersebut tidak berkesinambungan, misalnya karena pengaruh teknologi.
  3. Banyak perusahaan yang ingin mendiversifikasi bisnis tetapi tidak memiliki kapasitas untuk melakukannya. Mereka tidak memiliki keterampilan manajerial untuk berhasil mengintegrasikan kegiatan baru.
  4. Usaha baru seringkali luput dari perhatian dewan direksi.
  5. Bias identifikasi. Banyak perusahaan yang mendiversifikasi ke industri yang tampaknya terkait, ternyata tidak. Misalnya, perusahaan pembuat minuman kopi mungkin melakukan diversifikasi ke kafe sebagai cara menjual lebih banyak minuman kopi, tanpa menyadari bahwa penjualan minuman kopi adalah komponen kecil dalam operasi kafe yang sukses.
  6. Terlalu konservatif untuk tumbuh. Banyak perusahaan yang memulai langkah diversifikasi untuk pertama kalinya cenderung mengadopsi pendekatan yang pemalu, dan hanya membuat langkah yang relatif kecil. Selain tidak mencapai keunggulan kompetitif di industri di mana perusahaan melakukan diversifikasi, langkah-langkah kecil juga menderita karena kurangnya perhatian direksi dan kesulitan integrasi.
  7. Keterampilan fungsional yang tidak memadai. Jika perusahaan yang melakukan diversifikasi tidak memiliki kompetensi inti yang menjadi penentu keberhasilan, ini harus diimpor dengan cepat atau langkah tersebut mungkin gagal.
  8. Diversifikasi sering kali melibatkan masuk ke industri baru, di mana gaya manajemen mungkin sangat berbeda dari yang dibutuhkan di bisnis inti. Manajemen puncak sering gagal mengenali perbedaan-perbedaan seperti itu, dan berusaha untuk memperkenalkan budaya, nilai-nilai, dan sistem kontrol yang, walaupun relevan dengan bisnis inti, sepenuhnya tidak sesuai dengan bisnis baru.

Topik: Strategi Kategori: Blog

AFFILIATE

If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›

5 ARTIKEL TERBARU

Mazhab Ekonomi Austria Pandangan, Kritik, dan Literatur

Mazhab Ekonomi Austria: Pandangan, Kritik, dan Literatur

Apa itu: Mazhab ekonomi Austria (Austrian school of economics) adalah mazhab ekonomi yang

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Apa itu: Pemberian lisensi (licensing) adalah pengaturan di mana pemberi lisensi memberikan hak

Opsi Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Opsi: Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Apa itu: Opsi (option) adalah hak untuk membeli atau menjual sejumlah komoditas, mata uang, atau

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Apa itu: Kontrak adalah perjanjian yang dapat ditegakkan secara hukum antara dua pihak atau lebih.

Surat Berharga. Contohnya Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Surat Berharga di Pasar Keuangan: Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Apa itu: Efek atau surat berharga (securities) adalah sertifikat atau aset keuangan yang dapat

Primary Sidebar

TOP-3 ARTIKEL

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Footer

TOP-5 ARTIKEL

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan
  • Fleksibilitas Strategis: Definisi, Penjelasan Singkat
  • Intervensi Pemerintah: Alasan, Contoh, dan Dampak

TELUSURI LAGI

KATEGORI

Akuntansi dan Keuangan Analisa Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

TOPIK

Anggaran Pemerintah Ekonomi Internasional Ekuilibrium Pasar Makroekonomi Manajemen Bisnis Motivasi PDB Pemasaran Perdagangan Internasional Permintaan Agregat Pertumbuhan Ekonomi Rasio Keuangan Struktur Organisasi

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami