Contents
Kurva permintaan yang miring ke bawah berlaku pada hampir pada sebagian kasus kita sehari-hari. Itu menunjukkan hubungan negatif antara harga dengan kuantitas yang diminta. Itu sesuai dengan hukum permintaan.
Menurut hukum permintaan, harga yang lebih tinggi menurunkan kesediaan dan kemampuan konsumen untuk membeli, menyebabkan kuantitas yang diminta turun. Sebaliknya, harga yang lebih rendah meningkatkan kesediaan dan kemampuan konsumen untuk membeli, mendorong peningkatan kuantitas yang diminta. Jika kita menggambarkannya ke dalam sebuah grafik, itu menghasilkan kurva permintaan yang miring ke bawah.
Ekonom menjelaskan alasan kurva permintaan yang miring ke bawah melalui tiga konsep: utilitas marginal yang semakin berkurang, efek pendapatan dan efek substitusi. Itu mengaitkan perubahan harga dengan kepuasan, pendapatan riil dan pilihan kita.
Apakah kurva permintaan selalu miring ke bawah?
Dalam kasus spesifik, hubungan negatif antara harga dan kuantitas yang diminta tidak berlaku. Permintaan beberapa barang justru berlaku sebaliknya. Harga lebih tinggi meningkatkan kuantitas yang diminta. Dalam kasus yang lain, harga lebih rendah menurunkan kuantitas yang diminta. Atau, dengan kata lain, kurva permintaan mereka miring ke atas (positif).
Dua contoh barang dengan kurva permintaan yang miring ke atas adalah barang Giffen dan barang Veblen. Barang Giffen adalah barang inferior. Tapi, tidak seperti barang inferior lainnya, penurunan harga mereka menurunkan kuantitas yang diminta. Konsumen mengasosiasikan harga yang lebih rendah dengan kurang layak atau berkualitas lebih buruk.
Sementara itu, barang Veblen bisa kita temukan pada berbagai barang mewah seperti berlian atau mobil mewah. Kurva permintaan mereka memiliki kemiringan positif karena harga lebih tinggi meningkatkan citra atau prestise. Konsumen kaya membeli mereka untuk menunjukkan status. Sehingga, ketika harga mereka naik, konsumen kaya semakin meminati mereka, meningkatkan kuantitas yang diminta.
Dalam kasus lain, hukum permintaan juga tidak berlaku jika konsumen lebih mempertimbagkan faktor lain daripada harga. Ambil contohnya pendapatan. Ketika pendapatan konsumen naik, mereka meningkatkan permintaan terhadap sebuah produk, bahkan ketika harganya naik. Itu karena mereka tidak hanya menginginkan produk, tapi memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk membelinya seiring dengan peningkatan pendapatan mereka. Dengan lebih banyak uang, harga mungkin bukan menjadi persoalan.
Apa tiga alasan untuk menjelaskan kurva permintaan yang miring ke bawah?
Ekonom mengajukan tiga konsep penting untuk menjelaskan kemiringan kurva permintaan. Mereka adalah:
- Utilitas marginal yang semakin berkurang
- Efek pendapatan
- Efek substitusi
Yang pertama menjelaskan kepuasan yang kita peroleh dengan harga yang bersedia kita bayar. Sedangkan, dua terakhir menghubungkan harga dengan pendapatan riil dan pilihan kita.
Utilitas marginal yang semakin berkurang
Utilitas marginal berarti kepuasan ekstra yang kita peroleh ketika kita mengkonsumsi satu unit lagi. Ekonom menggunakannya untuk menjelaskan kemiringan kurva permintaan dengan menghubungkannya dengan harga yang bersedia kita bayar.
Berdasarkan hukum utilitas marginal yang semakin berkurang, semakin banyak kita mengkonsumsi barang, kepuasan ekstra yang kita rasakan akan semakin turun untuk setiap unit tambahan. Oleh karena itu, kita hanya bersedia mengkonsumsi dan membayar unit berikutnya jika harganya lebih rendah daripada unit sebelumnya.
Mengapa demikian?
Mari ambil contoh sederhana. Pada suatu waktu, kita sangat menginginkan pizza. Sehingga, meskipun tidak ada diskon atau voucher, kita tetap membelinya. Kita memiliki uang yang cukup untuk memborong banyak untuk sekedar memuaskan keinginan kita.
Kita membeli pizza pertama. Setelah memakannya, kita merasa agak kenyang dan puas. Kemudian, kita menambah pizza kedua, membuat kita merasa lebih kenyang dan puas.
Pizza pertama memberikan kepuasan yang lebih tinggi daripada yang kedua karena, kita benar-benar menginginkannya. Ketika kita memakannya, itu terasa nikmat sekali. Sedangkan, pizza kedua memberikan kepuasan lebih sedikit karena selain kita sudah agak kenyang, kita juga sudah cukup puas dengan pizza pertama.
Meskipun masih memiliki uang di saku, kita akan berpikir dua kali untuk membeli pizza ketiga kalinya. Kita sudah mulai kenyang. Sehingga, kenikmatan yang kita peroleh dari pizza ketiga tidak setinggi pizza kedua atau pertama. Kita kemungkinan mengambilnya jika harganya lebih rendah daripada pizza kedua.
Kasus tersebut menunjukkan bagaimana utilitas marjinal semakin berkurang setiap kali kita menambah unit untuk dikonsumsi. Kita sudah relatif puas dengan unit sebelumnya yang kita konsumsi. Sehingga, kita akan bersedia membeli setiap unit tambahan hanya jika harganya semakin rendah. Itu karena setiap unit berturut-turut yang kita konsumsi menghasilkan semakin sedikit manfaat.
Efek pendapatan
Efek pendapatan menghubungkan perubahan harga dengan perubahan pendapatan riil kita dan kesediaan dan kemampuan kita untuk membeli. Kita bisa menggunakannya untuk menjelaskan mengapa kurva permintaan miring ke bawah.
Pendapatan riil adalah pendapatan kita yang diukur dari berapa banyak barang yang kita dapat dengan uang yang kita miliki. Misalnya, kita menghabiskan pendapatan $1,000 untuk membeli sebuah barang seharga $10. Dan, kita mendapatkan 100 unit. Pendapatan senilai 100 unit tersebutlah pendapatan riil kita.
Berapa banyak unit yang kita beli, itu tidak hanya tergantung pada nominal pendapatan kita. Tapi, itu juga tergantung pada harga barang. Sekarang, kita asumsikan nominal pendapatan kita tidak berubah, tetap di $1.000.
Jika harga barang tersebut turun, pendapatan riil naik. Dengan pendapatan yang sama, kita bisa mendapatkan lebih banyak barang. Itu mendorong kita meminta lebih banyak.
Katakanlah harga turun menjadi $5. Sekarang, kita bisa membeli sebanyak 200 unit dengan $1.000.
Sebaliknya, ketika harga naik, pendapatan riil kita turun. Kita tidak bisa membeli sebanyak sebelumnya dengan pendapatan saat ini. Itu mendorong kita untuk mengurangi kuantitas yang diminta.
Misalnya, harga naik menjadi $20. Sekarang, kita hanya bisa membeli 50 unit.
Sebagai kesimpulan, penurunan harga meningkatkan pendapatan riil, mendorong peningkatan kuantitas yang diminta. Tapi, jika harga naik, pendapatan riil kita turun, mendorong kita mengurangi kuantitas yang diminta. Sebagai catatan: hubungan ini hanya berlaku untuk barang normal.
Efek substitusi
Efek substitusi berurusan dengan pilihan kita. Apa yang kita lakukan ketika harga sebuah produk berubah? Ekonom mengaitkannya dengan pilihan yang tersedia: sebuah produk vs. produk substitusinya.
Kita memiliki beberapa alternatif dalam mengkonsumsi. Kita bisa memilih sebuah produk atau produk substitusinya, tergantung mana yang lebih menarik. Memilih yang satu berarti meninggalkan yang lain karena mereka memuaskan kebutuhan yang sama. Tidak masuk akal memilih keduanya karena uang kita terbatas atau memang karena kedua produk pada dasarnya adalah sesuatu yang sama.
Oleh karena itu, dengan uang yang sama, kita memilih satu dari dua alternatif. Mengasumsikan faktor lain adalah konstan, harga relatif adalah pertimbangan kita. Kita akan memilih yang lebih murah dan meninggalkan yang lebih mahal.
Misalnya, produk A memiliki kegunaan yang sama dengan produk B. Asumsikan hanya satu produk yang mengalami perubahan harga. Jika harga produk A naik, maka kita akan beralih ke substitusinya, produk B. Karena harga produk B tetap, itu sekarang lebih murah, meningkatkan kuantitasnya yang diminta.
Sebaliknya, kenaikan harga produk B akan mendorong kita untuk beralih ke produk A karena relatif lebih murah. Akibatnya, kuantitasnya yang diminta meningkat.
Sebagai kesimpulan, ketika harga sebuah produk naik, beberapa konsumen beralih ke substitusinya, mengurangi kuantitasnya yang diminta. Sebaliknya, jika harganya turun, beberapa konsumen beralih dari produk substitusi ke produk tersebut, meningkatkan kuantitas yang diminta.
Bacaan selanjutnya
- Kurva Permintaan: Jenis, Cara Menggambarnya Dari Fungsi Permintaan
- Alasan Kurva Permintaan Miring Ke Bawah
- Apa perbedaan pergerakan dan pergeseran kurva permintaan?
- Apa itu Hukum Permintaan? Bagaimana Cara Kerjanya?
- Tiga Asumsi yang Mendasari Hukum Permintaan
- Apa Lima Pengecualian Terhadap Hukum Permintaan?
- Apa Perbedaan Antara Perubahan Permintaan dan Perubahan Kuantitas yang Diminta?
- Permintaan Individu: Definisi, Kurvanya, Faktor Penentu
- Permintaan Pasar: Definisi, Cara Menghitung, Penentu
- Apa enam penentu permintaan non-harga? Contoh-contohnya.
- Apa saja jenis-jenis permintaan?
- Permintaan Dalam Ilmu Ekonomi: Arti dan Faktor Penentu