Contents
Pendapatan adalah uang yang diperoleh oleh organisasi. Bisnis memperolehnya dengan menjual produk. Pemerintah menerimanya melalui pungutan pajak. Itulah mengapa saya tidak menggunakan kata “penjualan produk” karena, dalam kasus pemerintah, mereka tidak menjual produk.
Maknanya dalam akuntansi
Maknanya sedikit berbeda dalam akuntansi dan pelaporan keuangan. Pendapatan tidak sama uang yang masuk. Perusahaan Anda mungkin telah mencatatnya dalam laporan keuangan meski belum menerima uang.
Akuntansi akrual memungkinkan perusahaan Anda untuk melakukannya. Perusahaan Anda dapat mengakui pendapatan, terlepas dari kapan uang akan masuk.
Contohnya adalah piutang usaha. Perusahaan Anda telah mengirimkan barang ke pelanggan, tapi belum menerima uang. Sebagai gantinya, dalam laporan keuangan, selama belum dibayar, perusahaan Anda mengakui piutang usaha di aset lancar.
Setelah uang masuk, perusahaan anda mengeliminasi piutang usaha dan mencatat kas. Singkatnya, pendapatan mewakili potensi uang yang masuk ke perusahaan Anda. Kenapa potensi? Ada kemungkinan pelanggan tidak membayarnya.
Akuntansi akrual kontras dengan akuntansi kas. Di bawah metode kas, tidak ada perbedaan pendapatan dan uang yang masuk. Metode ini mengakui pendapatan hanya jika perusahaan anda telah menerima uang.
Karena itu, akuntan mendefinisikan pendapatan sebagai aliran sumber daya ekonomi yang masuk ke perusahaan.
Bagaimana menghitung pendapatan
Menghitung pendapatan relatif mudah untuk barang. Itu sedikit lebih sulit untuk jasa. Menggunakan rumus dasar, anda dapat menghitung pendapatan dengan mengalikan jumlah unit yang dijual dengan harga barang atau jasa. Berikut ini adalah rumusnya:
Pendapatan = Unit terjual x Harga per unit
Misalnya, perusahaan anda menjual 10 unit produk dengan harga Rp150 per unit. Pendapatan anda sama dengan Rp1.500.
Sebagai catatan untuk Anda. Rumus di atas merujuk pada pendapatan kotor. Perusahaan anda harus menyesuaikannya dengan beberapa item untuk pelaporan keuangan seperti diskon pembelian, retur penjualan (sales return), tunjangan penjualan (sales allowance) dan jumlah yang tidak mungkin untuk dapat dikumpulkan.
Bagaimana melaporkannya dalam laporan keuangan
Dalam laporan keuangan pendapatan berbeda dari income (atau profit). Yang terakhir adalah istilah lain untuk laba. Operating income berarti itu laba operasi, begitu juga net income = laba bersih. Income adalah pendapatan perusahaan anda setelah dikurangi beban.
Income (laba) = Pendapatan – Beban
Sedangkan, total pendapatan adalah penjumlahan pendapatan operasi dan nonoperasi. Itu mencakup:
- Penjualan
- Gain
- Keuntungan investasi
Ketiganya mewakili aliran sumber daya ekonomi ke perusahaan. Dan secara umum, pengakuan pendapatan muncul ketika ada peningkatan aset atau penurunan kewajiban yang disebabkan oleh penyediaan produk kepada pelanggan.
Anda dapat melihat angka pendapatan pada pertama baris dari di laporan laba rugi, karena itu disebut juga dengan “top line”.
Apa saja jenis pendapatan perusahaan
Dalam akuntansi, pendapatan merupakan arus masuk sumber daya ke perusahaan. Contohnya adalah penjualan, keuntungan, dan pendapatan investasi. Penjualan berasal dari kegiatan operasi perusahaan, yaitu menyediakan barang atau jasa. Sementara itu, keuntungan dan pendapatan investasi berasal dari kegiatan non-operasional.
Perbedaan pendapatan operasi vs. non-operasi
Kita menyebut aliran masuk dari aktivitas utama sebagai pendapatan operasi. Misalnya, pembuat mobil melaporkan pendapatan saat menjual kendaraan otomatis, tunai, atau kredit. Demikian pula, bunga adalah pendapatan operasi untuk bank. Karena berasal dari kegiatan utama, mereka lebih dapat diprediksi daripada dari kegiatan non-operasional.
Di sisi lain, aliran masuk dari luar kegiatan utama adalah pendapatan non-operasional. Ambil contoh perusahaan manufaktur. Penghasilan dari kenaikan nilai tukar dan pendapatan bunga termasuk dalam kategori ini. Demikian juga, penjualan aset tetap perusahaan tidak termasuk dalam kategori operasi. Mereka sering tidak dapat diprediksi dan tidak mungkin terulang di periode mendatang. Karena itu, Anda perlu berhati-hati dalam menganalisis laporan keuangan, terutama ketika ada lonjakan laba karena peningkatan pendapatan non-operasional.
Tolong dicatat. Kategori operasi dan non-operasi bervariasi di antara perusahaan. Itu tergantung pada kegiatan utama mereka. Dalam contoh di atas, pendapatan bunga adalah non-operasional untuk produsen karena itu bukan bisnis inti mereka. Mereka tidak memberikan pinjaman, jadi mereka tidak menghasilkan bunga. Penghasilan bunga seperti itu mungkin berasal dari uang yang mereka setor di bank.
Tapi, bagi bank, pendapatan bunga adalah pendapatan operasional. Bank mendapatkan uang dari bunga pinjaman yang mereka kenakan kepada pelanggan. Jadi, ketika pelanggan membayar bunga, itu adalah arus masuk operasi untuk perusahaan.
Pendapatan kotor dan bersih
Saya akan bahas ringkas dua istilah yang terkait dengan pendapatan:
- Pendapatan kotor
- Pendapatan bersih
Anda menghitung pendapatan kotor dengan mengalikan setiap unit produk atau layanan yang dijual dengan harga jual unit masing-masing.
Sedangkan, pendapatan bersih adalah pendapatan kotor setelah anda sesuaikan dengan item seperti diskon, retur penjualan dan jumlah yang tidak mungkin untuk dapat dikumpulkan.
Mari kita ambil contoh. Perusahaan anda menjual 40 unit produk dengan harga Rp200 per unit. Katakanlah, untuk meningkatkan penjualan, perusahaan anda menawarkan diskon 10%. Dari contoh tersebut, pendapatan setara dengan: Rp200 x 40 = Rp800. Sedangkan, pendapatan bersih sama dengan: Rp800 x (100%-10%) =Rp720.
Menurut segmen
Dalam laporan keuangan lengkap, perusahaan juga melaporkan pendapatan berdasarkan segmen. Mereka menentukan dari mana uang mereka berasal dan membaginya dengan lini produk atau wilayah geografis (misalnya, ekspor vs impor). Anda dapat menemukan pendapatan berdasarkan segmen dalam catatan atas laporan keuangan.
Mari kita ambil contoh PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Anda bisa lihat, AALI melaporkan pendapatan berdasarkan lini produk. Perusahaan membukukan pendapatan bersih pada 2018, sebesar Rp19,08 triliun. Dari jumlah ini, sekitar Rp16,76 triliun berasal dari penjualan minyak sawit mentah dan turunannya. Sekitar Rp2,11 triliun berasal dari penjualan inti sawit dan turunannya. Perusahaan juga melaporkan pendapatan lainnya sebesar Rp206,67 miliar.
Bagaimana perusahaan melaporkannya?
Dua metode akuntansi untuk melaporkan pendapatan: akuntansi kas dan akuntansi akrual.
Akuntansi kas mengakui pendapatan ketika perusahaan menerima pembayaran tunai. Selama mereka belum menerima uang dari pelanggan, perusahaan tidak mengakui itu sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi. Jadi, dalam metode ini, pendapatan sama dengan uang yang masuk ke perusahaan.
Akuntansi akrual mengakui pendapatan ketika perusahaan menyediakan barang dan jasa, bahkan jika uang tidak berpindah tangan. Akuntansi akrual tidak selalu bertepatan dengan penerimaan kas. Metode ini memunculkan dua akun yang terkait dengan pendapatan, yaitu:
- Pendapatan diterima di muka (unearned revenue) atau pendapatan yang ditangguhkan (deferred revenue)
- Pendapatan akrual (accrued revenue) atau (pendapatan yang belum ditagih (unbilled revenue).
Pendapatan diterima dimuka
Pendapatan diterima dimuka timbul ketika suatu perusahaan telah menerima uang tunai tetapi belum menyediakan barang atau jasa. Oleh karena itu, perusahaan memiliki kewajiban untuk mengirimkan barang atau memberikan layanan kepada pelanggan di kemudian hari. Untuk menjaga persamaan akuntansi seimbang, perusahaan mencatatnya di bagian liabilitas, sebagai akun kontra dari kas.
Selanjutnya, ketika pelanggan menerima barang atau jasa, perusahaan mengakui pendapatan. Pada saat yang sama, ini juga menghilangkan pendapatan yang diterima dari akun liabilitas.
Misalnya, perusahaan surat kabar telah menerima pembayaran berlangganan untuk tahun berikutnya. Ketika pembayaran diterima, kas (di bagian aset) dan pendapatan diterima di muka (di bagian liabilitas) meningkat dengan jumlah yang sama. Ketika sebuah perusahaan mengirim majalah, mereka mengakui pendapatan pada laporan laba rugi dan menghilangkan pendapatan yang diterima di muka dengan jumlah yang sama.
Pendapatan akrual
Dalam laporan keuangan, Anda mungkin lebih sering menemukannya dengan istilah piutang usaha atau piutang dagang.
Perusahaan melaporkan pendapatan akrual ketika telah menyediakan barang atau jasa tetapi belum menerima pembayaran dari pelanggan. Akun ini muncul di bagian aset karena mewakili aliran sumber daya potensial ke perusahaan.
Saat melaporkannya pada laporan keuangan, pada saat yang sama, perusahaan juga akan mengakui pendapatan pada laporan laba rugi. Dengan demikian, persamaan akuntansi tetap seimbang ketika aset, dan ekuitas meningkat dengan jumlah yang sama.
Lebih lanjut, ketika perusahaan telah menerima pembayaran, perusahaan mencatatnya dalam akun kas dan setara kas. Pada saat yang sama, perusahaan juga mengeliminasi piutang di bagian aset.
Bagaimana menganalisis pendapatan
Ketika pendapatan perusahaan Anda tumbuh dari waktu ke waktu, itu pertanda baik dari pertumbuhan perusahaan anda. Yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah beban. Apakah beban turun atau naik? Ketika beban tumbuh lebih rendah dari pendapatan, itu mengindikasikan anda menghasilkan keuntungan.
Anda dapat mengukur profitabilitas menggunakan rasio-rasio:
- Margin laba kotor
- Margin laba operasi
- Margin laba bersih
Anda menghitung rasio tersebut dengan membagi laba kotor, laba operasi, dan laba bersih dengan pendapatan perusahaan Anda.
Pertanyaan selanjutnya yang perlu anda jawab adalah dari mana sumber pendapatan? Apakah itu dari operasional atau non-operasional.
- Pendapatan operasional berasal dari bisnis utama perusahaan anda. Jika perusahaan anda adalah manufaktur, itu berasal dari penjualan produk
- Pendapatan non-operasional berasal dari kegiatan non-inti. Misalnya, pendapatan dari bunga deposito.
Idealnya, perusahaan anda harus memperolehnya dari operasional karena menandakan bisnis anda sukses menjual produk.
Terakhir, Anda juga dapat menggunakan angka pendapatan untuk menghitung pangsa pasar. Itu berguna untuk mengetahui posisi kompetitif perusahaan anda. Jika harga produk anda relatif sama dengan pesaing dan anda memiliki pangsa pasar lebih besar, itu menandakan perusahaan anda kompetitif.