Contents
Apa itu: Rasio cakupan biaya tetap (fixed charge coverage ratio) adalah rasio keuangan untuk mengukur seberapa mampu perusahaan menutupi pembayaran bunga dan sewa. Keduanya mewakili biaya tetap, di mana perusahaan harus membayarnya terlepas apakah perusahaan menghasilkan pendapatan atau tidak. Kita kemudian mengaitkannya dengan earning before interest and tax (EBIT) untuk menghitung rasio ini.
Rasio yang tinggi berarti memiliki kemampuan untuk membayar dengan baik sehingga itu lebih disukai. Perusahaan memiliki keuntungan yang memadai untuk untuk melunasi bunga utangnya dan melakukan pembayaran sewa, sehingga, kondisi keuangannya relatif aman.
Mengapa fixed charge coverage ratio penting?
Kreditur seperti bank dan pemegang obligasi memeriksa rasio ini untuk menilai kelayakan kredit perusahaan. Rasio ini memberitahu mereka seberapa mampu perusahaan untuk menutupi bunga dan sewa. Memeriksanya penting untuk mengevaluasi dan mengambil keputusan apakah mereka bersedia meminjamkan uang ke perusahaan atau tidak.
Pembayaran bunga dan pembayaran sewa adalah biaya tetap. Mereka memunculkan arus kas keluar reguler. Perusahaan harus membayarnya terlepas dari kondisi keuangan atau kinerja bisnisnya. Sehingga, ketika volume penjualan jatuh atau tidak menghasilkan pendapatan sama sekali, perusahaan tetap memiliki kewajibannya untuk membayar mereka.
Biaya tetap kontras dengan biaya variabel, di mana mereka naik dan turun mengikuti volume penjualan. Ketika volume penjualan turun, biaya variabel turun. Sebaliknya, ketika penjualan naik, biaya variabel naik.
Kita kemudian mengaitkan beban bunga dan sewa dengan ukuran laba, yakni EBIT. Ketika perusahaan menghasilkan EBIT yang relatif tinggi, kemampuannya untuk membayar biaya tetap tersebut adalah relatif baik. Semakin tinggi nilainya, semakin berkesinambungan kemampuan perusahaan dalam membayar biaya tetap. Sehingga, kreditur biasanya tidak akan khawatir untuk memperpanjang atau menawarkan utang tambahan.
Tapi, jika perusahaan tidak menghasilkan cukup keuntungan, perusahaan kemungkinan mengalami masalah dalam pembayaran. Kreditur akan menghindari perusahaan semacam ini karena uang yang mereka pinjamkan kemungkinannya tidak akan dibayar kembali.
Bagaimana menghitung fixed charge coverage ratio?
Menghitung fixed charge coverage ratio dimulai dari EBIT. Kita kemudian menambahkan beban sewa dan menggunakan hasilnya sebagai pembilang. Adapun, sebagai penyebut, kita menggunakan beban bunga plus beban sewa. Berikut adalah rumus fixed charge coverage ratio:
- Fixed charge coverage = (EBIT + Beban sewa)/ (Beban bunga + Beban sewa)
Beban bunga dan beban sewa mungkin dapat kita jumpai di laporan laba rugi. Jika tidak ada di laporan tersebut, kita bisa memeriksanya di catatan atas laporan keuangan.
Begitu juga, perusahaan mungkin menyajikan EBIT di laporan laba rugi dan mungkin tidak. Dan, jika tidak kita temukan, kita bisa menghitungnya secara manual. Kita bisa memulainya dari laba bersih dan kemudian, menjumlahkan kembali beban bunga dan pajak.
Dalam pendekatan yang lain, kita menghitung EBIT dengan memulainya dari pendapatan dan mengurangi itu dengan harga pokok penjualan dan beban operasional. Kita kemudian menambahkan hasilnya dengan pendapatan non-operasional dan kemudian menguranginya dengan beban-non operasional (tidak termasuk bunga dan sewa).
- EBIT = Laba bersih + Beban bunga + Beban pajak
- EBIT = Pendapatan – Harga pokok penjualan – Beban operasional + Pendapatan non-operasional + Beban non-operasional (tidak termasuk bunga dan sewa)
EBIT seringkali disamakan dengan laba operasi. Itu benar jika dalam perhitungan di atas kita mengecualikan pendapatan/beban non-operasional, yang mana nilainya seringkali fluktuatif dari waktu ke waktu. Pendapatan (beban) non-operasional bisa naik tajam di satu waktu dan menurun drastis di waktu yang lain. Dan untuk menghindari efek akibat fluktuasi semacam itu terhadap angka perhitungan, beberapa analis mengecualikannya.
Sekarang, ambil contoh sederhana. Sebuah perusahaan melaporkan EBIT sebesar $500.000. Adapun, pembayaran sewa dan bunga masing-masing adalah sebesar $20.000 dan $100.000. Dari informasi ini, kita mendapatkan fixed charge coverage ratio sebesar 4,3 kali = ($500.000+20.000)/($100.000+20.000).
Bagaimana menginterpretasikan fixed charge coverage ratio?
Rasio yang tinggi menunjukkan perusahaan memiliki keuangan yang aman untuk membayar bunga dan sewa. Mereka memiliki uang yang memadai karena laba yang saat ini dihasilkan bisa menutupi pembayaran tersebut. Mereka tidak harus mencairkan kas dan setara kas dari neraca atau mengajukan utang baru untuk membayarnya.
Sebaliknya, rasio yang rendah adalah tidak disukai karena perusahaan tidak cukup menghasilkan keuntungan untuk membayar beban bunga dan sewa. Misalnya, jika EBIT sama dengan beban bunga dan sewa, maka perusahaan hanya akan mampu membayar mereka sekali dengan laba yang dihasilkan. Akibatnya, kemampuan untuk melakukan pembayaran yang sama di periode berikutnya adalah sangat diragukan.
Kemudian, jika rasio yang rendah disertai dengan saldo kas dan setara kas yang tidak cukup, besar kemungkinan perusahaan mengalami gagal bayar. Itu menandakan perusahaan sedang mengalami masalah keuangan serius.
Menghadapi situasi tersebut manajemen mungkin mengambil langkah strategis seperti menjual piutang untuk menutupi pembayaran. Alternatifnya, mereka mempercepat penjualan persediaan secara kas, misalnya dengan menawarkan diskon atau menurunkan harga. Sehingga, mereka bisa mengumpulkan kas lebih cepat.
Opsi berikutnya untuk membayar adalah dengan mengajukan pinjaman baru. Tapi, memang, mengajukan pinjaman baru bisa menjadi alternatif yang mahal. Kreditur kemungkinan akan meminta bunga yang tinggi untuk mengkompensasi risiko yang tinggi.
Kreditur biasanya akan ragu untuk memberikan pinjaman, kecuali mungkin, perusahaan menawarkan jaminan. Mereka akan memeriksa lebih lanjut apakah perusahaan bisa memulihkan keuntungannya di masa depan atau tidak. Jika keuntungan tidak pulih, mereka mungkin tidak bersedia meminjamkan uang.
Bacaan selanjutnya
- Rasio Solvabilitas: Formula, Contoh dan Perhitungannya
- Rasio Utang Terhadap Aset: Perhitungan dan Interpretasi
- Rasio utang terhadap modal: Cara Menghitung dan Menginterpretasi
- Rasio Utang Terhadap Ekuitas: Perhitungan dan Interpretasi
- Rasio Aset Terhadap Ekuitas: Perhitungan dan Interpretasi
- Rasio Cakupan Bunga: Cara Menghitung dan Menginterpretasikannya
- Fixed Charge Coverage Ratio: Perhitungan dan Interpretasi