Contents
Apa itu: Ukuran bisnis (business size) adalah tentang seberapa besar operasi perusahaan. Hal ini dapat diukur dengan beberapa indikator, termasuk aset, pendapatan, produksi, kapitalisasi pasar, jumlah karyawan, dan modal yang diinvestasikan.
Ukuran bisnis penting. Hal ini dapat mempengaruhi kapasitas kompetitif perusahaan. Misalnya, perusahaan besar memiliki sumber daya yang besar untuk mendukung daya saing. Selain itu, mereka juga mendapat manfaat dari skala ekonomi yang lebih tinggi, yang tidak ada di perusahaan kecil. Akibatnya, itu membuat mereka menikmati biaya yang lebih rendah sambil meningkatkan output mereka.
Cara menentukan ukuran perusahaan
Beberapa indikator untuk menentukan ukuran perusahaan, antara lain:
Jumlah karyawan – berapa banyak orang yang direkrut oleh perusahaan. Bisnis besar mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja daripada bisnis kecil karena mereka beroperasi dalam skala besar.
Pendapatan – berapa banyak uang yang dihasilkan dari penjualan barang atau penyediaan jasa. Alternatifnya adalah dengan menggunakan ukuran volume penjualan.
Produksi – berapa banyak volume output yang dihasilkan. Indikator ini tidak relevan untuk bisnis jasa karena output mereka tidak dapat diukur seperti untuk perusahaan manufaktur.
Jumlah modal yang diinvestasikan – berapa banyak modal yang dimiliki oleh perusahaan. Biasanya berkorelasi positif dengan sumber daya yang ada. Misalnya, modal dapat merujuk pada jumlah modal ekuitas dan modal utang. Sebagai alternatif, kita dapat merujuk pada modal fisik seperti properti, pabrik, dan peralatan.
Kapitalisasi pasar – berapa nilai total saham yang dikeluarkan oleh perusahaan. Ini hanya berlaku untuk perusahaan publik, di mana sahamnya diperdagangkan oleh publik dan tercatat di bursa efek.
- Kapitalisasi pasar = Harga saham perusahaan x Jumlah saham beredar
Mengklasifikasikan ukuran bisnis
Empat kategori umum bisnis berdasarkan ukurannya adalah:
- Bisnis berukuran mikro
- Bisnis kecil-kecilan
- Bisnis menengah
- Bisnis berukuran besar
Klasifikasi mungkin berbeda antar lembaga dan antar negara. Setiap lembaga memiliki kategori dan definisi yang berbeda-beda. Beberapa mungkin menggunakan jumlah karyawan sebagai dasar untuk mengkategorikan. Sementara yang lain mungkin menggunakan omset atau pendapatan. Di Indonesia, misalnya, Badan Pusat Statistik mengkategorikan bisnis menjadi:
- Bisnis berukuran mikro: 1-4 pekerja
- Usaha kecil: 5 – 19 pekerja
- Usaha menengah: 20 – 99 pekerja
- Bisnis berukuran besar: 100 dan lebih banyak pekerja
Sementara itu, OECD menggunakan kategori berikut:
- Bisnis berukuran mikro: kurang dari 10 karyawan
- Usaha kecil: 10-49 karyawan
- Bisnis menengah: 50-249 karyawan
- Bisnis berukuran besar: lebih dari 250 karyawan
Selanjutnya, Komisi Eropa menggabungkan jumlah karyawan dan omset untuk mengkategorikan bisnis:
- Bisnis mikro: kurang dari 10 orang dan omset tahunan tidak lebih dari €2 juta.
- Usaha kecil; kurang dari 50 orang dan memiliki omset tahunan tidak lebih dari €10 juta.
- Bisnis menengah: kurang dari 250 orang dan memiliki omset tahunan tidak lebih dari €50 juta.
- Bisnis berukuran besar: 250 orang atau lebih dan memiliki omset tahunan lebih dari €50 juta.
Di Amerika Serikat, Small Business Administration (SBA) mengklasifikasikan bisnis ke dalam tiga kategori:
- Usaha kecil: pendapatan tahunan kurang dari $38,5 juta dan tidak lebih dari 1.500 karyawan.
- Bisnis menengah: pendapatan tahunan antara $38,5 juta dan $1 miliar dan 1.500 hingga 2.000 karyawan.
- Bisnis berukuran besar: pendapatan lebih dari $1 miliar dan lebih dari 2.000 karyawan.
Mengapa ukuran bisnis penting?
Bisnis besar memiliki modal dan sumber daya yang besar untuk tumbuh. Akibatnya, mereka memiliki skala ekonomi yang lebih baik, memungkinkan mereka menjadi lebih efisien. Sumber daya yang besar juga mendukung posisi pasar yang kuat dan daya tawar yang lebih besar dengan pelanggan dan pemasok.
Untuk ekonomi, bisnis besar memberikan lebih banyak output dan pekerjaan. Pengaruh mereka terhadap perekonomian bahkan lebih besar jika mereka mengoperasikan industri keuangan.
Ambil bank, misalnya. Ketika mereka semakin besar, mereka menjadi lebih strategis bagi perekonomian. Mereka memainkan peran utama dalam menggerakkan perekonomian melalui peran mereka sebagai pemberi pinjaman. Akibatnya, jika satu bank besar gagal, bisa mengguncang perekonomian. Untuk alasan ini, pemerintah biasanya mengeluarkan dana talangan hanya untuk mencegah kegagalan bank besar.
Selanjutnya, pemangku kepentingan sering mempertimbangkan ukuran bisnis ketika membuat keputusan ekonomi tentang perusahaan. Berikut beberapa contohnya:
Pelanggan sering memandang perusahaan besar secara positif. Mereka melihat perusahaan besar cenderung memiliki kualitas tinggi untuk menjaga reputasi dan citra positifnya. Di sisi lain, perusahaan peduli menjaga kualitas karena mereka tidak ingin reputasi mereka hancur. Dengan skala ekonomi yang lebih besar, mereka juga cenderung menawarkan harga yang lebih rendah.
Investor mempertimbangkan ukuran bisnis ketika mengalokasikan investasi ke saham perusahaan atau hutang perusahaan. Mereka mungkin menganggap perusahaan besar lebih aman karena mereka memiliki sumber daya yang besar, yang memungkinkan mereka memiliki kapasitas kompetitif dan kemampuan untuk menghasilkan uang besar.
Pekerja juga lebih nyaman bekerja di perusahaan besar karena menawarkan peluang yang lebih baik, termasuk gaji atau jenjang karir profesional. Selain itu, mereka juga dianggap menawarkan keamanan kerja lebih dari perusahaan kecil karena mereka lebih kompetitif.
Pemerintah dapat mengenakan tarif pajak yang berbeda sesuai dengan ukuran perusahaan. Atau, saat memberikan subsidi atau hibah, ukuran juga bisa menjadi pertimbangan.
Kreditur memperhatikan ukuran perusahaan untuk menentukan kapasitas perusahaan untuk meminjam. Bisnis besar memiliki kapasitas pinjaman yang lebih tinggi, sehingga lebih mudah untuk mencari pendanaan dari bank atau pasar modal.
Pemasok lebih menyukai perusahaan besar karena mereka lebih cenderung mendapatkan pesanan dalam jumlah besar. Dengan begitu, mereka dapat mencapai skala ekonomi yang lebih tinggi.