Contents
Apa itu: Arbitrase segitiga (triangular arbitrage) adalah pembelian dan penjualan secara simultan dari tiga mata uang yang berbeda dan upaya untuk mengeksploitasi ketidakkonsistenan antara nilai tukar mereka. Keuntungan bisa muncul ketika kurs silang ketiga mata uang tidak benar-benar cocok.
Katakanlah, seseorang menukar rupiah ke dolar AS. Dari dolar AS, ia kemudian mengubahnya menjadi Euro. Ketika dia melakukannya, arbitrase muncul ketika dia mendapat untung alih-alih mengubah rupiah ke euro secara langsung.
Di dunia nyata, peluang arbitrase jarang muncul. Pedagang valuta asing (valas) biasanya memiliki peralatan komputer atau program yang canggih untuk mengotomatisasi prosesnya. Jadi, meminimalkan keuntungan karena jeda waktu dalam pemrosesan transaksi. Selain itu, peluang arbitrase menurun karena biaya transaksi yang terlibat.
Dasar-dasar arbitrase segitiga
Arbitrase segitiga adalah manfaat bebas risiko ketika nilai tukar yang dikutip tidak sama dengan nilai tukar pasar. Atau dengan kata lain, pasar valuta asing tidak efisien. Oleh karena itu, nilai tukar dapat dinilai terlalu tinggi di satu pasar dan dinilai terlalu rendah di pasar lain. Dalam hal ini, pelaku pasar valuta asing, seperti bank internasional, memanfaatkan inefisiensi tersebut untuk mendapatkan keuntungan.
Perbedaan harga antara nilai tukar kecil. Oleh karena itu, agar arbitrase ini layak, transaksi harus melibatkan volume yang cukup besar.
Seringkali, transaksi menggunakan perdagangan margin untuk memperkuat pengembalian. Juga, seorang trader forex harus mengetahui biaya transaksi. Potensi biaya transaksi yang tinggi untuk menghapus manfaat dari perbedaan harga.
Cara kerja arbitrase segitiga
Peluang arbitrase di pasar forex rendah. Namun, beberapa trader forex mungkin masih mendapatkannya, terutama yang aktif trading forex (frekuensi tinggi).
Menggunakan algoritma kecepatan tinggi, mereka dapat dengan cepat mendeteksi kesalahan harga. Ketika mereka muncul di radar, mereka segera melakukan transaksi yang diperlukan.
Karena melibatkan banyak pemain, mereka merancang algoritme untuk mengidentifikasi dan mengeksekusi peluang arbitrase lebih cepat daripada pesaing. Ketika pedagang melakukan upaya serupa, pada akhirnya meningkatkan kecepatan eksekusi perdagangan di pasar valas. Itu pada akhirnya mengarah ke pasar yang lebih efisien dan mengurangi peluang untuk arbitrase di masa depan.
Contoh arbitrase segitiga
Katakanlah, Anda memiliki Rp 1 miliar. Asumsikan nilai tukar rupiah, euro, dan dolar AS adalah sebagai berikut:
- Rp14.019 / USD
- USD1.11 / EUR
- Rp 15.610 / EUR
Dari data ini, Anda mungkin memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan arbitrase. Triknya adalah:
- Pertama, Anda membeli dolar AS dengan rupiah yang Anda miliki. Dari Rp1 miliar yang Anda miliki, Anda mendapatkan USD71.332 = Rp1.000.000.000 / 14.019.
- Kemudian, Anda menjual dolar AS untuk Euro seharga EUR64.263 = USD71.332 / 1.11.
- Kemudian, Anda mengubah Euro Anda menjadi rupiah. Anda akan mendapatkan Rp1.003.143.096 = EUR64.263 x 15.610.
- Untuk menghitung keuntungan arbitrase, Anda mengurangi hasil konversi terakhir dari mata uang rupiah awal Anda. Rp1.003.143.096 – Rp1.000.000.000 = Rp3.143.096. Jadi, dengan asumsi tidak ada biaya transaksi atau pajak, Anda akan mendapatkan keuntungan Rp3,14 juta.
Alasan arbitrase segitiga jarang muncul
Peluang arbitrase segitiga jarang muncul di dunia nyata. Platform otomatis membuat perdagangan lebih efisien, mengurangi peluang arbitrase. Selain itu, biaya transaksi dan pajak dapat menghapus keuntungan dari inkonsistensi nilai tukar di pasar valuta asing.
Pasar forex sangat kompetitif, dengan banyak pemain, seperti trader individu dan institusi. Persaingan mengurangi inefisiensi dan meningkatkan operasi pasar. Jadi, peluang arbitrase tidak bertahan lama. Itu mungkin muncul dan menghilang dalam beberapa detik.
Platform perdagangan otomatis
Platform perdagangan otomatis telah merampingkan cara perdagangan valas dijalankan. Platform ini menggunakan algoritme di mana perdagangan berjalan secara otomatis ketika kriteria tertentu terpenuhi.
Platform semacam itu memudahkan pedagang valas untuk menetapkan aturan masuk dan keluar dari perdagangan. Kemudian, komputer akan secara otomatis melakukan perdagangan sesuai dengan pesanan dalam algoritma.
Karena pasar terus bergerak cepat dan otomatis, perdagangan terjadi begitu cepat sehingga peluang arbitrase menghilang beberapa detik setelah muncul. Jadi, pemrogram akan mencoba menyempurnakan algoritme untuk mengidentifikasi peluang dan menindaklanjutinya sebelum peluang itu hilang.