• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Makroekonomi

Fase Palung Dari Siklus Bisnis: Definisi dan Karakteristiknya

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada April 8, 2022

Fase Palung Dari Siklus Bisnis Definisi dan Karakteristiknya
Advertisement

Apa itu: Fase palung (trough) adalah titik terendah dari siklus bisnis. Itu berlangsung ketika resesi mencapai titik terdalam sebelum menuju pemulihan dan ekspansi ekonomi.

Business Cycle
Business Cycle

Siklus bisnis adalah naik-turunnya aktivitas ekonomi. Secara berurutan, itu terdiri dari fase kontraksi, palung, ekspansi, dan puncak.

  • Kontraksi (contraction) – periode ketika aktivitas ekonomi menurun
  • Palung (trough) – titik terendah siklus
  • Ekspansi (expansion) – aktivitas ekonomi meningkat
  • Puncak (peak) – titik tertinggi siklus

Istilah terkait:

  • Resesi – periode ketika kontraksi berlangsung lebih dari dua kuartal berturut-turut. Resesi besar (great recession) merujuk pada situasi resesi yang lebih parah seperti terjadi pada krisis 2007-2009.
  • Depresi – periode resesi berkepanjangan, bahkan hingga bertahun-tahun dan berlangsung lebih parah daripada resesi.
  • Pemulihan ekonomi (economic recovery) – periode awal ekspansi, ketika perekonomian keluar dari fase palung.
  • Ledakan ekonomi (economic boom) – periode akhir ekspansi sebelum menuju puncak.

Siklus ekonomi mempengaruhi variabel makro ekonomi penting seperti:

  • Produk domestik bruto
  • Inflasi
  • Investasi modal
  • Tingkat pengangguran
Advertisement

Tidak hanya itu. Pemerintah biasanya akan mengambil kebijakan penting untuk menghindari periode buruk dari siklus ekonomi seperti resesi dan hiperinflasi. Karena itu, anda mungkin akan melihat perubahan dalam:

  • Pengeluaran pemerintah
  • Kebijakan pajak
  • Suku bunga kebijakan (policy rate)
  • Operasi pasar terbuka (open market operation)
  • Persyaratan cadangan atau cadangan wajib (reserves requirement)
  • Kebijakan pemberian kredit

Cara kerja siklus bisnis

Puncak adalah titik tertinggi siklus dan merupakan batas atas dari kegiatan ekonomi. Selama periode akhir ekspansi, tingkat inflasi melonjak. Pembuat kebijakan akan melakukan intervensi terhadap perekonomian untuk mencegah ekonomi dari kepanasan (overheated). Jika efektif, pertumbuhan ekonomi dan inflasi akan melambat.

Intervensi dapat melalui kebijakan fiskal kontraksioner maupun kebijakan moneter kontraksioner. Kebijakan fiskal membutuhkan pemerintah untuk mengurangi belanjanya atau menaikkan tarif pajak. Sementara itu, untuk kebijakan moneter, bank sentral dapat menempuhnya dengan menaikkan suku bunga kebijakan, menjual surat berharga pemerintah (operasi pasar terbuka) atau menaikkan rasio cadangan wajib.

Tapi, jika intervensi terlalu agresif, itu dapat mengarah pada kontraksi ekonomi. Pada fase kontraksi, PDB riil akan menurun. Ketika berlangsung dua kuartal berturut-turut, perekonomian menuju resesi. Inflasi turun, dan bahkan menuju angka negatif (deflasi) dan tingkat pengangguran meningkat.

Mencegah resesi berkepanjangan, pembuat kebijakan mengadopsi kebijakan ekspansioner (kebalikan dari kebijakan kontraksioner), yakni dengan:

  • Meningkatkan belanja pemerintah
  • Menurunkan tarif pajak
  • Memangkas suku bunga
  • Menurunkan rasio cadangan wajib
  • Operasi terbuka dengan membeli surat berharga pemerintah
Advertisement

Katakanlah, bank sentral memangkas suku bunga untuk menstimulus ekonomi. Pemangkasan akan mempengaruhi tingkat bunga di pasar keuangan.

Jika kebijakan suku bunga efektif, perekonomian akan segera mencapai titik terendahnya (palung) dan bergerak menuju pemulihan. Suku bunga yang lebih rendah pada akhirnya membuat pinjaman baru lebih murah dan merangsang sektor rumah tangga dan bisnis untuk meminjam. Seiring dengan biaya pinjaman yang lebih rendah, pengeluaran rumah tangga untuk barang tahan lama dan perumahan biasanya mulai meningkat. Peningkatan konsumsi rumah tangga kemudian menaikkan permintaan agregat.

Ekspektasi memainkan peran penting. Berharap pertumbuhan permintaan berlanjut, bisnis mulai menggunakan kapasitas mereka lebih intensif. Tetapi, pada periode ini, mereka tidak mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja. Sebaliknya, mereka akan meningkatkan penggunaan pekerja lembur dan pekerja temporer.

Jika permintaan agregat semakin kuat, bisnis akan mulai mempekerjakan tenaga kerja baru. Dan, perekonomian bergerak dari periode pemulihan menuju ekspansi. Pada periode ini, pertumbuhan ekonomi positif dan tingkat inflasi mulai perlahan naik.

Jadi apa yang terjadi selama fase palung

Palung adalah titik terendah dan merupakan fase balik dari resesi menuju pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, selama periode ini, pertumbuhan PDB riil berada pada level terendahnya. Dan, itu mungkin disertai dengan kondisi berikut:

  • Tingkat pengangguran mencapai titik tertinggi karena pemecatan masih terjadi
  • Inflasi berada pada titik terendah karena ekses produksi
  • Suku bunga rendah karena bank sentral masih mempertahankan kebijakan ekspansioner untuk memulihkan ekonomi.
  • Investasi modal belum ada karena pendapatan dan penjualan bisnis jatuh
  • Ekses produksi karena permintaaan lemah
Advertisement

Sulit untuk mengetahui kapan itu akan terjadi. Hanya setelah pemulihan ekonomi menuju ekspansi, kita akan tahu bahwa fase palung telah berlalu.

Solusi keluar dari fase palung

Selama fase palung, pemerintah biasanya masih mempertahankan kebijakan ekonomi longgar. Itu melibatkan beberapa alternatif seperti:

  • Belanja pemerintah tinggi
  • Tarif pajak rendah
  • Suku bunga rendah
  • Pembelian obligasi pemerintah
  • Rasio cadangan wajib rendah

Ketika kebijakan efektif, perekonomian dan segera keluar dari periode resesi menuju pemulihan ekonomi. Biasanya, pada periode awal pemulihan ekonomi, pemerintah masih akan mempertahankan kebijakan longgar.

Bagikan

Related

  • Ledakan Ekonomi: Definisi, Ciri-Ciri, Dampak
  • Ledakan Ekonomi Definisi, Ciri-Ciri, Dampak
  • Siklus Bisnis Riil: Konsep, Asumsi, Penyebab, Kritik
  • Siklus Bisnis Riil Konsep, Asumsi, Penyebab, Kritik
  • Pemulihan Ekonomi: Definisi, Jenis dan Karakteristiknya
  • Pemulihan Ekonomi Definisi, Jenis dan Karakteristiknya
  • Fase Puncak Siklus Bisnis: Arti, Karakteristik
  • Fase Puncak Siklus Bisnis Arti, Karakteristik
  • Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek
  • Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek
  • Pekerja Sementara: Definisi, Alasan Mempekerjakan, Permintaan, dan Penawaran
  • Pekerja Sementara Arti, Alasan Mempekerjakan, Permintaan, dan Penawaran

Topics: Siklus Bisnis

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Pergeseran Kurva Kemungkinan Produksi, Apa Saja Faktornya?
  • Altman Z-Score: Konsep, Model, Rumus, Kritik
  • Hambatan Masuk: Jenis, dan Dampaknya pada Persaingan

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami