Contents
Apa itu: Kelangkaan (scarcity) adalah keadaan terbatas, sehingga tidak dapat memenuhi sesuatu. Dalam pengantar ilmu ekonomi, kelangkaan mewakili kondisi di mana sumber daya terbatas tidak dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan kita, yang mana yang tidak terbatas.
Aktivitas ekonomi menghasilkan berbagai barang dan jasa menggunakan sumber daya yang ada. Namun, mereka tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan dan keinginan kita. Ketika kita telah memuaskan kebutuhan dan keinginan kita dengan mengkonsumsi beberapa barang dan jasa, kita menginginkan yang lain.
Kebutuhan dan keinginan baru kita terus muncul setelah memuaskan yang ada. Dan kita menginginkan barang yang semakin bervariasi. Inilah alasan mengapa para ekonom memandang kebutuhan dan keinginan kita adalah tidak terbatas.
Apa perbedaan antara kelangkaan dengan kekurangan?
Kita mungkin sering mendengar kata kekurangan (shortage) dan kelangkaan dalam mikroekonomi. Keduanya menggambarkan situasi yang mirip. Kekurangan terjadi akibat pasokan tidak memadai untuk memenuhi permintaan (ekses permintaan). Itu bisa terjadi karena penurunan pasokan, misalnya akibat bencana alam. Atau, itu karena permintaan meningkat melebihi kemampuan kita untuk memproduksi. Akibatnya, barang atau jasa tidak tersedia meski permintaan mereka ada.
Sementara itu, kelangkaan terjadi karena jumlah terbatas harus memenuhi keinginan yang tidak terbatas. Kita tidak bisa memenuhi permintaan tertentu karena sumber daya telah kita gunakan untuk memproduksi yang lain. Dan kita tidak bisa memproduksi semuanya sekaligus menggunakan sumber daya yang tersedia.
Ambil sebuah lahan pertanian sebagai kasus. Misalnya, pasar meminta 100 unit jeruk atau apel. Lahan tersebut hanya memiliki kapasitas untuk memproduksi 100 unit buah. Sehingga, kita hanya bisa memanfaatkannya untuk memproduksi satu jenis: jeruk atau apel.
Hanya memproduksi apel bisa memenuhi dan memuaskan permintaan pasar. Sebaliknya berlaku jika kita memproduksi jeruk. Tapi, kita tidak bisa memproduksi keduanya akibat kapasitas lahan yang terbatas.
Sehingga, jika kita menanam apel, kita tidak bisa menanam jeruk. Sebaliknya, jika kita menanam jeruk, kita tidak bisa menanam apel.
Katakanlah, kita menanam jeruk di lahan tersebut. Apel tidak tersedia di pasar dan itu bukan akibat kekurangan. Melainkan, itu terjadi akibat kelangkaan. Lahan yang tersedia hanya bisa memproduksi 100 unit dan kita memutuskan untuk menanam jeruk daripada apel.
Di waktu lain, cuaca buruk menyebabkan produksi jeruk jatuh. Akibatnya, pasar menghadapi kekurangan jeruk, mengasumsikan permintaan tidak berubah. Situasi ini bukanlah kelangkaan (scarcity) karena kita masih bisa meningkatkan produksi jeruk di lain waktu ketika cuaca kembali normal. Apel tetap langka karena meski produksi jeruk menurun, kita juga tidak bisa menanamnya.
Kasus di atas menunjukkan ke kita, kekurangan terjadi karena kita tidak bisa berproduksi pada kapasitas maksimal karena masalah cuaca. Meski lahan tersedia untuk menghasilkan jeruk, namun kita tidak bisa memproduksi 100 unit.
Sebaliknya, kelangkaan terjadi pada apel karena sumber daya (lahan) tidak cukup untuk menanam jeruk dan apel secara bersamaan. Sehingga, kita memutuskan hanya menanam jeruk daripada apel.
Dengan kata lain, kelangkaan terjadi karena sumber daya tidak mencukupi. Sedangkan, kekurangan terjadi karena masalah produksi (juga bisa akibat peningkatan permintaan) meski sumber daya tersedia.
Bagaimana keinginan dan kebutuhan berhubungan dengan kelangkaan?
Ekonom menjelaskan kelangkaan dengan menghubungkan sumber daya untuk memproduksi barang dan jasa dengan kebutuhan dan keinginan kita. Mereka memandang sumber daya adalah terbatas. Sebaliknya, kebutuhan dan keinginan kita adalah tak terbatas.
Kita memiliki banyak sekali kebutuhan dan keinginan. Kita memenuhi mereka melalui:
- Objek fisik (barang) seperti makanan, minuman, dan pakaian.
- Objek fisik (jasa) seperti pendidikan, perawatan kesehatan, dan hiburan
Sementara kebutuhan mungkin terbatas, tapi tidak dengan keinginan. Ketidakpuasan kita terhadap apa yang kita miliki membuat keinginan kita tidak terbatas.
Sementara itu, kita memiliki sumber daya yang terbatas. Mereka tidak cukup memenuhi kebutuhan dan keinginan kita yang tidak terbatas. Sehingga, ketika kita menggunakan sumber daya untuk satu barang, mereka tidak tersedia untuk memproduksi barang yang lain. Misalnya, ketika kita sudah menggunakan tenaga kerja untuk memproduksi jeruk, mereka tidak tersedia untuk memproduksi apel dan sebaliknya berlaku.
Karena alasan tersebut, kita harus membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya pada penggunaan tertingginya. Ini membutuhkan kita untuk mengalokasikan mereka secara efisien untuk memproduksi barang yang paling kita inginkan.
Mengapa kelangkaan adalah masalah utama ekonomi?
Ilmu ekonomi berakar dari kelangkaan. Secara spesifik, itu mempelajari bagaimana kita berperilaku dalam menghadapi kelangkaan. Melalui berbagai teori, ekonom menjelaskan ke kita bagaimana kita mengalokasikan sumber daya yang terbatas.
Misalnya, ekonom menjelaskan ekuilibrium konsumen untuk menggambarkan bagaimana konsumsi kita dibatasi oleh anggaran (pendapatan) kita. Kita memiliki beragam alternatif untuk membeli barang dan jasa. Namun, semua itu terbatas karena pendapatan kita tidak cukup untuk membeli semua barang dan jasa yang kita perlukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan.
Sehingga, kita harus memilih barang yang paling kita inginkan dengan mempertimbangkan anggaran yang tersedia. Pertama, kita memilih barang yang paling memuaskan (total utilitas maksimum). Kemudian, kita memilih mana yang paling memaksimalkan anggaran.
Dan ekuilibrium konsumen adalah situasi di mana kita memaksimalkan kepuasan dengan membeli barang yang yang paling kita inginkan menggunakan anggaran yang tersedia. Dalam grafik, itu tercapai ketika kurva indifference beririsan dengan garis anggaran.
Di sisi penawaran, ekonom juga menjelaskan kelangkaan melalui kurva kemungkinan produksi. Mereka menggambarkan bagaimana produsen menghadapi pilihan-pilihan tentang barang apa yang harus diproduksi menggunakan sumber daya yang tersedia.
Sebagaimana konsumen, produsen tidak bisa memproduksi semua barang dan jasa yang ingin mereka jual untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan kita. Sumber daya mereka juga terbatas. Misalnya, mereka hanya memiliki beberapa mesin produksi dan tidak dapat merekrut semua orang.
Akibatnya, produsen harus memutuskan barang mana yang bisa diproduksi dengan memaksimalkan sumber daya yang tersedia. Misalnya, sumber daya yang tersedia hanya bisa memproduksi sepatu dan pakaian. Mereka bisa memaksimalkan sumber daya di titik-titik sepanjang kurva kemungkinan produksi.
Misalnya, di titik A, perusahaan bisa memproduksi 700 pakaian dan 3.200 sepatu. Atau, ketika mereka ingin menaikkan produksi pakaian, mereka bisa beroperasi di titik B, di mana mereka memprodusksi 800 pakaian, tapi dengan sepatu yang lebih sedikit (3.000 unit).
Di titik D, produsen tidak memaksimalkan sumber daya yang tersedia. Mereka memiliki kapasitas yang lebih tinggi untuk memproduksi lebih banyak pakaian dan sepatu.
Sebaliknya, titik C adalah tidak mungkin dicapai menggunakan sumber daya yang tersedia saat ini. Itu hanya bisa dicapai jika sumber daya lebih banyak tersedia atau lebih produktif. Misalnya, mereka membeli mesin baru. Atau, mereka mengganti mesin lama dengan mesin berteknologi canggih, memungkinkan mereka untuk menghasilkan lebih banyak output dengan input yang sama.
Apa hubungan antara kelangkaan dan inovasi?
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, kebutuhan dan keinginan kita terus bertambah dan berubah. Kita tidak pernah puas. Tuntutan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mendorong kita untuk berinovasi.
Bagaimana komputer berevolusi, mulai dari komputer mainframe hingga laptop, menjadi contoh bagus untuk menjelaskan kaitan antara kelangkaan dan inovasi.
Komputer sudah ada sejak lama. Karena membantu kita dalam banyak hal, permintaan terhadap mereka terus meningkat dari tahun ke tahun.
Meski komputer mainframe telah hadir, kita tidak puas dengan yang ada. Di awal peluncurannya, komputer mainframe tidak ekonomis. Selain itu, mereka juga lambat dan memiliki banyak kekurangan, termasuk harus membutuhkan ruang yang cukup untuk mainframe. Mereka juga tidak dapat menyimpan banyak data atau melakukan perintah.
Ketidakpuasan semacam itu memicu kita untuk memikirkan yang lebih baik, mempertimbangkan sumber daya yang tersedia saat itu. Kita ingin komputer yang lebih baik. Kita membutuhkan mereka untuk dapat memproses lebih cepat dan melakukan lebih banyak tugas. Selain itu, kita juga menginginkan ukuran mereka lebih kecil. Lalu datanglah komputer pribadi (personal computer).
Memasuki era lebih modern, keinginan kita kembali berubah. Mobilitas kita meningkat. Pekerjaan menuntut kita untuk bekerja di berbagai tempat, tidak hanya duduk di meja. Di saat yang sama, kita juga masih membutuhkan bantuan yang disediakan komputer. Akhirnya, kita menginginkan komputer untuk menjadi lebih mobile dan dapat dibawa ke mana saja. Lalu datang laptop, yang mana mendukung kita dalam melakukan tugas sementara mengakomodasi mobilitas kita.
Tentu saja, laptop tidak mungkin diproduksi jika tidak didukung dengan sumber daya yang lebih baik. Dengan kata lain, mereka akan tetap langka jika kita mengandalkan sumber daya yang lama. Situasi ini kemudian mengharuskan kita untuk memperbaiki sumber daya yang lama. Misalnya, kita menginovasi mesin manual menjadi mesin otomatis dengan presisi yang lebih akurat untuk memproduksi perangkat yang lebih kecil, seperti semikonduktor.
Jadi, ketidakpuasan terhadap produk dan layanan yang ada mendorong inovasi. Begitu juga, kelangkaan memberi kita alasan untuk terus berinovasi dengan membuat sumber daya tersedia menjadi lebih berkualitas (dari mesin manual menjadi mesin otomatis). Akhirnya, sumber daya yang lebih baik memungkinkan kita untuk menghasilkan produk yang lebih baik untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan kita.
Mengapa kelangkaan merupakan konsep relatif dan bukan konsep absolut?
Kelangkaan adalah konsep relatif daripada absolut. Maksud saya, seberapa tersedia sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan bervariasi antar daerah atau individu.
Misalnya, beberapa sumber daya tersedia melimpah di suatu daerah tapi tidak di daerah yang lain. Ambil air sebagai kasus. Untuk beberapa negara di Afrika, air langka. Wilayah geografis mereka mengalami kekeringan panjang dan curah hujan yang lebih pendek. Tapi, di daerah hujan tropis seperti Indonesia, air berlimpah, dan kita dapat menemukannya di mana saja. Sehingga, air adalah langka di Afrika tapi tidak di Indonesia.
Begitu juga, modal fisik yang canggih tersedia melimpah di negara-negara maju. Tapi, mereka tidak tersedia banyak di negara-negara miskin.
Kemudian, pada tingkat individu, sumber daya juga langka untuk bagi beberapa orang tapi tidak yang lain. Ambil uang dan waktu sebagai contoh. Orang yang menganggur mungkin punya banyak waktu luang bersama keluarga (memuaskan kebutuhan untuk lebih dekat dengan anak mereka). Tapi, mereka kesulitan membayar sewa karena tidak memiliki cukup uang.
Sebaliknya, orang kaya memiliki lebih sedikit waktu untuk keluarga dan menghabiskan lebih banyak melakukan pekerjaan kantor. Tapi, mereka memiliki banyak uang untuk memenuhi kebutuhan materi.
Bagaimana kelangkaan mempengaruhi pilihan?
Kelangkaan memaksa kita untuk mengambil pilihan untuk mengalokasikan sumber daya. Dan pilihan yang kita ambil memiliki biaya peluang.
Ketika sumber daya terbatas, kita harus memprioritaskan alokasi mereka. Ambil uang sebagai contoh. Kita harus memilih produk dan layanan mana yang perlu kita beli. Dan setiap pilihan memiliki konsekuensi atau biaya. Dan, dalam ilmu ekonomi, kita menyebutnya biaya peluang. Itu mewakili alternatif terbaik berikutnya yang kita korbankan ketika memilih sesuatu.
Katakanlah, kita memiliki dua pilihan untuk membelanjakan uang: jeruk atau apel. Ketika kita memilih untuk membeli jeruk, mengkonsumsi apel merupakan peluang yang harus kita korbankan. Sebaliknya, ketika kita memilih apel, kepuasan yang hilang akibat tidak mengkonsumsi jeruk adalah biaya peluang.
Dan pilihan kita adalah optimal ketika menggunakan sumber daya pada penggunaan tertingginya untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Misalnya, uang kita gunakan untuk mendapatkan barang yang paling kita inginkan. Ketika kita memutuskan untuk membeli jeruk, kita yakin itu memberikan kepuasan yang lebih tinggi daripada ketika membeli apel.
Koleksi artikel untuk anda
- Masalah Ekonomi: Definisi dan 3 Pertanyaan Dasar
- Kelangkaan dalam ilmu ekonomi
- Sumber Daya Ekonomi: Definisi, Jenis
- Kebutuhan: Definisi, Contoh, Jenis
- Keinginan: Definisi dan Contoh
- Pilihan Dalam Ilmu Ekonomi: Penjelasan Singkat
- Biaya Peluang: Definisi, Pentingnya, Contoh
- Efisiensi Ekonomi: Definisi, Mengapa Penting, Prasyarat
- Bagaimana Sumber Daya Ekonomi Dialokasikan?
- Mengapa Sumber Daya Ekonomi Langka?
- Mengapa Uang Bukan Sumber Daya Ekonomi?
- Apakah Kelangkaan Hanya Berlaku Bagi Orang Miskin? Apa Penyebab Kelangkaan?
- Apa Konsekuensi Kelangkaan Dalam Ilmu Ekonomi?
- Tiga Pertanyaan Dasar Ekonomi dan Alokasi Sumber Daya