Contents
Orientasi produk vs. orientasi pasar
Orientasi produk fokus pada internal sedangkan orientasi pasar fokus pada eksternal. Maksud saya, orientasi produk menekankan pada memanfaatkan kekuatan internal untuk mengembangkan produk dan mengharapkan konsumen akan datang untuk membeli. Perusahaan memanfaatkan sumber daya dan kapabilitasnya untuk menciptakan produk.
Sebaliknya, orientasi pasar mengedepankan pada apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen di pasar dan kemudian, menerjemahkan ke dalam produk. Orientasi pasar juga mempertimbangkan persaingan untuk merancang proposisi nilai. Perusahaan melakukan riset intensif terlebih dahulu sebelum mengembangkan produk.
Orientasi produk
Di bawah orientasi produk, perusahaan fokus pada produk itu sendiri dan proses produksi. Kuncinya adalah menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Perusahaan mengedepankan diferensiasi dan menempatkan keunikan untuk menghasilkan keuntungan. Mereka percaya produk berkualitas menciptakan permintaan dengan sendirinya dan akan memuaskan konsumen. Oleh karena itu, mereka akan laris manis.
Orientasi ini juga disebut dengan pendekatan berwawasan ke dalam (inward-looking approach). Perusahaan hanya perlu menemukan dan mengembangkan produk. Mereka yakin konsumen selalu mencari produk berkualitas tinggi. Sehingga, mereka mengasumsikan konsumen akan datang dan membeli produk mereka jika produk mereka berkualitas tinggi.
Perusahaan yang berorientasi produk mencoba menjual produk mereka kepada konsumen melalui iklan intensif dengan menonjolkan fitur dan manfaat bagi konsumen. Mereka sedikit atau tidak ada riset pasar yang dilakukan sebelum produksi dimulai. Sehingga, mereka kurang memperhatikan kebutuhan konsumen. Sebaliknya, mereka menghabiskan waktu dan uang untuk meneliti dan mengembangkan produk.
Pendekatan orientasi produk cocok di beberapa pasar tapi tidak di tempat lain. Misalnya, itu seringkali diadopsi oleh perusahaan di industri teknologi tinggi. Apple atau Tesla adalah contohnya.
Ambil Apple sebagai sebuah kasus. Perusahaan tersebut telah menghabiskan $97,37 miliar untuk riset dan pengembangan selama 2018 hingga 2022. Selain itu, kesuksesannya juga tidak terlepas dari kemampuan persuasif Steve Job untuk meyakinkan konsumen.
Selain itu, orientasi produk cocok di pasar di mana ada sedikit persaingan. Sehingga, konsumen tidak memiliki alternatif pilihan untuk beralih.
Orientasi produk menawarkan beberapa keuntungan, termasuk:
- Menghemat biaya riset pasar
- Fokus pada kekuatan inti internal
- Margin keuntungan yang lebih tinggi
Tapi, pendekatan ini juga mengandung risiko seperti berikut:
- Tidak memenuhi persyaratan konsumen
- Rendahnya penerimaan konsumen
- Peluang lebih tinggi konsumen tidak membeli
- Rusaknya reputasi akibat sedikit kesalahan atau cacat
Orientasi pasar
Pertama, perusahaan berorientasi pasar fokus untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kebutuhan konsumen. Mereka melakukan riset yang mendalam. Kemudian, mereka merancang produk sesuai dengan persyaratan konsumen dan memasoknya ke pasar.
Perusahaan yakin mereka akan dapat menghasilkan produk tepat dengan mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sehingga, produk mereka lebih dapat diterima oleh pasar dan laris manis.
Orientasi pasar juga dikenal dengan pendekatan berwawasan ke luar (outward-looking approach). Perusahaan fokus pada pasar untuk mendapatkan inspirasi dalam mengembangkan produk. Mereka mencari tahu apa yang diinginkan pelanggan melalui riset pasar intensif. Kemudian, mereka menciptakan produk untuk memuaskan keinginan tersebut.
Riset berfokus pada mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan saat ini dan masa depan. Itu untuk mengantisipasi perubahan dalam selera atau preferensi konsumen. Sehingga, produk masih akan tetap relevan dari waktu ke waktu jika riset tersebut ditranslasikan ke pengembangan.
Orientasi pasar cocok ketika perusahaan beroperasi di pasar dengan persaingan yang ketat seperti industri pakaian dan kosmetik. Perusahaan harus bisa memenuhi persyaratan konsumen. Jika tidak bisa, konsumen tidak akan membeli dan memilih produk pesaing.
Selain itu, pendekatan ini juga cocok di pasar di mana pembeli memiliki daya tawar tinggi. Misalnya, pasar memiliki sedikit pembeli tapi ada banyak perusahaan memasok. Sehingga, perusahaan harus bersaing ketat satu sama lain untuk memikat hati konsumen.
Orientasi pasar memiliki beberapa keuntungan, termasuk:
- Penerimaan produk yang lebih tinggi karena perusahaan sangat berfokus pada konsumen
- Lebih responsif terhadap perubahan informasi melalui umpan balik konstan dari pelanggan
- Lebih mampu mengantisipasi perubahan karena riset pasar yang berkelanjutan
- Cenderung bertahan lebih lama karena perusahaan mengantisipasi kebutuhan dan keinginan saat ini dan di masa depan
Tapi, pendekatan ini juga mengandung kelemahan seperti:
- Biaya riset yang mahal dan hasil riset yang bias
- Sulit untuk menentukan secara pasti persyaratan pelanggan karena kebutuhan dan keinginan sangat bervariasi antar konsumen
- Membutuhkan perusahaan senantiasa berubah mengikuti dinamika pasar, yang mana mungkin sulit jika tidak didukung oleh sumber daya dan kapabilitas
- Peningkatan biaya ketika perusahaan mencoba untuk memenuhi kebutuhan yang terus berubah
Pemasaran komersial vs. pemasaran sosial
Pemasaran komersial
Pemasaran komersial menekankan pada menghasilkan keuntungan maksimal dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Perusahaan menyediakan apa yang konsumen inginkan, kapan dan di mana mereka menginginkannya.
Moralitas dan etika tidak berperan besar atau bukanlah fokus utama dalam pemasaran komersial. Dengan kata lain, itu adalah bebas nilai.
Misalnya, tembakau berbahaya bagi kesehatan konsumen. Tapi, perusahaan tidak menonjolkan pesan tersebut ketika mereka memasarkannya. Melainkan, mereka mempromosikan merokok sebagai cara untuk bersantai, lebih mudah bersosialisasi dengan perokok lain dan menciptakan lapangan kerja.
Pesan semacam itu juga berlaku untuk produk-produk lain seperti alkohol, kantong plastik dan junk food, yang mana berbahaya bagi kesehatan, sosial atau lingkungan.
Bisnis berorientasi keuntungan adalah yang paling umum mengadopsi pemasaran komersial. Mereka berusaha memikat konsumen untuk menghasilkan sebanyak mungkin uang.
Pemasaran sosial
Pemasaran sosial menekankan pada motif sosial sebagai fokus utama. Itu sarat dengan nilai. Dengan kata lain, moralitas dan etika memainkan peran besar.
Pemasaran sosial menggunakan strategi pemasaran konvensional untuk mengiklankan masalah sosial. Tujuannya adalah memberi dampak sosial dan mempromosikan tujuan sosial yang baik. Itu mempengaruhi perilaku sosial untuk memberi manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.
Jika pemasaran komersial berusaha untuk menarik sebanyak mungkin konsumen untuk membeli, pemasaran sosial mempengaruhi orang untuk merubah cara pandang dan membawa perubahan sosial yang positif.
Misalnya, pemerintah memanfaatkan saluran promosi konvensional untuk meningkatkan literasi keuangan. Atau, itu untuk mendorong orang untuk meningkatkan partisipasinya dalam pendidikan.
Contoh lainnya adalah memasarkan rokok sebagai tidak sehat. Itu berdampak buruk tidak hanya pada kesehatan pribadi tapi orang-orang disekitarnya.
Selain pemerintah, pemasaran sosial umum diadopsi oleh organisasi sosial nirlaba seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan badan amal. Mereka mempromosikan agenda sosial mereka dengan memanfaatkan saluran dan strategi pemasaran konvensional.
Kemiripan dan perbedaan antara pemasaran komersial dengan pemasaran sosial
Pemasaran komersial dengan pemasaran sosial memiliki beberapa kesamaan. Pertama, keduanya berorientasi pada pelanggan. Sementara pemasaran komersial menargetkan mereka untuk membeli produk, pemasaran sosial menargetkan mereka untuk membawa perubahan positif, misalnya mengurangi konsumsi alkohol atau tidak meminumnya saat berkendara.
Kedua, pemasaran komersial dan pemasaran sosial mempertimbangkan bauran pemasaran konvensional: produk, harga, tempat, dan promosi.
Kesamaan lainnya adalah:
- Mengaplikasikan teori pertukaran sosial dengan mengedepankan pada biaya-manfaat
- Bergantung pada riset pasar untuk mencapai kesuksesan
- Mensegmentasi audiens dan memilih pasar yang tepat
Sementara itu, pemasaran komersial dan pemasaran sosial berbeda pada aspek berikut:
- Tujuan
- Target
- Manfaat
- Digunakan oleh siapa
Tujuan. Pemasaran komersial bertujuan untuk menghasilkan lebih banyak uang. Perusahaan mendorong konsumen menggunakan produk mereka. Mereka membujuk konsumen untuk terus membeli produk.
Sementara itu, pemasaran sosial tidak berorientasi untuk menghasilkan sebanyak mungkin uang. Namun, itu berusaha membujuk konsumen untuk mengubah perilaku mereka.
Target. Pemasaran komersial menargetkan konsumen di pasar sasaran. Perusahaan mensegmentasi pasar dan memilih yang ditargetkan. Konsumen mereka mungkin adalah individu atau institusi. Dan mereka mengarahkan upaya pemasaran ke mereka, membujuk mereka untuk membeli, dan mendorong mereka untuk terus membeli.
Sementara itu, pemasaran sosial memiliki target sosial yang lebih luas. Dan, itu mungkin tidak hanya fokus pada konsumen tapi juga pemangku kepentingan lainnya. Misalnya, itu menargetkan pemasok untuk menekan perusahaan dan mendorong mereka beroperasi secara ramah lingkungan. Atau, itu mempengaruhi pemerintah untuk meluncurkan peraturan baru terkait, misalnya terkait kewajiban untuk menampilkan kadar nikotin pada bungkus rokok – termasuk gambar untuk menunjukkan dampak negatifnya.
Manfaat. Pemasaran komersial memberi manfaat bagi individu, yakni memuaskan kebutuhan dan keinginan. Sementara itu, pemasaran sosial memberi manfaat kepada publik.
Digunakan oleh siapa. Organisasi berorientasi keuntungan, seperti bisnis di sektor swasta, mengadopsi pemasaran komersial untuk memperoleh peningkatan pendapatan penjualan dan keuntungan. Sementara itu, pemasaran sosial digunakan oleh organisasi nirlaba seperti LSM dan organisasi di sektor publik seperti pemerintah.
Bacaan Lanjutan: #Manajemen Pemasaran
- Pengantar Pemasaran
- Orientasi Produk vs. Pasar dan Pemasaran Komersial vs. Sosial
- Objektif, Strategi, dan Etika Pemasaran
- Pasar dan Fitur-Fiturnya
- Perilaku Konsumen, Layanan dan Kepuasan Pelanggan
- Perencanaan Pemasaran
- Penargetan pasar dan Segmentasi Pasar
- Pemosisian Pasar, Pemasaran Target, dan Strategi Produk
- Peramalan Penjualan dan Riset Pasar
- Bauran Pemasaran: Produk
- Bauran Pemasaran: Harga
- Bauran Pemasaran: Promosi
- Bauran Pemasaran: Tempat
- Bauran Pemasaran: Orang, Proses, dan Bukti Fisik
- Pemasaran Internasional
- Pemasaran Internet