Contents
Bauran pemasaran adalah elemen-elemen yang diperlukan untuk berhasil memasarkan produk apa pun. Upaya dan strategi pemasaran seharusnya difokuskan pada elemen didalamnya untuk mencapai keunggulan.
Bauran pemasaran konvensional (atau 4 P’s) mencakup:
- Product (produk)
- Price (harga)
- Place (tempat)
- Promotion (promosi)
Kemudian, para ahli menambahkan tiga elemen lainnya untuk mengakomodasi pemasaran layanan, yakni:
- People (orang)
- Process (proses)
- Physical evidence (bukti fisik)
Ketujuh elemen di atas dikenal dengan 7 P’s.
Sekarang, mari kita bahas tentang elemen pertama: produk.
Produk merujuk pada barang atau jasa yang dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Perusahaan menjual mereka untuk menghasilkan keuntungan. Sementara itu, konsumen membeli mereka untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Dalam bauran pemasaran, produk mencakup berbagai aspek seperti fungsi, fitur, desain, dan kualitas.
Produk harus memiliki nilai tambah, baik nilai fungsional atau nilai emosional. Nilai fungsional terkait dengan kegunaannya untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sedangkan, nilai emosional mewakili daya tarik emosional seperti kebanggaan atau kebahagiaan ketika menggunakannya.
Klasifikasi produk
Produk terbagi ke dalam dua jenis:
- Barang
- Jasa
Barang mewakili produk berwujud. Mereka mungkin untuk penggunaan akhir atau untuk diproses lebih lanjut. Contohnya adalah berbagai barang konsumen, bahan baku, dan barang modal.
Jasa mewakili produk tidak berwujud. Mereka adalah kegiatan berkaitan dengan membantu, melakukan sesuatu atau memberikan solusi ke pihak lain. Tidak seperti barang, jasa tidak memiliki substansi fisik sehingga kita tidak bisa melihat atau menyentuh mereka. Kita hanya bisa merasakan manfaatnya. Jasa bisa jadi jasa konsumen atau jasa bisnis.
Empat aspek mengkarakterisasi jasa dan membedakannya dengan barang:
- Tidak berwujud (intangibility). Jasa tidak memiliki substansi fisik. Kita tidak dapat melihat atau menyentuhnya. Sehingga, kita akan sulit untuk menilai manfaatnya menggunakan bukti riil apa pun.
- Ketidakterpisahan (inseparability). Jasa dikonsumsi dan diproduksi pada saat yang bersamaan. Ketika anda membeli tiket pesawat, layanan akan anda nikmati pada saat menaiki pesawat.
- Heterogenitas (heterogeneity). Sulit untuk memastikan konsistensinya. Jasa memberikan pengalaman yang unik, di mana orang berbeda akan memiliki pengalaman berbeda untuk layanan yang sama. Demikian juga, jika kita menggunakan layanan yang sama pada lain waktu, itu juga akan memberikan pengalaman berbeda.
- Mudah rusak (perishability). Kita tidak dapat menyimpan jasa dan kemudian menggunakannya di kemudian hari. Begitu juga, kita tidak bisa memindahkan tangankan atau mengirimkannya ke tempat atau orang lain. Jasa kita terima ketika berinteraksi dengan penyedia baik langsung maupun tidak langsung. Misalnya, layanan konsultasi kesehatan kita terima ketika berdiskusi dengan konsultan. Layanan perbankan bisa kita terima ketika, misalnya, kita sedang menggunakan mobile banking.
Barang tahan lama vs. barang tidak tahan lama
Barang tahan lama (durable goods) memberikan manfaat untuk beberapa waktu. Mereka memiliki masa hidup lebih dari tiga tahun. Dan kita bisa menggunakan mereka berulang kali dari waktu ke waktu. Sepeda, sepeda motor, mobil, lemari es, dan laptop adalah contohnya.
Barang tidak tahan lama (nondurable goods) dikonsumsi dalam waktu kurang dari tiga tahun. Beberapa mungkin hanya bisa digunakan satu kali seperti makanan dan minuman kemasan.
Dibandingkan dengan barang tidak tahan lama, barang tahan lama membutuhkan lebih banyak perhitungan dan pertimbangan. Ini karena mereka biasanya memiliki harga yang mahal. Sehingga, membeli mereka bisa menghabiskan anggaran cukup besar.
Karena alasan tersebut, beberapa konsumen membeli barang tahan lama tidak dengan tunai melainkan kredit atau mengajukan pinjaman ke bank. Selain itu, konsumen memmpertimbangkan untuk menunda pembelian mereka pertama kali selama periode keuangan sulit seperti resesi.
Produk homogen vs. produk terdiferensiasi
Produk homogen (homogeneous products) tidak memiliki karakteristik yang unik. Beberapa produk yang homogen memuaskan pembeli dengan cara yang sama. Mereka tidak dapat dibedakan secara nyata satu sama lain. Sehingga, harga lebih murah adalah alasan utama untuk membeli.
Produk massal (mass products) dijual ke semua populasi. Mereka mungkin homogen dan oleh karena itu, perusahaan bersaing dengan harga. Mereka berusaha menjual ke sebanyak mungkin konsumen.
Perusahaan mengasumsikan pelanggan memiliki kebutuhan dan selera yang sama. Sehingga, mereka menawarkan produk standar dan mirip dengan produk pesaing.
Produk terstandarisasi (standardized product) dibuat dengan spesifikasi tertentu, membuat mereka cenderung seragam dan mirip satu sama lain. Komoditas adalah contoh produk terstandarisasi.
Produk terdiferensiasi (differentiated product) dibuat unik di mana konsumen mempersepsikannya memiliki nilai yang berbeda satu sama lain. Keunikan tersebut bisa berasal dari fitur, kualitas, kinerja, atau pengemasan. Bahkan, itu mungkin hanyalah branding di mana perusahaan menciptakan persepsi unik meski produk memiliki fungsi yang sama dengan produk pesaing.
Produk konsumen vs. produk produsen
Produk bisa kita bedakan menjadi dua berdasarkan siapa yang menggunakan.
- Produk konsumen
- Produk bisnis
Produk konsumen
Produk konsumen dijual langsung ke konsumen dan untuk penggunaan akhir. Ada berbagai kategori dan istilah berbeda untuk produk konsumen, termasuk:
- Fast moving consumer goods (FMCG) memiliki perputaran tinggi, membuat persediaan mereka di rak-rak ritel cepat habis. Mereka biasanya berharga murah dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti sabun dan shampo.
- Consumer perishables memiliki masa simpan terbatas dan biasanya, permintaannya adalah musiman. Mereka mungkin dijual dengan harga lebih tinggi dibandingkan FMCG.
- Barang tidak tahan lama konsumen (consumer non-durable goods) memiliki manfaat ekonomi pendek, biasanya kurang dari tiga tahun. FMCG dan consumer perishables adalah contohnya.
- Barang tahan lama konsumen (consumer durable goods) memiliki masa manfaat ekonomi lama, lebih dari tiga tahun. Mereka relatif mahal dan membutuhkan lebih banyak pertimbangan ketika membeli.
- Produk kenyamanan (convenience products) dibeli dan dikonsumsi secara teratur dan tersedia di grosir atau ritel.
- Barang kebutuhan (necessary goods) dibeli untuk memenuhi kebutuhan dasar kita seperti makanan dan minuman.
- Barang impuls (impulse goods) dibeli tanpa perencanaan sebelumnya seperti permen yang dipajang di dekat kasir.
- Barang belanja (shopping goods) memiliki harga lebih tinggi daripada barang kenyamanan, tapi jarang dibeli dan membutuhkan lebih banyak pertimbangan dan perencanaan anggaran. Contohnya adalah pakaian.
- Produk khusus (specialty products) adalah unik dan seringkali, konsumen bersedia menghabiskan waktu dan usaha untuk mendapatkan mereka. Contohnya seperti perhiasan dan mobil mewah.
- Unsought products dibeli meski konsumen tidak tahu atau tidak memikirkan sebelumnya. Keinginan untuk membeli muncul misalnya ketika kerugian terjadi. Contohnya adalah produk asuransi dan alat pemadam kebakaran.
- Produk keterlibatan rendah (low involvement products) membutuhkan lebih sedikit waktu untuk memutuskan pembelian. Mereka tidak mahal dan menimbulkan risiko rendah bagi konsumen jika mereka kecewa dengan membelinya.
- Produk keterlibatan tinggi (high involvement products) membutuhkan lebih banyak waktu untuk memutuskan saat membeli. Mereka membawa risiko tinggi bagi konsumen. Mereka mencakup pembelian mahal seperti mobil dan komputer.
- Barang putih (white goods) mencakup peralatan rumah tangga seperti freezer, lemari es, kompor, dan mesin cuci. Dahulu, mereka berwarna putih, karena itu, dinamakan demikian.
- Barang berwarna coklat (brown goods) mencakup perangkat elektronik yang relatif ringan seperti radio, komputer, dan pemutar media digital. Penamaannya mirip dengan barang putih.
Produk bisnis
Produk bisnis (business products), atau industrial products, dibeli oleh bisnis atau organisasi alih-alih konsumen individu. Mereka mencakup barang bisnis (barang industri) dan jasa bisnis. Mereka mungkin adalah:
- Bahan baku – sumber daya alam tanpa pemrosesan lebih lanjut. Contohnya adalah bijih besi dan minyak mentah.
- Barang setengah jadi – digunakan untuk memproduksi barang lain bukan untuk konsumsi akhir. Disebut juga dengan barang antara.
- Barang modal – produk akhir yang digunakan dalam proses produksi. Berbeda dari bahan baku dan barang setengah jadi, mereka tidak menjadi bagian dari output. Contohnya adalah mesin dan peralatan.
Selain ketiganya, produk produsen mungkin adalah untuk penggunaan akhir seperti berbagai barang kantor. Atau mereka dibeli untuk dijual kembali, seperti barang-barang yang dibeli oleh peritel.
Lini produk, bauran produk, dan rentang produk
Lini produk (product line) adalah sekelompok produk terkait, dipasarkan dengan satu nama merek, dan dijual oleh perusahaan yang sama. Produk-produk dalam satu lini mungkin dibedakan berdasarkan warna, ukuran, atau harga. Misalnya, samsung menjual TV plasma dan TV LCD.
Bauran produk (product mix) merujuk pada berbagai lini produk berbeda yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin memiliki banyak lini produk dengan beberapa produk di setiap lini. Misalnya, Unilever memiliki lini produk makanan, minuman, perawatan pribadi dan produk pembersih. Kadang kita menyebut itu sebagai product assortment.
Rentang produk (product range) mencakup semua lini produk di berbagai bauran produk yang dijual oleh perusahaan. Mereka mungkin dibedakan berdasarkan lebar (width), panjang (length), kedalaman (depth) dan konsistensi (consistency) bauran produk.
Siklus hidup produk
Siklus hidup produk adalah serangkaian tahap yang dilalui oleh sebuah produk, mulai dari pengembangannya hingga akhirnya menghilang dari pasar. Tahapannya dipecah menjadi:
- Tahap pengembangan
- Tahap peluncuran
- Tahap pertumbuhan
- Tahap matang
- Tahap penurunan
Klasifikasi tahapannya biasanya didasarkan pada pertumbuhan penjualan selama beberapa waktu, yang mana pada akhirnya berimplikasi pada aspek seperti:
- Profitabilitas
- Persaingan
- Strategi bersaing
- Arus kas
Apakah sebuah produk melalui kelima tahap di atas dan beberapa lama masing-masing tahap? Beberapa produk mungkin memiliki siklus yang pendek. Misalnya, produk meluncur dan kemudian tumbuh beberapa waktu. Namun, produk tersebut kemudian segera menuju penurunan karena produk substitusi yang lebih canggih hadir. Beberapa industri memiliki siklus hidup produk yang pendek, termasuk pakaian, produk pertanian, makanan segar, dan perangkat lunak.
Perusahaan memahami siklus hidup karena masing-masing tahap berdampak pada strategi pemasaran mereka. Misalnya, masing-masing tahap membutuhkan bauran pemasaran berbeda untuk sukses. Dengan memahami fase-fase tersebut, perusahaan mengetahui kapan harus menyesuaikan harga, meningkatkan penjualan atau memperpanjang umur produk.
Tahap pengembangan
Tahap penelitian dan pengembangan (research and development stage) adalah tahap paling awal, mencakup ideas, desain dan pengembangan prototipe hingga pengujian produk sebelum dijual ke pasar. Produk belum ada di pasaran.
Tahap pengembangan memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
- Membutuhkan sumber daya yang signifikan, termasuk waktu, upaya dan uang
- Tidak ada uang yang masuk ke perusahaan dari penjualan
- Arus kas yang negatif
- Penelitian, pengembangan, dan pengujian yang sedang berlangsung
- Peluncuran produk alpha dan beta untuk pengujian pada bagian akhir fase ini
Pengembangan produk baru melibatkan tahapan berbeda, termasuk:
- Menghasilkan ide
- Mengembangkan prototipe
- Menguji produk
- Mendaftarkan paten dan hak cipta
- Uji pemasaran
- Modifikasi produk, jika diperlukan
- Meluncurkan ke pasar
Tahap pengenalan
Tahap peluncuran atau pengenalan (launch or introduction stage) adalah tahap di mana produk pertama kali dijual ke pasar. Perusahaan biasanya menetapkan harga tinggi untuk menutup biaya pengembangan yang mahal. Jika itu adalah penemuan baru, persaingan belum muncul karena hanya satu perusahaan (first mover) yang memproduksi.
- Penggerak pertama (first mover) – perusahaan pertama yang memasuki pasar dengan produk barunya.
Tahap pengenalan memiliki karakteristik berikut:
- Konsumen belum menyadari tentang produk, beberapa enggan mengambil risiko dengan mencoba produk baru
- Strategi pemasaran diarahkan untuk mengedukasi konsumen dan membangun kesadaran diantara konsumen
- Biaya pemasaran adalah signifikan seperti untuk iklan dan mengembangkan saluran distribusi
- Penjualan tumbuh lambat karena volume penjualan dan akuisisi pelanggan baru rendah
- Perusahaan mempertimbangkan strategi skimming price dengan membebankan harga yang relatif tinggi untuk waktu yang singkat dan perlahan menurunkannya
- Distribusi adalah selektif dan terbatas sampai produk diterima secara luas oleh konsumen
- Keuntungan sangat rendah atau mungkin masih rugi karena biaya yang signifikan sementara pendapatan penjualan rendah.
- Arus kas masuk ke bisnis cenderung lebih kecil daripada arus kas keluar
Tahap pertumbuhan
Tahap pertumbuhan (growth stage) adalah ketika penjualan mulai terakselerasi. Dengan kata lain, penjualan tumbuh pada tingkat yang meningkat. Lebih banyak orang menggunakan produk, didukung dengan kesadaran yang lebih tinggi dan saluran distribusi yang lebih luas.
Perusahaan melihat keuntungan mereka meningkat, yang mana pada akhirnya mengundang pemain baru masuk ke pasar. Pemain baru tersebut mungkin adalah:
- Penggerak kedua (second mover) – pemain baru setelah penggerak pertama hadir di pasar.
- Penggerak akhir (late mover) – bisa merujuk pada penggerak kedua atau pemain setelahnya.
Tahap pertumbuhan memiliki beberapa karakteristik berikut:
- Biaya iklan mungkin masih tinggi, terutama di bagian awal tahap pertumbuhan
- Penjualan meningkat pada tingkat yang lebih tinggi
- Produk mulai diadopsi secara luas
- Biaya cenderung menurun melalui skala ekonomi yang lebih tinggi
- Titik impas tercapai dan perusahaan mulai melihat keuntungan meningkat
- Arus kas positif karena pendapatan lebih besar daripada pengeluaran
- Perusahaan mulai membangun pangsa pasar dan loyalitas
- Perusahaan berusaha untuk menciptakan preferensi merek untuk mencegah konsumen pindah ke pesaing
Tahap matang
Tahap matang atau saturasi (mature or saturation stage) adalah tahap di mana pertumbuhan masih positif, namun pada tingkat yang melambat. Dengan kata lain, penjualan masih tumbuh tapi lebih lambat daripada sebelumnya.
Beberapa mengkarakterisasi tahap matang:
- Tingkat pertumbuhan penjualan secara bertahap melambat
- Arus kas yang positif meningkat karena kesenjangan antara pendapatan dan pengeluaran menjadi lebih besar
- Hampir semua konsumen telah menggunakan barang dan pada bagian akhir fase ini, semua konsumen telah menggunakan produk
- Pelanggan baru semakin langka
- Akuisisi pelanggan baru tumbuh lebih lambat
- Perusahaan semakin mengandalkan pembelian berulang dan merebut pelanggan pesaing mencapai pertumbuhan tinggi
- Persaingan semakin intensif karena perusahaan harus merebut pelanggan dari pesaing untuk menumbuhkan penjualan
- Beberapa perusahaan yang tidak kompetitif keluar dari pasar
- Promosi lebih diarahkan untuk memperkuat loyalitas dan merebut pelanggan pesaing
- Strategi pemasaran diarahkan untuk membedakan produk dari produk pesaing dengan, misalnya meningkatkan fitur produk
- Merger dan akuisisi mulai intensif di pasar
Tahap penurunan
Tahap penurunan (decline stage) adalah tahap akhir di mana penjualan menurun. Perusahaan berupaya memeras sebanyak mungkin kas dan menginvestasikannya ke produk lainnya. Mereka mungkin memperlama fase penurunan dengan strattegi ekstensi untuk memunginkan lebih banyak waktu mengumpulkan kas.
Alasan penurunan:
- Selera dan preferensi konsumen berubah
- Produk substitusi dengan teknologi baru muncul
Beberapa mengkarakterisasi tahap penurunan, termasuk:
- Penjualan tumbuh negatif
- Konsumen biasanya akan berhenti membeli produk ini karena melihat alternatif yang lebih baru dan lebih baik
- Perusahaan mengambil langkah efisiensi seperti mengurangi biaya promosi dan iklan
- Aktivitas akuisisi dan merger meningkat
- Ada lebih sedikit peluang untuk terus menghasilkan keuntungan
- Beberapa perusahaan menarik produk mereka sebelum mulai kehilangan uang
Strategi ekstensi
Strategi ekstensi ditujukan untuk memperpanjang umur produk dan memaksimalkan kas yang diekstrak. Itu mungkin melibatkan:
- Desain ulang produk misalnya dengan menambahkan fitur khusus atau meluncurkan edisi terbatas
- Pengemasan ulang, misalnya warna baru, bahan atau elemen fisik lainya
- Penurunan harga untuk menarik pelanggan tetap membeli
- Perluasan pasar dengan menemukan pasar baru untuk produk yang sudah ada
- Mengubah penggunaan seperti yang dilakukan oleh produsen jam tangan dari memasarkan produk sebagai penanda waktu menjadi sebagai produk gaya hidup
Portofolio produk
Portofolio produk merujuk pada semua produk yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan, masing-masing dengan kinerja, pangsa pasar, dan prospek pertumbuhan yang berbeda. Misalnya, Sony Group Corporation memiliki portofolio produk tersebar dalam berbagai segmen seperti komputer, kamera, televisi, dan game. Atau, Nestlé memiliki produk mulai dari makanan bayi, air kemasan, sereal sarapan, kopi dan teh, dan makanan ringan.
Pro dan kontra memiliki portofolio produk
Mengelola portofolio produk memiliki pro dan kontra. Adapun, itu memberikan keuntungan seperti:
- Menghasilkan pendapatan dari lebih dari satu sumber dengan menjual produk yang berbeda
- Mendapatkan manfaat dari diversifikasi dengan menyebarkan risiko antar pasar
- Menciptakan kesadaran merek yang lebih besar melalui banyak produk untuk memenuhi banyak kebutuhan dan keinginan
- Mendorong loyalitas pelanggan karena pelanggan lebih cenderung membeli banyak produk dari merek yang sama
- Lebih mudah untuk meluncurkan produk baru karena kesadaran merek yang lebih tinggi
- Mengurangi risiko akibat fluktuasi musiman di satu atau dua pasar
- Manfaat economies of scope dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada dengan menggunakan mereka untuk memproduksi lebih dari satu produk
Namun, mempertahankan portofolio produk yang besar juga memiliki keterbatasan, termasuk:
- Peningkatan biaya penelitian dan pengembangan untuk masing-masing produk
- Biaya pemasaran dan promosi yang tinggi karena melibatkan banyak produk
- Efek penularan di mana publisitas buruk di satu satu produk mempengaruhi seluruh produk
- Pengelolaan yang lebih kompleks dalam membuat masing-masing produk sukses
- Kanibalisasi di mana kesuksesan di satu produk membahayakan yang lain
Analisis portofolio produk
Dalam analisis portofolio produk, perusahaan memeriksa bagaimana kinerja masing-masing lini produk dan mengevaluasi kesesuaian mereka terhadap objektif bisnis. Outputnya menjadi pertimbangan untuk menentukan dengan tepat bauran dan kegiatan pemasaran apa yang perlu dilakukan untuk masing-masing.
Analisis portofolio produk penting untuk membantu mengalokasikan sumber daya secara efektif di antara produk berbeda. Selain itu, analisis menghasilkan input untuk perencanaan berkelanjutan.
Matriks BCG
Matriks Boston Consulting Group (atau matriks BCG) adalah alat perencanaan dalam pemasaran untuk mengklasifikasikan produk berdasarkan pangsa pasar dan pertumbuhan pasar. Itu berguna untuk mengelola portofolio, menentukan alokasi sumber daya dan menentukan strategi yang tepat.
Matriks BCG mengklasifikasikan produk ke dalam empat kuadran:
- Star
- Question mark
- Cash cow
- Dog
Star adalah produk dengan pangsa pasar yang tinggi di pasar yang tumbuh pesat. Mereka membutuhkan dukungan untuk memperkuat atau setidaknya mempertahankan posisi pasar hingga pasar mencapai matang. Dan investasi ke mereka tidak sesignifikan berinvestasi ke question mark products. Jika berhasil, mereka menjadi sapi perah berikutnya.
Question mark adalah produk dengan pangsa pasar yang rendah di pasar yang tumbuh pesat. Mereka disebut juga dengan problem children products.
Question mark products membutuhkan lebih banyak investasi daripada star untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih tinggi. Katakanlah, perusahaan mungkin memilih menginvestasikan lebih banyak uang untuk membangun posisi pasar mereka. Meski pangsa pasar rendah, pasar menawarkan potensi pertumbuhan yang tinggi. Sehingga, masih ada peluang untuk memperbaiki posisi pasar.
Investasi diarahkan untuk menghasilkan penjualan pada tingkat yang lebih tinggi daripada rata-rata pesaing. Misalnya, perusahaan mengalokasikannya untuk promosi skala besar. Jika berhasil, question mark products akan menjadi star products berikutnya.
Namun, berinvestasi di question mark products berisiko tinggi. Sehingga, beberapa pasar justru mengambil langkah sebaliknya. Mereka menarik produk dari pasar dan menggunakan sumber daya untuk membantu star products.
Cash cow adalah produk dengan pangsa pasar yang tinggi di pasar yang tumbuh lambat. Produk memiliki posisi pasar yang dominan dan sulit dilampaui oleh pesaing karena pasar telah matang, di mana pertumbuhannya telah rendah. Mereka tidak membutuhkan investasi lebih lanjut, meski mungkin strategi ekstensi dapat digunakan untuk menunda penurunan. Perusahaan mengekstraksi kas dari mereka, menggunakannya untuk mensubsidi kategori produk lainnya, terutama star.
Dog adalah produk dengan pangsa pasar rendah di pasar dengan pertumbuhan rendah. Pasar telah matang. Sehingga, mustahil untuk meningkatkan pangsa pasar dan memperbaiki posisi pasar. Mereka mengikat uang tunai (modal), oleh karena itu, perusahaan seharusnya menarik mereka atau mereposisi mereka.
Branding
Merek (brand) merujuk pada nama, logo, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi mereka untuk mengidentifikasi produk sebuah perusahaan dan bertindak sebagai pembeda dengan produk pesaing. Merek yang baik harus mudah diingat, dikenali, dan menggambarkan citra yang diinginkan.
- Nama merek (brand name) adalah bagian huruf atau kata-kata dari sebuah merek – dan demikian, dapat dilafalkan – untuk mengidentifikasi produk.
- Merek dagang (trademarks) adalah hak eksklusif untuk menggunakan simbol, desain dan nama merek. Itu terdaftar di pemerintah dan digunakan oleh sebuah perusahaan untuk mengidentifikasikan dan membedakan produknya dengan produk pesaing dan melindungi dari penggunaan yang tidak sah.
Pencitraan merek (branding) adalah upaya untuk membangun persepsi konsumen terhadap merek perusahaan. Perusahaan seringkali menghabiskan banyak uang untuk membangun citra merek. Itu diharapkan menghasilkan asosiasi positif terhadap produk karena menyampaikan kredibilitas, kualitas, dan kepuasan. Selain itu, jika berhasil dan perusahaan memiliki citra merek kuat, itu menjadi aset tidak berwujud yang berharga untuk menghasilkan lebih banyak uang.
Saat mengembangkan merek, menemukan unique selling point (USP) menjadi poin penting. USP menjadi alasan konsumen ingin membeli produk tersebut. Selain itu, itu mencirikan produk dan membedakannya dengan produk lain di pasar. Singkat cerita, merek seharusnya merepresentasikan USP.
Branding penting untuk:
- Membuat produk lebih mudah dikenali oleh konsumen
- Membedakan produk dan membuatnya menonjol dari produk pesaing
- Memungkinkan produk memiliki identitas yang kuat
- Menciptakan loyalitas dengan mengembangkan kepribadian merek
- Memungkinkan fleksibilitas saat menetapkan harga
- Memudahkan pemasaran ketika mengenalkan produk baru
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih merek
- Mudah dieja, diucapkan, atau diingat
- Menerjemahkan proposisi jual unik produk
- Khas dan dapat dikenali
- Fleksibel untuk dapat diterapkan pada produk baru
- Didaftarkan dan dilindungi secara hukum
- Disesuaikan dengan persyaratan pengemasan dan pelabelan
Aspek dalam branding
Kesadaran merek (brand awareness) adalah sejauh mana konsumen mengenali sebuah merek. Menciptakan kesadaran merek adalah langkah kunci awal untuk membangun citra merek dan untuk dapat berhasil mempromosikan suatu produk.
Pengembangan merek (brand development) adalah upaya perusahaan untuk membangun dan memperkuat citra merek yang dimiliki. Merek yang kuat penting dalam strategi ekstensi karena memperlambat penurunan permintaan. Selain itu, itu meningkatkan penerimaan ketika perusahaan meluncurkan produk baru.
- Perluasan merek (brand extension), dikenal juga dengan brand stretching, adalah strategi dimana nama merek yang sudah mapan diterapkan pada produk baru dari perusahaan yang sama.
Preferensi merek (brand preference) adalah sejauh mana konsumen lebih menyukai sebuah merek daripada merek lainnya. Jika perusahaan sukses dalam membangun citra merek, konsumen akan cenderung lebih memilihnya daripada merek pesaing.
- Citra merek (brand image) adalah persepsi konsumen terhadap sebuah merek. Itu bisa terbentuk melalui pengalaman atau interaksi dengan produk atau perusahaan. Citra yang kuat berkontribusi positif bagi perusahaan.
Loyalitas merek (brand loyalty) adalah seberapa besar konsumen menyukai sebuah merek daripada yang lain. Pelanggan yang loyal akan membeli produk dengan merek yang sama berulang kali.
Nilai merek (brand value) adalah nilai yang ditambahkan oleh merek ke produk dengan meningkatkan nilai emosionalnya. Itu membuat pelanggan bersedia membayar harga lebih premium dan tetap loyal. Konsumen seringkali lebih menyukai merek terkenal daripada dari produk generik yang bersaing.
Jenis merek
Ada beberapa jenis merek, termasuk:
- Merek pabrikan (manufacturer’s brand). Perusahaan memproduksi produk sendiri dan memberi label dengan mereknya, kemudian menjualnya.
- Merek sendiri (own-label brand). Perusahaan mengalihdayakan produksi ke pihak lain tapi melabeli produk dengan dan menjualnya di bawah mereknya. Dikenal juga dengan private label.
- Merek produk (product brand). Perusahaan memberi nama merek berbeda untuk setiap produk yang dimiliki. Disebut juga dengan merek individu.
- Merek keluarga (family brand). Perusahaan menggunakan nama merek yang sama untuk sejumlah produk terkait tapi melayani kebutuhan yang berbeda. Dikenal juga dengan umbrella brand.
- Merek perusahaan (corporate brand). Perusahaan menggunakan nama perusahaan sebagai nama merek untuk produknya. Meski mirip dengan family brand, tapi kesuksesan dan kegagalannya mempengaruhi citra produk dan citra perusahaan.
Pengemasan
Pengemasan berarti menggunakan bahan luar untuk melindungi produk di dalamnya. Itu melibatkan keputusan seperti pemilihan bahan, desain bentuk, warna, tulisan yang digunakan pada pembungkus, kotak, kaleng, atau wadah apa pun.
Kemasan membuat produk lebih mudah, lebih efisien, dan lebih aman untuk diangkut sebelum sampai ke konsumen akhir. Selain itu, kemasan juga bertindak sebagai diferensiasi, meningkatkan daya tarik dan mempromosikan apa yang di dalamnya.
Beberapa alasan menjelaskan mengapa kemasan penting, termasuk:
- Mempengaruhi persepsi karena itu, penerimaan konsumen
- Sebagai diferensiasi dengan produk lain di pasar
- Melindungi dari kerusakan selama transportasi
- Memungkinkan pelabelan untuk memberikan informasi kunci
- Mempermudah dan menghemat biaya selama pergudangan dan transportasi
- Membuat sistem rak lebih efisien
- Mendorong pembelian impulsif dengan membuatnya menonjol
- Mengembangkan citra merek dengan membuatnya berbeda dan mudah dikenali
Riset dan pengembangan
Riset dan pengembangan menghasilkan pengetahuan baru bagi perusahaan, yang mana mungkin digunakan untuk menciptakan produk baru, proses baru atau teknologi baru. Itu berkontribusi penting karena memungkinkan perusahaan untuk:
- Meluncurkan produk baru
- Memperbaiki produk yang ada
- Meningkatkan profitabilitas
- Mengurangi risiko kegagalan
- Mendapatkan keunggulan kompetitif
- Memastikan kualitas produk
- Membangun citra yang unggul
Beberapa faktor mempengaruhi pengeluaran untuk riset dan pengembangan, termasuk:
- Sifat bisnis, misalnya perusahaan teknologi membutuhkan anggaran yang besar dan berkesinambungan
- Rencana pengeluaran riset dan pengembangan pesaing, yang mana akhirnya bisa mempengaruhi daya saing di pasar
- Toleransi risiko dan budaya di perusahaan, dimana budaya inovatif mentoleransi lebih banyak anggaran
- Kebijakan pemerintah, misalnya pembebasan pajak untuk bisnis yang berinvestasi dalam program riset dan pengembangan
Bacaan Lanjutan: #Manajemen Pemasaran
- Pengantar Pemasaran
- Orientasi Produk vs. Pasar dan Pemasaran Komersial vs. Sosial
- Objektif, Strategi, dan Etika Pemasaran
- Pasar dan Fitur-Fiturnya
- Perilaku Konsumen, Layanan dan Kepuasan Pelanggan
- Perencanaan Pemasaran
- Penargetan pasar dan Segmentasi Pasar
- Pemosisian Pasar, Pemasaran Target, dan Strategi Produk
- Peramalan Penjualan dan Riset Pasar
- Bauran Pemasaran: Produk
- Bauran Pemasaran: Harga
- Bauran Pemasaran: Promosi
- Bauran Pemasaran: Tempat
- Bauran Pemasaran: Orang, Proses, dan Bukti Fisik
- Pemasaran Internasional
- Pemasaran Internet