Contents
Apa itu: Penawaran agregat (aggregate supply atau AS) adalah total barang dan jasa yang diproduksi oleh sebuah perekonomian. Itu berperilaku berbeda dalam jangka sangat pendek, jangka pendek, dan jangka panjang. Masing-masing memiliki elastisitas yang berbeda.
Penawaran agregat jangka pendek menentukan PDB riil aktual ketika kurvanya berpotongan dengan kurva permintaan agregat (disebut dengan ekuilibrium makroekonomi jangka pendek). Sementara itu, penawaran agregat jangka panjang menentukan PDB potensial (disebut juga dengan output potensial) dan sama dengan PDB riil aktual ketika ekuilibrium jangka pendek tepat pada kurva penawaran agregat jangka panjang.
Penawaran agregat jangka pendek ditentukan oleh faktor jangka pendek (seperti tingkat harga, harga input, dan ekspektasi harga) dan faktor jangka panjang seperti seperti teknologi dan peningkatan modal fisik. Tapi, itu tidak berlaku sebaliknya. Maksud saya, faktor jangka pendek tidak mempengaruhi penawaran agregat jangka panjang.
Bagaimana menggambarkan penawaran agregat ke dalam sebuah kurva?
Kurva penawaran agregat adalah representasi grafis dari hubungan antara tingkat harga dan output agregat, mengasumsikan faktor lain konstan. Ekonom membaginya menjadi tiga kategori berdasarkan bagaimana masing-masing berperilaku dalam menanggapi perubahan tingkat harga. Mereka adalah:
- Penawaran agregat jangka sangat pendek (VRAS)
- Penawaran agregat jangka pendek (SRAS)
- Penawaran agregat jangka panjang (LRAS)
Penawaran agregat jangka sangat pendek (VRAS)
Dalam jangka sangat pendek, kurva penawaran agregat adalah garis horizontal. Itu menunjukkan elastis sempurna di mana harga dan biaya adalah tetap. Itu mewakili bagian pertama dari model Keynesian (kita bahas di bawah).
Dalam jangka sangat pendek, perusahaan menyesuaikan output tanpa meningkatkan biaya karena memiliki kapasitas yang menganggur. Mereka hanya menyesuaikan jam kerja dan mengintensifkan fasilitas produksi mereka dalam menanggapi perubahan permintaan.
Penawaran agregat jangka pendek (SRAS)
Dalam jangka pendek, kurva penawaran agregat miring ke atas. Sehingga, tingkat harga yang lebih tinggi akan meningkatkan output agregat. Sebaliknya, tingkat harga yang lebih rendah mendorong penurunan output agregat. Dan perubahan output tersebut terjadi di sepanjang kurva. Dengan kata lain, perubahan tingkat harga hanya mengakibatkan output agregat bergerak di sepanjang kurva, tidak menggeser kurva ke kanan atau ke kiri.
Ekonom mengasumsikan beberapa biaya seperti sewa dan upah tidak berubah dalam jangka pendek. Sehingga, ketika tingkat harga naik, bisnis melihat margin keuntungan yang lebih tinggi, mendorong mereka untuk meningkatkan output. Tapi, sebaliknya, ketika tingkat harga turun, margin keuntungan menurun, mendorong mereka untuk memangkas output.
Penawaran agregat jangka panjang (LRAS)
Penawaran agregat jangka panjang mewakili output potensial perekonomian (PDB potensial). Itu adalah output tertinggi yang bisa dicapai oleh sebuah perekonomian menggunakan sumber daya produktif yang ada. Ketika PDB riil sama dengan PDB potensial, kita mengatakan perekonomian berada pada lapangan kerja penuh (full employment).
Tidak seperti penawaran agregat dalam jangka pendek, ekonom mengasumsikan semua biaya input adalah variabel dalam jangka panjang. Sehingga, mereka berubah menyesuaikan secara proporsional dengan perubahan dalam output agregat. Misalnya, ketika output agregat meningkat, semua biaya meningkat. Dan sebaliknya, ketika output agregat turun, semua biaya juga turun.
Asumsi tersebut adalah kunci untuk menjelaskan kurva penawaran agregat jangka panjang yang vertikal. Kurva menggarisbawahi inelastis sempurna. Sehingga, perubahan tingkat harga tidak mempengaruhi penawaran agregat.
Ketika tingkat harga naik, itu tidak meningkatkan margin keuntungan karena biaya input juga akan naik secara proporsional. Sebaliknya juga berlaku ketika tingkat harga turun. Sehingga, tidak ada alasan bagi bisnis untuk mengubah output mereka dalam menanggapi perubahan tingkat harga.
Output agregat hanya berubah jika faktor jangka panjang berubah. Faktor-faktor tersebut tidak mempengaruhi biaya dalam jangka pendek. Melainkan, mereka mempengaruhi kapasitas produktif perekonomian. Misalnya, kemajuan teknologi memungkinkan perekonomian untuk berproduksi lebih banyak. Akibatnya, kurva penawaran agregat jangka panjang bergeser ke kanan.
Apa perbedaan antara kurva penawaran agregat menurut ekonom Neoklasif dengan ekonom Keynesian?
Ada dua pandangan utama tentang bagaimana perekonomian berproduksi. Menurut ekonom Neoklasik, perekonomian beroperasi pada kapasitas produktifnya. Sehingga, perubahan tingkat harga tidak mempengaruhi penawaran agregat. Pandangan mereka terwakili dari kurva penawaran agregat yang vertikal di atas.
Sementara itu, dalam model Keynesian, penawaran agregat membentuk tiga bagian berbeda. Bagian pertama diwakili oleh kurva penawaran agregat jangka sangat pendek yang horizontal. Bagian kedua diwakili oleh kurva penawaran agregat jangka pendek yang miring ke atas. Dan bagian ketiga diwakili oleh kurva penawaran agregat jangka panjang yang vertikal. Sehingga, jika dikombinasikan, kurva penawaran agregat yang diajukan oleh model Keynesian berbentuk seperti kurva AS di bawah ini:
Faktor apa saja yang mempengaruhi penawaran agregat?
Penawaran agregat jangka pendek dan jangka panjang menanggapi secara berbeda perubahan dalam tingkat harga dan faktor lainnya. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, perubahan dalam tingkat harga mempengaruhi penawaran agregat jangka pendek tapi tidak penawaran agregat jangka panjang. Dalam hal ini, perubahan dalam tingkat harga menyebabkan output agregat jangka pendek berubah tapi berada di sepanjang kurva. Jadi, itu tidak menyebabkan kurva SRAS bergeser ke kanan atau ke kiri.
- Kenaikan tingkat harga meningkatkan penawaran agregat jangka pendek. Penawaran agregat jangka panjang tetap konstan.
- Penurunan tingkat harga menurunkan penawaran agregat jangka pendek. Penawaran agregat jangka panjang tidak berubah.
Selain tingkat harga, faktor lain juga mempengaruhi penawaran agregat. Mereka terbagi ke dalam dua kategori, faktor jangka pendek dan faktor jangka panjang. Faktor jangka pendek umumnya mempengaruhi biaya input, dan karena itu, mempengaruhi margin keuntungan yang dihadapi bisnis. Sebaliknya, faktor jangka panjang mempengaruhi kapasitas produktif dan karena itu, mempengaruhi output maksimal yang dihasilkan.
Faktor yang mempengaruhi penawaran agregat jangka pendek
Perubahan penawaran agregat jangka pendek terjadi akibat perubahan dalam faktor jangka pendek dan jangka panjang. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi biaya produksi dan kapasitas produktif perekonomian. Tidak seperti perubahan dalam tingkat harga, faktor-faktor tersebut menyebabkan penawaran agregat berubah dan mengeser kurvanya ke kanan (kenaikan output) atau ke kiri (penurunan output).
Faktor jangka pendek tersebut meliputi:
- Harga input
- Upah nominal
- Ekspektasi harga output
- Pajak bisnis
- Subsidi pemerintah
- Kurs
Harga input. Harga input yang lebih tinggi (seperti bahan baku dan energi) meningkatkan biaya produksi, menurunkan margin keuntungan. Sebagai hasilnya, output agregat turun karena bisnis memangkas produksi, menyebabkan kurva SRAS bergeser ke kiri. Sebaliknya, penurunan harga input menyebabkan kurva SRAS bergeser ke kanan.
Upah nominal. Seperti harga input, perubahan upah nominal akan menggeser kurva SRAS. Upah nominal yang lebih tinggi meningkatkan biaya produksi dan menggeser kurva SRAS ke kiri. Sebaliknya, upah nominal yang lebih rendah menggeser kurva SRAS ke kanan.
Ekspektasi harga output di masa depan. Ketika harga di masa depan naik, produsen akan meningkatkan penawaran untuk mengisi persediaan, mengantisipasi margin laba yang lebih tinggi. Akibatnya, kurva SRAS bergeser ke kanan. Tapi, sebaliknya, jika harga output di masa depan turun, produsen memangkas produksi dan dengan demikian, kurva SRAS bergeser ke kiri.
Pajak bisnis. Kurva SRAS bergeser ke kanan ketika pemerintah memotong pajak bisnis. Pajak yang lebih rendah mengurangi biaya produksi, meningkatkan margin keuntungan. Tapi, sebaliknya, kenaikan pajak meningkatkan biaya produksi, menyebabkan kurva SRAS bergeser ke kiri.
Subsidi pemerintah. Subsidi bekerja secara terbalik dibandingkan pajak. Kenaikan subsidi menurunkan biaya produksi, mendorong bisnis meningkatkan output dan menggeser kurva SRAS ke kanan. Sebaliknya, jika pemerintah memangkas atau mencabut subsidi, biaya produksi meningkat dan menggeser kurva SRAS ke kiri.
Kurs. Apresiasi menurunkan biaya produksi karena bahan baku dan barang modal yang diimpor menjadi lebih murah. Sebaliknya, depresiasi membuat impor lebih mahal. Sehinga, apresiasi menyebabkan kurva SRAS bergeser ke kanan sementara depresiasi menyebabkan kurva SRAS bergeser ke kiri.
Faktor yang mempengaruhi penawaran agregat jangka panjang
Faktor jangka pendek di atas tidak mempengaruhi penawaran agregat jangka panjang. Itu karena semua biaya variabel, menyesuaikan perubahan tingkat harga secara proporsional. Sehingga, perubahan biaya input tidak berpengaruh.
Penawaran agregat jangka panjang hanya berubah ketika terjadi perubahan dalam faktor jangka panjang. Faktor tersebut mempengaruhi kapasitas produktif dan karena itu output potensial. Misalnya, penawaran agregat jangka panjang meningkat dan kurvanya bergeser ke kanan jika:
- Pasokan tenaga kerja meningkat, memungkinkan banyak orang menghasilkan output.
- Modal manusia membaik, mengarah pada tenaga kerja yang lebih berkualitas.
- Sumber daya alam lebih banyak tersedia, lebih banyak input untuk diolah menjadi output.
- Modal fisik meningkat, memungkinkan perekonomian lebih produktif daripada ketika mengandalkan tenaga kerja.
- Teknologi lebih maju, memperbaiki kualitas dan produktivitas modal fisik dan modal manusia.
Singkat cerita, perubahan penawaran agregat jangka panjang terjadi akibat perubahan kuantitas dan kualitas faktor produksi.