Contents
Apa itu: Produktivitas faktor total (total factor productivity) mengkuantifikasi porsi pertumbuhan ekonomi yang tidak dijelaskan oleh peningkatan tenaga kerja dan modal ketika keduanya digunakan bersama-sama dalam proses produksi. Kita juga sering menyebutnya sebagai residual model Solow atau produktivitas multifaktor (multifactor productivity).
Ada berbagai faktor yang menjelaskan produktivitas faktor total. Salah satunya adalah kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi membuat pekerja lebih produktif. Misalnya, mereka dapat belajar dari internet untuk mempelajari keterampilan baru atau menemukan cara untuk melakukan pekerjaan mereka lebih cepat.
Kemajuan teknologi juga bertanggung jawab atas peningkatan output bisnis secara signifikan. Dengan mesin yang lebih canggih, produsen dapat menghasilkan output yang sama tapi lebih cepat daripada sebelumnya. Atau, mereka juga dapat menghasilkan output yang lebih banyak menggunakan kuantitas input yang sama karena mesin lebih efisien.
Menghitung produktivitas faktor total
Ambil model pertumbuhan Solow. Formula output ekonomi agregat adalah sebagai berikut:
Y = A Kα Lβ … Persamaan 1
Dimana
- Y = Output agregat
- L = Tenaga kerja
- K = Modal
- A = Produktivitas faktor total (TFP)
- α = Elastisitas output modal (α <1)
- β = Elastisitas output tenaga kerja (β <1) dan α + β = 1
Kita dapat menulis ulang persamaan 1 di atas sebagai output per pekerja. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Y/L = A (K/L)α … Persamaan 2
Dimana
- Y/L = Output per pekerja atau produktivitas pekerja
- K/L = Modal per pekerja
Dari persamaan pertama dan kedua, kita dapat mengambil tiga poin penting:
Pertama, tenaga kerja dan modal menghadapi pengembalian marjinal yang semakin berkurang (anda dapat melihat, α dan β bernilai kurang dari 1). Sehingga, dalam jangka panjang, kontribusi tenaga kerja dan modal terhadap output berada pada tingkat yang semakin menurun.
Kedua, investasi pendalaman modal – yang mana meningkatkan rasio modal per pekerja – bukan solusi untuk mempertahankan pertumbuhan jangka panjang. Rasio modal-tenaga memiliki tingkat pengembalian yang menurun. Sehingga, ketika itu telah tinggi (K/L), penambahan investasi modal hanya memberikan kontribusi yang kurang signifikan daripada ketika itu rendah.
Ketiga, satu-satunya cara untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang (PDB potensial) adalah dengan meningkatkan produktivitas faktor total (A), salah satunya melalui teknologi.
Kemajuan teknologi akan menghasilkan pergeseran ke luar dalam fungsi produksi. Dalam kurva kemungkinan produksi, itu tercermin dari pergeseran garis lengkung ke titik-titik di luar kurva. Teknologi yang lebih maju memungkinkan perekonomian untuk menghasilkan output yang lebih besar meskipun jumlah tenaga kerja dan modal tetap.
Pertumbuhan produktivitas faktor total
Selanjutnya, dari Persamaan 1 sebelumnya, kita juga dapat menulisnya ulang untuk mengukur pertumbuhan output agregat. Hasilnya adalah sebagai berikut:
∆Y/Y = α*∆K/K + β*∆L/L + ∆A/A… Persamaan 3
Dimana:
- ∆Y/Y = Tingkat pertumbuhan output agregat
- ∆K/K = Tingkat pertumbuhan modal
- ∆L/L = Tingkat pertumbuhan tenaga kerja
- ∆A/A = Pertumbuhan produktivitas faktor total
Persamaan 3 di atas menunjukkan ke anda sebuah model regresi. ∆K/K dan ∆L/L mewakili variabel independen (prediktor), di mana α dan β menunjukkan ke anda dampak pertumbuhan modal dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan output agregat. Sementara itu, ∆A/A mewakili residual dari model.
Jadi, untuk mendapatkan pertumbuhan produktivitas faktor total (∆A/A), anda harus memiliki data ∆K/K, ∆L/L, dan ∆Y/Y. Kemudian, anda meregresikan ∆K/K dan ∆L/L terhadap ∆Y/Y. Anda akan mendapatkan error atau residual dari regresi dan itulah ∆A/A.
Beberapa lembaga juga menyediakan datanya. Misalnya, untuk sektor bisnis swasta di Amerika Serikat, anda dapat mencarinya di laman Federal Reserve Bank of St. Louis. Anda juga dapat mengunjungi laman OECD untuk menemukannya dan mencakup beberapa negara selain Amerika Serikat.
Pentingnya produktivitas faktor total
Sumber pertumbuhan. Sebagaimana saya jelaskan sebelumnya, produktivitas faktor total adalah kunci untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang karena tenaga kerja dan modal memiliki tingkat pengembalian marginal yang menurun. Itu menjadi semakin penting ketika rasio modal per pekerja tinggi, sebagaimana di negara maju.
Kesenjangan antara negara maju dan negara berkembang. Sekarang abaikan produktivitas faktor total. Karena rasio modal per pekerja memiliki tingkat pengembalian yang semakin menurun, efek pendalaman investasi memberi dampak lebih besar jika rasionya rendah. Dalam hal ini, itu mewakili negara berkembang. Mereka seharusnya menikmati pertumbuhan yang tinggi, demikian juga dengan PDB per kapita mereka.
Sebaliknya, negara maju, dengan rasio modal per pekerja yang tinggi, mendapatkan manfaat yang lebih rendah dari pendalaman modal. Sebagai hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan PDB per kapita mereka juga rendah.
Dalam jangka panjang, karena PDB per kapita negara berkembang tumbuh lebih tinggi daripada PDB per kapita negara maju, keduanya akan bertemu pada titik yang sama (konvergen atau sering disebut dengan catch-up effect). Pada akhirnya, negara berkembang akan menikmati kemakmuran yang sama dengan negara maju.
Namun, anda dapat melihat, kesenjangan keduanya masih tetap besar. Kunci untuk menjawabnya adalah produktivitas faktor total. Itu menjelaskan mengapa keduanya tidak konvergen. PDB per kapita negara maju masih jauh lebih tinggi daripada PDB per kapita negara berkembang.
Ketika negara berkembang masih mengandalkan pertanian dan manufaktur, negara maju telah mengandalkan jasa, terutama di bidang teknologi, untuk memacu pertumbuhan. Munculnya perusahaan raksasa seperti Microsoft dan Google adalah contohnya.
Faktor yang mempengaruhi produktivitas faktor total
Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas faktor total. Poin kuncinya adalah mereka mempengaruhi produktivitas tenaga kerja dan modal yang ada. Selain inovasi teknologi, faktor penentu lainnya adalah:
- Penelitian dan pengembangan
- Praktik manajemen
- Teknik produksi
- Pengetahuan umum
- Efek jaringan
- Skala ekonomi
- Peningkatan persaingan
- Realokasi sumber daya
Dan ekonom, seringkali meringkas faktor-faktor tersebut sebagai faktor teknologi.