Contents
Apa itu: Sektor rumah tangga (household sector) mencakup individu atau kelompok individu. Sebuah rumah tangga mungkin terdiri dari satu atau beberapa orang yang mana tinggal di tempat tinggal yang sama dan berbagi makanan. Mereka mungkin mencakup satu keluarga atau kelompok orang lain.
Di satu sisi, rumah tangga menjadi konsumen bagi barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor bisnis. Konsumsi mereka adalah penentu utama dalam merangsang pertumbuhan ekonomi di beberapa negara. Itu karena pengeluaran mereka menyumbang sebagian besar produk domestik bruto (PDB).
Di sisi lain, mereka menyediakan input untuk sektor bisnis dengan imbalan upah, bunga, dan keuntungan. Mereka menyediakan faktor seperti kewirausahaan dan tenaga kerja. Misalnya, mereka menjadi pengusaha dan mengumpulkan tiga faktor produksi lainnya (tanah, tenaga kerja dan modal). Sebagai pemilik, mereka memiliki klaim atas bisnis dan mendapatkan keuntungan sebagai kompensasi.
Bagaimana sektor rumah tangga berperan terhadap perekonomian?
Sektor rumah tangga berperan sebagai pemasok dan juga konsumen, tergantung di pasar mana mereka berperan. Mari kita bahas kontribusi mereka di pasar faktor, pasar produk, dan pasar keuangan.
Memasok input kepada bisnis
Rumah tangga memasok input kepada sektor bisnis di pasar faktor. Mereka menyediakan tenaga kerja sebagai input dalam proses produksi. Mereka mungkin bekerja sebagai pekerja kerah biru dan melakukan pekerjaan manual seperti di pabrik. Atau, mereka bekerja sebagai pekerja kerah putih untuk melakukan pekerjaan profesional, manajerial, atau administratif. Sebagai kompensasinya, mereka menerima gaji, upah dan tunjangan lain seperti asuransi dan pensiun.
Selain itu, sektor rumah tangga juga memasok kewirausahaan. Mereka bertindak sebagai pengusaha. Mereka mengambil risiko dengan menyatukan input lainnya (modal, tenaga kerja dan tanah) untuk memproduksi barang dan jasa. Sebagai imbalannya, mereka memperoleh keuntungan.
Konsumen untuk barang dan jasa
Rumah tangga bertindak sebagai konsumen di pasar produk. Mereka membeli barang dan jasa dari sektor bisnis menggunakan uang yang mereka terima dari memasok input. Dan uang yang mereka habiskan mengalir ke sektor bisnis sebagai pendapatan.
Sebagai konsumen, rumah tangga berperan strategis dalam menggerakkan perekonomian. Uang yang mereka habiskan berkontribusi signifikan terhadap permintaan agregat (diukur dari PDB), melebihi pengeluaran oleh sektor bisnis, sektor pemerintah dan sektor eksternal.
Sehingga, ketika rumah tangga menghabiskan lebih banyak uang untuk barang dan jasa, perekonomian bisa tumbuh lebih tinggi. Pengeluaran mereka mendorong bisnis untuk meningkatkan produksi dan merekrut lebih banyak tenaga kerja. Akhirnya, itu mengarah pada peningkatan output dan penurunan tingkat pengangguran di dalam perekonomian.
Sumber bagi modal keuangan
Rumah tangga memasok modal keuangan bagi sektor bisnis. Mereka menyisihkan pendapatan mereka sebagai tabungan. Misalnya, mereka menginvestasikannya ke instrumen keuangan seperti obligasi yang diterbitkan oleh sektor bisnis dan sektor pemerintah. Sebagai imbalannya, mereka menerima pendapatan seperti kupon dan capital gain.
Sementara itu, perusahaan menggunakan dana dari penerbitan obligasi untuk keperluan seperti membeli aset modal atau membuka pabrik baru. Sedangkan, pemerintah mungkin menggunakannya untuk membangun infrastruktur.
Rumah tangga juga bisa menabung uang mereka ke bank. Sebagai imbalannya, mereka memperoleh bunga. Tabungan di bank juga berkontribusi sebagai modal keuangan. Misalnya, perbankan menyalurkan simpananan rumah tangga ke sektor riil seperti manufaktur.
Sementara itu, beberapa rumah tangga mungkin berinvestasi dalam aset riil seperti properti, yang mana memberi mereka pendapatan sewa. Katakanlah, mereka menyewakan ruko kepada penyewa untuk membuka bisnis ritel.
Aset keuangan dan aset riil di atas mewakili kekayaan rumah tangga, yang merupakan faktor penting dalam mempengaruhi konsumsi selain pendapatan. Misalnya, ketika aset mereka terapresiasi, mereka menjadi lebih kaya dan bersedia untuk menghabiskan lebih banyak uang untuk membeli barang dan jasa. Akhirnya, itu merangsang perekonomian untuk tumbuh. Kita menyebut bagaimana kenaikan nilai aset mereka berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi sebagai efek kekayaan (wealth effect).
Membayar pajak
Rumah tangga juga bertindak sebagai pembayar pajak kepada pemerintah. Pajak yang mereka bayar menjadi pemasukan bagi pemerintah, yang mana kemudian menggunakannya untuk pengeluaran modal, pengeluaran rutin dan pembayaran transfer seperti tunjangan pengangguran.
Rumah tangga mendapatkan pemasukan dari memasok input ke sektor bisnis. Selain itu, mereka juga memperoleh pemasukan dari pembayaran transfer pemerintah. Mereka tidak menghabiskan semua pemasukan mereka ke barang dan jasa. Tapi, mereka harus membayar pajak terlebih dahulu – total pendapatan dikurangi dengan pajak dikenal dengan istilah pendapatan disposable.
Pendapatan disposabel tersedia untuk konsumsi dan tabungan. Seperti saya jelaskan di atas, misalnya, rumah tangga menabung pendapatan mereka ke pasar keuangan dengan membeli aset keuangan seperti obligasi. Sementara itu, dolar tersisa mereka belanjakan ke barang dan jasa.
Kembali lagi ke pajak. Rumah tangga membayar pajak secara langsung kepada pemerintah. Contohnya adalah pajak pajak penghasilan individu dan pajak capital gain. Atau, mereka membayar secara tidak langsung, seperti pajak pertambahan nilai, yang mana dikenakan atas barang dan jasa yang mereka konsumsi.
Bagaimana sektor rumah tangga berkaitan dengan sektor lainnya?
Ekonom menggunakan model aliran sirkuler untuk menggambarkan bagaimana sektor rumah tangga berhubungan dengan sektor lainnya seperti sektor bisnis dan sektor pemerintah. Mereka menyajikannya dalam sebuah diagram, yang mana menunjukkan ke kita bagaimana output, pendapatan, dan input mengalir di antara sektor tersebut, seperti yang telah saya jelaskan di atas.
Mari kita ambil model ekonomi tiga sektor: rumah tangga, bisnis dan pemerintah. Interaksi antara rumah tangga dan bisnis terjadi di pasar faktor, pasar keuangan, dan pasar produk. Di pasar produk, rumah tangga membeli barang dan jasa yang disediakan oleh bisnis. Bisnis memperoleh uang sebagai pendapatan dan kemudian menggunakannya membeli input yang disediakan oleh rumah tangga di pasar faktor.
Di pasar faktor, rumah tangga memasok input kepada bisnis untuk menghasilkan barang dan jasa. Di pasar ini, bisnis bertindak sebagai pembeli sedangkan rumah tangga bertindak sebagai pemasok.
Kemudian, rumah tangga juga memperoleh pendapatan dari menyediakan input tenaga kerja dan dari pembayaran transfer. Begitu juga, bisnis juga bisa memperoleh pendapatan dengan menjual barang dan jasa ke pemerintah. Dan, kedua sektor membayar pajak ke pemerintah.
Terakhir, selain berinteraksi di pasar faktor dan pasar produk, rumah tangga, bisnis dan pemerintah juga berinteraksi di pasar keuangan. Misalnya, rumah tangga membeli surat utang yang diterbitkan oleh bisnis dan pemerintah. Sebagai pengembalian, mereka memperoleh pendapatan seperti kupon dan capital gain.