Contents
Apa itu: Uang (money) segala sesuatu kita gunakan atau terima secara luas sebagai alat pembayaran untuk barang dan jasa, termasuk koin dan uang kertas. Itu juga berfungsi sebagai satuan hitung dan penyimpan nilai. Itu menggantikan pembayaran barter dalam ekonomi modern.
Di zaman kuno, kita menggunakan emas atau perak sebagai uang. Kita semua menerimanya sebagai alat tukar karena menurut kita itu berharga.
Namun, dalam perekonomian modern saat ini, uang fiat, seperti uang kertas dan koin, menggantikan koin emas meskipun tidak memiliki nilai intrinsik. Dan, sekarang, uang elektronik dan cryptocurrency mulai mendapatkan popularitas dan menggantikan uang fisik untuk beberapa transaksi.
Pentingnya uang dalam perekonomian
Uang mengatasi masalah dalam transaksi barter. Anda mengandalkan keinginan kebetulan ganda. Maksud saya, untuk menukar barang, anda harus menemukan pihak lain, yang mana memiliki barang yang anda butuhkan dan membutuhkan barang milik anda.
Anda juga harus mengangkut barang dari satu lokasi ke lokasi lain hanya untuk menukarnya.
Transaksi barter lebih sulit jika melibatkan barang yang tidak dapat dibagi. Anda mungkin harus memecah barang menjadi lebih kecil hanya untuk menukarnya. Dan, itu sulit.
Dalam barter, tidak ada ukuran nilai yang umum. Anda tidak memiliki referensi harga untuk masing-masing barang. Jika anda ingin menukar jeruk dengan apel, berapa banyak apel harus ditukar dengan satu jeruk. Jawabannya akan subjektif antar individu. Itu lebih sulit lagi untuk jasa.
Uang memecahkan masalah-masalah semacam itu. Dengan uang, anda memiliki kebebasan dan pilihan tentang di mana dan bagaimana anda akan menghabiskannya.
Anda hanya perlu membawanya (fisik atau digital) untuk membeli barang. Semua penjual bersedia menerimanya.
Uang juga kita gunakan untuk menentukan satuan nilai dari barang. Dengan begitu, anda tidak harus mengukur nilai barang sendiri. Anda cukup melihat harganya dan dapat menukar sejumlah uang untuk mendapatkannya.
Karakteristik uang
Uang bertindak sebagai alat tukar untuk memfasilitasi transaksi. Agar dapat berfungsi secara efektif sebagai alat tukar, uang harus memiliki kualitas berikut:
- Uang harus siap diterima oleh semua pihak. Sebaliknya, dalam barter, beberapa orang mungkin tidak menerima barang sebagai uang karena tidak membutuhkannya.
- Itu pasti memiliki nilai yang diketahui. Uang tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, dan nilai.
- Itu harus mudah dibagi. Anda dapat menukar uang 1000 rupiah ke nominal lain yang lebih kecil seperti 500 dan 100 rupiah. Penjumlahannya pasti akan sama. Itu berbeda dengan barang sebagai uang, di mana kualitas masing-masing item mungkin akan berbeda.
- Itu harus sulit untuk dipalsukan. Persediaannya harus terbatas agar itu bernilai dan mempertahankan nilainya dari waktu ke waktu.
- Itu harus mudah kita pindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain. Anda mudah membawa uang kertas ke mana-mana daripada membawa barang untuk ditukar.
Jenis uang dalam ilmu ekonomi
Dalam perekonomian, apa yang dianggap sebagai “uang” cenderung bervariasi. Dalam definisi yang sempit, itu terdiri dari uang kertas dan koin yang beredar. Selain itu, ada simpanan di bank dan lembaga keuangan lainnya, yang mana likuid dan cepat untuk digunakan sebagai alat pembayaran.
Setiap otoritas moneter di berbagai negara memiliki ukuran yang berbeda. Ukuran yang paling umum adalah uang sempit dan uang luas.
- Uang sempit (narrow money) terdiri dari uang kertas dan koin yang beredar ditambah simpanan yang sangat likuid lainnya.
- Uang beredar (broad money) terdiri dari uang sempit ditambah berbagai aset likuid yang dapat digunakan untuk melakukan pembelian.
Fungsi uang dalam ilmu ekonomi
Tiga fungsi utama uang adalah:
- Alat pembayaran (medium of exchange)
- Penyimpanan nilai (store of value)
- Satuan hitung (unit of account)
Alat pembayaran
Uang memfasilitasi transaksi kita setiap hari. Dengannya, kita bisa membeli sepatu, ticket, atau membayar uang sekolah.
Sebagai alat pembayaran, uang lebih mudah diakses karena tersedia dalam beberapa denominasi yang nyaman dan dapat dengan mudah diangkut.
Penyimpan nilai
Uang mempertahankan nilainya dari waktu ke waktu. Dengan menyimpannya, kita bisa mentransfer kekayaan kita hari ini ke masa depan.
Namun, kemampuan mempertahankan nilai berbeda-beda di setiap jenis uang. Uang fiat, seperti uang kertas, rentan terhadap inflasi karena tidak memiliki nilai intrinsik. Ketika inflasi tinggi, daya belinya terhadap berbagai barang dan jasa turun.
Itu berbeda dengan emas, yang relatif tahan terhadap inflasi . Dari ekonomi tradisional hingga ekonomi modern, orang menganggap emas sebagai barang berharga. Karenanya, seperti halnya uang, emas mempertahankan nilainya, meskipun harga barang dan jasa naik. Untuk alasan ini, kita menganggap emas sebagai aset yang aman.
Satuan hitung
Uang memberikan ukuran umum dari nilai barang dan jasa yang dipertukarkan. Dengan fungsi ini, kita dapat membandingkan nilai berbagai produk.
Misalnya, jika satu tas seharga Rp9 per unit dan sepasang sepatu berharga Rp18, kita dapat menghitung biaya peluang untuk membeli sepasang sepatu, yaitu dua unit tas. Perbandingan menjadi mudah ketika nilai barang dinyatakan dalam uang (harga).
Karena alasan tersebut, uang membuat kita mudah untuk menghitung biaya peluang konsumsi, memfasilitasi pengambilan keputusan yang efisien.
Pasar uang
Permintaan uang dan penawaran uang menentukan suku bunga ekuilibrium di dalam perekonomian. Kurva permintaan uang miring ke bawah, menunjukkan hubungan negatif antara suku bunga dan jumlah uang yang diminta. Sedangkan, kurva penawaran uang berupa garis vertikal, memberitahu anda bank sentral menentukan jumlah uang yang dipasok di dalam perekonomian.
Pasokan uang
Bank sentral menentukan jumlah uang beredar. Itu dapat dilakukan dengan beberapa cara dan instrumen.
Kebijakan untuk mengubah jumlah uang beredar kita sebut sebagai kebijakan moneter. Instrumennya dapat melalui:
- Suku bunga kebijakan (policy rate): suku bunga yang ditetapkan untuk pinjaman bank sentral ke bank komersial.
- Operasi pasar terbuka (open market operation): penjualan atau pembelian surat berharga pemerintah oleh bank sentral.
- Cadangan wajib (reserve requirement): porsi simpanan yang dipegang oleh bank komersial sebagai cadangan dan tidak boleh untuk dipinjamkan.
Perubahan jumlah uang beredar mempengaruhi suku bunga di dalam perekonomian. Itu mempengaruhi perilaku konsumsi dan investasi, di mana sektor riil mengandalkan pinjaman. Pada akhirnya, itu mempengaruhi permintaan agregat.
Meningkatnya jumlah uang beredar menyebabkan suku bunga turun. Sebaliknya, menurunnya jumlah uang beredar menyebabkan suku bunga naik.
Permintaan uang
Permintaan uang mencerminkan jumlah aset keuangan yang dipilih oleh rumah tangga untuk dipegang dalam bentuk uang, bukan obligasi atau saham. Mengapa uang diminta? Ekonom membagi tiga motif untuk menyimpan uang:
- Motif transaksi (transaction motives). Pelaku ekonomi membutuhkan uang untuk membiayai transaksi. Semakin besar transaksi yang terlibat, semakin besar permintaan uang. Secara umum, itu tergantung pada ukuran transaksi rata-rata dan PDB keseluruhan. PDB mewakili nilai moneter untuk barang dan jasa yang ditransaksikan di dalam perekonomian.
- Motif kehati-hatian (precautionary motives). Pelaku ekonomi menyimpan uang untuk digunakan dalam keadaan yang tidak terduga. Itu mungkin untuk memanfaatkan peluang atau mencegah pengeluaran tidak terduga atau segera.
- Motif spekulatif (speculative motives). Ini berkaitan dengan pengembalian dan risiko yang dirasakan dari memegang instrumen keuangan lain. Ketika pengembalian instrumen keuangan lain meningkat, permintaan spekulatif akan uang menurun. Orang lebih suka memegang instrumen keuangan daripada uang. Sebaliknya, jika risiko instrumen keuangan lain meningkat, permintaan spekulatif turun.