Contents
Karyawan yang termotivasi penting untuk mencapai kesuksesan dan menghasilkan lebih banyak keuntungan. Mereka cenderung lebih produktif, memungkinkan perusahaan anda menghasilkan lebih banyak output. Mereka juga berkontribusi dalam memberikan layanan pelanggan yang unggul, memungkinkan hubungan yang kuat dengan pelanggan dalam jangka panjang. Selain itu, motivasi memainkan peranan penting untuk mengurangi masalah seperti turnover, ketidakhadiran, dan disharmoni di lingkungan kerja.
Lantas bagaimana mendorong karyawan untuk menjadi lebih termotivasi? Perusahan anda bisa melakukannya melalui insentif finansial atau yang terkait dengan uang seperti gaji, skema kepemilikan saham karyawan, dan fringe benefits. Alternatifnya, perusahaan anda bisa membangun dorongan non-finansial seperti pengayaan pekerjaan, rotasi pekerjaan, kerja tim, otonomi dan pemberdayaan.
Dalam kasus lain, motivasi tidak hanya datang dari dorongan faktor eksternal. Tapi, itu juga akibat faktor internal, muncul dari dalam diri individu. Misalnya, karyawan bersemangat melakukan pekerjaan karena memungkinkan mereka mengaktualisasikan kesenangan atau potensi mereka.
Baiklah, sekarang mari kita rinci alasan mengapa karyawan yang termotivasi penting dan apa dampaknya terhadap perusahaan.
Mengarah pada produktivitas lebih tinggi
Motivasi berkontribusi penting untuk mendorong produktivitas karyawan yang lebih tinggi. Karyawan umumnya akan bekerja lebih keras, misalnya ketika mereka tahu perusahaan menawarkan bonus untuk yang berkinerja unggul. Sehingga, mereka berusaha untuk mengerjakan tugas dan pekerjaan sebaik mungkin dan secepat mungkin. Mereka mungkin juga bersedia untuk lembur untuk mencapai target. Sebagai hasilnya, mereka bisa menghasilkan lebih banyak output.
Dalam kasus lain, karyawan yang termotivasi oleh promosi akan berusaha tidak hanya mencapai target. Tapi, mereka mungkin juga berusaha berperan lebih banyak bagi perusahaan. Misalnya, mereka berkontribusi dalam membangun lingkungan kerja yang positif. Atau, mereka menyarankan umpan balik yang konstruktif untuk perbaikan ke manajemen. Sehingga, dengan melakukannya, mereka berpeluang untuk ditunjuk menduduki posisi yang lebih tinggi.
Terakhir, beberapa karyawan cenderung lebih efektif ketika mereka memiliki lebih banyak otonomi. Mereka memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dalam mengatur pekerjaan dan waktu mereka. Itu membuat mereka lebih produktif daripada hanya menuruti kemauan manajemen.
Mendorong inovasi dan output berkualitas
Karyawan yang termotivasi tidak hanya bisa menghasilkan lebih banyak output. Tapi, mereka juga berusaha memastikan output mereka sesuai dengan standar. Dengan kata lain, mereka akan berorientasi pada kualitas.
Selain itu, motivasi juga berperan penting dalam inovasi produk. Motivasi intrinsik seperti keingintahuan yang tinggi mendorong karyawan anda bersemangat untuk mengembangkan gagasan-gagasan baru tentang produk. Misalnya, mereka mempelajari mengapa produk saat ini gagal atau sukses dan mencari cara untuk memperbaiki atau mempertahankannya. Sebagai hasilnya, inovasi terus tumbuh di dalam perusahaan.
Membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan
Katakanlah, perusahaan anda menawarkan komisi ke tim pemasaran. Mereka mendapatkan uang lebih banyak jika berhasil menjual lebih banyak.
Menjual lebih banyak membutuhkan tim pemasaran untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan yang ada dan berusaha mengakuisisi pelanggan baru dengan cara yang etis. Dengan begitu, mereka bisa menumbuhkan penjualan secara berkesinambungan. Dan, pada akhirnya, mereka bisa memperoleh lebih banyak uang.
Selain itu, ketika termotivasi dengan komisi, tim pemasaran seharusnya berusaha untuk memastikan layanan pelanggan yang unggul. Sehingga, mereka bisa memuaskan pelanggan yang ada dan mendorong mereka untuk membeli kembali.
Membuat sumber daya manusia lebih fleksibel
Perubahan lingkungan bisnis seringkali memaksa perusahaan untuk lebih adaptif. Itu membutuhkan mereka untuk mengembangkan strategi baru yang lebih relevan. Mereka juga mungkin harus merealokasi sumber daya, termasuk sumber daya manusia, dan mereorganisasi bisnis.
Dan, perubahan semacam itu membutuhkan karyawan untuk menjadi lebih fleksibel. Ketika termotivasi dengan perubahan tersebut, mereka bersemangat untuk beradaptasi dan siap untuk menjalankan strategi baru perusahaan.
Sebaliknya, ketika tidak termotivasi, mereka akan memandang perubahan tersebut sebagai ancaman. Sebagai akibatnya, perusahaan sulit untuk menjadi kompetitif karena karyawan mereka enggan berubah.
Membangun sinergi di lingkungan kerja
Motivasi berperan penting dalam menciptakan sinergi di lingkungan kerja. Karyawan dan manajemen berusaha memberikan kontribusi terbaik mereka bagi perusahaan tempat mereka bekerja. Sehingga, mereka tidak hanya melakukan pekerjaan dengan baik dan memenuhi target. Tapi, mereka juga senang untuk memberikan umpan balik yang konstruktif satu sama lain demi perbaikan, bukan untuk menjatuhkan mental yang lain. Tujuannya satu, memberikan yang terbaik bagi perusahaan.
Umpan balik konstruktif mengarah pada hubungan yang harmonis dan lingkungan kerja yang positif. Sehingga, manajemen dan karyawan bisa saling bersinergi untuk menumbuhkan perusahaan.
Menurunkan turnover karyawan
Karena puas dengan tempat kerja sekarang, karyawan mungkin enggan mengambil risiko dengan melamar di perusahaan lain. Misalnya, perusahaan anda mungkin menawarkan gaji yang kompetitif dan lingkungan kerja yang positif, yang mana sulit untuk mereka dapatkan di luar sana. Sebagai hasilnya, turnover karyawan di perusahaan anda rendah.
Ketika turnover rendah, perusahaan anda bisa menghemat biaya terkait dengan perekrutan dan pelatihan. Selain itu, anda juga dapat mempertahankan talenta terbaik.
Mengurangi tingkat ketidakhadiran
Beberapa alasan mendemotivasi karyawan untuk hadir ke kantor. Penghargaan yang tidak memadai dan tidak ada pengakuan dan apresiasi adalah diantara alasannya. Selain itu, kondisi kerja yang buruk juga menjadi alasan mengapa karyawan sering tidak masuk.
Sehingga, motivasi tinggi berperan dalam mengurangi ketidakhadiran. Karyawan yang termotivasi cenderung antusias untuk melakukan tugas sehari-hari di kantor. Mereka mungkin mengambil lebih sedikit hari libur dan hanya izin jika memiliki alasan yang kuat dan dapat ditoleransi perusahaan. Sebagai hasilnya, tingkat ketidakhadiran cenderung rendah.
Mengurangi stress di antara karyawan
Motivasi juga penting untuk mengurangi stress di lingkungan kerja. Misalnya, ketika termotivasi secara intrinsik, karyawan cenderung melihat tugas yang berat sebagai sebuah tantangan untuk mengembangkan diri. Mereka menganggap itu bukan sebagai persoalan besar. Bahkan, beberapa mungkin menyukai tantangan daripada mengerjakan rutinitas yang membosankan.
Dalam kasus lain, ketidakhadiran yang tinggi akibat motivasi yang rendah juga akan meningkatkan stres bagi karyawan lain. Mereka mungkin harus mengambil alih beberapa tugas atau pekerjaan yang ditinggalkan oleh rekan yang tidak hadir. Sehingga, beban kerja mereka semakin berat.
Meminimalkan perselisihan industrial
Motivasi memainkan peran penting membangun hubungan industrial yang baik. Ketika perusahaan menawarkan gaji yang kompetitif dan fasilitas kerja yang memadai, itu seharusnya mengurangi keluhan karyawan. Akhirnya, itu meminimalkan perselisihan perburuhan seperti pemogokan.
Gaji, tunjangan dan kondisi fasilitas kerja yang tidak memadai menjelaskan mengapa pemogokan seringkali terjadi. Karyawan tidak puas dengan apa yang ditawarkan atau disediakan oleh perusahaan mereka. Sebagai hasilnya, itu mendemotivasi mereka untuk bekerja.
Bacaan selanjutnya
- Motivasi: Mengapa penting? Teori dan Jenisnya
- Mengapa Karyawan Yang Termotivasi Dengan Baik Penting Bagi Bisnis?
- Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik: Contoh dan Perbedaannya
- Teori Motivasi Taylor: Cara Kerja, Prinsip dan Kritik
- Hierarki Kebutuhan Maslow: Pentingnya, Urutan Kebutuhan dan Kritik
- Teori Kebutuhan McClelland: Jenis dan Cara Memuaskan
- Teori Motivasi Herzberg: Contoh dan Penjelasan
- Teori X dan Teori Y McGregor: Kategori, Karakteristik dan Implikasi
- Teori Ekuitas Adam: Cara Kerja dan Penjelasan Ringkas
- Teori Motivasi Pink: Elemen dan Penjelasan Singkat