Contents
Beban (expenses) mencerminkan arus keluar, penipisan aset, dan timbulnya kewajiban dalam kegiatan operasional bisnis. Ini mewakili biaya operasi yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Akun ini dapat kita temukan di laporan laba rugi.
Beban timbul dari penyediaan barang dan jasa. Dalam akuntansi, ini merupakan arus keluar sumber daya dari perusahaan selama periode akuntansi. Itu termasuk uang untuk pembelian bahan baku, membayar sewa, upah pekerja, depresiasi, dan beban pemasaran dan administrasi.
Ingat. Beban tidak sama dengan arus kas keluar. Dalam akuntansi akrual, perusahaan mungkin telah membeli dan menerima barang atau jasa dari pemasok, tetapi belum membayarnya. Dengan demikian, tidak ada arus kas keluar dari perusahaan.
Apa saja jenis pengeluaran dalam laporan keuangan?
Beban merupakan jumlah yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Dalam laporan keuangan, Anda dapat melihatnya di bagian laporan laba rugi.
Menjalankan bisnis melibatkan berbagai pengeluaran. Dan karena itu, dalam laporan keuangan, akuntan biasanya akan mengklasifikasikan mereka ke dalam beberapa kategori. Mereka termasuk:
- Harga pokok penjualan
- Beban penjualan, umum dan administrasi
- Beban penyusutan
- Beban amortisasi
- Beban bunga
- Kerugian (loss)
- Beban pajak
Perusahaan dapat mengklasifikasikannya berdasarkan sifat pengeluaran atau fungsinya. Misalnya, produsen mengklasifikasikan beban penyusutan ke dalam akun beban administrasi. Tetapi, ketika perusahaan menyajikan penyusutan (bersama dengan beban bahan baku dan tenaga kerja) ke akun harga pokok penjualan, itu dikelompokkan berdasarkan fungsi.
Dua klasifikasi lain yang juga perlu Anda ketahui, yaitu beban operasional dan non-operasional. Beban operasional adalah penjumlahan dari beban pokok penjualan, penjualan, beban umum dan administrasi, penyusutan, dan beban amortisasi. Sementara itu, non-operasional mencakup selain mereka.
Mengetahui beban operasional sangat penting. Anda memerlukannya untuk menghitung laba operasi, yaitu laba yang diperoleh perusahaan dari aktivitas utamanya. Idealnya, perusahaan harus menghasilkan sebagian besar laba dari operasi. Jika tidak, perusahaan mungkin harus menjual asetnya untuk membayar bunga dan melunasi hutang.
Bagaimana cara mengenali pengeluaran dalam laporan keuangan?
Dua metode akuntansi untuk mengenali pengeluaran, yaitu metode kas dan metode akrual.
Metode kas mengakui beban ketika perusahaan membayar tunai. Mari kita ambil sebuah kasus. Pada 15 Maret, perusahaan membayar Rp100 kepada pemasok untuk pengiriman barang pada bulan April. Pada akhir Maret, perusahaan mengenalinya sebagai beban, walau belum menerima barang.
Metode tunai berbeda dengan metode akrual. Dalam metode akrual, pengakuan beban tidak tergantung pada aliran uang. Perusahaan melaporkan pengeluaran dalam laporan laba rugi ketika dikenakan, meskipun mereka belum membayar. Pada contoh di atas, pada bulan Maret, perusahaan tidak mengenali beban karena belum menerima barang. Sebagai gantinya, perusahaan akan merekamnya pada bulan April.
Konsep akrual memunculkan dua akun utama yang perlu Anda perhatikan ketika menganalisis laporan keuangan. Mereka adalah beban dibayar di muka (prepaid expense) dan beban masih harus dibayar (accrued expense).
Beban dibayar dimuka
Perusahaan melaporkan beban di bayar dimuka ketika telah membayar tunai tetapi belum menerima barang atau jasa. Kasus di atas adalah contoh. Pada akhir Maret, perusahaan mencatat beban dibayar di muka sebesar Rp100 di bagian aset lancar. Karena kas juga berkurang pada nominal yang sama, total aset tidak berubah, dan persamaan akuntansi tetap seimbang.
Selanjutnya, pada bulan April, perusahaan telah menerima barang dari pemasok. Dalam laporan keuangan, perusahaan menghilangkan akun beban dibayar di muka (total aset berkurang sebesar Rp100). Pada saat yang sama, ia mengakui beban pada laporan laba rugi (ekuitas pemegang saham turun sebesar Rp100).
Beban yang masih harus dibayar
Perusahaan menyajikan laporan beban yang masih harus dibayar di bagian liabilitas atau kewajiban. Akun ini muncul ketika perusahaan telah menerima barang atau jasa dari pemasok tetapi belum membayarnya. Jadi, perusahaan memiliki kewajiban untuk membayarnya.
Selama mereka belum membayar, perusahaan akan mencatat beban yang masih harus dibayar di bagian kewajiban. Juga, agar persamaan akuntansi tetap seimbang, perusahaan mencatat pengeluaran dalam laporan laba rugi. Akibatnya, kewajiban naik, dan ekuitas pemegang saham turun pada nominal yang sama.
Setelah membayar pemasok, perusahaan menghilangkan beban yang masih harus dibayar, mengurangi total kewajiban. Pada saat yang sama, perusahaan membayar tunai, sehingga total aset dikurangi dengan jumlah yang sama dengan penurunan kewajiban.
Beban dan laba
Beban dikurangkan dari pendapatan untuk memperoleh angka laba. Untuk memaksimalkan keuntungan, perusahaan perlu meningkatkan pendapatan sambil menjaga beban tetap terkendali. Ketika pertumbuhan pendapatan melambatan, untuk menjaga keuntungan tetap stabil, perusahaan seharusnya menjaga laju beban pada tingkat yang sama dengan pertumbuhan pendapatan
Memotong beban memang dapat membantu perusahaan menghasilkan lebih banyak keuntungan dari pendapatan yang diperoleh. Namun, jika beban terlalu banyak dipangkas, itu mungkin dapat berdampak buruk. Misalnya, mengurangi belanja iklan memang mengurangi beban dalam jangka pendenk, tetapi itu juga menurunkan visibilitas dan kemampuan perusahaan untuk menjangkau pelanggan potensial dan efeknya mungkin terasa untuk jangka waktu yang lebih panjang.