• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
  • Ekonomi
  • Keuangan
Home › Ekonomi

Cadangan Devisa: Komposisi, Mengapa Penting, Dampak ke Ekonomi

July 19, 2019 · Ahmad Nasrudin

Cadangan Devisa Komposisi Mengapa Penting Dampak ke Ekonomi

Contents

  • Pentingnya cadangan devisa
  • Komposisi cadangan devisa
  • Pengaruh cadangan devisa terhadap perekonomian
  • Bagaimana cadangan devisa meningkat
  • BACAAN SELANJUTNYA

Apa itu: Cadangan devisa (foreign exchange reserves) adalah aset likuid dalam satuan mata uang asing yang dipelihara oleh bank sentral atau pemerintah untuk digunakan di masa mendatang. Itu mencakup cadangan dalam mata uang keras (seperti dolar, euro, dan Yen), surat berharga pemerintah (domestik dan luar negeri), special drawing rights, dsb. Mereka berguna untuk memenuhi kewajiban keuangan dalam transaksi internasional. Bank sentral juga dapat menggunakannya untuk operasi moneter, seperti mengintervensi pasar valuta asing.

Cina sejauh ini adalah negara dengan cadangan devisa terbesar, jauh lebih besar daripada Jepang, negara dengan cadangan devisa terbesar kedua. Cadangan devisa China mencapai $3,17 triliun di tahun 2019 sedangkan Jepang memiliki sebesar $1,3 triliun. Berikut adalah daftar 100 negara dengan cadangan devisa terbesar di tahun 2019.

NoNegaraUS$ juta
1Cina3.127.494
2Jepang1.284.974
3Swiss804.004
4Arab Saudi499.143
5Rusia443.970
6Hongkong441.248
7India432.378
8Korea Selatan403.705
9Area Euro386.571
10Brazil353.588
11Singapura279.240
12Thailand216.817
13Mexico177.177
14Britania Raya158.376
15Republik Ceko149.464
16Israel126.008
17Indonesia125.339
18Amerika Serikat118.438
19Polandia117.196
20Uni Emirat Arab107.258
21Malaysia101.726
22Kanada85.297
23Filipina79.824
24Libya78.952
25Turki78.532
26Vietnam78.335
27Perancis69.725
28Norway66.946
29Peru66.014
30Denmark63.577
31Irak63.304
32Aljazair63.298
33Spanyol60.944
34Jerman59.185
35Australia56.364
36Italia55.341
37Kolumbia51.973
38Swedia49.354
39Afrika Selatan48.920
40Argentina42.193
41Mesir40.685
42Chile40.643
43Kuwait39.802
44Nigeria38.336
45Libanon38.168
46Qatar37.651
47Rumania36.931
48Bangladesh32.013
49Hungaria30.288
50Bulgaria25.920
51Maroko25.330
52Ukraina24.083
53Macao SAR22.215
54Kroasia20.771
55Belgium17.835
56Selandia Baru17.814
57Kamboja17.033
58Oman16.661
59Angola16.335
60Uruguay14.499
61Guatemala14.447
62Serbia13.496
63Pakistan13.421
64Belanda13.331
65Uzbekistan12.843
66Kazakhstan10.082
67Austria9.906
68Kenya9.115
69Finlandia9.020
70Kosta Rika8.937
71Republik Dominika8.843
72Nepal8.398
73Tunisia7.588
74Afganistan7.427
75Paraguay7,316
76Ghana7.135
77Bosnia dan Herzegovina7.061
78Azerbaijan7.043
79Belarusia7.007
80Trinidad dan Tobago6.929
81Mauritius6.753
82Srilanka6.690
83Islandia6.685
84Portugal6.271
85Botswana6.170
86Honduras5.710
87Republik Slovakia5.617
88Myanmar5,468
89Irlandia5,439
90Lithuania4.800
91El Salvador4.379
92Bolivia4.374
93Latvia4.155
94Brunei Darussalam4.052
95Mozambik3.695
96Bahrain3.674
97Jamaika3.631
98Albania3.627
99Georgia3.506
100Panama3.423
Cadangan total minus emas dan terdiri dari special drawing rights, cadangan anggota IMF yang dipegang oleh IMF, dan kepemilikan valuta asing di bawah kendali otoritas moneter.
Sumber: World Bank, diakses pada 9 Desember 2020

Pentingnya cadangan devisa

Cadangan devisa penting untuk memenuhi kewajiban dalam perdagangan internasional, pembayaran luar negeri, maupun pada saat keadaan darurat, seperti krisis. Negara-negara menggunakannya untuk menjaga stabilitas perekonomian domestik . Bank sentral atau otoritas moneter memerlukannya untuk menjalankan kebijakan moneter, baik untuk operasi pasar maupun menjaga stabilitas rupiah.

Secara umum, cadangan devisa penting karena beberapa alasan:

  • Mendukung pembayaran kewajiban luar negeri seperti impor dan utang luar negeri
  • Mengintervensi pasar nilai tukar dengan menjaga likuiditas mata uang asing untuk menyerap guncangan selama masa krisis.
  • Memberikan kepercayaan di pasar keuangan, terutama terkait kelayakan kredit sebuah negara (peringkat sovereign).

Komposisi cadangan devisa

Bank sentral atau otoritas moneter mengelola cadangan devisa. Mereka menggunakannya untuk mendukung nilai tukar dan menjalankan kebijakan moneter. Sistem nilai tukar tetap atau mengambang terkendali membutuhkannya agar kebijakan kredibel untuk mengintervensi nilai tukar mata uang domestik.

Komponen cadangan devisa terdiri dari mata uang keras, yang mana digunakan secara luas di pasar internasional seperti dolar AS, Euro, pound Inggris (GBP), dan Yen Jepang. Komponen lainnya adalah deposits, surat berharga negara lain (seperti US Treasury), special drawing rights (SDR), dan financial derivatives.

China, misalnya, menyimpan beberapa cadangan devisanya dalam surat utang pemerintah AS. Nilainya mencapai $1,06 triliun per September 2020, atau yang terbesar kedua setelah Jepang.

Dari sisi komposisi mata uang, per kuartal kedua 2020, dolar AS merupakan mata uang utama dan mencakup sekitar 57.9% dari total cadangan devisa di dunia. Berikut adalah daftarnya:

Mata uangTotal (US$ Miliar)Pangsa pasar di 2Q2020
Dolar Amerika6.901,557,9%
Euro2.284.018,7%
Yen jepang647.75,3%
Pound sterling501.94,1%
Renminbi Cina230.41,9%
Dolar Kanada213.51,7%
Dolar Australia190.31,5%
Franc Swiss16.90,1%
Mata uang lainnya279.82,2%
Unallocated Reserves747.26,6%
Total12.013.1100,0%
Sumber: IMF, diakses pada 9 Desember 2020

Dolar AS adalah mata uang global de facto untuk sebagian besar transaksi internasional. Bahkan, sebagian besar transaksi internasional tetap menggunakannya walau Amerika Serikat bukan salah satu pihak yang bertransaksi. Selain itu, sebagian besar pasar komoditas (seperti minyak mentah dan emas) menggunakan dolar AS sebagai acuan harga.

Salah satu alasan dolar AS menjadi mata uang global adalah karena Amerika Serikat adalah rumah bagi acuan pasar keuangan global. Negara tersebut juga dianggap memiliki perekonomian, hukum, politik yang kuat baik di dalam negeri maupun global. Akibatnya, dolar AS adalah mata uang yang relatif stabil sehingga tidak perlu khawatir tentang fluktuasi nilainya.

Pengaruh cadangan devisa terhadap perekonomian

Cadangan devisa mempengaruhi kredibilitas intervensi bank sentral di pasar nilai tukar, terutama di bawah nilai tukar tetap atau mengambang terkendali. Ketidakcukupannya akan mengakibatkan nilai tukar bergerak tidak terkendali ketika serangan spekulatif terjadi.

Nilai tukar pada akhirnya mempengaruhi variabel makro ekonomi lainya seperti ekspor, impor, investasi internasional, utang luar negeri, suku bunga, pertumbuhan ekonomi, dan inflasi. Apresiasi tajam nilai tukar, misalnya, membuat produk ekspor kurang kompetitif karena harganya lebih mahal. IItu dapat mengganggu produksi dalam negeri, terutama jika produsen mengandalkan penjualan dari ekspor. Di sisi lain, bahan baku dan barang modal impor lebih murah, sehingga mengurangi tekanan inflasi yang diimpor (imported inflation). 

Singkat cerita, perubahan drastis nilai tukar mengganggu stabilitas makro ekonomi. Itu mendorong bank sentral untuk mengintervensi menggunakan cadangan devisa.

Akumulasi cadangan devisa juga mempengaruhi kredibilitas sebuah negara dalam memenuhi kewajiban internasional seperti utang luar negeri. Ketika krisis global terjadi, risiko sovereign meningkat. Negara-negara dengan utang besar harus terpaksa membiarkan mata uangnya terdepresiasi. Atau, mereka  menarik cadangan mata uang asingnya untuk membiayai kembali utang mereka.

Bagaimana cadangan devisa mempengaruhi nilai tukar

Cadangan devisa bertindak sebagai peredam ketika faktor-faktor eksternal, seperti spekulasi, yang mana membahayakan nilai tukar dan stabilitas perekonomian. Bank sentral menggunakannya untuk mempertahankan nilai tukar yang stabil.

Di bawah nilai tukar tetap, kredibilitas intervensi tergantung dari posisi cadangan devisa sebuah negara. Ketika tidak cukup, nilai tukar rentan dan kemungkinan bergerak menjauh dari target. Untuk mengintervensi pasar, Bank sentral akan menjual atau membeli mata uang asing tergantung dari pergerakan nilai tukar.

Jika mata uang domestik terdepresiasi, orang banyak menjual mata uang domestik dan menukarnya dengan mata uang asing. Bank sentral kemudian menjual cadangan mata uang asing (katakanlah dolar AS) untuk membeli mata uang domestik. Itu meningkatkan permintaan mata uang domestik. Sehingga, tekanan depresiasi terhadap mata uang domestik berkurang.

Jika sebaliknya, ketika mata uang domestik terapresiasi, permintaan terhadap mata uang domestik meningkat. Bank sentral akan membeli dolar AS dengan imbalan mata uang domestik. Akhirnya, pasokan mata uang domestik meningkat dan mengurangi tekanan apresiasi.

Ketika sebuah negara tidak memiliki cadangan devisa yang cukup atau habis, bank sentral terpaksa untuk mendevaluasi atau merevaluasi mata uang domestik. Devaluasi adalah depresiasi disengaja di bawah rezim nilai tukar tetap. Kebalikannya adalah revaluasi, yakni apresiasi yang disengaja. Devaluasi mengakibatkan produk ekspor menjadi murah tetapi barang impor menjadi mahal. Sebaliknya, revaluasi menyebabkan produk ekspor menjadi mahal tapi produk impor menjadi lebih murah.

Devaluasi mungkin tidak harus terjadi ketika cadangan devisa habis. Sebuah negara mungkin sengaja menggunakannya sebagai strategi dalam perdagangan internasional. Negara tersebut melemahkan mata uangnya untuk meningkatkan daya saing produk domestik di pasar internasional. China adalah salah satu negara yang menjalankannya, memungkinkannya menjadi negara dengan surplus perdagangan terbesar di dunia.

Bagaimana cadangan devisa meningkat

Dua sumber peningkatan cadangan devisa berasal dari:

  • Surplus perdagangan
  • Surplus investasi internasional

Surplus perdagangan terjadi ketika ekspor melebihi impor. Melalui ekspor, perekonomian domestik mengumpulkan mata uang asing sebagai pembayaran. Sebaliknya, perekonomian domestik membutuhkan mata uang asing untuk membayar impor. Sehingga, ketika ekspor melebihi impor, perekonomian mendapatkan mata uang asing lebih banyak. Bank sentral kemudian menyerap pasokan mata uang asing tersebut sebagai cadangan devisa.

Faktor yang mendorong surplus perdagangan bervariasi antar negara. Negara pengekspor minyak akan melihat kenaikan cadangan devisa selama harga minyak mentah meroket. Itu membuat hasil ekspor minyak jauh melebihi impor. Sebaliknya, negara pengimpor minyak akan menderita defisit dan melihat cadangan devisa mereka menurun.

Surplus investasi internasional terjadi ketika investasi asing ke domestik lebih besar daripada investasi domestik keluar negeri. Orang asing membawa mata uang asing ke pasar domestik dan meningkatkan permintaan terhadap mata uang domestik. Bank sentral menjual mata uang domestik dan menerima mata uang asing sebagai imbalan.

Spread return antara pasar domestik dan pasar internasional adalah faktor yang mempengaruhi investasi internasional. Ekonom biasanya menggunakan spread suku bunga untuk menjelaskannya. Selain itu, faktor fundamental perekonomian, seperti pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi, adalah faktor lainnya, terutama bagi investasi langsung.

BACAAN SELANJUTNYA

  • Uang: Definisi, Jenis, Fungsi, Permintaan, Penawaran
  • Pendekatan Pengeluaran: Komponen, Formula, Menghitung PDB
  • Term of Trade: Definisi, Cara Menghitung, Dampak
  • Kapitalisme: Ciri, Jenis, Baik dan Buruknya
  • Kebijakan Moneter Kontraksioner: Efek, Cara Kerjanya
  • Pasar Bebas: Konsep, Karakteristik, Pro dan Kontra
  • Produk Nasional Bruto: Definisi, Pentingnya, Perbedaan PDB dengan PNB
  • Kebijakan Penghematan: Tujuan, Cara Kerja, Contoh, Pro dan Kontra
  • Neraca Perdagangan: Formula, Perhitungan, Dampak, dan Faktor Penentu

TRENDING

  • Barang Publik: Definisi, Karakteristik, Contoh
  • Penawaran Agregat Jangka Panjang: Kurva Dan Faktor Yang Berpengaruh
  • Penawaran Agregat Jangka Pendek: Kurva dan Faktor Penentu
  • Penawaran Agregat: Jenis, Kurva dan Faktor Penentu
  • Nilai Tukar Tetap: Faktor, Dampak, Keuntungan, Kerugian
  • Siklus Bisnis: 4 Fase, Karakteristik dan Efeknya
  • Neraca Pembayaran: Definisi, Rumus, Komponen, Pentingnya

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh
  • Menyusun dan Memastikan Proposisi Nilai Pelanggan yang Efektif
  • Menciptakan Nilai bagi Karyawan: Kunci Membangun Tenaga Kerja yang Produktif [Dengan Contoh]
  • Bagaimana Bisnis Menciptakan Nilai bagi Pelanggan [Dengan Contoh]
  • Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham dan Investor [Dengan Contoh]

CARI LEBIH BANYAK

KATEGORI

Analisa keuangan Bisnis Ekonomi Investasi Keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Primary Sidebar

TRENDING

  • Barang Publik: Definisi, Karakteristik, Contoh
  • Penawaran Agregat Jangka Panjang: Kurva Dan Faktor Yang Berpengaruh
  • Penawaran Agregat Jangka Pendek: Kurva dan Faktor Penentu

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh

Copyright © 2025 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami