Contents
Apa itu: Cadangan devisa (foreign exchange reserves) adalah aset likuid dalam satuan mata uang asing yang dipelihara oleh bank sentral atau pemerintah untuk digunakan di masa mendatang. Itu mencakup cadangan dalam mata uang keras (seperti dolar, euro, dan Yen), surat berharga pemerintah (domestik dan luar negeri), special drawing rights, dsb. Mereka berguna untuk memenuhi kewajiban keuangan dalam transaksi internasional. Bank sentral juga dapat menggunakannya untuk operasi moneter, seperti mengintervensi pasar valuta asing.
Cina sejauh ini adalah negara dengan cadangan devisa terbesar, jauh lebih besar daripada Jepang, negara dengan cadangan devisa terbesar kedua. Cadangan devisa China mencapai $3,17 triliun di tahun 2019 sedangkan Jepang memiliki sebesar $1,3 triliun. Berikut adalah daftar 100 negara dengan cadangan devisa terbesar di tahun 2019.
No | Negara | US$ juta |
1 | Cina | 3.127.494 |
2 | Jepang | 1.284.974 |
3 | Swiss | 804.004 |
4 | Arab Saudi | 499.143 |
5 | Rusia | 443.970 |
6 | Hongkong | 441.248 |
7 | India | 432.378 |
8 | Korea Selatan | 403.705 |
9 | Area Euro | 386.571 |
10 | Brazil | 353.588 |
11 | Singapura | 279.240 |
12 | Thailand | 216.817 |
13 | Mexico | 177.177 |
14 | Britania Raya | 158.376 |
15 | Republik Ceko | 149.464 |
16 | Israel | 126.008 |
17 | Indonesia | 125.339 |
18 | Amerika Serikat | 118.438 |
19 | Polandia | 117.196 |
20 | Uni Emirat Arab | 107.258 |
21 | Malaysia | 101.726 |
22 | Kanada | 85.297 |
23 | Filipina | 79.824 |
24 | Libya | 78.952 |
25 | Turki | 78.532 |
26 | Vietnam | 78.335 |
27 | Perancis | 69.725 |
28 | Norway | 66.946 |
29 | Peru | 66.014 |
30 | Denmark | 63.577 |
31 | Irak | 63.304 |
32 | Aljazair | 63.298 |
33 | Spanyol | 60.944 |
34 | Jerman | 59.185 |
35 | Australia | 56.364 |
36 | Italia | 55.341 |
37 | Kolumbia | 51.973 |
38 | Swedia | 49.354 |
39 | Afrika Selatan | 48.920 |
40 | Argentina | 42.193 |
41 | Mesir | 40.685 |
42 | Chile | 40.643 |
43 | Kuwait | 39.802 |
44 | Nigeria | 38.336 |
45 | Libanon | 38.168 |
46 | Qatar | 37.651 |
47 | Rumania | 36.931 |
48 | Bangladesh | 32.013 |
49 | Hungaria | 30.288 |
50 | Bulgaria | 25.920 |
51 | Maroko | 25.330 |
52 | Ukraina | 24.083 |
53 | Macao SAR | 22.215 |
54 | Kroasia | 20.771 |
55 | Belgium | 17.835 |
56 | Selandia Baru | 17.814 |
57 | Kamboja | 17.033 |
58 | Oman | 16.661 |
59 | Angola | 16.335 |
60 | Uruguay | 14.499 |
61 | Guatemala | 14.447 |
62 | Serbia | 13.496 |
63 | Pakistan | 13.421 |
64 | Belanda | 13.331 |
65 | Uzbekistan | 12.843 |
66 | Kazakhstan | 10.082 |
67 | Austria | 9.906 |
68 | Kenya | 9.115 |
69 | Finlandia | 9.020 |
70 | Kosta Rika | 8.937 |
71 | Republik Dominika | 8.843 |
72 | Nepal | 8.398 |
73 | Tunisia | 7.588 |
74 | Afganistan | 7.427 |
75 | Paraguay | 7,316 |
76 | Ghana | 7.135 |
77 | Bosnia dan Herzegovina | 7.061 |
78 | Azerbaijan | 7.043 |
79 | Belarusia | 7.007 |
80 | Trinidad dan Tobago | 6.929 |
81 | Mauritius | 6.753 |
82 | Srilanka | 6.690 |
83 | Islandia | 6.685 |
84 | Portugal | 6.271 |
85 | Botswana | 6.170 |
86 | Honduras | 5.710 |
87 | Republik Slovakia | 5.617 |
88 | Myanmar | 5,468 |
89 | Irlandia | 5,439 |
90 | Lithuania | 4.800 |
91 | El Salvador | 4.379 |
92 | Bolivia | 4.374 |
93 | Latvia | 4.155 |
94 | Brunei Darussalam | 4.052 |
95 | Mozambik | 3.695 |
96 | Bahrain | 3.674 |
97 | Jamaika | 3.631 |
98 | Albania | 3.627 |
99 | Georgia | 3.506 |
100 | Panama | 3.423 |
Sumber: World Bank, diakses pada 9 Desember 2020
Pentingnya cadangan devisa
Cadangan devisa penting untuk memenuhi kewajiban dalam perdagangan internasional, pembayaran luar negeri, maupun pada saat keadaan darurat, seperti krisis. Negara-negara menggunakannya untuk menjaga stabilitas perekonomian domestik . Bank sentral atau otoritas moneter memerlukannya untuk menjalankan kebijakan moneter, baik untuk operasi pasar maupun menjaga stabilitas rupiah.
Secara umum, cadangan devisa penting karena beberapa alasan:
- Mendukung pembayaran kewajiban luar negeri seperti impor dan utang luar negeri
- Mengintervensi pasar nilai tukar dengan menjaga likuiditas mata uang asing untuk menyerap guncangan selama masa krisis.
- Memberikan kepercayaan di pasar keuangan, terutama terkait kelayakan kredit sebuah negara (peringkat sovereign).
Komposisi cadangan devisa
Bank sentral atau otoritas moneter mengelola cadangan devisa. Mereka menggunakannya untuk mendukung nilai tukar dan menjalankan kebijakan moneter. Sistem nilai tukar tetap atau mengambang terkendali membutuhkannya agar kebijakan kredibel untuk mengintervensi nilai tukar mata uang domestik.
Komponen cadangan devisa terdiri dari mata uang keras, yang mana digunakan secara luas di pasar internasional seperti dolar AS, Euro, pound Inggris (GBP), dan Yen Jepang. Komponen lainnya adalah deposits, surat berharga negara lain (seperti US Treasury), special drawing rights (SDR), dan financial derivatives.
China, misalnya, menyimpan beberapa cadangan devisanya dalam surat utang pemerintah AS. Nilainya mencapai $1,06 triliun per September 2020, atau yang terbesar kedua setelah Jepang.
Dari sisi komposisi mata uang, per kuartal kedua 2020, dolar AS merupakan mata uang utama dan mencakup sekitar 57.9% dari total cadangan devisa di dunia. Berikut adalah daftarnya:
Mata uang | Total (US$ Miliar) | Pangsa pasar di 2Q2020 |
Dolar Amerika | 6.901,5 | 57,9% |
Euro | 2.284.0 | 18,7% |
Yen jepang | 647.7 | 5,3% |
Pound sterling | 501.9 | 4,1% |
Renminbi Cina | 230.4 | 1,9% |
Dolar Kanada | 213.5 | 1,7% |
Dolar Australia | 190.3 | 1,5% |
Franc Swiss | 16.9 | 0,1% |
Mata uang lainnya | 279.8 | 2,2% |
Unallocated Reserves | 747.2 | 6,6% |
Total | 12.013.1 | 100,0% |
Dolar AS adalah mata uang global de facto untuk sebagian besar transaksi internasional. Bahkan, sebagian besar transaksi internasional tetap menggunakannya walau Amerika Serikat bukan salah satu pihak yang bertransaksi. Selain itu, sebagian besar pasar komoditas (seperti minyak mentah dan emas) menggunakan dolar AS sebagai acuan harga.
Salah satu alasan dolar AS menjadi mata uang global adalah karena Amerika Serikat adalah rumah bagi acuan pasar keuangan global. Negara tersebut juga dianggap memiliki perekonomian, hukum, politik yang kuat baik di dalam negeri maupun global. Akibatnya, dolar AS adalah mata uang yang relatif stabil sehingga tidak perlu khawatir tentang fluktuasi nilainya.
Pengaruh cadangan devisa terhadap perekonomian
Cadangan devisa mempengaruhi kredibilitas intervensi bank sentral di pasar nilai tukar, terutama di bawah nilai tukar tetap atau mengambang terkendali. Ketidakcukupannya akan mengakibatkan nilai tukar bergerak tidak terkendali ketika serangan spekulatif terjadi.
Nilai tukar pada akhirnya mempengaruhi variabel makro ekonomi lainya seperti ekspor, impor, investasi internasional, utang luar negeri, suku bunga, pertumbuhan ekonomi, dan inflasi. Apresiasi tajam nilai tukar, misalnya, membuat produk ekspor kurang kompetitif karena harganya lebih mahal. IItu dapat mengganggu produksi dalam negeri, terutama jika produsen mengandalkan penjualan dari ekspor. Di sisi lain, bahan baku dan barang modal impor lebih murah, sehingga mengurangi tekanan inflasi yang diimpor (imported inflation).
Singkat cerita, perubahan drastis nilai tukar mengganggu stabilitas makro ekonomi. Itu mendorong bank sentral untuk mengintervensi menggunakan cadangan devisa.
Akumulasi cadangan devisa juga mempengaruhi kredibilitas sebuah negara dalam memenuhi kewajiban internasional seperti utang luar negeri. Ketika krisis global terjadi, risiko sovereign meningkat. Negara-negara dengan utang besar harus terpaksa membiarkan mata uangnya terdepresiasi. Atau, mereka menarik cadangan mata uang asingnya untuk membiayai kembali utang mereka.
Bagaimana cadangan devisa mempengaruhi nilai tukar
Cadangan devisa bertindak sebagai peredam ketika faktor-faktor eksternal, seperti spekulasi, yang mana membahayakan nilai tukar dan stabilitas perekonomian. Bank sentral menggunakannya untuk mempertahankan nilai tukar yang stabil.
Di bawah nilai tukar tetap, kredibilitas intervensi tergantung dari posisi cadangan devisa sebuah negara. Ketika tidak cukup, nilai tukar rentan dan kemungkinan bergerak menjauh dari target. Untuk mengintervensi pasar, Bank sentral akan menjual atau membeli mata uang asing tergantung dari pergerakan nilai tukar.
Jika mata uang domestik terdepresiasi, orang banyak menjual mata uang domestik dan menukarnya dengan mata uang asing. Bank sentral kemudian menjual cadangan mata uang asing (katakanlah dolar AS) untuk membeli mata uang domestik. Itu meningkatkan permintaan mata uang domestik. Sehingga, tekanan depresiasi terhadap mata uang domestik berkurang.
Jika sebaliknya, ketika mata uang domestik terapresiasi, permintaan terhadap mata uang domestik meningkat. Bank sentral akan membeli dolar AS dengan imbalan mata uang domestik. Akhirnya, pasokan mata uang domestik meningkat dan mengurangi tekanan apresiasi.
Ketika sebuah negara tidak memiliki cadangan devisa yang cukup atau habis, bank sentral terpaksa untuk mendevaluasi atau merevaluasi mata uang domestik. Devaluasi adalah depresiasi disengaja di bawah rezim nilai tukar tetap. Kebalikannya adalah revaluasi, yakni apresiasi yang disengaja. Devaluasi mengakibatkan produk ekspor menjadi murah tetapi barang impor menjadi mahal. Sebaliknya, revaluasi menyebabkan produk ekspor menjadi mahal tapi produk impor menjadi lebih murah.
Devaluasi mungkin tidak harus terjadi ketika cadangan devisa habis. Sebuah negara mungkin sengaja menggunakannya sebagai strategi dalam perdagangan internasional. Negara tersebut melemahkan mata uangnya untuk meningkatkan daya saing produk domestik di pasar internasional. China adalah salah satu negara yang menjalankannya, memungkinkannya menjadi negara dengan surplus perdagangan terbesar di dunia.
Bagaimana cadangan devisa meningkat
Dua sumber peningkatan cadangan devisa berasal dari:
- Surplus perdagangan
- Surplus investasi internasional
Surplus perdagangan terjadi ketika ekspor melebihi impor. Melalui ekspor, perekonomian domestik mengumpulkan mata uang asing sebagai pembayaran. Sebaliknya, perekonomian domestik membutuhkan mata uang asing untuk membayar impor. Sehingga, ketika ekspor melebihi impor, perekonomian mendapatkan mata uang asing lebih banyak. Bank sentral kemudian menyerap pasokan mata uang asing tersebut sebagai cadangan devisa.
Faktor yang mendorong surplus perdagangan bervariasi antar negara. Negara pengekspor minyak akan melihat kenaikan cadangan devisa selama harga minyak mentah meroket. Itu membuat hasil ekspor minyak jauh melebihi impor. Sebaliknya, negara pengimpor minyak akan menderita defisit dan melihat cadangan devisa mereka menurun.
Surplus investasi internasional terjadi ketika investasi asing ke domestik lebih besar daripada investasi domestik keluar negeri. Orang asing membawa mata uang asing ke pasar domestik dan meningkatkan permintaan terhadap mata uang domestik. Bank sentral menjual mata uang domestik dan menerima mata uang asing sebagai imbalan.
Spread return antara pasar domestik dan pasar internasional adalah faktor yang mempengaruhi investasi internasional. Ekonom biasanya menggunakan spread suku bunga untuk menjelaskannya. Selain itu, faktor fundamental perekonomian, seperti pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi, adalah faktor lainnya, terutama bagi investasi langsung.