Contents
Apa itu: Dana lindung nilai (hedge fund) adalah dana investasi gabungan (pooled investment funds) di mana berasal dari kemitraan terbatas oleh investor swasta dan dikelola oleh manajer dana profesional menggunakan berbagai strategi kompleks untuk menghasilkan pengembalian investasi di atas rata-rata. Mereka menggunakan metode berisiko tinggi seperti berinvestasi dengan leverage signifikan dan memperdagangkan aset non-tradisional untuk mencapai pengembalian positif bahkan ketika kinerja pasar sedang memburuk. Selain itu, mereka mungkin juga akan mengambil posisi long dan short pada saat yang sama, didukung oleh konstruksi portofolio dan teknik manajemen yang canggih untuk meningkatkan kinerja.
Selain menjadi pilihan investasi alternatif yang berisiko, berinvestasi di hedge funds membutuhkan investasi minimum yang signifikan tidak seperti berinvestasi di saham atau obligasi. Karena alasan ini, hanya sedikit investor berkualifikasi untuk berpartisipasi. Mereka biasanya adalah investor terakreditasi seperti individu kaya, perusahaan asuransi atau dana pensiun.
Hedge fund umumnya menghasilkan uang dari dua sumber. Pertama, mereka mengenakan biaya dasar atau biaya manajemen, yang mana ditentukan berdasarkan aset yang dikelola. Kedua, mereka juga biasanya menerima biaya insentif berbasis kinerja. Sehingga, mereka mendapatkan lebih banyak uang ketika dana yang dikelola semakin besar dan menghasilkan pengembalian positif yang tinggi.
Apakah hedge funds adalah investasi alternatif?
Ya, hedge funds adalah investasi alternatif. Mereka tidak hanya berinvestasi di kelas aset tradisional seperti saham dan surat utang. Tapi, mereka juga berdagang di kelas aset lainnya seperti komoditas, real estate dan bahkan uang kripto. Mereka menjadi sarana bagi kita dengan mana kita bisa menghasilkan keuntungan modal, meski memang, hanya beberapa investor swasta terakreditasi yang bisa berpartisipasi.
Selain hedge funds, jenis investasi alternatif lainnya adalah:
- Dana ekuitas swasta (private equity funds) – kendaraan investasi gabungan dengan fokus pada perusahan seperti startup atau perusahaan muda. Atau, mereka adalah perusahaan mapan bermasalah namun memiliki potensi untuk menghasilkan kas yang kuat. Mereka mungkin juga menargetkan perusahaan publik untuk dijadikan private. Dua jenis private equity funds adalah venture capital dan leveraged buyout funds.
- Real estat – ini mencakup investasi pada tanah atau bangunan secara langsung atau tidak langsung seperti melalui Real Estate Investment Trusts (REITs) dan commercial mortgage‐backed securities (CMBS). Real estate komersial mungkin termasuk lahan industri, ruang perkantoran, ruang ritel, apartemen, dan pergudangan.
- Komoditas – eksposur investasi ke komoditas bisa dengan membeli mereka secara fisik atau berinvestasi ke perusahaan berbasis komoditas. Saluran lainnya adalah melalui kontrak berjangka komoditas atau indeks komoditas. Berinvestasi ke SPDR Gold Trust, iShares Gold Trust, dan iShares Silver Trust adalah contohnya. Mereka merupakan tiga ETF komoditas terbesar berdasarkan aset yang dikelola.
Selain ketiganya, investasi alternatif juga mencakup mata uang kripto, seni, barang antik, perangko, dan paten. Crowdfunding dan peer-to-peer lending adalah contoh lainnya.
Mengapa disebut dana lindung nilai?
Dana lindung nilai kita sebut sebagai dana lindung nilai karena berusaha untuk menghasilkan kinerja positif bahkan ketika pasar sedang berkinerja buruk. Mereka menggunakan strategi investasi kompleks untuk melindungi nilai investasi mereka untuk mengurangi volatilitas portofolio. Misalnya, mereka berinvestasi di instrumen kelas aset non-tradisional untuk mendapatkan pengembalian ketika kelas aset tradisional sedang berkinerja buruk.
Menggabungkan leverage adalah strategi lainnya. Selain itu, dana lindung nilai mungkin juga mengambil posisi long dan short dan mengamplifikasikannya dengan leverage untuk menghasilkan keuntungan. Sehingga, ketika kinerja kelas aset sedang jatuh, mereka masih bisa mengoptimalkan posisi short dengan leverage tertentu untuk melindungi posisi long sambil memperoleh keuntungan.
Apa sebenarnya yang dilakukan dana lindung nilai?
Hedge fund mengumpulkan uang dari investor swasta terakreditasi. Uang mereka kemudian dikelola oleh manajer dana profesional di bawah perusahaan manajemen investasi dengan kewajiban terbatas. Manajer dana menggunakan beragam strategi investasi untuk menghasilkan pengembalian positif.
Tujuan
Hedge fund berusaha menghasilkan pengembalian yang tinggi. Itu mungkin diukur secara absolut. Atau, itu adalah kinerja relatif dengan dibandingkan dengan benchmark.
Manajer investasi memiliki cara berbeda untuk menghasilkan return tinggi. Misalnya, mereka mungkin menempatkan dana di berbagai kelas aset non-tradisional ketika kelas aset tradisional sedang jatuh. Yang lain mungkin menggunakan short position dengan leverage tinggi untuk mengeksploitasi keuntungan di kelas aset tradisional. Tujuan mereka adalah menghasilkan pengembalian modal positif, bahkan ketika pasar tempat mereka berinvestasi sedang turun.
Strategi investasi
Hedge funds membangun konstruksi portofolio dan manajemen risiko kompleks untuk mencapai pengembalian di atas rata-rata. Untuk melakukannya, mereka berinvestasi di berbagai kelas aset dan produk derivatif. Selain itu, mereka juga bisa mengambil posisi long atau short pada saat bersamaan untuk meminimalisir risiko ketika pasar berkinerja berbalik arah.
Selain itu, mereka mungkin menggunakan leverage untuk memaksimalkan keuntungan. Sehingga, dana yang diinvestasikan tidak hanya berasal dari kontribusi investor. Tapi, itu juga bisa berasal dari dana pinjaman.
Dalam menjalankan strategi investasi, manajer dana biasanya tidak dibatasi oleh batasan investasi yang signifikan. Sehingga, mereka lebih fleksibel dalam mengelola portofolio dan mengambil keputusan. Dan mereka juga bisa mengembangkan strategi investasi yang lebih agresif dibandingkan dengan investasi konvensional.
Secara umum, strategi investasi oleh hedge funds terbagi menjadi empat kategori, menurut Hedge Fund Research, Inc. (HFRI). Mereka adalah:
- Equity hedge. Strategi ini fokus pada pasar ekuitas publik. Manajer investasi menggunakan pendekatan pendekatan bottom-up. Mereka mengambil posisi long dan short dalam ekuitas dan derivatif ekuitas untuk mengoptimalkan keuntungan.
- Event driven. Strategi ini fokus pada peristiwa jangka pendek terkait dengan aksi korporasi yang signifikan seperti restrukturisasi dan akuisisi. Manajer investasi kemudian mengambil posisi long dan short untuk sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan seperti saham biasa, saham preferen, efek utang dan opsi utang.
- Macro strategies. Strategi ini menggunakan pendekatan top-down. Manajer fokus pada lingkungan makro secara luas dan mengambil posisi investasi (long dan short) di pasar yang luas seperti indeks komoditas, pendapatan tetap, mata uang, dan indeks ekuitas.
- Relative value. Di bawah strategi ini, hedge fund berusaha mengeksploitasi diskrepansi penetapan harga antara sekuritas terkait. Atau, mereka juga menvari untung dari mispricings jangka pendek.
Kemitraan
Hedge funds umumnya distrukturkan sebagai kemitraan terbatas. Dan mereka mencakup dua mitra:
- Mitra umum
- Mitra terbatas
Mitra umum adalah perusahaan manajemen dan memiliki kewajiban terbatas. Mereka bertanggung jawab untuk mengelola dana dan memperoleh pendapatan dari biaya dasar dan biaya insentif. Biaya dasar atau biaya manajemen ditentukan berdasarkan aset yang dikelola. Sedangkan, biaya insentif ditentukan berdasarkan kinerja.
Mitra terbatas adalah investor swasta terakreditasi. Mereka mungkin adalah lembaga seperti dana pensiun dan asuransi atau individu kaya. Mereka memiliki kepentingan fraksional berdasarkan jumlah yang mereka investasikan. Uang mereka dikumpulkan bersama ke dalam dana dan kemudian dikelola oleh mitra umum.
Tidak seperti investasi konvensional, mitra terbatas tidak bisa sewaktu-waktu menarik investasi mereka. Hedge funds biasanya memberlakukan batasan pada penebusan. Sehingga, mitra terbatas tidak bisa menarik investasi mereka selama periode penguncian. Dan mereka harus memberikan pemberitahuan sebelum mereka bisa mencairkan dana, biasanya antara 30 dan 90 hari.
Pengaturan
Regulasi dana lindung nilai bervariasi di seluruh dunia. Di beberapa negara, seperti di AS, mereka diatur secara lebih ketat. Sebaliknya di negara lain, mereka mungkin kurang diatur.
Di AS, misalnya, hedge fund harus mendaftar ke SEC jika mereka memiliki lebih dari $100 juta aset yang dikelola. Selain itu, jika mengelola dana minimal $1,5 miliar aset, mereka harus melapor setiap tiga bulan dalam waktu 60 hari sejak akhir kuartal mereka dan memberikan informasi terkait dengan nilai investasi untuk jenis aset, durasi kepemilikan pendapatan tetap, dan lain sebagainya. Kemudian, jika mereka memiliki eksposur pada komoditas, operasi mereka juga diatur Commodity Futures Trading Commission (CFTC) dan karena itu, tunduk pada Commodity Exchange Act.
Apa contoh dana lindung nilai?
Bridgewater Associates diperkirakan adalah dana lindung nilai terbesar didunia. Mereka mengelola aset sebesar $105,7 miliar per 30 Juni 2021, mengutip the Pensions & Investments survey.. Dana yang mereka kelola cukup jauh dibandingkan dengan yang terbesar kedua, Man Group. Dana lindung nilai mana saja yang merupakan terbesar di dunia? Berikut adalah Top-20 nya:
- Bridgewater Associates: $105,70 miliar
- Man Group: $76,80 miliar
- Renaissance Technologies: $58,00 miliar
- Millennium Management: $52,31 miliar
- TCI Fund Management: $40,00 miliar
- D.E. Shaw Group: $39,74 miliar
- Two Sigma Investments/Advisers: $39,55 miliar
- Farallon Capital Management: $38,10 miliar
- Citadel: $37,63 miliar
- Davidson Kempner Capital Management: $37,35 miliar
- Marshall Wace: $33,11 miliar
- Anchorage Capital Group: $31,08 miliar
- Baupost Group: $31,00 miliar
- AQR Capital Management: $26,10 miliar
- Capula Investment Management: $23,90 miliar
- BlackRock: $23,09 miliar
- Wellington Management: $22,60 miliar
- D1 Capital Partners: $22,00 miliar
- Point72 Asset Management: $21,80 miliar
- GoldenTree Asset Management: $19,73 miliar
Mengapa orang berinvestasi di hedge funds?
Diversifikasi adalah alasan utama untuk berinvestasi dalam dana lindung nilai. Mereka berusaha untuk menghasilkan keuntungan modal di investasi alternatif. Meski tidak selalu menghasilkan pengembalian yang tinggi, namun berinvestasi di dana lindung nilai menawarkan diversifikasi karena kinerja mereka biasanya berkorelasi rendah dengan kelas aset tradisional seperti saham dan surat utang. Dengan begitu, mereka bisa menghasilkan keuntungan modal bahkan ketika pasar saham dan surat utang sedang memburuk.
Namun, apakah dana lindung nilai selalu memiliki korelasi rendah terhadap kelas aset tradisional? Jawabannya, tidak. Itu tergantung pada strategi masing-masing, termasuk eksposur mereka terhadap kelas aset tradisional. Misalnya, hedge fund memiliki korelasi tinggi dengan kelas aset tradisional pada tahun 2008. Namun, korelasinya menurun di 2009.
Bacaan Selanjutnya
- Investasi Alternatif: Karakteristik, Jenis, Investor, Pro dan Kontra
- Pro dan Kontra Investasi Alternatif Yang Perlu Anda Tahu
- Hedge Funds: Contoh Dan Apa Saja Sebenarnya yang Mereka Lakukan?
- Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies
- Ekuitas Swasta: Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang
- Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta
- Modal Ventura: Cara Kerjanya, Caranya Menghasilkan Uang, Horizon Investasi
- Apa Saja 3 Tahap Pembiayaan Modal Ventura?
- Leveraged Buyout (LBO): Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target