• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco.

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
    • Bisnis dan strategi
    • Pemasaran
    • Sumber daya manusia
    • Operasi
  • Keuangan
    • Analisa Keuangan
    • Investasi
  • Ekonomi
    • Pengantar Ilmu Ekonomi
    • Mikroekonomi
    • Makroekonomi
  • Belajar Online
    • Coursera
    • Udacity
    • Udemy
    • Skillshare
    • Magoosh
You are here: Home / Bisnis dan strategi / Mengklasifikasikan Pemangku Kepentingan Bisnis dan Jenisnya

Mengklasifikasikan Pemangku Kepentingan Bisnis dan Jenisnya

Diupdate pada August 13, 2023 oleh Ahmad Nasrudin

Mengklasifikasikan Pemangku Kepentingan Bisnis dan Jenisnya

Beragam cara untuk mengklasifikasikan pemangku kepentingan bisnis. Artikel ini akan menunjukkan anda tiga klasifikasi. Sebelum sampai ke sana, mari sedikit mengulas siapa itu pemangku kepentingan.

Bisnis memiliki pemangku kepentingan, yang mana jika mereka tangani dengan baik, bisa berkontribusi pada kesuksesan mereka. Pemangku kepentingan mempengaruhi perusahaan dalam beberapa cara. 

Misalnya, pelanggan mempengaruhi perusahaan dengan keputusan pembelian mereka. Begitu juga, loyalitas dan preferensi merek mereka juga berkontribusi pada profitabilitas perusahaan. 

Di sisi lain, pemangku kepentingan juga memiliki kepentingan, yang mana mereka menuntut perusahaan untuk memenuhinya. Misalnya, pelanggan memiliki kepentingan terhadap harga dan kualitas. Mereka ingin perusahaan menghasilkan produk berkualitas pada harga rendah. Atau setidaknya, kualitas sebanding dengan harga yang mereka bayar.

Siapa saja pemangku kepentingan? Pelanggan adalah contohnya. Selain itu, ada pemasok, pemegang saham, pemerintah, kreditur, dan masyarakat. Mereka bisa dikelompokkan dalam berapa cara, termasuk:

  • Pemangku kepentingan internal vs. eksternal – apakah mereka berada di dalam atau diluar organisasi perusahaan.
  • Pemangku kepentingan primer vs. sekunder – bagaimana mereka mempengaruhi perusahaan, apakah secara langsung atau tidak langsung dan seberapa strategis mereka.
  • Pemangku kepentingan pasar produk vs. pasar modal vs. organisasi – di aspek mana mereka mempengaruhi dan memiliki kepentingan terhadap perusahaan.

Pemangku kepentingan internal vs. eksternal 

Pemangku kepentingan internal dan eksternal bisa merujuk pada individu atau organisasi. Karyawan dan manajemen adalah individu. Semetara itu, pelanggan bisa jadi individu atau bisnis, tergantung pada pasar yang ditargetkan oleh perusahaan. 

Pemangku kepentingan internal 

Pemangku kepentingan internal berada di dalam organisasi. Minat dan pengaruh mereka terhadap perusahaan datang melalui hubungan langsung, seperti kepemilikan dan pekerjaan. Mereka termasuk:

  • Karyawan
  • Supervisor
  • Manajer tingkat bawah
  • Manajer tingkat menengah
  • Eksekutif perusahaan
  • Pemegang saham

Pemangku kepentingan internal umumnya berkepentingan terhadap gaji, posisi karir, keamanan kerja, dan lingkungan kerja. Penghasilan atau pekerjaan mereka tergantung pada kinerja perusahaan. Sehingga, keberhasilan perusahaan membawa lebih banyak kemakmuran dan keamanan kerja kepada mereka. 

Demikian juga, kesuksesan perusahaan berkontribusi pada kemakmuran pemegang saham. Tidak seperti karyawan atau manajemen, hubungan hubungan pemegang saham dengan perusahaan datang melalui kepemilikan. Jika perusahaan sukses menghasilkan keuntungan tinggi, kekayaan pemegang saham meningkat melalui dividen yang lebih besar dan kenaikan harga saham.

Di sisi lain, pemangku kepentingan mempengaruhi kinerja perusahaan karena mereka bekerja dan mempengaruhi keputusan perusahaan. Misalnya, staff menjalankan tugas sehari-hari. Sementara itu, manajer terlibat dalam pengambilan keputusan dan memiliki otoritas untuk mengorganisasikan, mengendalikan, merencanakan, merancang strategi dan memimpin organisasi dan orang-orang didalamnya.

Kemudian, pemegang saham mempengaruhi keputusan di tingkat korporasi. Mereka mendelegasikan operasi bisnis ke manajemen. Sehingga, mereka memegang hak suara untuk mengganti manajemen yang sesuai untuk memenuhi ekspektasi mereka.

Pemangku kepentingan eksternal

Pemangku kepentingan eksternal berada di luar organisasi. Mereka yang tidak secara langsung bekerja di atau memiliki saham di perusahaan. Namun, mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tindakan dan kinerja perusahaan. Contoh pemangku kepentingan eksternal adalah:

  • Pemasok
  • Pelanggan
  • Pemerintah
  • Bank
  • Pemegang obligasi
  • Serikat pekerja
  • Komunitas lokal
  • Masyarakat umum
  • Kelompok penekan
  • Regulator non pemerintah
  • Self-Regulatory Organization seperti bursa efek
  • Pesaing
  • Media
  • Perusahaan asuransi
  • Pusat penelitian
  • Asosiasi bisnis

Pemangku kepentingan eksternal memiliki kaitan dengan perusahaan dalam beberapa cara. Dan hubungan mereka sedikit lebih sulit untuk diidentifikasi karena lebih kompleks. 

Misalnya, pelanggan mempengaruhi perusahaan melalui pembelian mereka. Mereka memiliki kepentingan terhadap produk yang mereka beli. 

Sementara itu, pemasok berkepentingan terhadap pembayaran dan pesanan oleh perusahaan. Mereka mempengaruhi perusahaan melalui harga dan kualitas input yang mereka pasok. Selain itu, pengiriman, kredit penjualan dan diskon juga bisa mempengaruhi perusahaan. 

Selain memiliki kepentingan yang berbeda, alasan mengapa hubungan pemangku kepentingan eksternal dengan perusahaan adalah kompleks adalah karena melibatkan banyak pihak. Ambil pemerintah sebagai contoh. Itu tidak hanya mengacu pada pemerintah nasional, tapi juga pemerintah daerah, bank sentral, dan banyak lembaga di bawah pemerintah.

Begitu juga, masyarakat bisa merujuk pada masyarakat luas (publik) dan komunitas lokal. Mereka memiliki kepentingan berbeda. Misalnya, komunitas lokal mungkin memiliki kepentingan kuat terhadap praktik ramah lingkungan oleh pemanufaktur karena mereka terdampak langsung dari operasi manufaktur tersebut. Namun, itu mungkin tidak dengan publik.

Pemangku kepentingan primer vs. sekunder

Pemangku kepentingan primer lebih strategis bagi perusahaan daripada pemangku kepentingan sekunder. Sehingga, perusahaan akan lebih banyak bobot ke pemangku kepentingan primer ketika mengambil keputusan, tanpa mengabaikan pemangku kepentingan sekunder. 

Pemangku kepentingan primer

Pemangku kepentingan primer mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perusahaan, misalnya melalui pekerjaan dan kepemilikan. Atau, mereka terlibat dalam transaksi ekonomi dengan perusahaan. 

If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›

Most Comprehensive Reading Books For You To Become A Financial Analyst
  • CFA Program Curriculum Level I by CFA Institute
  • CFA Program Curriculum Level II by CFA Institute
  • CFA Program Curriculum Level III by CFA Institute
  • Wiley's Level I CFA Program Study Guide by Wiley (Short and concise, I highly recommend you start with this.)
  • Wiley's Level II CFA Program Study Guide by Wiley
  • Wiley's Level III CFA Program Study Guide by Wiley
If you want to focus more on valuation, I recommend these books:
  • Valuation: Measuring and Managing the Value of Companies by McKinsey & Company Inc., Tim Koller, Marc Goedhart, David Wessels
  • Investment Banking: Valuation, LBOs, M&A, and IPOs by by Joshua Rosenbaum, Joshua Pearl
Recommended Book for IB Diploma
  • Business Management by by Paul Hoang
  • Economics for the IB Diploma by Ellie Tragakes

Pemangku kepentingan primer yang tipikal adalah:

  • Pelanggan
  • Pemasok
  • Karyawan
  • Pemegang saham
  • Kreditur
  • Mitra bisnis lain seperti asuransi

Perusahaan umumnya menempatkan pemangku kepentingan primer pada prioritas tertinggi. Mereka adalah strategis dan memiliki pengaruh yang signifikan. Oleh karena itu, perusahaan ingin membangun hubungan mereka dalam jangka panjang karena berdampak langsung pada kesuksesan perusahaan.

Pemangku kepentingan sekunder

Pemangku kepentingan sekunder tidak memiliki hubungan pertukaran ekonomi dengan perusahaan tetapi memiliki pengaruh dan dipengaruhi oleh perusahaan. Perusahaan menempatkan mereka pada prioritas lebih rendah daripada pemangku kepentingan primer. 

Contoh pemangku kepentingan sekunder adalah:

  • Pesaing
  • Media
  • Kelompok penekan
  • Masyarakat umum
  • Pemerintah
  • Regulator
  • Bank sentral
  • Kelompok politik

Catatan

Mengklasifikasikan pemangku kepentingan sebagai primer dan sekunder bisa sangat berbeda antar industri. Ada beberapa contoh menjelaskan itu. Dan karena alasan ini, apa yang saya contohkan dalam artikell ini bisa berbeda dengan literatur lain.

Ambil perbankan sebagai contoh. Bank mengklasifikasikan bank sentral sebagai pemangku kepentingan primer mereka karena kegiatan mereka sangat diatur olehnya. Ketidakpatuhan mereka terhadap aturan bisa menimbulkan konsekuensi yang serius.

Sementara itu, pemanufaktur menganggap bank sentral sebagai pemangku kepentingan sekunder. Mereka tidak dipengaruhi secara langsung oleh bank sentral. Melainkan, mereka terdampak tidak langsung misalnya, melalui bunga pinjaman yang mereka peroleh dari bank. Bunga pinjaman sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter bank sentral.

Pemangku kepentingan pasar produk vs. pasar modal vs. organisasi

Dalam klasifikasi ini, kita melihat di aspek mana pemangku kepentingan berkontribusi, memiliki kepentingan atau mempengaruhi perusahaan. Tidak seperti dua klasifikasi sebelumnya, dalam kasus ini, kita tidak bisa membedakan mana yang strategis bagi perusahaan dan mana yang tidak.

Pemangku kepentingan pasar produk 

Pemangku kepentingan pasar produk (product market stakeholders) mempengaruhi atau dipengaruhi oleh penawaran perusahaan. Mereka termasuk pelanggan dan pemasok. 

Pelanggan mempengaruhi perusahaan dengan keputusan mereka untuk membeli pertama kali, membeli berulang atau mempromosikan produk ke orang lain. Mereka memiliki kepentingan – dan dipengaruhi – oleh kualitas dan harga produk.

Sementara itu, pemasok mempengaruhi perusahaan melalui harga dan input bahan baku yang mereka sediakan. Selain itu, keandalan mereka untuk mengirimkan tepat waktu juga penting bagi perusahaan. 

Pemasok juga dipengaruhi oleh penawaran perusahaan. Misalnya, jika perusahaan sukses menjual produk, mereka berharap akan ada lebih banyak pesanan ke mereka.

Pemangku kepentingan organisasi

Pemangku kepentingan organisasi (organizational stakeholders) memiliki minat terhadap kinerja perusahaan dan dipengaruhi langsung oleh operasis, praktik dan kebijakan perusahaan. Contohnya adalah karyawan dan manajer.

Jika perusahaan sukses, karyawan dan manajer mengharapkan bonus. Selain aspek keuangan, mereka juga berkepentingan terhadap karir dan lingkungan kerja mereka. Selain Itu, kebijakan perusahaan seperti terkait promosi, pelatihan dan pengembangan juga penting bagi mereka.

Di sisi lain, karyawan dan manajer mempengaruhi perusahaan melalui tenaga, pengetahuan dan keterampilan mereka. Misalnya, jika mereka produktif, perusahaan bisa menghasilkan lebih banyak output.

Stakeholder pasar modal

Stakeholder pasar modal (capital-market stakeholders) menyediakan dana atau akses ke pasar modal. Mereka termasuk investor saham (pemegang saham), investor obligasi, bank, dan pemodal ventura.

Stakeholder pasar modal mempengaruhi biaya keuangan dalam mengoperasikan dan menumbuhkan bisnis. Misalnya, perusahaan mengambil pinjaman bank untuk berekspansi. Tingginya bunga pinjaman membuat biaya ekspansi menjadi lebih mahal. Sebagai hasilnya, perusahaan harus mencapai titik impas yang lebih tinggi, yang mana membutuhkan perusahaan untuk menutupinya dengan output yang lebih besar, harga lebih tinggi atau kombinasi keduanya.

  • Bagaimana Menangani dan Menyelesaikan Konflik Pemangku Kepentingan
  • Mengapa Pemangku Kepentingan Penting Bagi Bisnis
  • Catatan Ringkas Tentang Pemangku Kepentingan Bisnis
  • Catatan Tentang Konflik Pemangku Kepentingan: Contoh, Alasan, dan Solusi
  • Alasan dan Contoh Konflik Pemangku Kepentingan
  • 10 Pemangku Kepentingan Berbeda dalam Bisnis

Topik: Pemangku Kepentingan Bisnis Kategori: Bisnis dan strategi

AFFILIATE

Limited time sale - 50% OFF Learn in-demand data and AI skills on the 17th of July

If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›

5 ARTIKEL TERBARU

Mazhab Ekonomi Austria Pandangan, Kritik, dan Literatur

Mazhab Ekonomi Austria: Pandangan, Kritik, dan Literatur

Apa itu: Mazhab ekonomi Austria (Austrian school of economics) adalah mazhab ekonomi yang

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Apa itu: Pemberian lisensi (licensing) adalah pengaturan di mana pemberi lisensi memberikan hak

Opsi Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Opsi: Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Apa itu: Opsi (option) adalah hak untuk membeli atau menjual sejumlah komoditas, mata uang, atau

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Apa itu: Kontrak adalah perjanjian yang dapat ditegakkan secara hukum antara dua pihak atau lebih.

Surat Berharga. Contohnya Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Surat Berharga di Pasar Keuangan: Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Apa itu: Efek atau surat berharga (securities) adalah sertifikat atau aset keuangan yang dapat

Primary Sidebar

TOP-3 ARTIKEL

  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Footer

TOP-5 ARTIKEL

  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan
  • Fleksibilitas Strategis: Definisi, Penjelasan Singkat
  • Intervensi Pemerintah: Alasan, Contoh, dan Dampak

TELUSURI LAGI

KATEGORI

Akuntansi dan Keuangan Analisa Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

TOPIK

Anggaran Pemerintah Ekonomi Internasional Ekuilibrium Pasar Makroekonomi Manajemen Bisnis Motivasi PDB Pemasaran Perdagangan Internasional Permintaan Agregat Pertumbuhan Ekonomi Rasio Keuangan Struktur Organisasi

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami