Contents
Apa itu: Pajak bersih (net tax) sama dengan pendapatan pajak pemerintah setelah dikurangi dengan pembayaran transfer. Itu mewakili pendapatan tersisa untuk membiayai belanja pemerintah.
Perubahan dalam pajak bersih terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi. Misalnya, selama ekspansi, pendapatan pajak meningkat karena keuntungan bisnis dan pendapatan rumah tangga membaik. Di sisi lain, pembayaran transfer menurun karena perekonomian menjadi lebih makmur. Sebagai hasilnya, pajak bersih cenderung menurun. Efek sebaliknya berlaku ketika perekonomian sedang resesi, di mana itu akan menurunkan pajak bersih karena penurunan pendapatan pajak dan peningkatan pembayaran transfer.
Bagaimana cara menghitung pajak bersih?
Menghitung pajak bersih adalah mudah karena hanya memerlukan perhitungan aritmatika. Kita mendapatkannya dengan mengurangi pendapatan pajak dengan pembayaran transfer. Berikut adalah rumus pajak bersih:
- Pajak bersih = Pendapatan pajak – Pembayaran transfer
Pajak
Pendapatan pemerintah sebagian besar berasal dari pajak. Selain itu, sumber lainnya berasal dari konsesi dan royalti untuk kontrak ekstraksi sumber daya, penjualan aset atau privatisasi, dividen dari perusahaan milik pemerintah, dan bantuan luar negeri.
Pajak mengambil beragam bentuk, bervariasi antar negara. Biasanya mereka mencakup:
- Pajak penghasilan
- Pajak keuntungan perusahaan
- Pajak keuntungan modal
- Pajak properti
- Pajak warisan
- Pajak pertambahan nilai
- Pajak penjualan
- Cukai
- Bea
Pendapatan pajak berkorelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang kuat memungkinkan pemerintah untuk mengumpulkan lebih banyak pajak. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi yang lemah menurunkan pendapatan pajak.
Kemudian, penurunan pendapatan pajak bisa jadi merupakan kebijakan yang disengaja oleh pemerintah selama pertumbuhan ekonomi lemah atau ketika resesi. Pemerintah memangkas pajak untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Pajak yang lebih rendah meningkatkan pendapatan disposabel. Sebagai hasilnya, rumah tangga memiliki uang untuk dibelanjakan sementara bisnis memiliki uang untuk diinvestasikan, merangsang permintaan terhadap barang dan jasa.
Begitu juga, peningkatan pendapatan pajak juga bisa disengaja oleh pemerintah. Pemerintah menaikkan pajak untuk melemahkan permintaan agregat, yang mana pada akhirnya mengurangi tekanan ke atas pada tingkat harga. Langkah ini biasanya diambil ketika perekonomian terlalu panas di mana inflasi begitu tinggi dan berpotensi mengganggu stabilitas perekonomian.
Pembayaran transfer
Pembayaran transfer mewakili pembayaran kepada sektor swasta tanpa barang dan jasa sebagai imbalan. Tunjangan pengangguran dan pembayaran pensiunan adalah contohnya. Contoh lain adalah jaminan sosial, hibah siswa, temporary Assistance for Needy Families (TANF), dan asuransi jaminan sosial. Sementara itu, dana talangan dan subsidi umumnya tidak dianggap sebagai pembayaran transfer.
Pembayaran transfer umumnya bekerja secara terbalik terhadap pertumbuhan ekonomi tidak seperti pajak. Mereka berkorelasi negatif dengan pertumbuhan ekonomi. Ketika pertumbuhan ekonomi kuat, pembayaran transfer menurun karena perekonomian lebih makmur. Sebaliknya, ketika pertumbuhan ekonomi lemah, pembayaran transfer cenderung meningkat.
Apa hubungan pajak bersih dengan pertumbuhan ekonomi?
Selama ekspansi, perekonomian tumbuh kuat. Bisnis menghadapi prospek pendapatan yang kuat. Demikian juga, rumah tangga optimis dengan pendapatan dan pekerjaan mereka. Sebagai hasilnya, pemerintah bisa memungut pajak lebih banyak.
Selain itu, selama ekspansi, perekonomian sedang makmur. Tingkat pengangguran rendah. Sehingga, pembayaran transfer seperti tunjangan pengangguran berkurang selama periode ini.
Karena pendapatan pajak meningkat dan pada saat yang sama, pembayaran transfer berkurang, pajak bersih meningkat.
Sebaliknya, selama resesi, pertumbuhan ekonomi jatuh dan berada pada teritori negatif. Tingkat pengangguran meningkat. Bisnis menghadapi tekanan pada profitabilitas mereka. Sementara itu, rumah tangga juga melihat prospek pendapatan dan pekerjaan mereka memburuk. Sebagai hasilnya, pendapatan pajak menurun sementara pembayaran transfer meningkat, mengakibatkan penurunan pada pajak bersih.
Bagaimana hubungan antara pajak bersih dengan keseimbangan anggaran dan tabungan nasional?
Keseimbangan anggaran (budget balance) adalah selisih antara pendapatan pemerintah dengan pengeluaran pemerintah. Atau, itu sama dengan pajak bersih (NT) dikurangi dengan pengeluaran setelah disesuaikan dengan pembayaran transfer (G). Sehingga, rumus untuk keseimbangan anggaran adalah sebagai berikut:
- Keseimbangan anggaran = NT – G
Sementara itu, tabungan nasional sama dengan tabungan sektor publik plus tabungan sektor swasta. Tabungan publik terkait dengan anggaran pemerintah. Sementara itu, tabungan sektor swasta sama dengan tabungan rumah tangga plus tabungan bisnis.
- Tabungan nasional = Tabungan swasta + Tabungan publik
Asumsikan tabungan swasta adalah konstan. Sehingga, perubahan tabungan nasional sama dengan perubahan dalam tabungan publik.
Tabungan publik muncul ketika pemerintah menjalankan surplus anggaran. Dengan kata lain, itu ada ketika pajak bersih melebihi pengeluaran pemerintah. Sehingga, tabungan nasional meningkat ketika pemerintah menjalankan surplus anggaran.
Surplus tersebut dianggap sebagai tabungan karena dapat diinvestasikan untuk menunjang pertumbuhan jangka panjang. Ekonom menyebut surplus tersebut sebagai dana pinjaman (loanable funds) dari sektor publik yang disediakan oleh perekonomian domestik. Dan surplus tersebut dapat digunakan membangun stok modal di dalam perekonomian untuk meningkatkan output jangka panjang.
Sebaliknya, ketika pajak bersih kurang dari pengeluaran, pemerintah menjalankan defisit anggaran. Dan itu berarti public dissavings. Pemerintah harus meminjam dari pasar keuangan atau dari sektor eksternal untuk menutupi defisit. Dampak lainnya adalah penurunan tabungan nasional.
Apa yang terjadi ketika pemerintah menurunkan pajak?
Asumsikan pengeluaran pemerintah tidak berubah dan sedang menjalankan defisit. Pada kasus pertama, pemangkasan pajak meningkatkan defisit dan menurunkan tabungan nasional, mengurangi pasokan dana yang dapat dipinjamkan. Sebaliknya, utang pemerintah meningkat karena pemerintah harus menambah pinjaman untuk menutupi defisit yang lebih besar.
Pada kasus kedua, peningkatan pajak meningkatkan pendapatan disposabel di dalam perekonomian. Rumah tangga memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan ke barang dan jasa karena membayar lebih sedikit pajak. Sebagai akibatnya, permintaan agregat meningkat, mendorong pertumbuhan PDB. Dengan kata lain output dalam jangka pendek meningkat.
Seberapa besar pemangkasan pajak berdampak pada peningkatan PDB tergantung pada seberapa besar tambahan pendapatan disposabel yang dialokasikan untuk konsumsi alih-alih untuk tabungan. Ketika lebih banyak yang dialokasikan ke konsumsi, itu akan memberikan efek pengganda yang lebih tinggi.
- Tax multiplier = – MPC / MPS
MPC merujuk pada tambahan konsumsi akibat peningkatan satu dolar pendapatan. Sementara itu, MPS merujuk pada extra tabungan ketika pendapatan meningkat satu dolar. Karena pendapatan dialokasikan hanya untuk dua tujuan: konsumsi dan tabungan, maka ekstra pendapatan akan sama dengan perubahan dalam konsumsi plus perubahan dalam tabungan atau MPC plus MPS sama dengan 1.
Katakanlah, MPC sama dengan 0,8. Sehingga, MPS sama dengan 0,2 dan tax multiplier sama dengan -4. Sementara itu, hubungan pengganda pajak dengan PDB dirumuskan sebagai berikut (bagaimana mendapatkannya, lihat di sini):
- Perubahan dalam PDB = Tax multiplier x Perubahan dalam pajak bersih
Asumsikan pajak bersih turun sebesar $100. Itu meningkatkan PDB sebesar $400 (-4 x -$100). Dari formula pertama dan kedua di atas, kita lihat, semakin besar MPC, semakin besar tax multiplier dan semakin besar pemangkasan pajak memberikan efek ke PDB.
Apakah pemangkasan pajak selalu bekerja seperti kasus kedua di atas?
Jawabannya tidak.
Sebagaimana disebutkan dalam kasus pertama, pemangkasan pajak meningkatkan defisit anggaran dan utang pemerintah. Tabungan nasional juga menurun.
Penurunan tabungan nasional mengurangi pasokan dana yang dapat dipinjamkan di dalam perekonomian. Akibatnya, suku bunga di dalam perekonomian naik.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman. Sehingga, bisnis harus membayar lebih banyak ketika mengajukan pinjaman untuk berinvestasi. Situasi ini akhirnya mengurangi minat mereka untuk berinvestasi. Penurunan investasi berdampak negatif pada stok modal di dalam perekonomian. Akhirnya, itu menurunkan kapasitas produktif dan output jangka panjang.
Terakhir, bagaimana pemangkasan pajak berdampak pada suku bunga bisa dijelaskan melalui surat utang. Pemangkasan pajak meningkatkan defisit anggaran. Akhirnya, pemerintah harus menambah pinjaman. Peningkatan utang pada akhirnya menurunkan kemampuan pemerintah untuk membayarnya kembali, meningkatkan risiko gagal bayar. Akhirnya, investor akan meminta suku bunga yang lebih tinggi untuk mengkompensasi risiko yang lebih tinggi tersebut.
Karena menjadi benchmark, kenaikan suku bunga pada surat utang pemerintah akan berdampak pada suku bunga di pasar keuangan, termasuk kenaikan bunga di pasar surat utang korporasi. Akhirnya, perusahaan harus membayar lebih mahal ketika menerbitkan surat utang.
Bacaan selanjutnya
- Anggaran Berimbang: Mengapa Penting, Efek Pengganda
- Anggaran Pemerintah: Komponen, Jenis dan Kebijakan Fiskal
- Belanja Modal Pemerintah: Contoh, Mengapa Penting
- Defisit Anggaran Siklikal: Penyebab, Cara Kerja, Dampak
- Defisit Anggaran Struktural: Cara Kerja dan Implikasinya
- Defisit Anggaran: Rumus, Penyebab, dan Akibat
- Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek
- Pajak Bersih Dalam Makroekonomi: Rumus, Efek Terhadap Ekonomi
- Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian
- Pajak: Jenis dan Dampaknya Terhadap Perekonomian
- Pembayaran Transfer: Pentingnya, Jenis, dan Kritik
- Pendapatan Pemerintah: Jenis dan Mengapa Penting?
- Pengeluaran Diskresioner Pemerintah: Apa Itu? Apa Saja Contohnya?
- Pengeluaran Lancar Pemerintah: Contoh, Perhitungan dalam PDB
- Pengeluaran Otonom: Rumus, Komponen, Faktor Penentu
- Pengeluaran Pemerintah: Komponen dan Efek Terhadap Perekonomian
- Pengeluaran Terinduksi: Definisi, Contoh, Rumus
- Stabilisator Otomatis: Contoh dan Cara Kerja
- Surplus Anggaran: Alasan Terjadi dan Efeknya
- Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?