Contents
Apa itu: Permintaan (demand) mengacu pada kemauan dan kemampuan kita – sebagai konsumen – untuk membeli produk atau layanan. Dua kata kunci yang perlu kita ingat: kemauan dan kemampuan untuk membeli.
Kedua kata kunci harus ada agar permintaan terjadi. Misalnya, kita menginginkan sebuah barang. Tapi, kita tidak memiliki kemampuan untuk membeli (tidak memiliki uang yang cukup, misalnya). Itu tidak menghasilkan permintaan karena kita tidak mungkin bisa membelinya.
Dalam kasus lain, kita memiliki uang yang cukup. Tapi, kita tidak memiliki kemauan untuk membeli. Itu juga tidak menghasilkan permintaan. Meski kita memiliki uang, tapi kita tidak membutuhkan atau menginginkan barang tersebut.
Apa perbedaan permintaan individu dengan permintaan pasar?
Permintaan individu mewakili kuantitas yang diminta oleh seseorang untuk setiap harga yang diberikan. Sedangkan, permintaan pasar adalah penjumlahan permintaan individu di pasar.
Oleh karena itu, keduanya memiliki faktor penentu yang mirip. Harga adalah yang paling penting – sehingga ekonom menggunakannya untuk menjelaskan teori permintaan. Faktor lain adalah pendapatan, selera dan preferensi, dan harga barang terkait. Pengecualian adalah populasi atau jumlah konsumen di pasar. Itu hanya mempengaruhi permintaan pasar, tapi tidak untuk permintaan individu.
Dengan kata lain, permintaan pasar memiliki faktor penentu yang sama dengan permintaan individu. Tapi, itu dalam skala yang lebih luas. Misalnya, perubahan selera tidak hanya dipengaruhi oleh satu orang, tapi seluruh orang di pasar atau masyarakat.
Apa itu hukum permintaan?
Hukum permintaan (law of demand) adalah prinsip penting dalam mikroekonomi. Itu menyatakan kuantitas yang diminta untuk sebuah barang berbanding terbalik dengan harganya. Jika harga turun, kuantitas yang diminta naik. Sebaliknya, jika harga naik, kuantitas yang diminta turun.
Hukum tersebut berlaku pada hampir sebagian besar barang. Mereka adalah barang-barang normal. Ketika harga sebuah barang turun, kita semakin menginginkannya.
Pengecualian adalah untuk barang Veblen dan barang Giffen. Barang Veblen adalah barang mewah, di mana kenaikan harganya semakin membuatnya menarik bagi konsumen. Itu meningkatkan kepuasan mereka karena, misalnya, meningkatkan gengsi atau citra mereka.
Sementara barang Veblen adalah barang inferior, di mana penurunan harga membuat konsumen semakin menghindarinya. Pakaian bekas adalah contoh bagus untuk barang Giffen. Ketika harganya turun, permintaan terhadapnya akan turun karena konsumen memandang harga yang lebih rendah menunjukkan kualitasnya yang lebih buruk.
Apa itu kurva permintaan?
Kurva permintaan adalah representasi grafis dari hukum permintaan. Itu memiliki dua dimensi. Sumbu x mewakili kuantitas yang diminta. Sedangkan, sumbu y mewakili harga produk.
Kurva tersebut memiliki kemiringan ke bawah, menunjukkan hubungan negatif antara harga dengan kuantitas yang diminta. Ketika harga turun, lebih banyak kuantitas yang diminta. Sebaliknya, kenaikan harga menyebabkan lebih sedikit kuantitas yang diminta.
Sementara itu, jika kita mentranslasikan hukum tersebut ke dalam persamaan matematis, itu akan menghasilkan fungsi permintaan. Model dasar yang sering digunakan adalah model linear, di mana formulanya bisa kita tuliskan sebagai berikut:
Qd = α – βp
Di mana Qd dalah kuantitas yang diminta, α adalah konstanta atau intersept, dan p adalah harga. Kemudian, β menjelaskan seberapa besar dampak perubahan harga terhadap kuantitas yang diminta. Misalnya, jika harga naik $1, kuantitas yang diminta akan turun sebesar β.
Harap kita ingat, ekonom menggunakan harga sebagai faktor penentu. Itu berarti, perubahannya akan menyebabkan kuantitas yang diminta berubah dan bergerak di sepanjang garis kurva.
Faktor lain yang tidak jelaskan dalam kurva (non-harga) – seperti pendapatan dan selera – juga bisa mempengaruhi permintaaan. Perubahan mereka memang membuat kuantitas juga berubah. Tapi, itu tidak terjadi di sepanjang kurva. Melainkan, itu akan menggeser kurva ke kanan atau ke kiri.
Perubahan permintaan dan perubahan jumlah yang diminta
Ekonom membedakan istilah “perubahan permintaan (change in demand)” dengan “perubahan kuantitas yang diminta (change in quantity demanded)“. Mereka menggunakan perubahan kuantitas yang diminta untuk menjelaskan efek perubahan harga sendiri (own-price) dari sebuah barang. Sedangkan, faktor lainnya seperti pendapatan dan harga barang terkait menyebabkan perubahan permintaan.
Ambil permintaan terhadap teh sebagai contoh dan asumsikan, kopi adalah subtitusinya. Ketika harga teh berubah, itu menyebabkan perubahan kuantitas yang diminta atas teh. Secara spesifik, kita mengatakan kuantitas yang diminta akan turun jika harganya naik.
Sebaliknya, perubahan harga kopi menyebabkan perubahan permintaan terhadap teh. Misalnya, jika harganya naik, itu menyebabkan konsumen meningkatkan permintaan terhadap teh sebagai substitusinya.
Demikian juga, ketika pendapatan konsumen berubah, itu menyebabkan “perubahan permintaan” bukan “perubahan kuantitas yang diminta”.
Implikasi selanjutnya adalah terhadap kuantitas di kurva permintaan. Perubahan kuantitas yang diminta terjadi di sepanjang kurva. Kurva tidak bergerak (misalnya dari grafik di atas, tetap di DC1).
Sebaliknya, perubahan permintaan menyebabkan kuantitas berubah dan kurva bergerak ke kanan atau ke kiri (di grafik, dari DC1 ke DC2). Misalnya, kenaikan harga kopi di atas akan menyebabkan kurva permintaan teh bergerak ke kanan (kuantitas lebih banyak).
Apa saja penentu permintaan?
Harganya sendiri (own-price) adalah faktor yang paling penting terhadap permintaan sebuah barang sebagaimana ekonom gunakan untuk menjelaskan teori permintaan. Misalnya, permintaan teh ditentukan terutama oleh harganya. Begitu juga, permintaan mobil sangat tergantung pada harganya.
Meskipun demikian, ada faktor penentu lainnya. Mereka termasuk:
- Pendapatan
- Selera dan preferensi
- Harga barang substitusi
- Harga barang pelengkap
- Ekspektasi harga di masa depan
- Jumlah konsumen di pasar
Biasanya, para ekonom menganggap faktor-faktor tersebut tidak berubah atau ceteris paribus. Asumsi semacam itu memudahkan untuk menjelaskan hubungan antara harga dengan kuantitas yang diminta.
Catatan: Kita menggunakan istilh own-price untuk membedakannya dari harga barang terkait (substitusi dan komplemen). Yang pertama mempengaruhi kuantitas yang diminta dan terjadi di sepanjang garis kurva. Yang kedua mempengaruhi permintaan dan menggeser kurva ke kanan atau ke kiri.
Pendapatan
Pada sebagian besar barang kita sehari-hari, permintaan mereka meningkat ketika pendapatan konsumen naik. Sebaliknya, ketika pendapatan menurun, permintaan terhadap mereka menurun. Mereka kita sebut sebagai barang normal.
Ekonom kemudian mengklasifikasikan barang normal menjadi dua kategori: barang mewah dan kebutuhan. Keduanya berbeda dalam hal daya tanggapnya terhadap perubahan pendapatan. Barang mewah adalah elastis, di mana, misalnya, kenaikan pendapatan sebesar 5% akan meningkatkan permintaan mereka lebih dari 5%. Sementara itu, untuk barang kebutuhan, itu akan kenaikan permintaan kurang dari 5% tapi tetap positif.
Dalam kasus spesifik, peningkatan pendapatan menyebabkan permintaan terhadap sebuah barang turun. Kita menyebutnya sebagai barang inferior.
Selera dan preferensi
Perubahan positif dalam selera atau preferensi menaikkan permintaan. Jika sebaliknya, itu menurunkan permintaan. Misalnya, konsumen semakin sadar terhadap kesehatan, mendorong mereka untuk mengkonsumsi lebih banyak makanan rendah gula. Atau, mereka meminta lebih banyak makanan organik.
Harga barang substitusi
Barang substitusi memenuhi kebutuhan yang sama. Sehingga, ketika harga sebuah barang naik, konsumen akan beralih ke barang substitusi, mengurangi permintaan terhadapnya. Misalnya, Coca-cola adalah pengganti Pepsi. Ketika harga Coca-cola naik, konsumen beralih ke Pepsi. Efek sebaliknya berlaku ketika harga turun.
Harga barang pelengkap
Barang pelengkap adalah kategori lain barang terkait selain barang substitusi. Dua barang saling melengkapi jika kita gunakan secara bersama-sama. Atau, kita membutuhkan barang pelengkapnya ketika menggunakan sebuah barang.
Sehingga, ketika harga barang pelengkap turun, permintaan terhadap sebuah barang akan naik. Ambil mobil dan bensin sebagai contoh. Ketika harga mobil turun, permintaan bensin meningkat karena lebih banyak orang membeli mobil baru.
Ekspektasi harga di masa depan
Ekspektasi harga di masa depan juga mempengaruhi permintaan saat ini. Misalnya, konsumen memperkirakan harga sebuah produk meningkat di bulan depan. Mereka kemungkinan meminta lebih banyak sekarang, sebelum harga lebih tinggi.
Sebaliknya, jika harga di bulan diperkirakan akan turun, konsumen akan cenderung menunda pembelian sekarang. Sehingga, mereka bisa menghemat dolar.
Jumlah konsumen di pasar
Total populasi mencerminkan seberapa besar permintaan potensial. Semakin besar populasi, semakin banyak konsumen. Lebih banyak konsumen berarti lebih banyak permintaan di pasar.
Bacaan selanjutnya
- Kurva Permintaan: Jenis, Cara Menggambarnya Dari Fungsi Permintaan
- Alasan Kurva Permintaan Miring Ke Bawah
- Apa perbedaan pergerakan dan pergeseran kurva permintaan?
- Apa itu Hukum Permintaan? Bagaimana Cara Kerjanya?
- Tiga Asumsi yang Mendasari Hukum Permintaan
- Apa Lima Pengecualian Terhadap Hukum Permintaan?
- Apa Perbedaan Antara Perubahan Permintaan dan Perubahan Kuantitas yang Diminta?
- Permintaan Individu: Definisi, Kurvanya, Faktor Penentu
- Permintaan Pasar: Definisi, Cara Menghitung, Penentu
- Apa enam penentu permintaan non-harga? Contoh-contohnya.
- Apa saja jenis-jenis permintaan?
- Permintaan Dalam Ilmu Ekonomi: Arti dan Faktor Penentu