Contents
Apa itu: Margin laba operasi (operating profit margin) adalah rasio profitabilitas untuk mengukur persentase keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari bisnis intinya. Itu memberitahu kita berapa banyak laba yang dihasilkan perusahaan setelah membayar biaya operasional, tetapi sebelum membayar bunga, pajak dan beban non-operasional lainnya. Kita menghitungnya dengan membagi laba operasi dengan pendapatan. Disebut juga dengan margin operasi (operating margin) atau rasio operasi (operating ratio).
Margin yang lebih tinggi adalah lebih disukai karena lebih banyak uang tersisa untuk membayar beban non-operasional. Itu menunjukkan perusahaan efisien dalam mengelola bisnis inti, sehingga, membukukan biaya yang lebih rendah untuk menghasilkan pendapatan. Sebaliknya, margin yang rendah kurang disukai.
Mengapa margin laba operasi penting?
Margin operasi penting untuk menunjukkan seberapa sukses perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari bisnis inti. Kita perlu membandingkannya dengan pesaing atau rata-rata industri untuk mendapatkan wawasan tentang seberapa berhasil perusahaan, relatif terhadap pesaing.
Perusahan di industri yang sama menghadapi ancaman dan peluang lingkungan bisnis yang sama. Dan, margin yang lebih tinggi memberikan pesan positif, menunjukkan kinerja internal yang lebih baik daripada pesaing dalam menghadapi lingkungan bisnis.
Analis menggunakan rasio ini sebagai metrik untuk mengukur seberapa efisien operasi inti perusahaan. Itu memperhitungkan biaya langsung – seperti harga pokok penjualan – dan biaya tidak langsung – seperti beban penjualan, umum dan administrasi.
Harga pokok penjualan mewakili biaya variabel, yang mana naik-turunnya mengikuti volume produksi. Sedangkan, beban penjualan, umum, dan administrasi umumnya adalah biaya tetap, yang mana harus tetap dikeluarkan oleh perusahaan meski tidak berproduksi atau menghasilkan pendapatan.
Sehingga, seberapa efisien bisnis inti perusahaan, itu tergantung pada kemampuan manajemen dalam mengelola biaya-biaya tersebut. Ketika perusahan bisa menurunkan biaya-biaya tersebut, margin operasi akan naik, ceteris paribus.
Kemudian, margin juga mengungkapkan keberhasilan perusahaan dalam bersaing di pasar. Posisi yang kompetitif memungkinkan perusahaan untuk mengambil margin yang lebih tinggi, baik dengan beroperasi pada struktur biaya yang lebih rendah atau mengembangkan diferensiasi untuk menetapkan harga yang lebih tinggi daripada rata-rata industri.
Terakhir, investor melihat rasio ini untuk mengevaluasi apakah perusahaan menghasilkan keuntungan terutama dari operasi intinya atau dari sumber lain, seperti investasi. Dan, mereka menyukai jika bisnis inti menguntungkan.
Bagaimana cara menghitung margin laba operasi?
Kita menghitung margin laba operasi dengan membagi laba operasi dengan pendapatan, dinyatakan sebagai persentase. Berikut adalah rumusnya:
- Margin laba operasi = Laba operasi/Pendapatan
Beberapa perusahaan menyajikan laba operasi sebagai akun terpisah di laporan laba rugi, namun yang lainnya mungkin tidak. Jika kita tidak menemukannya, kita bisa menghitung secara manual.
Laba operasi mewakili pendapatan tersisa setelah perusahaan membayar beban seperti harga pokok penjualan (HPP), beban penjualan, beban umum dan beban administrasi, termasuk beban depresiasi dan amortisasi. Singkat cerita, itu sama dengan laba kotor dikurangi biaya operasi.
- Laba operasi = Laba kotor – Beban operasi
- Laba operasi = Pendapatan – Harga pokok penjualan – Beban penjualan – Beban umum dan administrasi
Sekarang, mari ambil contoh sederhana. Sebuah perusahaan melaporkan pendapatan sebesar $4 juta. Untuk menghasilkan pendapatan tersebut, perusahaan menanggung HPP sebesar $800.000 dan beban operasional sebesar $1 juta.
Dalam contoh tersebut , laba kotor perusahaan adalah sebesar $3.2 juta = $4 juta – $800.000. Sedangkan, laba operasinya adalah sebesar $2.2 juta = $3.2 juta – $1 juta. Sehingga, margin operasinya adalah 55% = $2.2 juta / $4 juta.
Margin operasi bisa meningkat jika perusahaan mengenakan harga lebih tinggi untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan sambil mempertahankan biaya yang ada. Alternatifnya, perusahaan bisa melakukannya dengan menekan ke bawah HPP dan beban operasi, misalnya melalui otomasi pekerjaan manual, meningkatkan skala ekonomi dan menegosiasikan harga yang lebih rendah dengan pemasok.
Bagaimana cara menginterpretasikan margin laba operasi?
Margin laba operasi mengukur profitabilitas bisnis inti perusahaan. Secara spesifik, itu menunjukkan berapa persen keuntungan yang diperoleh perusahaan dari bisnis intinya. Semakin tinggi persentasenya, semakin disukai karena mengindikasikan perusahan mengelola bisnis inti secara menguntungkan.
Sebaliknya, rasio yang lebih rendah adalah tidak disukai. Dan, investor dan kreditur akan melihatnya secara pesimis.
Namun, untuk mengukur seberapa baik margin operasi perusahaan, kita harus membandingkannya dengan pesaing atau rata-rata industri. Karena rasio bisa bervariasi antar industri, membandingkannya dengan perusahaan di industri berbeda bisa menyesatkan. Oleh karena itu, kita harus mengisolasi analisa kita dengan membandingkannya dengan perusahaan peer di industri yang sama. Jika lebih tinggi, itu lebih baik.
Terakhir, kenaikan margin operasi dari waktu ke waktu adalah pertanda baik. Perusahaan memperbaiki efisiensinya. Dan, itu bisa dicapai dengan memperkuat daya saing dan mengembangkan pemasaran yang lebih efektif. Menggunakan sumber daya secara lebih efisien dan penetapan harga yang lebih baik adalah cara lain untuk mencapainya.
Margin laba operasi vs. margin laba kotor
Margin laba operasi lebih lengkap dan akurat daripada margin laba kotor dalam mengukur kinerja profitabilitas perusahaan. Itu memperhitungkan tidak hanya biaya langsung tetapi juga biaya tidak langsung. Sebaliknya, margin laba kotor hanya memperhitungkan biaya langsung.
Margin laba kotor sama dengan laba kotor dibagi dengan pendapatan. Untuk mendapatkan laba kotor, kita mengurangkan harga pokok penjualan dari pendapatan.
Dalam analisis, kita bisa membandingkan kedua margin profitabilitas tersebut secara bersamaan untuk melihat seberapa berhasil perusahaan mengendalikan biaya operasi. Misalnya, jika margin operasi meningkat lebih tinggi daripada margin laba kotor, perusahaan berhasil mengendalikan biaya operasi. Kondisi sebaliknya mengindikasikan masalah dalam memperbaiki efisiensi dan menurunkan biaya operasi.
Bacaan selanjutnya
- Rasio Profitabilitas: Formula, Jenis dan Contoh
- Margin Laba Kotor: Formula, Perhitungan, dan Interpretasi
- Margin Laba Operasi: Rumus, Perhitungan dan Interpretasi
- Margin Laba Sebelum Pajak: Perhitungan dan Interpretasinya
- Margin Laba Bersih: Formula, Perhitungan, Interpretasi
- Return on Asset (ROA): Perhitungan dan Interpretasi
- Operating ROA: Rumus, Perhitungan dan Interpretasi
- Return on Equity (ROE): Perhitungan dan Interpretasi
- Margin EBIT: Perhitungan dan Interpretasi
- Return on Common Equity (ROCE): Perhitungan dan Interpretasi
- Margin EBITDA: Rumus, Perhitungan dan Interpretasi
- Margin NOPAT: Rumus, Perhitungan dan Interpretasi
- Margin EBIAT: Formula, Perhitungan dan Interpretasi
- Return on Invested Capital (ROIC): Perhitungan dan Interpretasi