Contents
Beragam cara untuk mengklasifikasikan pemangku kepentingan bisnis. Artikel ini akan menunjukkan anda tiga klasifikasi. Sebelum sampai ke sana, mari sedikit mengulas siapa itu pemangku kepentingan.
Bisnis memiliki pemangku kepentingan, yang mana jika mereka tangani dengan baik, bisa berkontribusi pada kesuksesan mereka. Pemangku kepentingan mempengaruhi perusahaan dalam beberapa cara.
Misalnya, pelanggan mempengaruhi perusahaan dengan keputusan pembelian mereka. Begitu juga, loyalitas dan preferensi merek mereka juga berkontribusi pada profitabilitas perusahaan.
Di sisi lain, pemangku kepentingan juga memiliki kepentingan, yang mana mereka menuntut perusahaan untuk memenuhinya. Misalnya, pelanggan memiliki kepentingan terhadap harga dan kualitas. Mereka ingin perusahaan menghasilkan produk berkualitas pada harga rendah. Atau setidaknya, kualitas sebanding dengan harga yang mereka bayar.
Siapa saja pemangku kepentingan? Pelanggan adalah contohnya. Selain itu, ada pemasok, pemegang saham, pemerintah, kreditur, dan masyarakat. Mereka bisa dikelompokkan dalam berapa cara, termasuk:
- Pemangku kepentingan internal vs. eksternal – apakah mereka berada di dalam atau diluar organisasi perusahaan.
- Pemangku kepentingan primer vs. sekunder – bagaimana mereka mempengaruhi perusahaan, apakah secara langsung atau tidak langsung dan seberapa strategis mereka.
- Pemangku kepentingan pasar produk vs. pasar modal vs. organisasi – di aspek mana mereka mempengaruhi dan memiliki kepentingan terhadap perusahaan.
Pemangku kepentingan internal vs. eksternal
Pemangku kepentingan internal dan eksternal bisa merujuk pada individu atau organisasi. Karyawan dan manajemen adalah individu. Semetara itu, pelanggan bisa jadi individu atau bisnis, tergantung pada pasar yang ditargetkan oleh perusahaan.
Pemangku kepentingan internal
Pemangku kepentingan internal berada di dalam organisasi. Minat dan pengaruh mereka terhadap perusahaan datang melalui hubungan langsung, seperti kepemilikan dan pekerjaan. Mereka termasuk:
- Karyawan
- Supervisor
- Manajer tingkat bawah
- Manajer tingkat menengah
- Eksekutif perusahaan
- Pemegang saham
Pemangku kepentingan internal umumnya berkepentingan terhadap gaji, posisi karir, keamanan kerja, dan lingkungan kerja. Penghasilan atau pekerjaan mereka tergantung pada kinerja perusahaan. Sehingga, keberhasilan perusahaan membawa lebih banyak kemakmuran dan keamanan kerja kepada mereka.
Demikian juga, kesuksesan perusahaan berkontribusi pada kemakmuran pemegang saham. Tidak seperti karyawan atau manajemen, hubungan hubungan pemegang saham dengan perusahaan datang melalui kepemilikan. Jika perusahaan sukses menghasilkan keuntungan tinggi, kekayaan pemegang saham meningkat melalui dividen yang lebih besar dan kenaikan harga saham.
Di sisi lain, pemangku kepentingan mempengaruhi kinerja perusahaan karena mereka bekerja dan mempengaruhi keputusan perusahaan. Misalnya, staff menjalankan tugas sehari-hari. Sementara itu, manajer terlibat dalam pengambilan keputusan dan memiliki otoritas untuk mengorganisasikan, mengendalikan, merencanakan, merancang strategi dan memimpin organisasi dan orang-orang didalamnya.
Kemudian, pemegang saham mempengaruhi keputusan di tingkat korporasi. Mereka mendelegasikan operasi bisnis ke manajemen. Sehingga, mereka memegang hak suara untuk mengganti manajemen yang sesuai untuk memenuhi ekspektasi mereka.
Pemangku kepentingan eksternal
Pemangku kepentingan eksternal berada di luar organisasi. Mereka yang tidak secara langsung bekerja di atau memiliki saham di perusahaan. Namun, mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tindakan dan kinerja perusahaan. Contoh pemangku kepentingan eksternal adalah:
- Pemasok
- Pelanggan
- Pemerintah
- Bank
- Pemegang obligasi
- Serikat pekerja
- Komunitas lokal
- Masyarakat umum
- Kelompok penekan
- Regulator non pemerintah
- Self-Regulatory Organization seperti bursa efek
- Pesaing
- Media
- Perusahaan asuransi
- Pusat penelitian
- Asosiasi bisnis
Pemangku kepentingan eksternal memiliki kaitan dengan perusahaan dalam beberapa cara. Dan hubungan mereka sedikit lebih sulit untuk diidentifikasi karena lebih kompleks.
Misalnya, pelanggan mempengaruhi perusahaan melalui pembelian mereka. Mereka memiliki kepentingan terhadap produk yang mereka beli.
Sementara itu, pemasok berkepentingan terhadap pembayaran dan pesanan oleh perusahaan. Mereka mempengaruhi perusahaan melalui harga dan kualitas input yang mereka pasok. Selain itu, pengiriman, kredit penjualan dan diskon juga bisa mempengaruhi perusahaan.
Selain memiliki kepentingan yang berbeda, alasan mengapa hubungan pemangku kepentingan eksternal dengan perusahaan adalah kompleks adalah karena melibatkan banyak pihak. Ambil pemerintah sebagai contoh. Itu tidak hanya mengacu pada pemerintah nasional, tapi juga pemerintah daerah, bank sentral, dan banyak lembaga di bawah pemerintah.
Begitu juga, masyarakat bisa merujuk pada masyarakat luas (publik) dan komunitas lokal. Mereka memiliki kepentingan berbeda. Misalnya, komunitas lokal mungkin memiliki kepentingan kuat terhadap praktik ramah lingkungan oleh pemanufaktur karena mereka terdampak langsung dari operasi manufaktur tersebut. Namun, itu mungkin tidak dengan publik.
Pemangku kepentingan primer vs. sekunder
Pemangku kepentingan primer lebih strategis bagi perusahaan daripada pemangku kepentingan sekunder. Sehingga, perusahaan akan lebih banyak bobot ke pemangku kepentingan primer ketika mengambil keputusan, tanpa mengabaikan pemangku kepentingan sekunder.
Pemangku kepentingan primer
Pemangku kepentingan primer mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perusahaan, misalnya melalui pekerjaan dan kepemilikan. Atau, mereka terlibat dalam transaksi ekonomi dengan perusahaan.
Pemangku kepentingan primer yang tipikal adalah:
- Pelanggan
- Pemasok
- Karyawan
- Pemegang saham
- Kreditur
- Mitra bisnis lain seperti asuransi
Perusahaan umumnya menempatkan pemangku kepentingan primer pada prioritas tertinggi. Mereka adalah strategis dan memiliki pengaruh yang signifikan. Oleh karena itu, perusahaan ingin membangun hubungan mereka dalam jangka panjang karena berdampak langsung pada kesuksesan perusahaan.
Pemangku kepentingan sekunder
Pemangku kepentingan sekunder tidak memiliki hubungan pertukaran ekonomi dengan perusahaan tetapi memiliki pengaruh dan dipengaruhi oleh perusahaan. Perusahaan menempatkan mereka pada prioritas lebih rendah daripada pemangku kepentingan primer.
Contoh pemangku kepentingan sekunder adalah:
- Pesaing
- Media
- Kelompok penekan
- Masyarakat umum
- Pemerintah
- Regulator
- Bank sentral
- Kelompok politik
Catatan
Mengklasifikasikan pemangku kepentingan sebagai primer dan sekunder bisa sangat berbeda antar industri. Ada beberapa contoh menjelaskan itu. Dan karena alasan ini, apa yang saya contohkan dalam artikell ini bisa berbeda dengan literatur lain.
Ambil perbankan sebagai contoh. Bank mengklasifikasikan bank sentral sebagai pemangku kepentingan primer mereka karena kegiatan mereka sangat diatur olehnya. Ketidakpatuhan mereka terhadap aturan bisa menimbulkan konsekuensi yang serius.
Sementara itu, pemanufaktur menganggap bank sentral sebagai pemangku kepentingan sekunder. Mereka tidak dipengaruhi secara langsung oleh bank sentral. Melainkan, mereka terdampak tidak langsung misalnya, melalui bunga pinjaman yang mereka peroleh dari bank. Bunga pinjaman sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter bank sentral.
Pemangku kepentingan pasar produk vs. pasar modal vs. organisasi
Dalam klasifikasi ini, kita melihat di aspek mana pemangku kepentingan berkontribusi, memiliki kepentingan atau mempengaruhi perusahaan. Tidak seperti dua klasifikasi sebelumnya, dalam kasus ini, kita tidak bisa membedakan mana yang strategis bagi perusahaan dan mana yang tidak.
Pemangku kepentingan pasar produk
Pemangku kepentingan pasar produk (product market stakeholders) mempengaruhi atau dipengaruhi oleh penawaran perusahaan. Mereka termasuk pelanggan dan pemasok.
Pelanggan mempengaruhi perusahaan dengan keputusan mereka untuk membeli pertama kali, membeli berulang atau mempromosikan produk ke orang lain. Mereka memiliki kepentingan – dan dipengaruhi – oleh kualitas dan harga produk.
Sementara itu, pemasok mempengaruhi perusahaan melalui harga dan input bahan baku yang mereka sediakan. Selain itu, keandalan mereka untuk mengirimkan tepat waktu juga penting bagi perusahaan.
Pemasok juga dipengaruhi oleh penawaran perusahaan. Misalnya, jika perusahaan sukses menjual produk, mereka berharap akan ada lebih banyak pesanan ke mereka.
Pemangku kepentingan organisasi
Pemangku kepentingan organisasi (organizational stakeholders) memiliki minat terhadap kinerja perusahaan dan dipengaruhi langsung oleh operasis, praktik dan kebijakan perusahaan. Contohnya adalah karyawan dan manajer.
Jika perusahaan sukses, karyawan dan manajer mengharapkan bonus. Selain aspek keuangan, mereka juga berkepentingan terhadap karir dan lingkungan kerja mereka. Selain Itu, kebijakan perusahaan seperti terkait promosi, pelatihan dan pengembangan juga penting bagi mereka.
Di sisi lain, karyawan dan manajer mempengaruhi perusahaan melalui tenaga, pengetahuan dan keterampilan mereka. Misalnya, jika mereka produktif, perusahaan bisa menghasilkan lebih banyak output.
Stakeholder pasar modal
Stakeholder pasar modal (capital-market stakeholders) menyediakan dana atau akses ke pasar modal. Mereka termasuk investor saham (pemegang saham), investor obligasi, bank, dan pemodal ventura.
Stakeholder pasar modal mempengaruhi biaya keuangan dalam mengoperasikan dan menumbuhkan bisnis. Misalnya, perusahaan mengambil pinjaman bank untuk berekspansi. Tingginya bunga pinjaman membuat biaya ekspansi menjadi lebih mahal. Sebagai hasilnya, perusahaan harus mencapai titik impas yang lebih tinggi, yang mana membutuhkan perusahaan untuk menutupinya dengan output yang lebih besar, harga lebih tinggi atau kombinasi keduanya.