Contents
Apa itu: Tingkat hirarki atau level hirarki (levels of hierarchy) merujuk pada berbagai level di dalam struktur organisasi di mana otoritas dan tanggung jawab melekat. Level yang lebih tinggi memiliki otoritas dan kekuatan pengambilan keputusan yang lebih tinggi. Mereka bertanggung jawab untuk memantau dan mengkoordinasikan pekerjaan level di bawahnya. Dengan kata lain, level hirarki menunjukkan ke kita bagaimana rantai komando mengalir di dalam perusahaan, mulai dari direktur utama di level tertinggi, manajer menengah hingga manajer lini depan.
Mengapa level hirarki penting?
Level hirarki yang terdefinisi dengan jelas memastikan akuntabilitas di setiap posisi. Itu memetakan posisi-posisi dan hubungan antar mereka. Masing-masing memiliki peran, otoritas dan tanggung jawab yang berbeda.Pemegang jabatan memahami kepada siapa mereka bertanggung jawab dan melapor. Dengan demikian, mereka lebih bertanggung jawab atas perannya.
Selain itu, perusahaan mengembangkan hirarki untuk membuat organisasi efektif dalam mencapai tujuan. Itu memetakan bagaimana perusahaan harus mengambil keputusan dan mengalokasikan sumber daya manusia di dalamnya, sehingga meminimalkan tumpang tindih dan pemborosan sumber daya.
Manajemen teratas mengembangkan strategi dan mengarahkan operasi perusahan melalui serangkaian program dan target kinerja. Sedangkan, level di bawahnya melaksanakan program tersebut dan berusaha mencapai target yang ditetapkan. Sehingga, setiap level yang ada menjadi satu kesatuan dan saling mendukung. Akhirnya, itu memudahkan perusahaan untuk mencapai tujuan.
Terakhir, level hirarki memetakan jalur karier. Perusahaan mempromosikan karyawan ke posisi yang lebih tinggi berdasarkan hirarki tersebut. Jadi, karyawan tahu tentang apa yang bisa dicapai dengan karir mereka saat ini, memungkinkan mereka termotivasi untuk bekerja dengan baik untuk mencapai posisi yang diinginkan.
Apa itu hirarki tiga level?
Hirarki tiga level menunjukkan ke kita bagaimana struktur organisasi terbagi ke dalam tiga kelompok utama: level atas, menengah dan bawah. Otoritas dan tanggung jawab mengalir dari atas ke bawah. Sedangkan, kekuatan pengambilan keputusan bekerja searah dengan itu, level yang lebih tinggi memiliki kekuatan yang lebih tinggi.
Manajer tingkat atas bertanggung jawab untuk menetapkan tujuan, arah dan strategi korporasi (corporate strategy). Mereka juga mengawasi seluruh organisasi. Sedangkan, level di bawahnya bertanggung jawab untuk mengimplementasikan nya.
Manajemen tingkat atas
Manajer tingkat atas kadang disebut sebagai eksekutif perusahaan. Mereka mengatur dan bertanggung jawab atas perusahaan secara keseluruhan. Mereka biasanya mencakup direktur utama (presiden direktur) dan direktur fungsional seperti direktur pemasaran, direktur operasi, direktur sumber daya manusia dan direktur keuangan. Presiden direktur memiliki otoritas tertinggi dan membawahi direktur lainnya. Dalam beberapa kasus, jabatan mereka mungkin mengambil nama:
- Chief Executive Officer (CEO)
- Chief Financial Officer (CFO)
- Chief Operating Officer (COO)
- Chief Marketing Officer (CMO)
- Chief Human Resources Officer (CHRO)
Manajer tingkat atas membuat keputusan untuk seluruh organisasi. Mereka tidak terlibat kegiatan sehari-hari. Melainkan, mereka menetapkan tujuan, strategi dan mengarahkan perusahaan untuk mencapai tujuan. Mereka mengawasi bagaimana kemajuan organisasi dalam mencapai tujuan dan target yang ditetapkan. Dan, akhirnya, mereka bertanggung jawab atas kinerja organisasi.
Tim manajemen puncak membutuhkan keterampilan konseptual dan pengambilan keputusan yang sangat baik. Mereka seringkali merupakan ahli di masing-masing bidang ditekuni.
Manajemen tingkat menengah
Manajer tingkat menengah merupakan penghubung antara manajer level bawah dan manajer level atas. Mereka mencakup manajer departemen, manajer umum dan manajer cabang. Mereka bertanggung jawab atas unit atau departemen mereka.
Misalnya, manajer departemen menerjemahkan strategi dan target yang ditetapkan oleh manajer teratas menjadi tujuan, target dan program kerja divisi. Mereka mengawasi dan mencurahkan lebih banyak waktu untuk mengurusi area fungsional mereka dan terlibat dalam aktivitas sehari-hari.
Meski terlibat dalam kegiatan sehari-hari, manajer menengah mengambil peran pada aspek yang lebih strategis. Mereka mengontrol, memotivasi, dan memberikan panduan kepada manajer tingkat bawah untuk mencapai target dan tujuan. Selain itu, mereka memberikan umpan balik dan informasi berharga kepada manajer puncak seperti tentang kemajuan kinerja dan rekomendasi untuk perubahan strategis.
Manajer menengah membutuhkan keterampilan interpersonal yang sangat baik. Mereka harus bisa berkomunikasi, memotivasi, dan memberikan pendampingan bawahan dengan baik. Selain itu, mereka juga membutuhkan keterampilan untuk kepemimpinan dan pengambil keputusan, yang mana penting dalam mendelegasikan tugas kepada manajer bawah.
Manajemen tingkat bawah
Manajer tingkat bawah kadang disebut juga dengan manajer lini pertama atau manajer lini depan. Mereka berinteraksi dan mengawasi karyawan setiap hari. Mereka mengelola orang-orang untuk melaksanakan tugas-tugas fungsional yang melekat pada masing-masing individu. Pekerjaan mereka juga bisa mencakup mengatur pekerjaan, mendelegasikan tugas fungsional, menilai kinerja, penjadwalan, dan memberi dan menerima umpan balik.
Level ini membutuhkan tidak hanya keterampilan interpersonal. Itu juga membutuhkan pengetahuan dan keterampilan teknis untuk pekerjaan dan tugas yang diawasi.
Apa itu struktur hirarki?
Struktur hirarki adalah struktur organisasi dengan membagi posisi di perusahaan menjadi beberapa tingkatan atau hirarki, di mana masing-masing memiliki otoritas dan tanggung jawab yang berbeda. Itu menguraikan bagaimana komando dan komunikasi mengalir ke masing-masing.
Sebuah perusahan dengan struktur hirarki mengadopsi beberapa lapisan, mulai level yang tertinggi hingga terendah. Otoritas dan kekuatan pengambilan keputusan meningkat seiring dengan level yang lebih tinggi. Sebaliknya, bawahan yang diawasi semakin sedikit di setiap level yang lebih tinggi. Sehingga, ketika digambarkan ke dalam sebuah bagan, itu akan membentuk piramida (karena itu, itu disebut dengan struktur piramida). Kadang, itu juga disebut dengan struktur tinggi (tall structure).
Keuntungan struktur hirarki
Peran yang terdefinisi secara jelas. Perusahaan memberi masing-masing posisi tanggung jawab dan peran untuk dijalankan, dan prosedur yang harus diikuti. Itu mengarah pada tindakan atau keputusan yang akuntabel.
Otoritas yang jelas. Perusahaan menguraikan bagaimana wewenang dan pelaporan mengalir di dalam organisasi. Sehingga, karyawan memahami kepada siapa mereka harus bertanggung jawab atau melapor.
Jenjang karir yang jelas. Tingkatan dalam struktur organisasi mewakili jenjang karir yang dapat dicapai untuk sebuah posisi. Sehingga, karyawan tahu posisi apa yang dapat mereka raih dengan karir saat ini. Itu memungkinkan mereka untuk termotivasi untuk mencapai posisi yang diinginkan. Selain itu, jenjang karir yang jelas memungkinkan pengembangan karyawan yang lebih terarah dan sesuai.
Spesialisasi kerja. Struktur ini memberikan kesempatan untuk karyawan berspesialisasi dan mengembangkan keahlian di bidang fungsional yang dijalani. Sehingga, mereka lebih terarah untuk mengembangkan diri.
Kelemahan struktur hirarkis
Pengambilan keputusan yang lambat. Komunikasi harus melalui berbagai lapisan, membuatnya lebih lambat mencapai orang yang dituju.
Kurang fleksibel. Perusahaan kurang fleksibel untuk beradaptasi dan bereaksi terhadap perubahan lingkungan dan pasar karena membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengambil keputusan dan mengimplementasikannya.
Otonomi kurang. Itu bisa mengarah pada ketidakpuasan dan demotivasi. Karyawan tidak bebas untuk mengatur pekerjaan mereka.
Biaya yang lebih besar. Perusahan memiliki banyak lapisan. Sehingga, mereka mengeluarkan lebih banyak biaya untuk untuk mengisi masing-masing lapisan dengan orang-orang yang tepat.
Menurunkan moral. Rentang kendali cenderung sempit, di mana manajer memiliki lebih sedikit bawahan. Sehingga, mereka mungkin mengawasi bawahan terlalu ketat, menurunkan moral bawahan.
Bacaan selanjutnya
- Level Hirarki: Definisi dan Penjelasan Singkat
- Rantai Komando: Pentingnya, Elemen, Keuntungan
- Rentang Kendali: Pentingnya, Jenis, Kelebihan, Kekurangan
- Delegasi Dalam Manajemen: Cara Kerja, Keuntungan, Kerugian
- Akuntabilitas: Pentingnya, Contoh, Komponen
- Sentralisasi: Pentingnya, Cara Kerja, Determinan, Pro, Kontra
- Desentralisasi: Pentingnya, Keuntungan, Kerugian
- Birokrasi: Pentingnya, Cara Kerja, Keuntungan, Kerugian
- Delayering: Pentingnya, Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan
- Downsizing: Pentingnya, Alasan, Jenis, Pro, Kontra
- Otoritas: Cara Kerja, Sumber, Jenis, Contoh
- Bagan Organisasi: Pentingnya, Fitur dan Jenis