• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
  • Ekonomi
  • Keuangan
Home › Ekonomi › Makroekonomi

Ekspansi Ekonomi: Definisi, Karakteristik, Faktor Pemicu, Dampak

July 15, 2023 · Ahmad Nasrudin

Ekspansi Ekonomi Definisi Karakteristik Faktor Pemicu Dampak

Contents

  • Apa beda ekspansi ekonomi Vs. pemulihan ekonomi dan ledakan ekonomi?
  • Pendorong ekspansi ekonomi
  • Apa yang terjadi selama ekspansi ekonomi
  • Bacaan selanjutnya
  • BACAAN SELANJUTNYA

Ekspansi ekonomi (economic expansion) adalah periode ketika aktivitas ekonomi agregat meningkat. Jika kita mengambar sebuah siklus bisnis, fase ini terjadi setelah palung (trough) dan sebelum puncak (peak). Ekonomi menunjukkan masa-masa yang baik: permintaan konsumen kuat, PDB riil tinggi, tingkat pengangguran rendah, pendapatan tinggi, dan tekanan inflasi moderat.

Business Cycle
Business Cycle

Apa beda ekspansi ekonomi Vs. pemulihan ekonomi dan ledakan ekonomi?

Bagian awal dari ekspansi ekonomi dikenal sebagai pemulihan ekonomi (economic recovery). Sementara itu, bagian terakhir dari ekspansi ekonomi sebelum fase puncak disebut ledakan ekonomi (economic boom).

Selama pemulihan ekonomi, PDB riil mungkin sedikit tumbuh, dan pengangguran tetap tinggi. Demikian pula, tingkat inflasi berada pada tingkat yang rendah karena perusahaan belum meneruskan biaya produksi yang lebih tinggi kepada konsumen.

Sebaliknya, selama ledakan ekonomi, PDB riil menguji batas maksimal pertumbuhan. Selama periode ini, inflasi meningkat cepat. PDB riil mungkin akan berada di atas potensinya. Penyerapan tenaga kerja lebih lambat daripada sebelumnya tetapi tetap positif, karenanya pengangguran mendekati tingkat alaminya.

Pendorong ekspansi ekonomi

Ekonomi berekspansi ketika ada penawaran agregat jangka pendek atau permintaan agregat meningkat. Sumber pertumbuhan yang berasal dari peningkatan penawaran agregat jangka pendek dapat berasal dari:

  • Harga input seperti upah nominal, bahan baku, dan energi yang lebih rendah.
  • Pajak bisnis yang lebih rendah atau ada subsidi pemerintah
  • Apresiasi mata uang, yang membuat barang impor lebih murah
  • Peningkatan produktivitas, terutama berasal dari kemajuan teknologi
  • Ekspektasi keuntungan bisnis yang lebih baik.

Sementara itu, peningkatan permintaan agregat akan merangsang bisnis untuk meningkatkan produksi. Pendorongnya bisa berasal dari:

  • Harapan pendapatan dan kekayaan yang lebih baik oleh konsumen.
  • Kebijakan moneter ekspansif seperti suku bunga yang lebih rendah
  • Kebijakan fiskal yang mudah seperti peningkatan pengeluaran pemerintah dan pajak pribadi yang lebih rendah
  • Pertumbuhan ekonomi global yang lebih tinggi.

Apa yang terjadi selama ekspansi ekonomi

PDB riil

Aktivitas ekonomi agregat menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat. Pertumbuhan PDB riil dan output industri meningkat lebih tinggi daripada fase pemulihan. Laju pertumbuhan kemudian sedikit melambat daripada sebelumnya ketika ekonomi mendekati fase puncak.

Bisnis mendapat manfaat dari permintaan konsumen yang kuat. Prospek penjualan yang lebih cerah membuat mereka percaya diri akan keuntungan. Akibatnya, mereka ingin meningkatkan output. Mereka meningkatkan investasi modal dan mempekerjakan lebih banyak pekerja permanen.

Ketika ekspansi mendekati puncaknya, bisnis melihat pertumbuhan penjualan mereka mulai melambat. Rasio persediaan-penjualan meningkat di atas tingkat normal. Bisnis merespons peningkatan inventaris yang tidak direncanakan dengan mengurangi produksi. Ini kemudian memperlambat pertumbuhan PDB riil.

Pengeluaran investasi

Selama pemulihan ekonomi, bisnis lebih intensif menggunakan kapasitas produksi yang ada. Mereka membeli peralatan ringan jika mereka melihat permintaan meningkat. Investasi seperti itu bermanfaat untuk efisiensi operasional.

Jika ekonomi terus berekspansi, bisnis akan membeli alat berat untuk meningkatkan kapasitas. Untuk melakukannya, mereka memutuskan untuk meminjam uang di pasar keuangan.

Pengeluaran konsumen

Ekspansi ekonomi membuat konsumen lebih percaya diri tentang pendapatan dan stabilitas pekerjaan mereka. Ini mendorong mereka untuk meningkatkan pengeluaran barang dan jasa. Tidak hanya untuk barang dalam negeri, permintaan akan barang asing juga meningkat, sehingga meningkatkan impor.

Konsumen menuntut lebih banyak barang berbasis luas, tidak hanya barang tahan lama. Ini kontras dengan yang terjadi selama pemulihan ekonomi, ketika konsumen membeli lebih banyak barang tahan lama. Pembelian ini biasanya mengganti barang dengan masa manfaat yang lebih lama, yang telah tertunda selama resesi.

Inflasi

Prospek permintaan yang tinggi memungkinkan bisnis untuk menangkap lebih banyak keuntungan. Tidak hanya dengan menjual lebih banyak, tetapi mereka juga cenderung meningkatkan harga jual produk. Akibatnya, tingkat inflasi naik pada tingkat pertumbuhan yang moderat.

Tingkat inflasi kemudian terakselerasi selama boom ekonomi. Tekanan ke atas dalam upah muncul karena tingkat pengangguran menurun. Pasar tenaga kerja menjadi lebih ketat karena permintaan yang tinggi. Bisnis menghadapi kekurangan pekerja yang berkualitas. Mereka mulai mengajukan penawaran perang untuk menjauhkan karyawan dari pesaing. Pada saat yang sama, pekerja juga akan menegosiasikan ulang upah karena inflasi yang lebih tinggi mengikis daya beli mereka.

Suku bunga

Untuk beberapa periode ekspansi, bank sentral mungkin mempertahankan suku bunga yang stabil karena mereka melihat inflasi tetap pada tingkat yang moderat. Hanya setelah tingkat inflasi terakselerasi, bank sentral akan mulai menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga tersebut sebagai usaha untuk menghindari overheating ekonomi karena inflasi yang terlalu tinggi. Suku bunga yang lebih tinggi membuat pinjaman baru lebih mahal. Konsumen akan memperlambat pengeluaran mereka, sehingga memperlambat laju pertumbuhan permintaan agregat.

Pengangguran

Pada pemulihan awal, tingkat pengangguran tetap tinggi. Bisnis lebih suka mengintensifkan tenaga kerja yang ada dengan meningkatkan lembur karyawan. Mereka mungkin juga mempekerjakan pekerja temporer daripada pekerja penuh waktu. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan produksi dalam memenuhi kenaikan permintaan sambil menjaga biaya produksi.

Hanya ketika ekonomi memberi sinyal ekspansi yang berkelanjutan, mereka mempekerjakan pekerja penuh waktu. Selama periode ini, pengangguran turun karena perekrutan meningkat. Tingkat pengangguran mulai menuju tingkat alaminya.

Semakin dekat ke tingkat alaminya, pasar tenaga kerja semakin ketat. Bisnis sulit menemukan pekerja yang berkualitas. Selama periode ini, pengangguran masih menurun tetapi pada tingkat pertumbuhan yang lebih lambat.

Pasar modal

Pada fase ekspansi, investor memburu aset yang berisiko. Dengan begitu, mereka mengharapkan dapat memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Di pasar saham, perusahaan siklis (cyclical company) lebih disukai daripada perusahaan defensif. Karena itu, saham perusahaan siklis akan mengalami kenaikan harga yang signifikan.

Di pasar obligasi, investor akan memburu obligasi perusahaan daripada obligasi pemerintah. Ini karena jenis obligasi korporasi menawarkan imbal hasil yang lebih menarik.

Bacaan selanjutnya

  • Depresi Ekonomi: Penyebab, Contoh, Efek, Solusi yang Mungkin
  • Ekspansi Ekonomi: Definisi, Karakteristik, Faktor Pemicu, Dampak
  • Fase Palung Dari Siklus Bisnis: Definisi dan Karakteristiknya
  • Fase Puncak Siklus Bisnis: Arti, Karakteristik
  • Keruntuhan Ekonomi: Tanda, Penyebab, dan Contoh
  • Kontraksi Ekonomi: Definisi, Penyebab dan Dampaknya
  • Krisis Ekonomi: Jenis dan Dampaknya
  • Ledakan Ekonomi: Definisi, Ciri-Ciri, Dampak
  • Pemulihan Ekonomi: Definisi, Jenis dan Karakteristiknya
  • Resesi Ekonomi: Penyebab, Efek, dan Kemungkinan Solusi
  • Siklus Bisnis Riil: Konsep, Asumsi, Penyebab, Kritik
  • Siklus Bisnis: 4 Fase, Karakteristik dan Efeknya
  • Siklus Kondratieff: Definisi, Rincian Siklus dan Kritik

BACAAN SELANJUTNYA

  • Restocking
  • Kontraksi Ekonomi: Definisi, Penyebab dan Dampaknya
  • Kesenjangan Deflasi: Definisi, Penyebab, Implikasi Terhadap Perekonomian
  • Resesi Ekonomi: Penyebab, Efek, dan Kemungkinan Solusi
  • Penurunan Ekonomi
  • Lima Faktor Penentu Sektor Perumahan
  • Kesenjangan Inflasioner
  • Hard Landing
  • Pemulihan Ekonomi: Definisi, Jenis dan Karakteristiknya

TRENDING

  • Kustomisasi Massal: Definisi, Jenis, Manfaat, Tantangan
  • Tarif Impor: Definisi, Tujuan, Jenis, Keuntungan dan Kelemahan
  • Guncangan Penawaran: Contoh, Sebab, Dampak
  • Tingkat marginal substitusi
  • Teori Motivasi Herzberg: Contoh dan Penjelasan
  • Lingkungan Makro: Faktor dan Dampaknya Ke Bisnis
  • Rumus Nilai Tambah dan Cara Menghitungnya

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh
  • Menyusun dan Memastikan Proposisi Nilai Pelanggan yang Efektif
  • Menciptakan Nilai bagi Karyawan: Kunci Membangun Tenaga Kerja yang Produktif [Dengan Contoh]
  • Bagaimana Bisnis Menciptakan Nilai bagi Pelanggan [Dengan Contoh]
  • Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham dan Investor [Dengan Contoh]

CARI LEBIH BANYAK

KATEGORI

Analisa keuangan Bisnis Ekonomi Investasi Keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Primary Sidebar

TRENDING

  • Kustomisasi Massal: Definisi, Jenis, Manfaat, Tantangan
  • Tarif Impor: Definisi, Tujuan, Jenis, Keuntungan dan Kelemahan
  • Guncangan Penawaran: Contoh, Sebab, Dampak

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh

Copyright © 2025 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami