Contents
Apa itu: Perencanaan pemasaran (market planning) adalah proses dalam menentukan tujuan pemasaran dan mengembangkan menetapkan tindakan yang jelas dan komprehensif untuk mencapai tujuan tersebut. Dokumen tertulis atas rencana-rencana kita sebut sebagai rencana pemasaran.
Rencana pemasaran harus fleksibel untuk memenuhi perubahan kondisi internal atau eksternal. Itu harus didasarkan pada penilaian terkini pasar, preferensi konsumen, kapabilitas internal dan sumber daya perusahaan. Dengan begitu, strategi dan program pemasaran tetap relevan. Perusahaan harus meninjau program dan hasil secara terus menerus dan membandingkannya dengan tujuan awal sehingga dapat mengambil langkah evaluasi yang tepat.
Pentingnya perencanaan pemasaran
Perencanaan pemasaran penting karena beberapa alasan berikut.
Pertama, melalui perencanaan pemasaran, perusahaan mendefinisikan dengan jelas tujuan pemasaran yang selaras dengan misi dan visi perusahaan. Dengan begitu, perencanaan pemasaran dapat bersinergi dengan perencanaan bisnis lainnya. Bagaimanapun, untuk memasarkan produk, departemen membutuhkan dukungan dari departemen lainnya, termasuk produksi, sumber daya manusia dan keuangan.
Kedua, rencana membantu untuk mencapai kesuksesan dalam mengeksploitasi peluang dan meminimalkan ancaman. Banyak perusahaan kecil gagal berkembang menjadi besar karena kurangnya perencanaan pemasaran. Beberapa mungkin terlalu ambisius dan tidak memperhatikan sumber daya atau anggaran yang ada. Yang lain terlalu optimis dan cenderung mengabaikan potensi persaingan yang akan muncul di kemudian hari.
Ketiga, program pemasaran lebih efektif dan efisien. Perusahaan mengalokasikan dan memfokuskan sumber daya pada aktivitas yang memberi dampak terbesar terhadap kesuksesan pemasaran. Perusahaan mengidentifikasi dan menargetkan pelanggan ideal dengan cara yang lebih cerdas. Itu mengefektifkan biaya pemasaran untuk meningkatkan penjualan.
Selain itu, melalui rencana, mereka dapat memonitor apakah mereka semakin dekat dengan tujuan pemasaran atau tidak. Jika tidak, mereka dapat mengevaluasi aktivitas pemasaran dan berhenti sebelum memboroskan sumber daya lebih lanjut.
Proses perencanaan pemasaran
Perencanaan pemasaran adalah proses sistematis. Itu biasanya mencakup tahap-tahap seperti:
- Menentukan tujuan pemasaran
- Menilai peluang dan sumber daya pemasaran
- Penentuan target konsumen dan posisi kompetitif perusahaan di pasar
- Menentukan strategi pemasaran
- Menetapkan pedoman untuk pelaksanaan dan pengendalian program pemasaran
- Menetapkan evaluasi terhadap program pemasaran
Hasil akhir dari proses tersebut adalah rencana pemasaran. Itu adalah sebuah dokumen tertulis berisi merencanakan aktivitas pemasaran suatu perusahaan untuk periode tertentu.
Komponen rencana pemasaran
Sebuah rencana pemasaran yang baik harus mencakup berbagai aspek berikut:
Pertama, tujuan pemasaran perusahaan. Tujuan harus SMART: specific, terukur (measurable), dapat dicapai (achievable), relevant, dan berbatas waktu (time-bound).
Kedua, proposisi nilai yang ditawarkan perusahaan. Itu adalah keunikan dari sebuah produk dan menjadi alasan konsumen untuk membeli produk perusahaan. Itu mungkin terkait dengan fitur atau kinerja dari produk, atau elemen bauran pemasaran lainnya. Di pasar, itu bertindak sebagai pembeda dari produk pesaing.
Pemilihan proposisi nilai jual mempengaruhi strategi pemasaran dan bauran pemasaran untuk dijalankan. Misalnya, ketika perusahaan mengembangkan proposisi jual unik dengan menawarkan produk premium, mereka membutuhkan saluran distribusi dan komunikasi pemasaran yang selektif. Mereka mungkin akan menghindari saluran massal.
Ketiga, informasi mengenai target pasar atau pelanggannya. Perusahaan menjelaskan tentang konsumen target. Ini penting untuk merancang program dan bauran pemasaran yang sesuai.
Perusahaan yang menargetkan pasar massal mungkin akan fokus pada aktivitas seperti iklan massal, diskon, dan distribusi ekstensif. Mereka berusaha meningkatkan ketersediaan produk. Sehingga, produk tersedia ketika konsumen membutuhkan, tanpa biaya upaya yang mahal.
Sebaliknya, jika perusahaan mengadopsi pemasaran target, mereka harus melakukan segmentasi pasar. Perusahaan berusaha mengaitkan selera dan kebutuhan konsumen dengan variabel-variabel demografis, geografis atau psikografis. Dari beberapa segmen yang tersedia, mereka mungkin memilih segmen pasar yang luas atau ceruk pasar yang lebih sempit, tergantung tujuan awal. Kemudian, perusahaan memilih segmen target dan merancang program dan bauran pemasaran yang sesuai.
Keempat, posisi komparatif pesaing di pasar. Pemetaan pesaing menjadi penting sebagai input dalam perumusan strategi pemasaran yang efektif. Perusahaan membuat daftar pesaing dan memetakan strategi kompetitif mereka. Kemudian, mereka menetapkan posisi kompetitif perusahaan dan merancang program pemasaran sesuai.
Kelima, strategi pemasaran untuk diadopsi. Setelah menetapkan posisi kompetitif, perusahaan kemudian membuat rencana dan taktik pemasaran secara lebih rinci untuk mengimplementasikan strategi. Salah satunya adalah tentang tentang promosi dan saluran distribusi.
Promosi adalah tentang bagaimana mendorong konsumen membeli produk. Perusahaan memetakan dan memilih program dan aktivitas sesuai diantara bauran promosi yang ada: iklan, promosi penjualan, publisitas, dan personal selling.
Strategi distribusi berusaha menempatkan produk di lokasi yang tepat dan pada waktu yang tepat. Sehingga, ketika konsumen membutuhkan, produk tersedia untuk dibeli.
Keenam, anggaran untuk mengeksekusi rencana pemasaran. Perusahaan memetakan aktivitas dan sumber daya yang dikonsumsi, termasuk tim atau penanggung jawab. Kemudian, mereka mengembangkan pengeluaran bulan demi bulan untuk aktivitas-aktivitas tersebut.
Ketujuh, metrik untuk memonitor kemajuan. Ini penting untuk mengontrol aktivitas dan anggaran. Perusahaan juga dapat menggunakannya sebagai bahan evaluasi terhadap program pemasaran. Misalnya, perusahaan membuat perkiraan penjualan untuk memungkinkan kemajuan rencana dipantau. Mereka juga dapat mengembangkan metrik lain untuk memberitahu mereka untuk berhenti jika tidak menghasilkan laba atas investasi (ROI) yang memadai.
Apa yang harus dibaca selanjutnya
- Sasaran Bisnis: Pentingnya, Contoh, Kriteria, Cara Menulis
- Sasaran Operasional. Apa Saja Contohnya?
- Sasaran Pemasaran: Contoh, Pentingnya, dan Cara Menulis Dengan SMART
- Apa contoh objektif pemasaran?
- Sasaran Operasional. Apa Saja Contohnya?
- Sasaran Finansial: Contoh dan Penjelasan Detailnya
- Sasaran Sumber Daya Manusia: Contoh dan Mengapa Penting
- Arah Strategis: Cara Menuliskannya dan Kaitannya Dengan Matriks Ansoff
- Departemen Pemasaran: Fungsi dan Tanggung Jawab
- Perencanaan Pemasaran: Pentingnya, Proses dan Komponen