Contents
Peningkatan akses terhadap barang dan jasa yang lebih murah dan bervariasi adalah manfaat utama perdagangan internasional. Sehingga, itu memungkinkan kita untuk meningkatkan kesejahteraan. Kita bisa memuaskan kebutuhan dan keinginan kita dengan membeli produk-produk yang lebih bervariasi dan lebih murah, yang mana tidak diproduksi di dalam negeri.
Selain itu, perdagangan internasional juga membawa dampak penting bagi pertumbuhan ekonomi. Pasar ekspor menawarkan ukuran pasar yang signifikan bagi perusahaan domestik. Sehingga, ketika permintaan ekspor mereka meningkat, mereka berproduksi lebih banyak. Mereka kemudian meningkatkan permintaan terhadap tenaga kerja domestik. Sebagai hasilnya, lebih banyak pekerjaan dan pendapatan tercipta di dalam perekonomian.
Selain itu, perdagangan internasional juga membawa lebih banyak persaingan. Perusahaan dipaksa beroperasi secara lebih efisien untuk tetap kompetitif. Di pasar domestik, mereka menghadapi produk impor. Sedangkan, di pasar internasional, mereka menghadapi perusahaan-perusahaan dari negara lain.
Transfer teknologi adalah manfaat lainnya. Jadi, perdagangan internasional tidak hanya mendorong pertumbuhan jangka pendek melalui peningkatan ekspor. Tapi, itu juga mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang melalui peningkatan total factor productivity (TFP).
Mengapa negara melakukan perdagangan?
Perdagangan internasional telah berlangsung sejak jaman dahulu. Dan itu terus meningkat dalam perekonomian modern sekarang ini. Itu memungkinkan sebuah negara memperluas pasar mereka dengan menjual produk ke pasar luar negeri, yang mana lebih luas daripada pasar domestik. Selain itu, negara tersebut juga dapat mengakses beberapa barang dan jasa yang mana mungkin tidak tersedia di dalam negeri.
Apa itu perdagangan internasional? Itu melibatkan membeli dan menjual barang dan jasa melintasi batas-batas sebuah negara. Sebuah negara menjual barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri kepada pembeli di luar negeri. Kita menyebutnya sebagai ekspor. Sebagai kompensasi, negara tersebut memperoleh pendapatan, yang mana mewakili injeksi dalam diagram aliran melingkar dan disirkulasikan untuk menghasilkan lebih banyak output.
Sementara itu, negara tersebut membeli barang dan jasa dari negara lain untuk keperluan domestik. Kita menyebutnya sebagai impor. Tidak semua barang yang dibutuhkan dan diinginkan diproduksi di dalam negeri. Oleh karena itu, negara tersebut harus membelinya dari luar negeri.
Atau, beberapa barang mungkin diproduksi lebih mahal di dalam negeri. Sehingga, mengimpor menjadi alternatif yang masuk akal untuk mendapatkan barang yang lebih murah.
Nilai ekspor dan impor telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, data Bank Dunia menunjukkan bagaimana ekspor telah berkembang. Itu menyumbang sekitar 29,1% PDB dunia di tahun 2021, telah meningkat beberapa kali lipat dibandingkan dengan 12,9% pada tahun 1970.
Selain itu, beberapa negara sangat tergantung pada perdagangan internasional untuk menumbuhkan perekonomiannya. Misalnya, ekspor Singapura menyumbang lebih 184,8% PDB negara tersebut di tahun 2021. Demikian juga dengan Luxembourg, Hong Kong, Malta, dan Irlandia juga melaporkan porsi di atas 100% di tahun tersebut. Karena itu, ekspor telah memainkan peran utama dalam kegiatan ekonomi dan kinerja ekonomi di negara-negara tersebut.
Apa 11 manfaat perdagangan internasional?
Negara-negara berdagang satu sama lain karena mereka memperoleh manfaat penting. Manfaat perdagangan termasuk:
- Harga yang lebih murah bagi konsumen
- Pilihan yang lebih besar bagi konsumen
- Ukuran pasar yang lebih luas bagi perusahaan
- Skala ekonomi yang lebih tinggi
- Persaingan yang lebih intensif
- Efisiensi yang lebih besar dalam produksi
- Memperoleh sumber daya yang dibutuhkan
- Alokasi sumber daya yang lebih efisien
- Sumber cadangan devisa
- Transfer keterampilan dan teknologi
- Sebagai mesin pertumbuhan ekonomi
Harga yang lebih murah bagi konsumen
Perdagangan internasional mendorong negara-negara untuk berspesialisasi. Misalnya, perekonomian domestik memusatkan produksi pada satu atau beberapa barang dan jasa yang mana diproduksi secara efisien. Sehingga, melalui spesialisasi, perekonomian domestik bisa menghasilkan produk spesifik yang murah.
Untuk mendapatkan barang lainnya, perekonomian domestik membeli dari luar negeri. Dan karena mereka juga berspesialisasi, negara lain juga menghasilkan produk pada biaya yang lebih rendah.
Sehingga, ketika semua negara berspesialisasi, perdagangan internasional memungkinkan negara-negara mendapatkan produk yang murah. Mereka memproduksi output yang murah, menjual ke pasar domestik dan sebagian ke luar negeri. Mereka kemudian membeli sebagian produk dari pasar internasional yang mana diproduksi lebih murah di negara lain daripada di domestik.
Pilihan yang lebih besar bagi konsumen
Perdagangan internasional tidak hanya membuat kita bisa mengakses barang yang lebih murah. Tapi, kita juga mendapatkan pilihan yang lebih bervariasi.
Beberapa barang mungkin tidak diproduksi di dalam negeri. Sehingga, tanpa berdagang, kita tidak bisa mengkonsumsi mereka. Sebaliknya, dengan berdagang, kita bisa mendapatkan mereka dari negara lain.
Misalnya, kita tidak bisa mendapatkan komputer atau smartphone seperti Apple ketika tidak berdagang. Mereka diproduksi di luar negeri. Sehingga, tanpa mengimpor mereka, mereka tidak tersedia di pasar domestik.
Ukuran pasar yang lebih luas bagi perusahaan
Pasar luar negeri menawarkan peluang tumbuh yang signifikan. Ukurannya jauh lebih signifikan daripada pasar domestik. Sehingga, dengan berdagang dengan negara lain, perusahaan bisa mengakses ke pasar yang lebih luas.
Ada beberapa cara untuk mengakses pasar luar negeri. Beberapa perusahaan mungkin lebih memilih ekspor. Yang lain mungkin mengembangkan jaringan waralaba di banyak negara seperti yang dilakukan oleh Starbucks dan McDonald’s. Atau, mereka mengembangan jaringan rantai pasok di seluruh dunia dengan mendirikan anak usaha di beberapa negara seperti yang dilakukan oleh perusahaan transnasional.
Skala ekonomi yang lebih tinggi
Ketika perusahaan bisa mengakses pasar yang lebih luas, mereka bisa meraih skala ekonomi yang lebih tinggi. Pasar yang lebih besar mendorong mereka untuk menghasilkan output pada skala yang lebih besar. Sehingga, mereka bisa menyebarkan biaya tetap yang tinggi ke lebih banyak output, memungkinkan mereka untuk menurunkan biaya per unit.
Akhirnya, skala ekonomi yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan beroperasi lebih efisien. Dan mereka dapat menjual output dengan harga yang lebih rendah.
Sebaliknya, tanpa perdagangan internasional, produksi dibatasi oleh ukuran pasar domestik. Misalnya, jika pasar domestik berukuran kecil (karena sedikit populasi), perusahaan tidak mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi yang lebih tinggi.
Meningkatnya persaingan
Perdagangan internasional membawa lebih banyak persaingan di pasar domestik. Ketika produk luar negeri diimpor, konsumen memiliki lebih banyak pilihan. Mereka bisa membeli produk domestik atau produk impor.
Bagi konsumen, situasi ini menguntungkan. Pertama, mereka memiliki lebih banyak pilihan ketika membeli. Kedua, impor mendorong harga pasar turun. Sehingga, mereka mendapatkan harga yang lebih murah.
Sebaliknya, produsen domestik harus menghadapi tekanan persaingan yang lebih tinggi akibat impor. Mereka tidak hanya bersaing dengan pesaing domestik lainnya. Tapi, mereka juga harus bersaing dengan pemain asing dari produk yang diimpor. Dan ketika impor semakin meningkat, mereka menghadapi lebih banyak tekanan persaingan.
Efisiensi yang lebih besar dalam produksi
Perdagangan internasional mendorong efisiensi yang lebih besar dalam produksi. Di satu sisi, pemain domestik harus memperbaiki efisiensi mereka untuk bersaing secara efektif dengan produk impor. Mereka harus berproduksi dengan biaya serendah mungkin.
Jika gagal, konsumen akan beralih ke produk impor karena lebih murah. Akibatnya, perusahan domestik – karena beroperasi pada biaya lebih tinggi – dapat gulung tikar.
Di sisi lain, efisiensi juga menjadi kunci untuk kompetitif di pasar internasional. Mereka harus bersaing dengan perusahaan dari negara lain. Dan efisiensi memungkinkan mereka untuk menjual pada harga yang lebih rendah untuk menarik lebih banyak permintaan di luar negeri.
Memperoleh sumber daya yang dibutuhkan
Perdagangan internasional memfasilitasi perekonomian domestik mendapatkan beberapa input kunci. Beberapa sumber daya alam atau barang modal mungkin tidak tersedia di dalam negeri. Sehingga, kita harus mengimpornya dari luar negeri.
Beberapa negara maju, misalnya, miskin sumber daya alam sebagai bahan baku dan input seperti minyak dan mineral logam. Sehingga, mereka bergantung pada impor untuk mengisi pabrik-pabrik mereka.
Di sisi lain, negara-negara berkembang seringkali miskin barang modal berteknologi tinggi (mesin dan peralatan). Dan mereka harus mengimpor barang-barang semacam itu dari negara-negara maju untuk mendukung produksi mereka.
Alokasi sumber daya yang lebih efisien
Spesialisasi mendorong negara-negara untuk memobilisasi sumber daya mereka pada penggunaan tertingginya. Mereka fokus pada produk di mana mereka memiliki keunggulan komparatif.
Spesialisasi menjadi penting karena sebuah negara tidak memiliki semua sumber daya yang dibutuhkan untuk berproduksi pada tingkat yang paling efisien. Misalnya, beberapa negara memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sementara yang lain memiliki modal dan kewirausahaan yang melimpah. Faktor mana yang melimpah kita sebut sebagai factor endowments.
Perbedaan dalam factor endowments membuat sebuah negara lebih efisien dalam memproduksi barang dan jasa tertentu daripada yang lain. Sehingga, ketika masing-masing negara berspesialisasi berdasarkan faktor-faktor tersebut, mereka bisa menghasilkan barang dengan biaya yang lebih rendah.
Akibatnya, spesialisasi memungkinkan negara-negara memaksimalkan sumber daya pada penggunaan tertingginya. Mereka tidak menyia-nyiakan sumber daya mereka yang langka hanya untuk memproduksi barang dan jasa dengan biaya yang relatif tinggi.
Sumber devisa
Ketika kita menjual barang dan jasa ke luar negeri, kita memperoleh mata uang asing sebagai kompensasi. Kita mungkin menggunakan sebagian untuk membayar barang yang kita impor dan membayar kewajiban luar negeri seperti utang. Ketika pemasukan mata uang asing melebihi pembayaran berdenominasi mata uang asing, cadangan devisa terakumulasi.
Selain untuk membiayai impor dan utang luar negeri, cadangan devisa adalah vital karena bertindak sebagai peredam kejut ketika guncangan terjadi pada nilai tukar mata uang domestik. Bank sentral menggunakan itu untuk mengintervensi pasar valuta asing untuk membantu mempertahankan nilai tukar yang stabil, menghindari krisis nilai tukar.
Transfer keterampilan dan teknologi baru
Perdagangan internasional memungkinkan ide, keterampilan dan teknologi baru menyebar ke berbagai negara. Mereka tidak hanya menyebar melalui pendidikan atau investasi langsung. Tapi, itu mereka juga menyebar melalui perdagangan internasional.
Misalnya, ketika kita membeli barang modal dari luar negeri. Kita tidak hanya membeli fisik barang. Tapi, kita juga mengimpor keterampilan dan teknologi terkait, termasuk pengetahuan cara menggunakan. Sebagai hasilnya, perdagangan internasional berkontribusi mentransfer keterampilan dan teknologi baru dari satu negara ke negara lain.
Sebagai mesin pertumbuhan
Perdagangan internasional berkontribusi terhadap peningkatan output jangka panjang. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, transfer teknologi menyebar melalui perdagangan, terutama melalui impor barang modal dan keterbukaan terhadap pasar ekspor. Itu mendorong kemajuan teknologi dan meningkatkan total factor productivity (TFP), sebuah kunci bagi pertumbuhan jangka panjang.
Selain itu, perluasan pasar melalui ekspor mendorong permintaan agregat, yang mana pada akhirnya, merangsang output agregat. Ingat, PDB berdasarkan pengeluaran dihitung dengan menjumlahkan konsumsi rumah tangga, investasi bisnis, pengeluaran pemerintah dan ekspor neto.
- PDB = Konsumsi rumah tangga + Investasi bisnis + Pengeluaran pemerintah + Ekspor – Impor
Sehingga, semakin besar ekspor, semakin tinggi PDB. Ekonom menggunakan PDB untuk mengukur output perekonomian. Dengan kata lain, semakin tinggi ekspor, semakin tinggi PDB dan semakin besar output, ceteris paribus.
China menjadi contoh bagus. Negara tersebut melaporkan ekspor tumbuh rata-rata 20,3% antara 2000 dan 2003 setelah pada tahun 1990-an tumbuh 12,4%. Peningkatan pesat ekspor tersebut membuat China sebagai negara dengan perkembangan ekonomi yang menonjol di mana pertumbuhan ekonomi tahunannya mencapai rata-rata 9,0% selama 1970-2003.
Bacaan selanjutnya untuk anda
- Perdagangan Internasional: Konsep, Mengapa Penting, dan Keuntungan
- Alasan Mengapa Perdagangan Internasional Ada
- Apa Saja Manfaat Perdagangan Internasional?
- Impor: Jenis, Faktor Yang Mempengaruhi, Dampak
- Ekspor: Pentingnya, Jenis, Faktor Yang Mempengaruhi
- Neraca Perdagangan: Formula, Perhitungan, Dampak, dan Faktor Penentu
- Surplus Perdagangan: Cara Menghitung, Faktor Yang Mempengaruhi, Pro, Kontra
- Defisit Perdagangan: Rumus, Penyebab, Dampak
- Term of Trade: Definisi, Cara Menghitung, Dampak
- Sanksi Perdagangan: Definisi, Alasan, Jenis, Pro, Kontra
- Pembatasan Perdagangan: Konsep, Argumen, Jenis dan Dampak