Contents
Apa itu: Pelaporan keuangan (financial reporting) merujuk pada proses mendokumentasikan dan memberikan informasi keuangan kepada pemangku kepentingan. Perusahaan menyiapkan dan menyajikan laporan keuangan secara berkala, biasanya triwulanan dan tahunan. Sementara laporan keuangan tahunan adalah diaudit, laporan keuangan triwulanan mungkin tidak. Perusahaan publik, sahamnya tercatat di bursa, wajib menyampaikan laporan tersebut kepada publik. Sebaliknya, perusahaan tertutup mungkin tidak memiliki kewajiban itu.
Pelaporan keuangan menjadi penting bagi pemangku kepentingan. Mereka tergantung pada laporan keuangan perusahaan untuk membuat keputusan ekonomi terkait perusahaan. Misalnya, pemberi pinjaman menggunakan angka-angka di laporan keuangan untuk menentukan kelayakan kredit perusahaan. Demikian juga, investor menggunakan data keuangan dalam valuasi sebelum membeli saham perusahaan.
Apa saja karakteristik kerangka pelaporan keuangan yang efektif?
Tiga kriteria untuk pelaporan keuangan yang efektif termasuk transparansi, kelengkapan dan konsistensi. Mereka kritikal untuk mencapai kerangka pelaporan yang koheren di mana semua bagian harus sesuai berdasarkan logika yang mendasarinya.
Transparansi (transparency). Kerangka kerja pelaporan yang transparan harus mencerminkan kegiatan ekonomi yang mendasarinya. Sehingga, pemangku kepentingan mendapatkan informasi yang utuh tentang kondisi keuangan perusahaan. Pengungkapan penuh (full disclosure) dan perwakilan yang adil (fair representation) menciptakan transparansi.
Komprehensif (comprehensiveness). Kerangka kerja pelaporan yang komprehensif mencatat semua transaksi dengan konsekuensi keuangan didasarkan pada prinsip-prinsip universal.
Konsistensi (consistency). Transaksi keuangan dengan keadaan serupa harus diukur dan dilaporkan dengan cara yang serupa, terlepas dari jenis industri, geografi, dan periode waktunya. Namun, ada juga kebutuhan akan fleksibilitas untuk memungkinkan perusahaan lebih leluasa dalam melaporkan hasil, sesuai dengan kegiatan ekonomi yang mendasarinya.
Apa tujuan pelaporan keuangan? Dan mengapa pelaporan keuangan penting?
Pelaporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan kepada pemangku kepentingan. Outputnya, laporan keuangan, menjadi penting karena mereka mengandalkan informasi di dalamnya untuk membuat keputusan ekonomi, seperti memberikan pinjaman atau tidak oleh kreditur. Mereka melacak dan menganalisis laporan keuangan untuk menilai kemampuan menghasilkan arus kas dan kemampuan untuk membayar kewajiban.
Selain itu, pelaporan keuangan juga menjadi bagian rutin bagi beberapa perusahaan, terutama perusahaan publik. Mereka memiliki kewajiban untuk merilis laporan keuangan secara berkala karena peraturan mewajibkan mereka untuk transparan kepada publik.
Melalui laporan keuangan, investor, kreditor, dan pihak berkepentingan lainnya dapat membuat keputusan tentang menyediakan sumber daya perusahaan. Mereka termasuk keputusan tentang membeli saham dan obligasi perusahaan atau memberikan pinjaman.
Misalnya, kita adalah investor saham. Informasi keuangan adalah kritikal dalam mengembangkan model valuasi saham sebelum kita memutuskan membeli saham perusahaan. Dengan model tersebut, kita dapat menilai harga wajar saham perusahaan dan menentukan apakah harga saat ini adalah undervalued atau overvalued. Dan untuk membuat model tersebut, kita harus memeriksa dan menganalisis data-data keuangan sambil mengkonfirmasikannya dengan data operasional. Kita tidak dapat membuat model hanya mengandalkan informasi operasional.
Demikian juga, jika kita adalah kreditur, kita mengandalkan laporan keuangan untuk membuat keputusan seperti apakah memberikan pinjaman atau tidak. Kita menggunakan laporan keuangan untuk menilai kelayakan kredit perusahaan dengan menghitung tingkat leverage perusahaan, rasio coverage, dan berbagai rasio terkait lainnya.
Apa yang dimaksud dengan standarisasi dalam pelaporan keuangan?
Standarisasi pelaporan keuangan sangat penting. Seperti yang kita ketahui, transaksi di dalam perusahaan sangat kompleks dan beragam. Akuntan mengandalkan beberapa asumsi dan metode untuk menyajikan mereka dalam laporan keuangan atau dalam membuat estimasi. Tentu saja, jika tidak standar, asumsi dan estimasi tersebut akan bervariasi di antara akuntan.
Oleh karena itu, standardisasi dalam pelaporan memberikan konsistensi. Itu membuat kita seragam dalam memperlakukan praktik atau operasi tertentu dalam lingkungan yang dipilih ketika menyajikan peristiwa akuntansi. Sehingga, laporan keuangan lebih sebanding. Dengan terstandarisasi, kita akan lebih percaya diri dalam membuat perbandingan kinerja antara dua atau lebih perusahaan.
Dua standar pelaporan keuangan global adalah:
- International Financial Reporting Standards (IFRS) oleh International Accounting Standards Board (IASB)
- Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) oleh Financial Accounting Standards Board (FASB).
Apa saja empat bagian laporan keuangan yang utama?
Laporan keuangan memiliki beberapa bagian. Tiga yang utama adalah:
- Neraca
- Laporan laba rugi
- Laporan arus kas.
Neraca atau laporan posisi keuangan. Bagian ini menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan pada titik waktu tertentu. Persamaan akuntansi menggambarkan hubungan antara ketiganya, yaitu: aset sama dengan kewajiban ditambah ekuitas pemegang saham.
Aset mewakili sumber daya perusahaan. Kewajiban merupakan klaim kreditor terhadap sumber daya tersebut. Dan, ekuitas merupakan klaim residual oleh pemegang saham terhadap sumber daya setelah kewajiban kepada kreditur terpenuhi.
Laporan laba rugi menyediakan informasi terkait kinerja keuangan selama periode akuntansi. Di bagian ini, kita dapat menemukan pendapatan dan beban perusahaan. Dan, total pendapatan dikurangi total beban sama dengan laba bersih.
Laporan laba rugi terhubung dengan neraca melalui bagian ekuitas pemegang saham, khususnya item laba ditahan. Hubungan matematis antara kedua bagian disajikan dalam persamaan di bawah ini:
- Laba ditahan akhir = Laba ditahan sebelumnya + Laba bersih – Dividen
Laporan arus kas. Bagian ini menyajikan arus kas keluar dan masuk. Pelaporannya dikelompokkan ke dalam tiga kategori: arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pembiayaan. Ketiganya mewakili aktivitas bisnis perusahaan. Melalui bagian ini, kita dapat mengetahui berapa banyak uang yang dihasilkan perusahaan dalam periode akuntansi.
Laporan arus kas terhubung dengan neraca melalui saldo kas pada bagian aset lancar. Saldo kas saat ini mewakili saldo kas tahun sebelumnya ditambah dengan perubahan bersih dalam kas di laporan arus kas.
Selain ketiga bagian di atas, ada laporan perubahan ekuitas. Bagian ini melaporkan setiap perubahan investasi oleh pemilik bisnis. Ini membantu kita memahami perubahan dalam posisi keuangan perusahaan. Kemudian, kita mungkin juga menemukan bagian lainnya seperti:
- Laporan manajemen tentang pengendalian internal atas laporan keuangan
- Laporan auditor independen
- Catatan atas laporan keuangan
Siapa yang menggunakan laporan keuangan?
Pengguna laporan keuangan bisa berasal dari dalam organisasi perusahaan seperti pemegang saham, manajemen dan karyawan. Atau, mereka adalah pihak eksternal seperti kreditur dan regulator. Masing-masing memiliki kepentingan tersendiri dengan laporan keuangan.
Pemegang saham
Pemegang saham berkepentingan dengan uang yang mereka investasikan ke dalam perusahaan. Mereka mengandalkan pengembalian dari dua sumber: dividen dan capital gain. Yang terakhir mereka terima ketika mereka menjual kepemilikan mereka pada harga yang lebih tinggi daripada pada saat mereka membeli.
Pemegang saham ingin perusahaan menghasilkan lebih banyak uang. Mereka juga senang jika perusahaan membayarkan dividen secara rutin dan – mungkin juga – pada nominal yang besar. Mereka melihat laporan keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan arus kas karena mempengaruhi dividen yang mereka terima dan harga saham perusahaan.
Manajemen
Manajemen mengandalkan laporan keuangan untuk membuat keputusan bisnis tentang operasi dan keuangan perusahaan. Tujuan mereka adalah membuat perusahaan mencapai pertumbuhan dan keunggulan kompetitif berkesinambungan.
Kreditur
Kreditur memberikan pinjaman kepada perusahaan. Mereka harus memutuskan apakah memberi pinjaman, memperpanjang fasilitas pinjaman, atau memberikan keringanan. Kreditur berharap uang mereka kembali tepat waktu dengan bunga yang telah disepakati. Mereka tertarik pada laporan keuangan untuk menilai kelayakan kredit perusahaan. Mereka berkepentingan dengan arus kas dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang stabil dan berkesinambungan.
Pelanggan
Pelanggan berkepentingan dengan sebuah perusahaan yang sehat ketika mereka mengambil kerjasama dalam jangka panjang. Ketika perusahaan tersebut sehat, mereka lebih mungkin melaksanakan kewajibannya dalam jangka panjang. Mereka mengikat perusahaan dalam kontrak jangka panjang untuk memasok barang yang mereka butuhkan. Dan mereka mengevaluasi kesehatan perusahaan dengan memeriksa data-data keuangan.
Regulator dan pemerintah
Beberapa regulator seperti Securities and Exchange Commission (SEC) memeriksa laporan keuangan perusahaan untuk memastikan mereka sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh regulator. Demikian juga, pemerintah berkepentingan dengan laporan keuangan untuk keperluan perpajakan.
Bacaan selanjutnya
- Laporan Keuangan: Pentingnya, Komponen, Pengguna
- Analisis Laporan Keuangan: Ruang Lingkup, Langkah, Dan Metode
- Apa Saja Tahapan Analisis Laporan Keuangan?
- Pelaporan Keuangan: Pentingnya, Kriteria Yang Efektif
- Kerangka Pelaporan Keuangan: Definisi dan Kriteria