Contents
Mengapa perdagangan internasional ada karena beberapa alasan. Perbedaan dalam permintaan melandasi perdagangan. Produk tertentu yang kita inginkan tidak diproduksi di dalam negeri. Sebaliknya, mereka hanya tersedia di negara lain. Sehingga, kita harus mengimpor untuk memperoleh mereka.
Alasan lainnya adalah perbedaan dalam teknologi dan faktor endowment. Keduanya menjelaskan mengapa sebuah negara menghasilkan produk lebih murah dibandingkan dengan negara lain.
Misalnya, model perdagangan Ricardian menjelaskan bagaimana negara-negara memiliki keunggulan komparatif berbeda dikaitkan dengan perbedaan dalam teknologi. Perbedaan tersebut akhirnya mempengaruhi harga produk dan memunculkan perdagangan internasional karena kita berusaha untuk mendapatkan yang lebih murah daripada memproduksinya sendiri.
Apa itu perdagangan internasional?
Ketika sedang membahas perdagangan internasional, kita mengupas ekspor dan impor. Ekspor berarti kita menjual produk domestik ke orang asing di pasar luar negeri. Impor berarti kita membeli produk luar negeri dan mengirimkannya ke pasar domestik.
Karena melibatkan mata uang berbeda, perdagangan internasional mempengaruhi nilai tukar. Anggaplah, kita berada di zona euro dan negara mitra adalah Amerika Serikat. Ekspor mendorong euro terapresiasi karena pembeli di Amerika Serikat meningkatkan permintaan terhadap euro untuk membayar produk yang mereka beli. Sebagaimana hukum permintaan, peningkatan permintaan membuat harga euro terhadap dolar AS menjadi lebih mahal (lebih berharga), ceteris paribus.
Sebaliknya, impor mendepresiasi euro karena permintaan terhadap dolar AS meningkat. Kita harus menukar euro untuk mendapatkan dolar AS untuk membayar barang yang kita impor.
Hampir semua negara berdagang dengan negara lain dan melakukan ekspor-impor. Bahkan, beberapa negara – yang kita anggap tertutup – seperti Korea Utara, juga terlibat dalam perdagangan internasional. Setidaknya, mereka bertransaksi dengan sekutu mereka. Misalnya, Korea Utara mengimpor barang dari China dan Rusia sebesar $491 juga dan $41 juta pada tahun 2020. Selain itu, negara tersebut juga mengekspor $44,1 juta ke China di tahun tersebut.
Berdagang dengan negara lain memungkinkan sebuah negara menerima beberapa manfaat. Misalnya, beberapa orang mungkin tidak diproduksi di dalam negeri. Sehingga, kita harus mengimpornya dari negara lain. Atau, kita memiliki surplus produksi untuk barang tertentu. Sehingga, setelah mencukupi permintaan domestik, kita mengekspornya ke negara lain untuk memperoleh pendapatan.
Apa saja alasan mengapa perdagangan internasional ada?
Beberapa alasan menjelaskan mengapa perdagangan internasional terjadi, termasuk:
- Perbedaan permintaan
- Perbedaan sumber daya ekonomi
- Perbedaan teknologi
- Skala ekonomi dalam produksi
Perbedaan permintaan
Kebutuhan dan keinginan konsumen beragam antar negara. Beberapa negara Asia Tenggara misalnya mengkonsumsi lebih banyak beras daripada orang Amerika atau Eropa. Sebaliknya, orang Eropa lebih banyak mengkonsumsi gandum daripada orang Asia.
Namun, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tidak semua negara di Asia, Amerika dan Eropa memiliki lahan yang cukup untuk memproduksi beras dan gandum. Sehingga, mereka harus membelinya dari negara lain.
Misalnya, beberapa orang asia mungkin juga menyukai gandum. Sehingga, mereka harus membelinya dari petani di Amerika dan Eropa. Sebaliknya, beberapa orang Eropa mungkin juga menyukai beras. Sehingga, karena tidak cukup diproduksi dari pasar domestik, mereka harus membelinya dari luar negeri.
Dalam kasus lain, beberapa produk mungkin mirip, namun berbeda kualitas dan atribut lainnya. Dan beberapa orang mungkin lebih suka barang-barang tertentu yang diimpor dari luar negeri daripada barang-barang serupa yang diproduksi di dalam negeri. Misalnya, Jepang mengimpor Mercedes-Benz meskipun negara tersebut terkenal sebagai pabrikan mobil dengan berbagai merek terkemuka seperti Toyota, Honda, Isuzu, dan Mazda.
Perbedaan sumber daya ekonomi
Sumber daya (faktor produksi) tersedia secara berbeda di beberapa negara. Misalnya, beberapa negara berkembang kaya akan sumber daya alam namun miskin modal dan kewirausahaan. Sebaliknya, negara-negara maju seperti Korea Selatan miskin sumber daya alam namun memiliki tenaga kerja yang produktif dan pasokan kewirausahaan.
Ketika sumber daya tertentu tersedia dalam jumlah melimpah di sebuah negara, itu mewakili faktor endowment. Negara tersebut berspesialisasi dan memproduksi barang dan jasa berdasarkan itu. Sehingga, spesialisasi tersebut memungkinkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif. Sebaliknya, untuk produk lainnya, negara tersebut mengimpornya dari negara lain.
Misalnya, negara dengan modal yang berlimpah akan menggunakan sumber daya modal secara intensif dan berspesialisasi pada industri padat modal, seperti elektronik, memungkinkan mereka menghasilkan produk yang lebih murah. Sebaliknya, negara dengan pasokan tenaga kerja melimpah fokus pada industri padat karya seperti garmen karena dapat memproduksi lebih murah. Mereka kemudian berdagang untuk mendapatkan barang yang lebih murah satu sama lain.
Produksi gandum juga bisa menjadi contoh lainnya. Negara di Asia Tenggara memiliki luas lahan yang melimpah namun iklim tidak mendukung untuk menanam gandum. Sebaliknya, lahan mereka sangat cocok untuk menanam padi. Sehingga mereka fokus memproduksi padi dan menjualnya ke pasar internasional. Sedangkan, untuk memenuhi permintaan terhadap gandum, mereka mengimpornya dari negara-negara penghasil gandum seperti China, India dan Russia.
Faktor endowment tersebut mendasari model Heckscher–Ohlin. Sehingga, meski memiliki teknik produksi dan teknologi yang mirip, beberapa negara bisa menghasilkan barang lebih murah daripada negara lain karena unggul dalam biaya komparatif akibat faktor endowment tersebut.
Perbedaan teknologi
Perbedaan dalam teknologi adalah alasan lain mengapa perdagangan internasional ada. Model Ricardian menjelaskan keunggulan komparatif berdasarkan itu. Perbedaan teknologi menyebabkan beberapa negara lebih efisien dalam memanfaatkan sumber daya (tenaga kerja, modal dan tanah) untuk menghasilkan output daripada negara lain.
Misalnya, sebuah negara memiliki teknologi unggul untuk menghasilkan smartphone secara lebih efisien. Mereka berspesialisasi pada produk tersebut dan menjualnya pada harga murah ke pasar internasional.
Sebaliknya, beberapa negara lain memiliki keterbatasan teknologi. Memproduksi smartphone akan menghabiskan biaya produksi yang lebih mahal dibandingkan jika mereka membelinya dari negara lain. Sehingga, daripada memproduksi smartphone, mereka seharusnya fokus pada barang-barang di mana mereka memiliki teknologi terbaik. Sehingga, mereka bisa menghasilkan produk pada biaya peluang yang lebih rendah daripada di negara lain dan dapat menjualnya dengan lebih murah.
Skala ekonomi dalam produksi
Tanpa terlibat perdagangan internasional, ukuran pasar domestik membatasi skala ekonomi. Misalnya, sebuah negara memiliki populasi yang kecil. Akibatnya, permintaan juga akan rendah dan membuatnya tidak bisa untuk meningkatkan skala ekonomi.
Sebaliknya, terlibat dalam perdagangan internasional memungkinkan sebuah negara meningkatkan permintaan dan karena itu, skala ekonomi mereka. Pasar luar negeri menawarkan ukuran yang lebih signifikan daripada pasar domestik. Sebagai hasilnya, produsen bisa meraih skala ekonomi yang lebih tinggi ketika menjual produk mereka ke pasar internasional daripada pasar domestik.
Permintaan yang besar memungkinkan produsen untuk beroperasi pada skala yang signifikan. Akhirnya, mereka dapat menurunkan biaya unit dengan menyebarkan biaya tetap yang tinggi ke lebih banyak output. Dan mereka dapat menjual produk pada harga lebih murah.
Singkat cerita, skala ekonomi melandasi mengapa perdagangan internasional ada. Negara-negara berdagang satu sama lain untuk meningkatkan skala ekonomi untuk menghasilkan produk yang lebih murah.
Samsung Electronics adalah contoh bagus. Perusahaan menjadi pemain terkemuka dalam beberapa bisnis seperti semiconductor, mobile phones, dan LCD dengan menjual produk ke pasar internasional alih-alih mengandalkan permintaan di Korea Selatan.
Bacaan selanjutnya untuk anda
- Perdagangan Internasional: Konsep, Mengapa Penting, dan Keuntungan
- Alasan Mengapa Perdagangan Internasional Ada
- Apa Saja Manfaat Perdagangan Internasional?
- Impor: Jenis, Faktor Yang Mempengaruhi, Dampak
- Ekspor: Pentingnya, Jenis, Faktor Yang Mempengaruhi
- Neraca Perdagangan: Formula, Perhitungan, Dampak, dan Faktor Penentu
- Surplus Perdagangan: Cara Menghitung, Faktor Yang Mempengaruhi, Pro, Kontra
- Defisit Perdagangan: Rumus, Penyebab, Dampak
- Term of Trade: Definisi, Cara Menghitung, Dampak
- Sanksi Perdagangan: Definisi, Alasan, Jenis, Pro, Kontra
- Pembatasan Perdagangan: Konsep, Argumen, Jenis dan Dampak