Contents
Apa itu: Kepemimpinan karismatik (charismatic leadership) adalah gaya kepemimpinan dengan menonjolkan karisma untuk menarik dan menginspirasi pengabdian oleh orang lain. Itu adalah salah satu contoh gaya yang berpusat pada pemimpin, selain kepemimpinan otoritatif dan transaksional. Pemimpin lebih percaya pada visi dan kemampuannya sendiri daripada pada para pengikut. Tapi, dibandingkan dua gaya kepemimpinan lainnya tersebut, pemimpin karismatik lebih banyak berkomunikasi dengan para pengikut.
Contoh pemimpin yang karismatik
Soekarno adalah contoh seorang pemimpin karismatik. Dia menggunakan kemampuan orasi dan pidato yang kuat, kepribadian yang menarik, dan komitmen yang tak tergoyahkan. Dia menggerakkan masyarakat untuk perubahan positif, yakni kemerdekaan Indonesia.
Beberapa contoh pemimpin karismatik lainnya adalah Martin Luther King yang memperjuangkan hak-hak sipil dan menghilangkan diskriminasi ras di Amerika Serikat. Di bidang bisnis, ada Jack Welch, mantan CEO General Electric.
Mengapa kepemimpinan karismatik penting
Pemimpin karismatik menginspirasi dan memotivasi pengikut untuk berkomitmen terhadap tujuan. Mereka cocok di lingkungan di mana orang membutuhkan kehadiran individu yang mampu menggerakkan dan mengubah status quo.
Gaya kepemimpinan karismatik bekerja dengan baik selama pergantian organisasi yang mendesak. Mereka juga penting ketika organisasi mengalami perubahan yang fundamental. Mereka sangat baik dalam memotivasi pengikut untuk melakukan apa pun yang diperlukan.
Dalam situasi tersebut, pemimpin dianggap memiliki kemampuan luar biasa. Bawahan dan pemangku kepentingan lain yakin dan percaya pemimpin membawa perubahan yang lebih baik. Itu memunculkan energi positif diantara pengakut. Mereka secara sukarela mengikuti perintah dengan kepercayaan yang tinggi.
Karakteristik kepemimpinan karismatik
Para pemimpin karismatik sangat peduli dengan citra mereka. Untuk itu, mereka akan menggunakan berbagai cara untuk memikat dan menginspirasi pengikut. Berikut ini adalah ciri-ciri pemimpin karismatik:
- Visioner. Pemimpin memikirkan atau merencanakan masa depan dengan kebijaksanaan dan imaginasi.
- Kreatif. Mereka berpikir di luar kotak, menerima tantangan dan melihatnya sebagai peluang.
- Memiliki kepribadian yang kuat. Pemimpin memancarkan kepercayaan diri, memiliki rasa diri yang kuat dan jarang mengungkapkan keraguan diri. Itu membuat banyak orang tertarik untuk mengikuti dan melaksanakan perintah mereka.
- Kerendahan hati (humility). Pemimpin peka terhadap lingkungan mereka dan kebutuhan pengikut. Mereka berhati-hati agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan atau melukai orang lain.
- Risk taker. Pemimpin berani untuk mengambil risiko pribadi demi mewujudkan visi dan menuju kondisi yang lebih baik.
- Komunikator ulung. Mereka mahir menggunakan perilaku tidak konvensional. Mereka mampu menggerakkan banyak orang hanya dengan kata-kata, pidato atau perilaku.
- Self-monitoring. Mereka membanggakan diri mereka sendiri yang tanpanya mereka tidak mendapatkan kegembiraan.
- Agen perubahan. Mereka mengubah status quo untuk menuju masa depan yang lebih baik.
- Pantang menyerah. Mereka tidak putus asa untuk mewujudkan cita-cita. Mereka tidak takut gagal meski harus menghadapi perjuangan dan tantangan yang sulit, bahkan berisiko kematian.
Perbedaan pemimpin karismatik dan pemimpin transformasional
Beberapa orang kadang-kadang menyamakan pemimpin karismatik dengan pemimpin transformasional. Memang, keduanya memiliki banyak kesamaan. Tapi, ada perbedaan yang cukup mendasar antara keduanya.
Di sisi persamaan, keduanya menekankan pada kuatnya peran pemimpin sebagai pusat perubahan. Pemimpin memangun visi dan menggunakannya sebagai landasan untuk mempengaruhi dan menginspirasi pengikut. Mereka kemudian memotivasi individu atau orang-orang di sekitarnya untuk mencapai visi tersebut. Mereka mendorong pengikut menjadi lebih baik dan bekerja untuk kebaikan organisasi atau masyarakat.
Tapi, keduanya berbeda dalam hal titik kekuatan. Pemimpin karismatik sering mencoba untuk membuat status quo lebih baik. Mereka membangun visi, yang kemudian menjadi visi pengikut. Sementara itu, pemimpin transformasional mengubah organisasi melalui visi bersama dan fokus pada peningkatan dan pengembangan semua pengikut.
Pemimpin kharismatik menggunakan kharisma dan persona mereka untuk memobilisasi orang menuju perubahan. Sementara itu, pemimpin transformasional menggunakan visi bersama untuk melakukannya.
Kelebihan dan kekurangan kepemimpinan karismatik
Ada banyak kelebihan dari gaya kepemimpinan karismatik. Berikut adalah rinciannya:
- Menjadi katalisator untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Pemimpin menjual visi dan mendorong orang untuk mewujudkannya. Mereka selalu mencari peluang untuk memperbaiki keadaan dan cenderung tidak puas dengan yang telah ada.
- Membangun energi positif. Itu membuat pengikut percaya diri bahwa mereka berada pada jalur yang tepat. Mereka juga membangun optimisme dan kebersamaan di antara para pengikut.
- Membangun komitmen kuat diantara para pengikut. Sehingga, pengikut kompak untuk melaksanakan dan mewujudkan visi bersama. Pemimpin berkomunikasi dengan pengikut pada tingkat emosional yang dalam sehingga membangkitkan emosi yang kuat pada pengikut.
Meskipun demikian, ada beberapa sisi negatif dari kepemimpinan karismatik.
- Self-centered. Pemimpin terlalu percaya diri dengan kharisma yang dimiliki. Mereka memandang visi mereka adalah yang terbaik, meski tidak untuk beberapa orang orang. Ambil contoh, visi nasional, agama, dan komunis oleh Soekarno. Sebagian besar orang Indonesia tidak setuju karena tidak sesuai dengan landasan negara Indonesia. Selanjutnya, para pemimpin karismatik mungkin percaya bahwa mereka berada di atas hukum, melakukan pelanggaran finansial atau etika.
- Tidak ada regenerasi. Pemimpin tidak bisa mewariskan gaya kepemimpinannya ke orang lain karena itu melekat pada pribadi masing-masing individu. Jadi, terlalu tergantung pada seorang pemimpin berkharisma juga tidak baik. Di dalam bisnis, Jika pemimpin pensiun atau meninggalkan perusahaan, maka perusahaan dapat seperti kehilangan arah dan mungkin saja runtuh.
Bacaan Selanjutnya
- Gaya Kepemimpinan: Apa Itu? Apa Saja Jenisnya?
- Kepemimpinan Demokratis: Definisi, Ciri, Pro, Kontra
- Kepemimpinan Etis: Pentingnya dan Prinsip-Prinsipnya
- Kepemimpinan Karismatik: Definisi, Contoh, Karakteristik, Pro, Kontra
- Kepemimpinan Laissez-Faire: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Kepemimpinan Otokratis: Definisi, Karakteristik, Contoh, Pro, Kontra
- Kepemimpinan Otoriter: Karakteristik, Pro dan Kontra
- Kepemimpinan Paternalistik: Karakteristik, Keunggulan, Kelemahan
- Kepemimpinan Pelayan: Definisi, Karakteristik
- Kepemimpinan Situasional: Cara Kerja, Tipe, Pro, Kontra
- Kepemimpinan Transaksional: Contoh, Karakteristik, Pro, Kontra
- Kepemimpinan Transformasional: Karakteristik, Mengapa Penting
- Kepemimpinan: Karakteristik dan Jenis Gaya Kepemimpinan
- Pemimpin Informal: Pentingnya Mereka, Cara Menjadi
- Pemimpin Strategis: Karakteristik dan Mengapa Penting