Contents
Apa itu: monopoli adalah struktur pasar dengan hanya satu penjual dan melayani banyak pembeli. Penjual disebut dengan pemonopoli atau perusahaan monopoli.
Tidak seperti di pasar persaingan sempurna, pemonopoli memiliki kontrol absolut atas pasokan dan harga pasar.
Karena hanya ada satu perusahaan, pasokannya sama dengan pasokan pasar. Demikian juga, permintaan yang dihadapi oleh pemonopoli secara efektif adalah sama dengan permintaan pasar.
Pemonopoli mempertahankan dominasinya dari waktu ke waktu karena beberapa alasan. Pertama, itu karena kebijakan pemerintah.
Kedua, itu karena ancaman pendatang baru rendah karena hambatan masuk yang tinggi.
Ketiga, pemonopoli tidak menghadapi ancaman substitusi.
Mari kita bahas satu per satu.
Monopoli vs persaingan sempurna
Monopoli adalah kutub ekstrim untuk struktur pasar. Itu adalah kebalikan dari persaingan sempurna.
Dibandingkan dengan persaingan sempurna, kuantitas yang dijual oleh perusahaan monopoli biasanya lebih kecil. Oleh karena itu, pemonopoli dapat mengenakan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang dikenakan oleh perusahaan dalam persaingan sempurna.
Pemonopoli adalah pembuat harga (price maker), sedangkan perusahaan yang bersaing sempurna adalah pengambil harga atau price taker. Sebagai price taker, perusahaan hanya mengambil harga pasar sebagai harga jual produknya.
Karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya penjual produk di pasar, perusahaan tidak perlu khawatir tentang pesaing. Perusahaan monopoli dapat menaikkan harga suatu produk tanpa khawatir tentang tindakan pesaing lain, ancaman substitusi atau ancaman pendatang baru.
Sebaliknya, dalam pasar persaingan sempurna, jika perusahaan secara sepihak menaikkan harga, perusahaan hanya akan kehilangan pangsa pasar. Konsumen segera beralih ke pesaing.
Contoh monopoli
Contoh monopoli bervariasi antar negara. Tapi, biasanya, itu adalah untuk industri strategis seperti ketenagalistrikan, telekomunikasi, dan utilitas.
Monopoli adalah pilihan layak untuk industri semacam itu. Biaya tetap signifikan sehingga untuk mencapai skala ekonomi dan harga jual yang lebih rendah, pasar membutuhkan hanya satu perusahaan.
Di Indonesia, contoh pemonopoli adalah:
- Perusahaan Listrik Negara (PLN) di industri listrik oleh
- Kereta Api Indonesia (Persero) di industri perkeretaapian
- Pindad di industri produk militer
Di Amerika Serikat, contohnya adalah:
- Carnegie Steel Company
- Standard Oil Company
- American Tobacco Company
Di India, contohnya adalah:
- Indian Railway Catering and Tourism Corporation (IRCTC)
- Hindustan Aeronautics India Limited (HAL)
Karakteristik monopoli
Kita dapat mengenali fitur persaingan monopoli dari berbagai aspek, termasuk:
- Jumlah penjual dan pembeli
- Hambatan masuk
- Ancaman substitusi
- Kekuatan pasar perusahaan
Aspek-aspek tersebut membedakan pasar monopoli dengan struktur pasar lainnya seperti persaingan sempurna, persaingan monopolistik dan oligopoli.
Berikut adalah karakteristik monopoli:
- Pasar terdiri dari satu produsen. Pasokannya sama dengan pasokan pasar. Karena itu, harga dan kuantitas tergantung pada strategi pemonopoli.
- Hambatan masuk adalah tinggi. Itu mungkin berasal dari skala ekonomi, hambatan regulasi, ataupun penguasaan sumber daya langka. Akibatnya, ancaman dari pendatang baru rendah.
- Pasar tidak memiliki substitusi. Konsumen tidak memiliki produk alternatif untuk dibeli.
- Pemonopoli memiliki kekuatan pasar absolut. Itu karena perusahaan adalah produsen tunggal dan tidak menghadapi ancaman dari pendatang baru dan produk substitusi.
- Pemonopoli adalah price maker. Perusahaan menentukan harga pasar atas produk yang dijual.
- Pemopoli memiliki kekuatan untuk mendiskriminasi harga. Perusahaan dapat menetapkan harga berbeda ke konsumen berbeda untuk produk yang sama. Itu mungkin didasarkan pada harga reservasi pembeli, volume pembelian atau aspek lainnya.
Penyebab monopoli
Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana monopoli muncul. Ada berbagai argumen kenapa kekuatan monopoli muncul, diantaranya:
- Kontrol atas sumber-sumber produksi kritis dan langka. Misalnya adalah perusahaan pertambangan berlian.
- Hambatan hukum. Paten, hak cipta, dan lisensi memberikan hak pemonopoli kepada pemiliknya untuk mengkomersialisasi dalam jangka waktu tertentu. Selama periode tersebut, orang lain tidak boleh menggunakan atau menyalinnya.
- Skala ekonomi. Skala ekonomi yang signifikan membuat perusahaan memiliki biaya unit yang rendah daripada pesaingnya yang lebih kecil. Perusahaan dapat menetapkan harga rendah pada tingkat di mana pesaing tidak dapat bersaing dan terpaksa keluar dari pasar. Harga rendah juga bertindak sebagai hambatan masuk bagi pendatang baru.
- Efek jaringan. Contohnya adalah sistem operasi komputer Windows oleh Microsoft. Banyak orang menggunakannya. Mereka menjadi lebih terbiasa dan sulit untuk berganti ke produk alternatif seperti Linux. Berbagai perusahaan juga menggunakannya karena tidak perlu melatih karyawan karena semua orang tahu cara menggunakannya.
- Otorisasi oleh pemerintah. Pemerintah hanya mengijinkan satu perusahaan beroperasi di pasar seperti dalam kebanyakan kasus monopoli alami di industri ketenagalistrikan dan perkeretaapian.
- Diferensiasi non-harga. Itu mengarah pada kekuatan penetapan harga. Perusahaan menghasilkan produk yang unik dan unggul, membuat konsumen tidak akan mau beralih ke produk pengganti.
Maksimalisasi laba di bawah pasar monopoli
Perusahaan monopoli menghadapi kurva permintaan yang miring ke bawah. Sedangkan, perusahaan tidak memiliki fungsi penawaran yang terdefinisi dengan baik untuk menentukan harga dan output optimal. Sebaliknya, itu ditentukan oleh seluruh kurva permintaan yang dihadapinya.
Untuk memaksimalkan keuntungan, pemonopoli akan berproduksi pada titik kuantitas di mana pendapatan marginal (marginal revenue) sama dengan biaya marginal. Dan, laba tidak dipengaruhi oleh perubahan kuantitas. Katakanlah, perusahaan menghasilkan output yang lebih rendah di mana pendapatan marginal lebih tinggi daripada biaya marginal. Pada kasus tersebut, perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dengan meningkatkan output.
Monopoli alami
Apa itu monopoli alami? monopoli alami adalah ketika biaya turun jika pasar terdiri dari lebih sedikit pemain, bahkan hanya satu perusahaan. Itu terjadi karena biaya tetap yang signifikan.
Sehingga, perusahaan membutuhkan skala ekonomi yang lebih tinggi untuk menurunkan biaya rata-rata dan harga jual. Semakin tinggi kuantitas yang dijual, semakin rendah biaya rata-rata.
Jika dua atau lebih perusahaan beroperasi, masing-masing harus berbagi pangsa pasar dan output. Itu tidak cukup untuk mencapai skala ekonomi yang lebih tinggi karena output yang lebih rendah, menimbulkan biaya rata-rata yang lebih tinggi.
Karena alasan tersebut, pemerintah hanya mengizinkan satu perusahaan untuk beroperasi di pasar. Untuk menghindari penyalahgunaan kekuatan pasar dan menghindari perilaku merugikan konsumen, pemerintah kemudian mengaturnya, misalnya dengan menetapkan batas harga jual.
Diskriminasi harga di pasar monopoli
Karena memiliki kekuatan pasar absolut, pemonopoli akan berusaha memaksimumkan keuntungannya dengan mendiskriminasi harga. Perusahaan menetapkan harga berbeda kepada konsumen yang berbeda untuk produk yang sama.
Tiga alternatif untuk mendiskriminasi harga:
- Diskriminasi harga derajat pertama atau diskriminasi harga sempurna (third-degree price discrimination atau perfect price discrimination). Pemonopoli menetapkan harga sesuai dengan harga reservasi masing-masing konsumen, yakn harga yang bersedia dan mampu mereka bayarkan. Dalam hal ini, pemonopoli mengkonversi seluruh surplus konsumen menjadi surplus produsen.
- Diskriminasi harga derajat kedua (second-degree price discrimination). Pemonopoli menetapkan harga berbeda sesuai dengan volume yang dibeli oleh masing-masing konsumen. Volume pembelian mengindikasikan apakah konsumen sangat menghargai produk atau tidak.
- Diskriminasi harga derajat ketiga (third-degree price discrimination). Pemonopoli membedakan harga berdasarkan aspek selain harga reservasi dan volume penjualan. Itu mungkin berdasarkan variabel geografis atau ciri-ciri lainnya.
Kelebihan dan kekurangan monopoli
Dalam beberapa kasus, monopoli diinginkan karena sejumlah alasan, termasuk:
Pertama, itu penting untuk membiayai proyek penelitian dan pengembangan skala besar. Perusahaan dapat menggunakan keuntungan ekonominya untuk berinovasi sebagai cara untuk mempertahankan dominasi dalam jangka panjang.
Kedua, harga produk menjadi lebih rendah. Sebagaimana dalam kasus monopoli alamiah, satu perusahaan dapat mencapai skala ekonomi yang lebih tinggi. Perusahaan monopoli dapat berproduksi pada biaya rata-rata yang rendah, sesuatu yang tidak dapat dicapai jika dua atau lebih perusahaan beroperasi. Itu juga seharusnya ditunjang dengan efisiensi yang lebih besar dan inovasi.
Tapi, monopoli juga tidak diinginkan karena beberapa alasan:
Penyalahgunaan kekuatan pasar. Pemonopoli dapat menghasilkan jumlah output yang rendah, berkualitas buruk tapi menjualnya dengan harga yang tinggi. Tidak ada tekanan untuk melakukannya, kecuali diregulasi oleh pemerintah. Jika itu terjadi, itu hanya menguntungkan perusahaan dan merugikan konsumen.
Konversi surplus konsumen. Dengan mendiskriminasi harga, pemonopoli mengkonversi surplus konsumen menjadi miliknya.
Memang, pemonopoli menghasilkan efisiensi alokatif (total surplus adalah maksimum). Tapi, itu harus dapat menerapkan diskriminasi harga derajat pertama.
Dengan begitu, total surplus akan sama dengan surplus produsen. Tapi, itu sulit dilakukan didunia nyata.
X-inefficiency. Pemonopoli enggan menetapkan harga pada biaya rata-rata minimum karena tidak ada insentif untuk melakukannya. Maksud saya, tidak ada tekanan kompetitif atau regulasi untuk memaksanya untuk mencapai biaya rata-rata minimum.
Rent-seeking. Pemonopoli berusaha untuk dominasinya dan memunculkan biaya-biaya seperti lobi dan hukum untuk mempertahankan hak istimewanya.