Contents
Apa itu: Sektor bisnis (business sector) adalah pelaku ekonomi swasta berurusan dengan memproduksi barang atau menyediakan jasa. Itu termasuk semua bisnis, mulai dari kecil hingga raksasa, di seluruh industri. Bersama dengan sektor rumah tangga, itu membentuk sektor swasta. Dan jika kita menambahkannya dengan sektor pemerintah dan sektor eksternal, mereka membentuk sektor makroekonomi.
Bisnis berperan penting di pasar produk dan di pasar faktor (pasar input). Mereka bertindak sebagai pemasok dan menjual barang dan jasa di pasar produk kepada pelaku ekonomi lainnya. Sementara itu, mereka bertindak sebagai pembeli di pasar faktor seperti pasar bahan baku dan pasar tenaga kerja.
Sektor bisnis seringkali berevolusi selama perkembangan ekonomi. Pada tahap awal, perekonomian mengandalkan sumber daya alam. Sehingga, sebagian besar bisnis beroperasi untuk mengekstraksi sumber daya alam dan mengolahnya menjadi produk sederhana. Kemudian, seiring dengan kemajuan teknologi, manufaktur mendominasi sektor bisnis. Kemudian, bisnis di sektor jasa berkembang pesat dan kontribusi outputnya mendominasi.
Apa peran sektor bisnis dalam ekonomi?
Ekonom membagi pelaku ekonomi menjadi tiga sektor, yaitu:
- Sektor rumah tangga
- Sektor bisnis
- Sektor pemerintah
Selain ketiganya, ada juga sektor eksternal. Meskipun demikian, itu pada dasarnya juga terdiri dari ketiga sektor di atas.
Sektor rumah tangga ditambah sektor bisnis membentuk sektor swasta. Kedua sektor berperan secara berlawanan di pasar produk dan di pasar faktor. Di pasar produk, rumah tangga berperan sebagai pembeli. Sedangkan, di pasar faktor, mereka berperan sebagai penjual atau pemasok. Sebaliknya, bisnis berperan sebagai pemasok di pasar produk dan sebagai pembeli di pasar faktor.
Beberapa bisnis menghasilkan barang. Output mereka mewakili produk berwujud di mana kita bisa melihat dan menyentuhnya. Beberapa mungkin hanya mengekstraksi sumber daya alam – seperti menambang mineral dan menanam tanaman dan sayuran – menjadi bahan baku atau untuk dikonsumsi langsung. Yang lain mengolah bahan baku menjadi output, yang mana bisa berupa barang setengah jadi atau barang jadi.
Sementara itu, beberapa bisnis menyediakan jasa. Tidak seperti barang, jasa tidak bisa kita lihat atau sentuh, melainkan hanya bisa kita rasakan manfaatnya. Jasa mereka mungkin adalah terkait dengan keuangan seperti yang asuransi, bank dan dana pensiun berikan. Atau, mereka menyediakan jasa lainnya seperti transportasi, perhotelan, pendidikan, dan ritel.
Investasi modal dalam permintaan agregat
Bisnis menghasilkan barang dan jasa dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi. Mereka secara umum adalah berorientasi laba. Sehingga, ketika permintaan terhadap produk mereka meningkat, mereka akan berusaha untuk meningkatkan produksi. Mereka akan mengoperasikan fasilitas produksi mendekati kapasitas penuh. Jika tingkat utilisasi kapasitas sudah tinggi dan permintaan tetap kuat, mereka mulai berinvestasi di barang modal untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Bisnis berinvestasi di barang modal misalnya dengan membeli mesin dan peralatan. Atau mereka mendirikan pabrik baru. Investasi semacam itu memungkinkan mereka menghasilkan lebih banyak output.
Investasi modal mungkin dibiayai melalui sumber internal, yakni dari laba ditahan. Tapi, seringkali itu, tidak cukup. Sehingga, bisnis biasanya akan mengumpulkan dana dari sumber eksternal, misalnya dengan menerbitkan saham atau surat utang.
Investasi bisnis memainkan peranan penting dalam perekonomian. Bersama dengan konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah dan ekspor neto, itu membentuk permintaan agregat.
- Permintaan agregat = Konsumsi rumah tangga + Investasi bisnis + Pengeluaran pemerintah + Ekspor neto
Permintaan agregat mewakili total pengeluaran oleh pelaku ekonomi. Itu akan sama dengan pendapatan agregat dan output agregat, sebagaimana ekonom jelaskan dalam model aliran melingkar. Untuk mengukur angka-angka agregat tersebut, ekonom mengenalkan produk domestik bruto (PDB) sebagai ukuran untuk mewakili output agregat.
Kontribusi investasi modal terhadap pertumbuhan ekonomi
PDB adalah statistik utama untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Sehingga, jika kita ingin mengetahui berapa persen perekonomian tumbuh, kita dapat menghitungnya dari perubahan waktu ke waktu dalam PDB, secara spesifik, PDB riil.
Sebagai item dalam permintaan agregat, investasi bisnis menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Ketika investasi modal meningkat, permintaan agregat meningkat, merangsang ekonomi untuk tumbuh lebih tinggi. Sebaliknya, jika investasi menurun, itu dapat menyebabkan ekonomi melambat.
Selain itu, investasi modal juga berperan dalam pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Itu berkontribusi pada stok modal terakumulasi di perekonomian. Sehingga, ketika stok modal meningkat – misalnya mesin-mesin produksi bertambah, perekonomian memiliki kapasitas yang lebih tinggi untuk menghasilkan output.
Dalam kasus ini, kita tidak hanya memperhitungkan berapa banyak uang yang dihabiskan oleh bisnis (investasi bruto). Tapi, kita juga harus memperhitungkan depresiasi, yakni manfaat ekonomi yang hilang dari aset modal saat ini karena masalah seperti aus. Dalam ilmu ekonomi, kita menyebut depresiasi tersebut sebagai capital consumption allowance.
Selisih antara investasi bruto dengan capital consumption allowance disebut dengan investasi neto. Dengan demikian, stok modal di dalam perekonomian meningkat hanya jika investasi bersih adalah positif. Itu memungkinkan perekonomian memiliki kapasitas produksi yang lebih tinggi dan karena itu, meningkatkan output potensial.
Fluktuasi dalam PDB
PDB memasukkan investasi persediaan (perubahan dalam persediaan) ketika menghitung investasi bisnis. Berbeda dari investasi dalam barang modal, investasi persediaan sangat fluktuatif dan sangat dipengaruhi oleh siklus bisnis.
Bisnis biasanya akan mengubah tingkat persediaan mereka sesaat sebelum perekonomian berubah arah. Karena alasan ini, ekonom menganggap investasi persediaan menyumbang volatilitas output dan fluktuasi jangka pendek dalam PDB.
Misalnya, selama perekonomian pulih dan sedang menuju ekspansi, investasi modal seringkali tidak langsung meningkat. Bisnis akan berhati-hati dan berusaha memanfaatkan sumber daya yang ada untuk memenuhi peningkatan permintaan. Sehingga, mereka mengoptimalkan kapasitas yang ada sambil membangun tingkat persediaan. Jika permintaan semakin kuat dan perekonomian menuju ekspansi, mereka akan akan meningkatkan belanja modal.
Sebaliknya, selama awal kontraksi sebelum menuju resesi, bisnis akan menurunkan laju produksi. Mereka mulai meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan penjualan dengan melikuidasi persediaan yang ada. Mereka mungkin tidak langsung menghentikan investasi modal. Melainkan, mereka mungkin membatalkan pesanan barang modal berat tapi masih membeli peralatan ringan, terutama untuk mendukung efisiensi.
Siapa pemilik sektor bisnis?
Ekonomi komando memiliki struktur kepemilikan yang berbeda dari ekonomi pasar bebas atas sektor bisnis. Di bawah ekonomi komando, pemerintah mengontrol penuh perekonomian. Pemerintah pusat membuat semua keputusan ekonomi dan menguasai tanah dan alat-alat produksi. Selain itu, pemerintah juga menetapkan harga dan produksi.
Sebaliknya, ekonomi pasar bebas mengandalkan sektor swasta untuk beroperasi. Kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi diakui. Penawaran dan permintaan memandu menentukan harga dan karena itu, memandu perekonomian untuk beroperasi. Dan sektor bisnis beroperasi secara bebas tanpa campur tangan pemerintah.
Kemudian, sekarang ini, perekonomian modern menggabungkan kedua sistem, disebut dengan sistem ekonomi campuran. Sektor pemerintah dan sektor swasta mengoperasikan perekonomian.
Di beberapa negara seperti China, perekonomian mereka cenderung mengarah pada ekonomi komando di mana pemerintah memiliki kekuasaan yang besar meski membolehkan sektor swasta untuk beroperasi mencari keuntungan.
Sebaliknya, beberapa negara lain – seperti Amerika Serikat dan Inggris – cenderung mengarah ke perekonomian pasar bebas. Sektor swasta berperan secara lebih signifikan terhadap perekonomian, memungkinkan perusahaan raksasa multinasional seperti Google, Facebook, Amazon, berkembang pesat.
Di bawah perekonomian campuran, pemilik akhir sektor bisnis adalah sektor rumah tangga. Kita mungkin berpikir, bukankah beberapa perusahaan juga menguasai perusahaan lain dengan menjadi pemegang saham utama?
Iya, memang, jika kita melihat dalam laporan keuangan, sebuah perusahaan mungkin memiliki saham mayoritas di perusahaan lain. Tapi, jika kita menelusurinya ke rantai pemegang saham terakhir, kita akhirnya akan menemukan pemegang saham pada akhirnya adalah pengusaha, yang mana berasal dari sektor rumah tangga.
Apa saja jenis bisnis di sektor bisnis?
Berbagai jenis bisnis beroperasi di sektor bisnis dengan skala operasi yang berbeda, mulai dari bisnis kecil hingga bisnis besar. Dalam klasifikasi umum, mereka biasanya mencakup:
- Perusahaan terbatas
- Kemitraan
- Perusahaan perseorangan
Perusahaan terbatas
Perusahaan terbatas adalah badan hukum tunggal dan memisahkan dari pemiliknya. Pemilik memiliki kewajiban terbatas, sebatas pada kepemilikan saham mereka di perusahaan. Sehingga, mereka tidak bertanggung jawab atas kewajiban perusahaan. Dan ketika perusahaan bangkrut, mereka mungkin hanya kehilangan sebesar investasi mereka di perusahaan tanpa kehilangan aset pribadi. Itu karena mereka tidak memiliki kewajiban secara pribadi terhadap utang perusahaan.
Perusahaan terbatas mengeluarkan saham yang dapat ditransfer, sehingga memungkinkan pemilik untuk berubah. Beberapa mungkin ditawarkan melalui penawaran umum di bursa efek – kita menyebutnya sebagai perusahaan terbatas publik (public limited company) atau perusahaan tercatat (listed company). Yang lain mungkin tidak melakukannya – disebut dengan perusahaan terbatas swasta (private limited company).
Perusahaan terbatas dikenakan pajak berganda. Pemerintah memungut pajak atas penghasilan perusahaan. Selain itu, pemerintah juga mengenakan pajak penghasilan kepada pemilik. Sehingga, jika perusahaan membayarkan dividen ke pemilik, itu menimbulkan kewajiban pajak, meskipun pemerintah telah memungut pajak di tingkat perusahaan.
Kemitraan
Dalam sebuah kemitraan, dua orang atau lebih – disebut dengan mitra – berbagi sumber daya, kepemilikan dan keuntungan atas bisnis. Mereka juga berbagi tanggung jawab dalam mengelola perusahaan.
Tidak seperti perusahaan, kemitraan tidak dikenakan pajak atas laba. Mereka hanya dikenakan pajak ketika keuntungan dibayarkan kepada mitra.
Kemitraan mungkin adalah kemitraan terbatas (limited partnership) di mana mitra memiliki tanggung jawab terbatas atau kemitraan umum (general partnership) di mana mitra memiliki tanggung jawab tidak terbatas. Variasinya bisa berupa Limited Liability Partnership (LLP), dan Limited Liability Limited Partnership (LLLP).
Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah struktur paling sederhana. Bisnis memiliki satu pemilik, di mana keduanya tidak dianggap sebagai entitas yang terpisah secara hukum. Sehingga, pemilik tidak hanya bertanggung jawab penuh secara pribadi atas operasi. Tapi, mereka juga bertanggung jawab atas semua kewajiban bisnis yang timbul karena mereka memiliki kewajiban tidak terbatas. Akibatnya, jika bisnis memiliki utang, mereka mungkin kehilangan aset pribadi untuk melunasi utang bisnis.
Fungsi bisnis biasanya belum diatur secara terpisah. Sehingga, pemilik mengelola semua area fungsional, dibantu oleh beberapa karyawan.
Selain itu, perusahaan perseorangan beroperasi pada skala yang terbatas. Umumnya, mereka adalah bisnis kecil dengan sedikit karyawan dan biasanya melayani pasar lokal.