Contents
Apa itu: Struktur organisasi informal (informal organizational structure) adalah struktur organisasi tanpa melibatkan pedoman tertulis untuk beroperasi melainkan berdasarkan norma-norma dan sistem yang dikembangkan oleh anggota. Jadi, tidak ada aturan, prosedur, dan rantai komando resmi dan tertulis. Jika organisasi formal menuangkan strukturnya ke dalam bagan organisasi, itu tidak dengan organisasi informal.
Mengapa struktur organisasi informal penting?
Struktur informal seringkali berkembang di bawah organisasi formal seperti di perusahaan. Mereka berkembang melalui interaksi sehari-hari antara anggota organisasi, yang mana yang sering muncul berdasarkan hubungan interpersonal dan kepentingan bersama.
Struktur organisasi informal penting karena beberapa alasan. Pertama, anggota memiliki kesempatan untuk membangun ikatan kuat dengan rekan mereka. Itu meningkatkan kohesi antar mereka, membuat mereka bisa berkolaborasi lebih efektif untuk mencapai tujuan.
Selain itu, ikatan semacam itu meningkatkan moral mereka. Sehingga, mereka seringkali bisa berkinerja lebih baik jika mereka memiliki hubungan baik di pekerjaan.
Kedua, struktur informal memungkinkan anggota tetap terinformasi. Komunikasi dan informasi mengalir secara cepat diantara anggota. Itu menyediakan jalur komunikasi yang efektif bagi mereka. Sehingga, mereka memiliki lebih banyak kendali atas lingkungan mereka.
Ketiga, kepuasan adalah alasan lainnya. Anggota adalah makhluk sosial. Mereka membutuhkan orang lain untuk berkembang dan bertahan hidup. Mereka tidak bisa hidup sendiri. Dan, struktur organisasi informal memberikan kesempatan bagi mereka untuk memuaskan kebutuhan sosial tersebut.
Bagaimana struktur organisasi informal berkembang?
Organisasi informal di sebuah perusahaan berkembang karena karyawan saling berinteraksi satu sama lain. Misalnya, mereka tidak seratus persen membahas pekerjaan. Melainkan, mereka mungkin mengasosiasikan diri satu sama lain secara sosial.
Misalnya, mereka mungkin membentuk kelompok-kelompok kecil karena memiliki kepentingan yang sama, misalnya terkait hobi. Akhirnya, itu mengarah pada kebersamaan dan hubungan informal, di luar yang dikembangkan oleh perusahaan.
Dengan kata lain, organisasi informal dibentuk secara spontan oleh anggota. Itu kontras dengan organisasi formal, yang mana dibuat dengan sengaja oleh manajemen puncak.
Dalam kasus lain, karyawan bekerja bersama dan menemukan cara baru untuk melakukan hal-hal secara lebih mudah dan menghemat waktu mereka. Mereka seringkali di luar apa yang bisa dikembangkan melalui struktur formal. Sehingga, mereka lebih mudah bekerja dengan struktur informal.
Apa saja karakteristik struktur organisasi informal?
Pembentukan. Struktur informal muncul dari hubungan pribadi dan interaksi sosial di tempat kerja. Mereka terbentuk secara tidak terencana atau resmi sebagaimana struktur formal oleh manajemen puncak.
Struktur organisasi. Organisasi tidak memiliki struktur atau saluran komunikasi yang didefinisikan dengan jelas. Sehingga, interaksi dapat sepenuhnya acak dengan komunikasi mengalir secara independen. Karena itu, tidak ada bagan organisasi.
Tujuan. Anggota mungkin tidak memiliki visi dan misi secara tertulis sebagaimana yang dimiliki oleh perusahaan. Tapi, mereka mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama.
Kekuasaan. Pemimpin kelompok, disebut pemimpin informal, sering kali dihasilkan dari karakteristik pribadi, bukan penunjukan resmi. Mereka memiliki kekuatan untuk memimpin dan mengarahkan anggota mencapai tujuan bersama, meski tanpa gelar kepemimpinan resmi.
Aturan dan prosedur resmi. Organisasi beroperasi dengan dipandu oleh norma-norma sosial, bukan oleh aturan-aturan yang ditetapkan sebagaimana struktur formal. Hubungan mereka mengalir begitu saja, sehingga tidak ada aturan tertulis atau standar untuk itu.
Selain itu, kepatuhan dan kontrol tidak melalui imbalan finansial atau hukuman. Tapi, itu melalui pengusiran. Mereka yang menyimpang diancam untuk dikeluarkan dari organisasi.
Ikatan hubungan. Hubungan tiap anggota bisa sangat lama. Bahkan, itu bisa bertahan meski anggota telah meninggalkan perusahaan.
Apa saja kelebihan struktur organisasi informal?
Organisasi informal seringkali terbentuk di luar struktur resmi perusahaan. Itu berkontribusi penting untuk memuaskan kebutuhan sosial karyawan seperti persahabatan, cinta, dan dukungan.
Selain itu, ikatan yang terbentuk bisa memperkuat hubungan dan kolaborasi di dalam perusahaan. Mereka mengembangkan rasa memiliki satu sama lain. Sehingga, mereka bisa lebih bersinergi untuk mencapai tujuan perusahaan.
Keuntungan lain dari struktur organisasi informal adalah:
Komunikasi yang cepat. Komunikasi tidak perlu mengikuti rantai komando. Melainkan, itu mengalir begitu saja. Sehingga, itu bisa jauh lebih cepat daripada yang dapat dilakukan di organisasi formal.
Pemecahan masalah lebih cepat. Misalnya, karyawan mungkin berkumpul setelah jam kerja normal. Mereka mendiskusikan pekerjaan mereka dan masalah non-pekerjaan lainnya. Mereka saling memberikan umpan balik konstruktif dan mencarikan solusi satu sama lain. Sehingga, mereka bisa menyelesaikannya sendiri tanpa menunggu instruksi dari atasan mereka.
Lebih adaptif. Manajemen bisa mendapatkan dukungan yang lebih tinggi ketika, misalnya mengenalkan perubahan melalui target atau strategi baru, yang mana membutuhkan karyawan untuk beradaptasi. Dan mendekati kelompok-kelompok informal di dalam perusahaan penting untuk mengurangi resistensi diantara karyawan.
Lebih banyak kreatifitas. Karyawan lebih bebas untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan kreativitas dan ide mereka. Itu mungkin sulit di struktur formal karena kesempatan yang lebih sedikit, kemungkinan hukuman atau pesimis akibat ditolak oleh atasan mereka.
Apa saja kekurangan struktur organisasi informal?
Sulit bertahan. Organisasi informal mudah dibentuk tapi juga mudah bubar. Misalnya, ketika pemimpin keluar, ada kekosongan. Dan, itu bisa menyebabkan organisasi bubar karena orang yang menggantikan tidak memiliki kualitas yang sama.
Konflik antarpribadi dan antarkelompok. Ketidakcocokan seringkali muncul antar anggota maupun terhadap kelompok organisasi lainnya. Itu bisa memperburuk hubungan interpersonal, mengakibatkan kekacauan di dalam perusahaan.
Kerja yang tidak sistematis. Tidak ada struktur resmi. Organisasi tidak membagi peran, wewenang, tanggung jawab dan tugas ke dalam beberapa unit. Sehingga, itu lebih tidak terkoordinasi.
Kontrol yang rendah. Tidak ada aturan resmi atau cara untuk mengikat kepatuhan anggota. Itu tidak mengandalkan dorongan penghargaan atau hukuman. Sehingga, sulit untuk mengelola dan mengontrol organisasi.
Informasi negatif. Rumor dan informasi menyesatkan seringkali lebih cepat menyebar melalui struktur organisasi informal.
Lebih mementingkan kepentingan individu. Meskipun, anggota memiliki kepentingan bersama. Tapi, itu kurang penting daripada kepentingan individu. Dan, tidak ada kewajiban bagi anggota untuk mencapai kepentingan bersama di atas kepentingan individu.
Bacaan selanjutnya
- Struktur Organisasi: Mengapa Penting dan Apa Saja Jenisnya
- Struktur Organisasi Tinggi: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Datar: Karakteristik, Keuntungan, Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Hierarki: Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi: Keuntungan dan Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Produk: Keuntungan dan Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Wilayah: Keuntungan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Pelanggan: Keuntungan, Kerugian
- Struktur Matriks: Cara Kerja, Keunggulan, Kelemahan
- Struktur Organisasi Horizontal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Vertikal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Organisasi Shamrock: Cara Kerja, Keunggulan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Proyek: Keunggulan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Terpusat: Faktor Penentu, Keunggulan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Terdesentralisasi: Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Formal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Informal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Multidivisi: Pentingnya, Cara Kerja, Pro, Kontra