• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Sumber daya manusia

Struktur Organisasi Vertikal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan

Diupdate pada May 16, 2022 · Oleh: Ahmad Nasrudin Tag: Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Vertikal Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
You are here: Home / Manajemen / Sumber daya manusia / Struktur Organisasi Vertikal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan

Apa itu: Struktur organisasi vertikal (vertical organizational structure) adalah struktur organisasi dengan banyak hirarki manajerial. Organisasi melibatkan banyak lapisan menengah sebagai perantara antara manajemen teratas dan manajemen terbawah. Rantai komando adalah panjang, dimana masing-masing manajer memiliki lebih sedikit anak buah daripada di bawah struktur horizontal.

Advertisement

Keputusan harus mengalir melalui banyak lapisan manajerial, dan karena itu seringkali lambat. Begitu juga, komunikasi harus melewati setiap elemen dalam rantai komando. Selain membutuhkan waktu lama, pesan dan informasi mungkin terdistorsi selama melalui lapisan tersebut.

Namun demikian, struktur vertikal memungkinkan organisasi yang terstruktur dengan baik. Perusahaan membagi peran dan tanggung jawab dan mendistribusikannya ke banyak lapisan. Selain itu, perusahan juga mendeskripsikan fungsi pekerjaan di dalam perusahaan, memungkinkan masing-masing orang untuk berspesialisasi.

Di mana struktur organisasi vertikal banyak di adopsi?

Struktur vertikal adalah pendekatan logis untuk perusahaan besar. Mereka memiliki organisasi yang besar dengan banyak karyawan. Selain itu, operasi juga kompleks. Sehinga, mereka membutuhkan lebih banyak lapisan manajerial untuk mengawasi dan berbagi peran dalam mengelola perusahaan.

Perusahan dengan struktur vertikal mungkin mengatur organisasi mereka berdasarkan produk atau fungsi. Misalnya, sebuah pemanufaktur mobil membagi organisasi mereka berdasarkan lini produk: truk, mobil listrik dan mobil berpenumpang. Atau, mereka membagi operasi menjadi beberapa departemen seperti operasi, keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia.

Di masing-masing lini produk atau departemen, perusahaan memiliki beberapa lapisan manajerial. Ambil departemen keuangan sebagai contoh. Jabatan di departemen tersebut mungkin secara berturut-turut, dari yang paling ke atas ke paling bawah: 

  • Direktur keuangan
  • Vice president
  • Kepala divisi keuangan
  • Manajer
  • Assistant manager

Apa saja karakteristik struktur organisasi vertikal?

Memiliki banyak lapisan manajerial adalah karakteristik utama struktur organisasi vertikal. Perusahaan merekrut banyak manajer menengah. Misalnya, jabatan di perusahan mungkin melibatkan direktur, vice president, kepala divisi, manajer, dan assistant manager. Karakteristik lain dari struktur organisasi vertikal adalah:

  • Otoritas adalah terpusat di mana semakin tinggi posisi, semakin besar kekuasaan.
  • Pengambilan keputusan tertinggi terkonsentrasi pada manajemen level atas.
  • Rantai komando yang panjang mulai dari yang manajemen terbawah hingga manajemen teratas di mana masing-masing tingkat otoritas yang berbeda.
  • Rentang kendali adalah sempit di mana setiap manajer memiliki sedikit bawahan.
  • Kontrol terhadap bawahan adalah ketat dan mengharuskan mereka patuh terhadap peraturan dan prosedur yang berlaku.
  • Jalur komunikasi adalah panjang karena harus melalui banyak lapisan.
  • Organisasi cenderung birokratis karena melibatkan banyak pengawasan dan aturan.
  • Level bawah menerima lebih sedikit otonomi dan delegasi dalam mengatur pekerjaan dan mengambil keputusan.

Apa saja kelebihan struktur organisasi vertikal?

Operasi lebih tertata dengan baik adalah keuntungan utama struktur vertikal. Perusahaan mendeskripsikan pekerjaan dan fungsi di dalam organisasi secara spesifik. Pembagian semacam itu mengarah pada spesialisasi, di mana orang-orang bisa fokus pada area khusus. Akhirnya, itu memungkinkan perusahaan untuk mengelola organisasi besar secara efektif. Keuntungan lain dari struktur organisasi vertikal adalah:

Advertisement

Produktivitas lebih tinggi. Spesialisasi memungkinkan setiap orang bisa dengan cepat menjadi ahli di area kerja mereka. Mereka bisa menjadi lebih mahir dengan belajar sambil melakukan dan pelatihan. Di sisi lain, perusahan juga bisa lebih mudah untuk menetapkan prioritas dalam mengembangkan sumber daya manusia mereka.

Lebih banyak peluang promosi. Perusahaan memiliki banyak posisi untuk diisi. Karyawan yang termotivasi dengan karir melihatnya sebagai peluang bagus untuk mengembangkan karir dan profesionalisme mereka di masa depan. Mereka termotivasi untuk berkinerja terbaik untuk mendapatkan promosi. Selain itu, mereka mungkin enggan untuk beralih ke perusahaan lain.

Operasi lebih terkontrol. Perusahaan mengatur organisasi melalui membagi fungsi pekerjaan secara spesifik dan mendorong ketaatan terhadap aturan, kebijakan dan prosedur.  Sehingga, penyimpangan lebih kecil kemungkinannya untuk terjadi.

Distribusi beban kerja lebih baik. Perusahan membagi operasi menjadi beberapa tugas spesifik dan mendistribusikannya ke karyawan. Sehingga, mereka kecil kemungkinan untuk mendapatkan tugas atau peran ganda. 

Kontrol lebih ketat. Pengawasan adalah lebih ketat karena setiap manajer memiliki bawahan yang terbatas. Selain itu, mereka bisa memberikan lebih banyak dukungan kepada bawahan karena bisa lebih dekat.

Apa saja kekurangan struktur organisasi vertikal?

Biaya yang tinggi adalah kekurangan utama struktur vertikal. Perusahan harus merekrut lebih banyak manajer menengah, yang mana seringkali berbiaya mahal. Mereka harus menghabiskan lebih banyak uang untuk menggaji dan menawarkan tunjangan, yang mana lebih tinggi daripada posisi staf. Kerugian lain dari struktur organisasi vertikal adalah:

Komunikasi yang kurang efektif. Pesan harus melalui rantai komando yang panjang. Selain lambat, itu mungkin juga menyebabkan informasi terdistorsi selama melalui rantai komando tersebut.

Keputusan yang lambat. Ketika manajemen puncak harus mengambil keputusan tentang operasi di tingkat terbawah, prosesnya bisa memakan waktu karena harus melalui banyak lapisan manajerial. Selain itu, ketika keputusan telah dibuat, implementasinya juga bisa berlangsung lama. Instruksi harus melalui lapisan yang sama dan harus melewati banyak tingkat. 

Advertisement

Sebaliknya, jika bawahan diberi wewenang, sebagaimana di bawah struktur horizontal, keputusan lebih cepat karena mereka lebih dekat dengan sumber masalah.

Kepuasan kerja yang rendah. Meski spesialisasi kerja memungkinkan karyawan lebih produktif karena area kerja mereka lebih spesifik. Tapi, karena manajer tidak memberi lebih banyak otonomi, kepuasan kerja mereka mungkin rendah. Mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengaktualisasikan diri dan mengontrol pekerjaan mereka. Mereka harus melakukan tugas secara monoton dan berulang, membuat mereka kehilangan motivasi.

Lebih birokratis. Organisasi meminta karyawan untuk mematuhi aturan dan prosedur secara ketat. Selain itu, lapisan manajerial yang banyak dan sistem pengawasan yang ketat membuat perusahan lebih birokratis.

Kurang fleksibel. Perusahan mungkin sulit beradaptasi dengan perubahan di lingkungan bisnis secara cepat. Birokratis dan pengambilan keputusan yang lambat adalah diantara penyebabnya.

Bacaan selanjutnya

  • Struktur Organisasi: Mengapa Penting dan Apa Saja Jenisnya
  • Struktur Organisasi Tinggi: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
  • Struktur Organisasi Datar: Karakteristik, Keuntungan, Kerugian
  • Struktur Organisasi Berdasarkan Hierarki: Kelebihan, Kekurangan
  • Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi: Keuntungan dan Kerugian
  • Struktur Organisasi Berdasarkan Produk: Keuntungan dan Kerugian
  • Struktur Organisasi Berdasarkan Wilayah: Keuntungan dan Kelemahan
  • Struktur Organisasi Berdasarkan Pelanggan: Keuntungan, Kerugian
  • Struktur Matriks: Cara Kerja, Keunggulan, Kelemahan 
  • Struktur Organisasi Horizontal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
  • Struktur Organisasi Vertikal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
  • Organisasi Shamrock: Cara Kerja, Keunggulan dan Kelemahan
  • Struktur Organisasi Berdasarkan Proyek: Keunggulan dan Kelemahan
  • Struktur Organisasi Terpusat: Faktor Penentu, Keunggulan, Kekurangan
  • Struktur Organisasi Terdesentralisasi: Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan
  • Struktur Organisasi Formal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
  • Struktur Organisasi Informal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
  • Struktur Multidivisi: Pentingnya, Cara Kerja, Pro, Kontra

Tag: Struktur Organisasi

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan erat dengan pembangunan ekonomi. Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk

Koefisien Gini Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Apa itu: Koefisien Gini adalah (Gini coefficient) statistik ketimpangan ekonomi dalam suatu masyarakat. Ini memberitahu

Indeks Pembangunan Manusia Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Indeks Pembangunan Manusia: Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Apa itu: Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) adalah sebuah indikator yang memberitahu anda perkembangan

Advertisement

Keinginan Definisi dan Contoh

Keinginan: Definisi dan Contoh

Apa itu: Keinginan (wants) adalah harapan untuk memiliki atau memenuhi sesuatu. Jika kita menginginkan suatu barang,

Kebutuhan Definisi Contoh Jenis

Kebutuhan: Definisi, Contoh, Jenis

Apa itu: Kebutuhan (needs) berarti memerlukan (requiring) sesuatu karena itu esensial. Misalnya, kita membutuhkan

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan yang dihadapi pengusaha bisa sangat bervariasi. Itu tergantung pada bisnis apa yang akan mereka jalan dan

Modal Ventura Cara Kerjanya, Caranya Menghasilkan Uang, Horizon Investasi

Modal Ventura: Cara Kerjanya, Caranya Menghasilkan Uang, Horizon Investasi

Apa itu: Modal ventura (venture capital) adalah modal yang diinvestasikan ke dalam perusahaan baru, startup atau

Leveraged Buyout (LBO) Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target 

Leveraged Buyout (LBO): Cara Kerja, Pembiayaan, Kriteria Target 

Apa itu: Leveraged buyout (LBO) adalah sebuah akuisisi dengan utang diandalkan untuk membiayai pembelian. Strategi ini

Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta

Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta

Struktur organisasi ekuitas swasta biasanya adalah Limited Partnership (LP) atau Limited Liability Company (LLC). Di

Primary Sidebar

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Advertisement

TERBARU

  • Struktur dan Biaya Ekuitas Swasta
  • Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies
  • Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka
  • Darimana Sumber Keunggulan Komparatif?
  • Tiga Injeksi Dalam Ekonomi
  • Tiga Pertanyaan Dasar Ekonomi dan Alokasi Sumber Daya

POPULER

  • Disintermediasi
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Bagaimana kebijakan fiskal dapat mempengaruhi permintaan agregat?
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Cara Kebijakan Moneter Mempengaruhi Permintaan Agregat dan Perekonomian

Footer

CARI

POPULER

  • Disintermediasi
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Bagaimana kebijakan fiskal dapat mempengaruhi permintaan agregat?
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami