Contents
Apa itu: Struktur organisasi tinggi (tall organizational structure), singkatnya struktur tinggi, adalah struktur organisasi dengan banyak lapisan manajerial. Ini adalah struktur piramida dengan banyak manajer tingkat menengah. Rantai komando panjang. Sehingga, komunikasi dan pengambilan keputusan harus melalui banyak lapisan manajerial. Kita menjumpai struktur ini pada perusahaan besar, Tesco adalah contoh bagus. Disebut dengan struktur hirarkis atau struktur piramida.
Perusahaan besar memiliki operasi yang kompleks. Organisasi berukuran besar dan membutuhkan struktur yang tinggi untuk efektif. Mereka membutuhkan lebih banyak manajer untuk mengawasi dan mengontrol operasi sehari-hari. Mereka cenderung memiliki lebih sedikit karyawan yang melapor ke masing-masing manajer. Sehingga, manajer dapat memberikan pengawasan yang lebih besar.
Peran manajerial yang lebih terdistribusi adalah keuntungan struktur tinggi. Itu juga memungkinkan lebih banyak kontrol atas operasi bisnis. Tapi, pengambilan keputusan dan komunikasi seringkali berjalan lambat karena harus mengalir melalui banyak lapisan manajerial. Selain itu, lebih sedikit peluang untuk delegasi dan otonomi kepada level yang lebih bawah, berpotensi mengurangi kepuasan kerja.
Apa saja karakteristik struktur organisasi tinggi?
Struktur organisasi tinggi memiliki banyak tingkat hirarki dan melibatkan rantai komando panjang. Misalnya, posisi manajerial di dalam sebuah perusahaan mungkin melibatkan vice president, senior manager, manajer, assistant manager, dan supervisor. Supervisor melapor ke asisten manajer, yang mana kemudian akan melapor ke manajer.
Ketika kita menggambarkan posisi-posisi tersebut ke dalam sebuah diagram organisasi, itu akan membentuk sebuah piramida. Manajer atas memiliki lebih banyak manajer tengah sebagai bawahan, yang mana masing-masing membawahi beberapa manajer level bawah.
Secara umum, struktur organisasi tinggi memiliki karakteristik berikut:
- Banyak lapisan manajerial dalam struktur organisasi
- Struktur piramida untuk mewakili otoritas, kontrol, dan komunikasi
- Lebih birokratis dengan peduli dengan prosedur dan lebih sedikit otonomi
- Otoritas yang berjenjang dengan posisi paling atas memegang kekuasaan tertinggi
- Rentang kendali yang sempit di mana manajer membawahi lebih sedikit bawahan
- Rantai komando dan komunikasi yang panjang karena harus melalui banyak lapisan
Perbedaan dengan struktur datar
Struktur datar adalah kebalikan dari struktur tinggi. Itu melibatkan lebih sedikit lapisan manajerial. Misalnya, perusahaan mungkin tidak melibatkan posisi senior manager dan assistant manager. Sehingga, struktur mereka hanya mencakup vice president, manajer, dan supervisor. Sehingga, supervisor akan bertanggung jawab kepada manajer, yang mana nantinya akan melapor ke vice president.
Karena melibatkan lebih sedikit lapisan manajerial, pengambilan keputusan dan komunikasi akan lebih cepat daripada di struktur tinggi. Selain itu, manajer memiliki rentang kendali yang lebar. Mereka memiliki banyak bawahan untuk diawasi. Sehinga, beban kerja mereka lebih berat daripada di struktur tinggi. Akhirnya, mereka kemungkinan akan memberi bawahan lebih banyak delegasi dan otonomi untuk mengatur dan membuat keputusan tentang area kerja mereka.
Kemudian, apakah struktur datar lebih baik daripada struktur tinggi? Belum tentu. Ukuran organisasi adalah diantara faktor yang perlu kita lihat.
Organisasi besar cenderung lebih kompleks dan melibatkan banyak orang untuk diawasi. Ketika manajer mengawasi banyak bawahan, itu tidak hanya membuat beban kerja mereka menjadi kompleks. Tapi, itu juga membuat kontrol terhadap organisasi juga lemah. Misalnya, manajer lalai. Dan karyawan mungkin mengambil mengambil inisiatif pribadi, tanpa persetujuan manajer.
Singkat cerita, struktur datar di perusahaan besar membuat organisasi menjadi tidak efektif. Mereka tidak terorganisir dengan baik untuk mencapai tujuan, membuat mereka sulit untuk mengejar pertumbuhan.
Apa saja kelebihan struktur organisasi tinggi?
Perusahaan dengan struktur organisasi tinggi memiliki lebih banyak kontrol atas operasi. Masing-masing lapisan manajerial harus mengawasi sedikit bawahan. Sehingga, manajer bisa memberikan lebih banyak arahan kepada bawahan. Dalam beberapa kasus, itu memberi rasa aman bagi bawahan dengan mengurangi potensi mereka melakukan kesalahan dalam melakukan pekerjaan. Dengan demikian, itu mengurangi kemungkinan mereka mendapatkan hukuman.
Kemudian, pengawasan dan kontrol yang lebih ketat juga bermanfaat ketika perusahaan memiliki orang-orang baru. Mereka mungkin kurang terampil dan membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi. Sehingga, perusahaan dapat mendorong manajer untuk membimbing dan mengarahkan mereka mereka untuk efektif dalam bekerja. Inilah sebabnya mengapa sebagian besar pabrik dan perusahaan lain yang menggunakan pekerja berketerampilan rendah lebih memilih struktur tinggi.
Keuntungan lain dari struktur organisasi tinggi adalah:
Peran yang terdistribusi
Peran dan tanggung jawab di dalam organisasi terdistribusi ke lebih banyak lapisan manajerial. Perusahaan mendefinisikan secara spesifik peran dan otoritas mereka. Sehingga, itu mengurangi beban pengambilan keputusan pada manajemen yang lebih senior.
Selain itu, pembagian tersebut mengurangi kebingungan di dalam mengambil keputusan atau bertanggung jawab. Perusahaan menjelaskan siapa yang berwenang untuk mengambil keputusan tertentu. Bawahan juga memahami kepada siapa mereka harus bertanggung jawab dan melapor.
Lebih banyak spesialisasi
Perusahaan menspesifikkan deskripsi pekerjaan untuk masing-masing posisi. Itu mengarah pada spesialisasi pekerjaan. Sehingga, tumpang tindih pekerjaan atau peran ganda lebih kecil untuk terjadi di dalam perusahaan.
Selain itu, spesialisasi memungkinkan karyawan menjadi lebih mahir pada area spesifik mereka. Mereka bisa lebih produktif dengan belajar sambil melakukan atau mengikuti program pelatihan spesifik.
Lebih banyak kesempatan promosi
Perusahaan memiliki lapisan manajerial yang banyak, mencerminkan lebih banyak kesempatan untuk promosi. Karyawan melihat banyak peluang untuk mengejar karir yang lebih tinggi. Sehingga, mereka yang berorientasi karir menjadi lebih termotivasi.
Jenjang karir yang jelas juga membuat perusahan lebih mudah untuk merancang program pelatihan dan pengembangan yang sesuai. Akhirnya, manajemen sumber daya manusia mereka menjadi lebih terencana dengan baik.
Lebih banyak dukungan
Manajer mengawasi lebih sedikit bawahan. Sehingga, mereka bisa menjalin hubungan yang lebih personal dengan bawahan. Akhirnya, mereka bisa memberikan lebih banyak dukungan untuk membuat bawahan (dan unit mereka) sukses.
Dan, itu adalah kondisi ideal di mana manajer mendorong bawahan untuk sukses sebagai cara mereka untuk mencapai posisi yang lebih tinggi. Tapi, realitanya seringkali tidak berjalan seperti itu.
Apa saja kekurangan struktur organisasi tinggi
Struktur tinggi memang memungkinkan kontrol yang lebih besar terhadap organisasi. Tapi, itu juga datang dengan beberapa kelemahan. Biaya adalah kelemahan pertama. Perusahaan harus mempekerjakan banyak manajer menengah, yang mana seringkali mahal. Akibatnya, mereka harus mengeluarkan banyak uang untuk membayar gaji dan tunjangan, yang mana semakin besar seiring dengan level yang lebih tinggi.
Selain biaya yang lebih tinggi, kelemahan lainnya dari struktur organisasi tinggi adalah:
Kurang fleksibel
Setiap keputusan dan komunikasi harus melalui banyak lapisan manajerial. Misalnya, ketika masalah muncul di lapisan bawah, pesan harus melalui rantai yang panjang untuk diambil keputusan. Akibatnya, pengambilan keputusan dan respon menjadi lebih lambat karena prosesnya yang lebih lama.
Begitu juga, ketika manajer atas telah mengambil keputusan, instruksi harus melalui lapisan yang sama hingga menuju level terbawah untuk implementasi. Akibatnya, keputusan datang terlambat. Dan, masalah mungkin telah menjadi semakin akut.
Itu semua membuat perusahan kurang fleksibel dalam merespon perubahan dalam lingkungan bisnis. Ketika pasar menjadi semakin kompetitif, mereka bisa dalam bahaya besar. Daya saing mereka hancur karena organisasi mereka tidak cepat untuk beradaptasi.
Kepuasan kerja yang rendah
Manajer terlalu dekat dengan bawahan. Bagi beberapa karyawan, itu mungkin menguntungkan mereka karena bisa mendapatkan dukungan yang lebih baik.
Tapi, adakalanya manajer mereka tidak sebaik yang mereka ekspektasikan. Alih-alih mendukung dan memberdayakan mereka, manajer mungkin mengadopsi pendekatan yang lebih keras dengan mengawasi dan mengontrol mereka secara ketat.
Akibatnya, itu bisa memunculkan masalah. Karyawan stress dan kepuasan kerja mereka rendah. Apa yang mereka lakukan selalu diawasi ketat. Akhirnya, mereka kurang bersemangat untuk bekerja.
Otonomi dan delegasi yang lebih sedikit
Manajer memiliki lebih sedikit bawahan. Sehingga, mereka kemungkinan akan memberikan lebih sedikit delegasi dan otonomi kepada bawahan, tidak seperti di struktur datar. Sebagai hasilnya, bawahan tidak memiliki kebebasan untuk mengatur dan mengontrol pekerjaan mereka.
Manajer lebih mungkin untuk mengontrol dan mengawasi ketat bawahan alih-alih mempercayai dan memberdayakan bawahan mereka. Mereka menginginkan bawahan lebih taat atas perintah mereka.
Lebih sedikit kreatifitas
Kontrol dan fleksibilitas yang rendah dalam pekerjaan membuat karyawan sulit untuk berkembang dan merealisasikan ide mereka. Jadi, mereka hanya menunggu perintah dan mengerjakan apa yang diperintahkan.
Akibatnya, bawahan sulit untuk menjadi lebih kreatif dan untuk mengeluarkan kemampuan terbaik mereka. Lebih sedikit kreatifitas bisa mengarah pada lebih sedikit inovasi di dalam perusahaan.
Komunikasi yang tidak efektif
Pesan harus melalui beberapa lapisan manajer. Itu memunculkan dua masalah. Pertama, aliran komunikasi lebih panjang. Sehingga, pesan memakan waktu lama untuk sampai ke orang yang dituju.
Kedua, pesan terdistorsi. Selama melalui lapisan dalam rantai komunikasi, pesan lebih mungkin mengalami reduksi. Dalam kasus spesifik, misalnya, informasi yang tidak menguntungkan kemungkinan tidak akan sampai ke manajer paling atas. Sebagai hasilnya, komunikasi menjadi kurang efektif bukan hanya karena butuh waktu yang lama tapi juga distorsi pesan.
Bacaan selanjutnya
- Struktur Organisasi: Mengapa Penting dan Apa Saja Jenisnya
- Struktur Organisasi Tinggi: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Datar: Karakteristik, Keuntungan, Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Hierarki: Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi: Keuntungan dan Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Produk: Keuntungan dan Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Wilayah: Keuntungan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Pelanggan: Keuntungan, Kerugian
- Struktur Matriks: Cara Kerja, Keunggulan, Kelemahan
- Struktur Organisasi Horizontal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Vertikal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Organisasi Shamrock: Cara Kerja, Keunggulan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Proyek: Keunggulan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Terpusat: Faktor Penentu, Keunggulan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Terdesentralisasi: Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Formal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Informal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Multidivisi: Pentingnya, Cara Kerja, Pro, Kontra