Contents
Apa itu: Struktur organisasi berdasarkan produk (organizational structure by product) adalah adalah struktur organisasi di mana perusahaan mengaturnya berdasarkan apa yang mereka jual. Masing-masing produk akan berada di bawah divisi yang berbeda. Mereka beroperasi secara independen dan memiliki fungsi bisnis individual yang lengkap seperti produksi, pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia.
Struktur ini memungkinkan perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif di pasar masing-masing produk. Masing-masing divisi memiliki otonomi mengalokasikan sumber daya dan menetapkan strategi yang tepat, sesuai dengan dengan kondisi pasar spesifik mereka. Dan, otonomi tersebut juga membuat mereka bisa cepat merespon perubahan di pasar mereka dan mengadaptasi strategi.
Tapi, struktur ini memiliki kelemahan utama, yakni pekerjaan dan fungsi bisnis yang terduplikasi. Dan karenanya, itu mengkonsumsi sumber daya yang lebih banyak dan biaya. Selain itu, adakalanya, kesuksesan di satu lini produk mengkanibalisasi lini lainnya.
Perusahaan mana yang umumnya mengadopsi struktur organisasi berdasarkan produk?
Struktur ini umum untuk perusahaan dengan portofolio produk seperti konglomerat. Bisnis mereka terdiversifikasi ke dalam beberapa lini produk, di mana masing-masing menargetkan pasar yang berbeda. Dan, masing-masing lini beroperasi secara independen melalui divisi atau unit bisnsi. Lebih jauh, setiap divisi mengalokasikan dan memprioritaskan sumber daya sesuai dengan strategi yang diadopsi masing-masing.
Dengan mengelola lini produk secara terpisah, setiap divisi bisa mengejar strategi keunggulan kompetitif spesifik, disesuaikan dengan pasar masing-masing. Pengaturan ini menjadi krusial karena masing-masing lini membutuhkan pengetahuan yang lebih khusus. Sehingga, dengan mengadaptasi strategi sesuai dengan masing-masing pasar, perusahaan lebih mungkin sukses di masing-masing pasar.
Kemudian, ketika lingkungan bisnis berubah, masing-masing divisi bisa dengan cepat mengambil tindakan. Akhirnya, mereka bisa beradaptasi dengan lingkungan bisnis secara lebih efektif dibandingkan ketika berada di bawah pengelolaan terpusat.
Bagaimana cara kerja struktur organisasi berdasarkan produk?
Memiliki beragam produk dan masing-masing berproduksi dalam skala besar seringkali membutuhkan pendekatan yang spesifik untuk sukses. Itu karena masing-masing memiliki ancaman dan peluang pasar yang berbeda, sehingga membutuhkan strategi bersaing yang berbeda. Sebaliknya, jika dikelola di bawah organisasi tunggal, manajemen mungkin sulit untuk menentukan prioritas.
Dan, menstrukturkan organisasi berdasarkan produk adalah pilihan. Bagaimana perusahaan melakukannya? Mari kita ambil perusahan mobil sebagai contoh.
Katakanlah perusahaan tersebut memiliki tiga lini produk:
- Mobil berpenumpang
- Mobil komersial
- Mobil listrik
Alih-alih memproduksi ketiga lini dalam satu organisasi, perusahaan mengaturnya dengan membagi organisasi ke dalam tiga divisi. Setiap bagian hanya berurusan dengan satu lini produk. Dan masing-masing beroperasi secara independen dan memiliki fungsi bisnis individual.
Ambil mobil berpenumpang sebagai contoh. Divisi ini memiliki fungsi bisnis seperti operasi, pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan. Dengan kata lain, mereka mengoperasikan dan bertanggung jawab atas segala hal yang dibutuhkan untuk sukses, termasuk membeli bahan baku, memproduksi, merekrut karyawan, menjual produk dan menghasilkan keuntungan. Itu juga berlaku untuk dua lini bisnis lainnya.
Apa saja keuntungan struktur organisasi berdasarkan produk?
Struktur organisasi berdasarkan produk ideal untuk perusahaan dengan banyak produk. Itu memungkinkan mereka fokus dan bersaing secara efektif. Akhirnya, mereka mencapai keunggulan kompetitif di masing-masing lini produk. Dan, mereka bisa tumbuh dan menghasilkan lebih banyak uang.
Selain itu, keuntungan lain dari struktur organisasi berdasarkan produk adalah:
Diversifikasi. Perusahaan bisa menghasilkan keuntungan dari lini produk berbeda. Dan, ketika satu lini mengalami kerugian, mereka bisa mengharapkan keuntungan dari lini lainnya. Akhirnya, secara total, keuntungan mereka tidak jatuh.
Spesialisasi. Masing-masing divisi fokus pada lini spesifik mereka, memungkinkan pengelolaan yang lebih efektif daripada mengelola banyak lini produk dalam satu manajemen. Begitu juga, keahlian spesifik karyawan bisa diarahkan untuk masing-masing lini. Itu memungkinkan karyawan untuk mempelajari keterampilan baru dan memperoleh keahlian di bidang khusus.
Transfer pengetahuan. Struktur ini memungkinkan organisasi memperluas pengetahuan atau keahlian. Meski masing-masing divisi fokus pada satu lini produk, tapi mereka bisa mentransfer praktik terbaik antar mereka. Akhirnya, itu menunjang kesuksesan perusahaan secara keseluruhan.
Fleksibel. Perusahaan memberi otonomi kepada masing-masing divisi untuk mengatur operasi dan mengembangkan strategi. Sehingga, mereka merespons perubahan pasar dengan lebih fleksibel dan cepat. Selain itu, ini mempersingkat siklus pengembangan, membuat perusahaan dapat membawa produk ke pasar lebih cepat untuk mengalahkan persaingan.
Persaingan yang positif. Masing-masing divisi akan berusaha untuk mengejar keuntungan yang tinggi demi berkontribusi lebih besar terhadap perusahaan. Itu akhirnya mendorong persaingan yang positif di antara mereka.
Apa saja kerugian struktur organisasi berdasarkan produk?
Sumber daya dan fungsi yang terduplikasi adalah kerugian utama struktur ini. Misalnya, perusahaan harus merekrut tim pemasaran yang berbeda untuk setiap divisi. Begitu juga dengan pengadaan bahan baku, produksi dan keuangan, masing-masing harus dilakukan secara terpisah.
Kerugian lain dari struktur organisasi berdasarkan produk adalah:
Biaya tinggi. Duplikasi mengarah pada biaya yang lebih besar. Dalam beberapa kasus, mungkin lebih efisien untuk menyatukan fungsi bisnis tertentu, memungkinkan perusahaan untuk mencapai skala ekonomi yang lebih tinggi.
Ambil membeli peralatan kantor sebagai contoh. Masing-masing divisi membeli secara terpisah dan mereka mungkin tidak memperoleh diskon dari pemasok. Sebaliknya, ketika itu dilakukan secara terpusat, perusahaan bisa mencapai skala ekonomi pembelian dengan mendapatkan lebih banyak diskon.
Kanibalisasi. Sukses di satu lini mungkin mengkanibalisasi lini lainnya. Misalnya, dalam contoh pemanufaktur mobil di atas, ketika divisi mobil listrik sukses, itu mungkin mengancam divisi mobil berpenumpang karena keduanya menargetkan pasar yang sama. Artinya, ketika lebih banyak mobil listrik terjual, itu berarti lebih sedikit mobil berpenumpang yang terjual karena pelanggan beralih ke mobil listrik.
Kehilangan kendali. Perusahaan pusat memberikan otonomi yang luas kepada divisi, yang mana pada akhirnya, bisa kehilangan kendali terhadap mereka. Dan, setiap divisi lebih mengejar tujuan masing-masing daripada tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Bacaan selanjutnya
- Struktur Organisasi: Mengapa Penting dan Apa Saja Jenisnya
- Struktur Organisasi Tinggi: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Datar: Karakteristik, Keuntungan, Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Hierarki: Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi: Keuntungan dan Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Produk: Keuntungan dan Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Wilayah: Keuntungan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Pelanggan: Keuntungan, Kerugian
- Struktur Matriks: Cara Kerja, Keunggulan, Kelemahan
- Struktur Organisasi Horizontal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Vertikal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Organisasi Shamrock: Cara Kerja, Keunggulan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Proyek: Keunggulan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Terpusat: Faktor Penentu, Keunggulan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Terdesentralisasi: Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Formal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Informal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Multidivisi: Pentingnya, Cara Kerja, Pro, Kontra