Contents
Apa itu: Struktur organisasi berdasarkan hirarki (organizational structure by hierarchy) atau secara singkat, struktur hirarki adalah pengaturan organisasi di mana perusahaan memiliki rantai komando yang panjang. Perusahaan memiliki banyak manajer menengah, yang mana menjembatani manajemen tingkat atas hingga karyawan. Itu adalah model tradisional untuk merepresentasikan struktur organisasi. Kadang, kita menyebut model ini dengan struktur tinggi.
Rantai komando terbagi ke dalam beberapa lapisan. Dan, itu akan semakin lebar ketika bergerak ke bawah di sepanjang bagan organisasi. Misalnya, manajer puncak berada di posisi paling atas. Di bawahnya ada manajer menengah, manajer bawah dan karyawan. Otoritas mengalir dari atas ke bawah. Dan, manajer puncak memegang memegang otoritas tertinggi. Perusahaan mendefinisikan dengan jelas peran dan sifat hubungan mereka.
Di mana struktur organisasi berdasarkan hirarki umum diadopsi?
Struktur organisasi secara umum meliputi dua kategori: struktur datar dan struktur hierarkis. Mana yang lebih tepat bisa bervariasi antar perusahaan tergantung pada faktor seperti sifat bisnis dan ukuran organisasi mereka. Dan, masing-masing struktur memiliki kelebihan dan kekurangan.
Struktur datar umum untuk bisnis kecil dengan organisasi yang kecil dan jumlah karyawan yang sedikit. Mereka tidak memerlukan banyak manajer untuk mengawasi dan mengontrol organisasi. Misalnya, bisnis kecil mungkin hanya terdiri dari pemilik dan karyawan di mana setiap orang melapor dan bertanggung jawab kepada pemilik.
Sebaliknya, struktur hierarkis adalah tipikal untuk perusahan besar dengan skala operasi yang kompleks. Mereka memiliki organisasi yang besar dengan banyak karyawan, bahkan hingga ribuan karyawan. Mereka sangat tergantung pada banyak lapisan manajerial untuk mengawasi dan mengontrol operasi. Mereka saling terhubung dalam sebuah rantai komando dengan tingkat otoritas yang berbeda.
Apa saja karakteristik struktur organisasi berdasarkan hirarki?
Struktur organisasi berdasarkan hirarki memiliki banyak lapisan manajerial. Masing-masing memiliki peran dan otoritas yang berbeda. Kekuatan tertinggi berada di bawah manajer puncak. Dan, semakin rendah level, semakin rendah kekuatan. Karakteristik lain dari struktur hirarkis adalah:
Rantai komando adalah panjang dan melibatkan banyak lapisan manajerial.
- Otoritas di dalam perusahaan adalah berjenjang dengan posisi tertinggi memegang kekuasaan tertinggi.
- Organisasi menggunakan pendekatan top-down dalam pengambilan keputusan, mengalir melalui rantai komando dari atas hingga ke bawah.
- Rentang kendali cenderung lebar di mana masing-masing manajer memiliki lebih sedikit bawahan dibandingkan dengan struktur datar.
- Struktur organisasi akan membentuk sebuah piramida ketika kita gambarkan dalam sebuah bagan.
- Perusahaan mendefinisikan peran dan tanggung jawab untuk setiap level secara jelas.
- Organisasi lebih birokratis dengan otoritas yang terkonsentrasi dan menekankan pada kepatuhan terhadap aturan dan prosedur.
- Delegasi dan otonomi adalah lebih sedikit, membuat bawahan lebih sedikit kesempatan untuk mengatur pekerjaan dan mengambil keputusan.
- Manajer mengontrol ketat bawahan dan mengawasi mereka secara seksama.
Apa saja kelebihan struktur organisasi berdasarkan hirarki?
Struktur hierarkis memungkinkan perusahaan mengatur operasi secara lebih tertata. Itu memfasilitasi mereka untuk beroperasi dalam skala besar dan terus tumbuh di masa depan. Sebaliknya, jika mereka mengandalkan struktur datar, perusahan mungkin sulit untuk tumbuh karena masalah disorganisasi.
Berikut adalah kentungan lain dari struktur organisasi berdsaarkan hirarkis:
Kejelasan tentang peran dan fungsi. Perusahaan mendefinisikan garis wewenang dan pelaporan secara jelas. Sehingga, tidak ada kebingungan dalam mengambil keputusan.
Selain itu, perusahan juga mendeskripsikan secara spesifik fungsi pekerjaan di dalam perusahaan. Itu membuat karyawan memahami dengan jelas tentang peran dan tanggung jawab mereka.
Akuntabilitas. Perusahaan memberikan peran dan tanggung jawab untuk masing-masing lapisan manajerial. Kemudian, perusahaan meminta manajer untuk akuntabel atas tindakan atau keputusan yang mereka buat.
Karir yang lebih prospektif. Perusahaan memiliki banyak posisi untuk ditawarkan, terindikasi dari banyaknya lapisan manajerial yang tersedia. Karyawan melihatnya sebagai peluang besar untuk mendapatkan karir yang lebih tinggi. Akhirnya, mereka bersemangat untuk itu dan berusaha yang terbaik untuk mendapatkan promosi.
Spesialisasi. Perusahaan mengedepankan spesialisasi dengan membagi operasi menjadi beberapa fungsi atau tugas khusus. Itu memberi karyawan kesempatan untuk mengembangkan diri dan menjadi ahli di area mereka.
Beban kerja yang lebih terdistribusi. Spesialisasi dan pembagian peran memungkinkan beban kerja terdistribusi diantara orang-orang di dalam organisasi, disesuaikan dengan kapasitas masing-masing. Itu juga meminimalkan adanya tumpang tindih atau peran ganda di dalam organisasi.
Produktivitas yang tinggi. Spesialisasi memungkinkan karyawan untuk bisa dengan cepat menjadi mahir dalam menjalankan pekerjaan rutin mereka. Mereka bisa belajar sambil melakukan dan mengambil pelatihan yang tepat. Di sisi lain, manajemen bisa lebih mudah dalam memprioritaskan ketika ingin mengembangkan mereka.
Operasi yang lebih terkontrol. Manajer mengawasi ketat bawahan. Mereka mampu melakukan itu karena memiliki sedikit bawahan. Selain itu, perusahaan juga meminta kepatuhan karyawan terhadap aturan dan prosedur. Akhirnya, semua itu mengarah pada operasi yang lebih terkontrol dengan meminimalkan penyimpangan yang mungkin.
Apa saja kekurangan struktur organisasi berdasarkan hirarki?
Meski operasi tertata rapi, perusahan harus merekrut lebih banyak manajer ketika mengadopsi struktur hirarkis. Itu mengkonsumsi biaya. Apalagi, mereka harus membayar dan memberi manajer tunjangan pada biaya yang lebih tinggi daripada yang mereka habiskan ke staf. Kerugian lain dari struktur organisasi berdasarkan hierarki adalah:
Lebih birokratis. Perusahaan mengandalkan banyak lapisan manajerial untuk mengawasi operasi. Selain itu, mereka mengandalkan lebih banyak kepatuhan terhadap aturan dan prosedur, yang mana harus ditaati secara ketat.
Keputusan yang lambat. Setiap keputusan dan instruksi harus melalui rantai komando yang panjang. Itu bisa menjadi masalah jika lingkungan bisnis yang dinamis mengharuskan perusahaan untuk cepat beradaptasi.
Distorsi komunikasi. Komunikasi mengalir melalui rantai komando, yang mana lambat karena harus melalui banyak lapisan. Selain itu, informasi lebih mungkin terdistorsi selama melalui lapisan-lapisan tersebut, membuat pesan tidak efektif.
Inkonsistensi keputusan. Manajemen di tingkat berbeda mungkin mengambil keputusan berbeda satu sama lain. Keputusan yang tidak konsisten tersebut bisa menghambat pekerjaan di dalam perusahaan.
Kurang fleksibel. Perusahaan tidak fleksibel untuk beradaptasi dan bereaksi terhadap ancaman di lingkungan bisnis. Birokrasi, keputusan dan komunikasi yang lambat adalah diantara penyebabnya.
Kepuasan kerja yang rendah. Karyawan memandang pekerjaan mereka sebagai membosankan karena tidak memiliki otonomi. Mereka tidak bisa secara mandiri mengatur dan mengontrol pekerjaan mereka.
Ketegangan hubungan. Kurangnya otonomi bisa mengarah pada ketegangan hubungan antara karyawan-manajer. Karyawan merasa mereka tidak dihargai dan menganggap manajer mengontrol dan mengawasi terlalu ketat.
Bacaan selanjutnya
- Struktur Organisasi: Mengapa Penting dan Apa Saja Jenisnya
- Struktur Organisasi Tinggi: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Datar: Karakteristik, Keuntungan, Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Hierarki: Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi: Keuntungan dan Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Produk: Keuntungan dan Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Wilayah: Keuntungan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Pelanggan: Keuntungan, Kerugian
- Struktur Matriks: Cara Kerja, Keunggulan, Kelemahan
- Struktur Organisasi Horizontal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Vertikal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Organisasi Shamrock: Cara Kerja, Keunggulan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Proyek: Keunggulan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Terpusat: Faktor Penentu, Keunggulan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Terdesentralisasi: Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Formal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Informal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Multidivisi: Pentingnya, Cara Kerja, Pro, Kontra