Contents
Apa itu: Struktur organisasi berdasarkan proyek (project-based organizational structure) adalah struktur organisasi di mana perusahaan mengatur organisasinya di sekitar tim khusus yang bekerja pada proyek tertentu. Dalam model yang sederhana, perusahaan mengambil staf dari setiap departemen, menunjuk dan menempatkan mereka sebagai tim proyek. Mereka kemudian bekerja untuk menyelesaikan tugas yang ditetapkan. Tidak seperti struktur matriks, mereka fokus pada proyek dan tidak melapor pada lebih dari satu bos.
Struktur ini cocok untuk perusahaan dengan proyek-proyek besar dan berjangka jangka pendek di mana mereka ingin mengakomodasi inovasi dan pertumbuhan dengan meluncurkan proyek. Mereka bisa mengalokasikan dan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan lebih baik untuk memenuhi tujuan yang ditetapkan. Keuntungan lainnya adalah mendorong sumber daya manusia mereka lebih fleksibel. Tapi, struktur ini seringkali mengaburkan garis organisasi karena menghilangkan staf dari pekerjaan fungsional mereka.
Bagaimana struktur organisasi berdasarkan proyek bekerja?
Bagaimana organisasi diatur?
Di bawah organisasi berbasis proyek, perusahaan mengandalkan proyek sebagai unit utama dalam menjalankan bisnis. Perusahaan mengintegrasikan semua fungsi bisnis utama perusahaan tanpa ada koordinasi fungsional formal di seluruh lini proyek. Dalam kasus ini, ada eksekutif atau CEO di puncak. Dan, di bawah dia, ada beberapa manajer senior, yang mana secara bersama-sama, membawahi manajer program, yang mana pada akhirnya bertanggung jawab atas proyek-proyek dan timnya (lihat gambar di atas).
Dalam definisi yang luas, ada juga organisasi yang dipimpin proyek (project-led organizations). Tapi, tidak seperti organisasi berbasis proyek, struktur ini masih mengakomodasi fungsi bisnis. Hanya saja, kebutuhan proyek lebih besar daripada pengaruh fungsional ketika dihadapkan pada pengambilan keputusan dan pelaporan ke manajemen senior.
Di bawah struktur ini, seorang manajer proyek akan memimpin tim, yang mana terdiri dari staf dari berbagai departemen. Dia bertanggung jawab atas kualitas proyek secara keseluruhan. Dan, dia memiliki otoritas untuk mengambil keputusan tentang proyek, termasuk dalam memilih staf, menentukan tugas-tugas dan memantau kinerja.
Tim proyek bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas. Mereka menjalankan semua rencana dan melakukan semua pekerjaan. Tidak seperti struktur matriks, di mana individu dalam tim memiliki dua bos: manajer proyek dan manajer fungsional, di bawah struktur ini, mereka bekerja secara langsung untuk manajer proyek.
Di mana struktur organisasi berdasarkan proyek cocok diadopsi?
Struktur ini dapat berguna ketika perusahaan mengembangkan produk baru. Eksekutif merancang beberapa proyek pengembangan dan menunjuk seseorang untuk memimpin.
Dalam kasus lain, proyek mungkin tidak untuk mengembangkan produk baru tapi untuk mempersiapkan ekspansi ke pasar baru. Tim proyek mengidentifikasi pasar potensial untuk dimasuki beserta merancang strategi yang efektif untuk masuk.
Perusahaan yang beroperasi di lingkungan yang dinamis mungkin juga cocok dengan struktur ini. Lingkungan bisnis cepat berubah, membutuhkan mereka untuk terus berinovasi dengan cepat. Mereka mengatur pekerjaan mereka dengan membaginya menjadi berbagai proyek. Tidak seperti struktur fungsional, sebagian besar fungsi bisnis diatur dalam proyek di bawah organisasi berbasis proyek.
Apa saja keunggulan struktur organisasi berdasarkan proyek?
Struktur organisasi berdasarkan proyek penting untuk memastikan perusahaan tetap kompetitif dan dapat mengelola operasi secara efektif. Perusahaan bisa mengembangkan inovasi-inovasi baru dengan meluncurkan proyek-proyek baru. Akhirnya, perusahaan dapat tetap kompetitif dan dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan pasar.
Keuntungan lain struktur organisasi berdasarkan proyek adalah:
Kontrol tim yang lebih besar. Manajer proyek memiliki kontrol lebih besar atas tim. Tidak seperti struktur matriks, tim fokus pada proyek dan tidak melapor pada lebih satu bos. Sehingga, manajer proyek bisa mengawasi mereka dengan baik. Dia memiliki memiliki otoritas langsung atas operasi dan tim proyek. Itu juga membuat fleksibilitas dan waktu respon meningkat.
Sinergi antar karyawan. Struktur ini memfasilitasi individu lintas departemen untuk bekerja bersama sebagai sebuah tim. Mereka bekerja sama untuk menyukseskan proyek, menciptakan budaya tim yang kuat.
Memanfaatkan sumber daya dan kompetensi dengan lebih baik. Perusahaan memaksimalkan pengetahuan dan keterampilan karyawan yang ada. Dan, bagi karyawan, mereka bisa mengaktualisasikan kemampuan terbaik mereka ke proyek.
Karena perusahaan meluncurkan proyek hanya jika itu esensial, bisa kita katakan, struktur ini memungkinkan mereka untuk mengalokasikan sumber daya fisik dan karyawan pada upaya yang paling bermanfaat bagi mereka.
Efisiensi pekerjaan. Struktur ini mempermudah dalam menjadwalkan dan mengatur pekerjaan dengan sumber daya khusus. Tim bekerja secara khusus untuk proyek.
Meningkatkan kompetensi. Anggota tim saling berkontribusi pengetahuan dan keterampilan yang berbeda. Itu menciptakan ruang untuk pembelajaran lintas fungsi dan transfer pengetahuan. Selain itu, mereka juga mendapatkan keahlian baru dalam menghadapi tantangan baru dan yang muncul selama proyek berjalan.
Apa saja kelemahan struktur organisasi berdasarkan proyek?
Kelemahan struktur berbasis proyek adalah mengaburkan garis organisasi. Struktur ini secara efektif menghilangkan staf dari pekerjaan fungsional mereka. Ketika ditunjuk sebagai tim, mereka meninggalkan pekerjaan lama dan fokus pada proyek.
Kelemahan lain dari struktur organisasi berdasarkan proyek adalah:
Biaya yang tinggi. Proyek mungkin hanya memenuhi tujuan spesifik perusahaan bukan tujuan organisasi secara keseluruhan. Sehingga, mengalokasikan sumber daya dan staf untuk mengerjakan satu proyek bisa memunculkan biaya implisit yang tinggi karena tidak memenuhi tujuan yang lebih luas. Karena alasan ini, organisasi proyek biasanya diterapkan hanya untuk proyek-proyek besar dan berjangka pendek.
Tidak segera efektif. Tim terdiri dari staf dengan berbagai latar belakang dan keterampilan fungsional. Akibatnya, misalnya, hambatan komunikasi muncul. Sehingga, transfer pengetahuan mungkin menjadi masalah.
Mempertaruhkan karir. Karir anggota tim mungkin terancam karena perusahaan terus menunjuk mereka untuk berpindah dari satu proyek ke proyek. Akibatnya, pertumbuhan profesional mereka akan terganggu.
Bacaan selanjutnya
- Struktur Organisasi: Mengapa Penting dan Apa Saja Jenisnya
- Struktur Organisasi Tinggi: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Datar: Karakteristik, Keuntungan, Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Hierarki: Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi: Keuntungan dan Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Produk: Keuntungan dan Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Wilayah: Keuntungan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Pelanggan: Keuntungan, Kerugian
- Struktur Matriks: Cara Kerja, Keunggulan, Kelemahan
- Struktur Organisasi Horizontal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Vertikal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Organisasi Shamrock: Cara Kerja, Keunggulan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Proyek: Keunggulan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Terpusat: Faktor Penentu, Keunggulan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Terdesentralisasi: Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Formal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Informal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Multidivisi: Pentingnya, Cara Kerja, Pro, Kontra