Contents
Apa itu: Organisasi Shamrock adalah sebuah model organisasi dengan tiga kelompok tenaga kerja dan membentuk seperti daun shamrock. Ketiganya memiliki tubuh utama dan terhubung, membentuk satu kesatuan.
Model ini, meski cenderung teoritis, bisa menjadi pertimbangan ketika mengelola sumber daya manusia dengan mempertimbangkan efektivitas organisasi dan biaya. Manajemen dapat mengelompokkan dan memberi motivasi dan penghargaan sesuai dengan kelompok mereka di dalam organisasi.
Apa saja tiga kelompok karyawan dalam organisasi shamrock?
Charles Handy, akademisi dan pakar manajemen, menciptakan istilah ini dalam bukunya “The Age of Unreason”. Dia berargumen pengayaan pekerjaan sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan karyawan alih-alih mengawasi mereka seperti di bawah struktur tinggi.
Handy percaya sebagian besar pekerjaan adalah pekerjaan kontrak atau jangka pendek alih-alih pekerjaan seumur hidup. Sehingga, alih-alih merekrut semua karyawan sebagai pekerja permanen, dia menyarankan untuk mengontrakkan pekerjaan kurang esensial kepada orang-orang spesialis, yang mana dapat bekerja lebih produktif dan efisien. Dia kemudian membagi karyawan di dalam organisasi menjadi tiga kelompok:
- Pekerja inti
- Pekerja kontrak
- Pekerja temporer
Ketiga kelompok tersebut memiliki harapan yang berbeda. Mereka juga harus dikelola dan diberi penghargaan secara berbeda. Misalnya, hanya pekerja inti yang menikmati kompensasi dan fasilitas layaknya pekerjaan tetap tradisional.
Kemudian, kadang-kadang, kelompok keempat dimasukkan ke dalam model. Mereka adalah pelanggan. Tapi, itu hanya berlaku pada beberapa perusahaan. Mereka dimasukkan ke dalam model hanya jika mereka dianggap melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu, yang mana seharusnya dilakukan oleh perusahaan. Ambil toko furniture seperti IKEA sebagai contoh. Ketika anda membeli furnitur, anda mungkin harus merakit bagian-bagian sebelum anda bisa menggunakannya. Merakit seharusnya menjadi pekerjaan perusahaan tersebut karena anda sebenarnya membeli furniture utuh. Tapi, itu anda lakukan sendiri karena perusahaan menjualnya tanpa dirakit.
Pekerja inti
Pekerja inti mewakili kelompok pertama. Mereka bekerja secara permanen dan mewakili profesional yang sangat terlatih. Mereka membentuk manajemen senior, yang mana menjadi otak dari organisasi. Atau, mereka merupakan spesialis atau pekerja kunci lainnya.
Pekerja inti esensial bagi kelangsungan dan pertumbuhan organisasi. Pengetahuan dan keterampilan mereka menentukan kompetensi inti organisasi. Mereka mengatur dan menentukan apa yang dilakukan perusahaan dan bisnis apa yang dijalankannya. Misalnya, manajer senior mengatur operasi, mendefinisikan tujuan dan sasaran, dan mengembangkan strategi.
Hubungan antar mereka lebih seperti hubungan di antara mitra profesional daripada hubungan antara atasan dan bawahan sebagaimana dalam perusahaan konvensional.
Kemudian, mereka memperoleh gaji sebagai kompensasi. Selain itu, mereka menikmati kontrak permanen karena kehadiran mereka menentukan keberlangsungan hidup organisasi.
Pekerja kontrak
Pekerja kontrak mewakili kelompok (daun) kedua. Mereka mencakup profesional wiraswasta dan kontraktor berdasarkan proyek. Mereka mungkin adalah orang-orang yang pernah bekerja untuk organisasi. Tapi, sekarang, mereka memberikan layanan kontraktual kepada organisasi.
Organisasi mengontrak dan mengalihdayakan pekerjaan ke mereka sehingga dapat berkonsentrasi pada kompetensi intinya.
Pekerja kontrak diikat secara semi-permanen. Karena pekerjaan mereka membawa risiko ketidakamanan bagi organisasi, mereka harus bekerja berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan oleh pekerja inti. Meskipun demikian, mereka memiliki fleksibilitas dan kewenangan pengambilan keputusan untuk menyelesaikan proyek.
Imbalan kepada kelompok ini didasarkan pada kinerja alih-alih gaji seperti pekerja inti. Sehingga, mereka termotivasi untuk memberikan yang terbaik untuk memperoleh imbalan yang sesuai kontrak. Sistem kompensasi ini adalah penting tidak hanya untuk menghemat biaya tapi juga untuk memastikan output kontrak yang berkualitas.
Pekerja temporer
Kelompok ketiga adalah pekerja yang fleksibel. Mereka melakukan pekerjaan rutin yang tidak esensial. Meskipun demikian, mereka tidak terikat kontrak permanen, melainkan bekerja sebagai tenaga kerja paruh waktu atau temporer.
Dan kelompok ini cukup dekat dengan organisasi dan memiliki komitmen terhadapnya. Kedekatan tersebut penting untuk memastikan mereka melakukan pekerjaan dengan standar yang tinggi.
Pekerja temporer memiliki mengalami masa kerja yang singkat. Dan mereka tidak memiliki jalur karir atau ruang lingkup untuk pengembangan di dalam perusahaan. Mereka umumnya memperoleh kompensasi berdasarkan waktu yang mereka habiskan untuk bekerja di organisasi (dibayar per jam).
Apa saja keunggulan dan kelemahan shamrock organization?
Menghemat biaya adalah salah diantara keunggulan organisasi shamrock. Organisasi menempatkan pekerja sesuai dengan peran dan kontribusi mereka terhadap organisasi. Dan mereka dibayar sesuai dengan itu. Misalnya, mereka yang kurang esensial bagi organisasi tidak ditempatkan pada daftar gaji permanen.
Namun demikian, mengatur organisasi dan mengelompokkan pekerjaan bisa menjadi masalah. Biasanya, sulit untuk mendefinisikannya secara jelas. Kelemahan lain dari organisasi shamrock adalah motivasi yang rendah dan kualitas pekerjaan yang buruk karena beberapa pekerja hanya dikontrak atau bekerja secara paruh waktu. Dan mereka tidak memiliki keamanan kerja.
Bacaan selanjutnya
- Struktur Organisasi: Mengapa Penting dan Apa Saja Jenisnya
- Struktur Organisasi Tinggi: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Datar: Karakteristik, Keuntungan, Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Hierarki: Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi: Keuntungan dan Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Produk: Keuntungan dan Kerugian
- Struktur Organisasi Berdasarkan Wilayah: Keuntungan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Pelanggan: Keuntungan, Kerugian
- Struktur Matriks: Cara Kerja, Keunggulan, Kelemahan
- Struktur Organisasi Horizontal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Vertikal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Organisasi Shamrock: Cara Kerja, Keunggulan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Berdasarkan Proyek: Keunggulan dan Kelemahan
- Struktur Organisasi Terpusat: Faktor Penentu, Keunggulan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Terdesentralisasi: Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Formal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Organisasi Informal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
- Struktur Multidivisi: Pentingnya, Cara Kerja, Pro, Kontra