Ketika mempelajari makroekonomi, itu berarti anda menelusuri tentang kerja perekonomian secara keseluruhan. Itu bukan tentang bagaimana seorang individu mengambil keputusan, misalnya tentang konsumsi. Tapi, itu tentang bagaimana semua orang di sebuah negara mengambil keputusan tentang konsumsi.
Makroekonomi mempelajari struktur, tren, dan bagaimana perekonomian berfungsi. Ini tidak membahas perilaku agen ekonomi secara individu sebagaimana dibahas dalam mikroekonomi. Ini juga tidak membahas keputusan ekonomi yang dibuat oleh individu atau perusahaan.
Jika Anda mempelajari disiplin ini, Anda tidak akan menemukan jawaban atas pertanyaan seperti apakah permintaan konsumen akan menurun jika produsen mobil menaikkan harga? Atau, seberapa sensitif harga minyak terhadap perusahaan pupuk?
Apa itu makroekonomi?
Makroekonomi adalah cabang dari ilmu ekonomi selain mikroekonomi. Berbeda dari mikroekonomi, itu mengkaji perekonomian secara keseluruhan. Itu membahas permintaan, penawaran, harga, tapi secara agregat.
Di dalamnya, anda akan mempelajari konsep seperti bagaimana cara mengukur aktivitas ekonomi agregat? Bagaimana itu berfluktuasi dalam jangka pendek? Naik turunnya akan berdampak besar pada kehidupan kita. Itu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan inflasi.
Di sini, anda juga akan mendalami tentang apa yang menentukan pertumbuhan ekonomi? Mengapa negara miskin sumber daya, seperti Korea Selatan, bisa menjadi negara maju?
Selain sektor riil, anda juga akan mendalami tentang uang, tapi, lagi-lagi secara agregat. Itu dapat anda jumpai pada bagian moneter.
Makroekonomi juga membahas bagaimana negara-negara saling berinteraksi. Mengapa krisis di satu negara dapat menjalar ke negara lain? Itu menjadi semakin relevan seiring globalisasi. Perdagangan internasional dan aliran modal telah semakin meningkat. Transaksi-transaksi tersebut, perdagangan dan modal, akan anda temukan pada bagian neraca pembayaran.
Topik Dalam Makroekonomi
- Anggaran Pemerintah
- Apresiasi Mata Uang
- Area Perdagangan Bebas
- Autarki
- Blok Perdagangan
- Defisit Anggaran Siklikal
- Defisit Anggaran Struktural
- Defisit Perdagangan
- Deflasi
- Depresi Ekonomi
- Depresiasi Mata Uang
- Disinflasi
- Distribusi Pendapatan
- Distribusi Pendapatan
- Ekonomi Neoklasik
- Ekspor
- Ekuilibrium Makroekonomi
- Hambatan Non-tarif
- Hambatan Perdagangan
- Hiperinflasi
- Impor
- Indikator Ekonomi
- Inflasi
- Inflasi Dorongan Biaya
- Inflasi Tarikan Permintaan
- Investasi Asing
- Jumlah uang beredar
- Kebijakan Fiskal
- Kebijakan Moneter
- Kebijakan Penghematan
- Kebijakan Sisi Penawaran
- Kebocoran dan Suntikan dalam Aliran Sirkuler Pendapatan
- Keunggulan Absolut
- Keunggulan Komparatif
- Kontraksi Ekonomi
- Kontrol Aliran Modal
- Krisis Ekonomi
- Krisis Mata Uang
- Kuota Impor
- Mata Uang
- Mazhab Ekonomi Austria
- Model Aliran Sirkuler Pendapatan
- Model Harrod-Domar
- Neraca Perdagangan
- Nilai Tukar Dalam Ekonomi
- Nilai Tukar Spot
- Output agregat
- Pasar Bersama
- Pasar Dana Pinjaman
- PDB nominal
- PDB Potensial
- PDB Riil
- Pembangunan Ekonomi
- Pembatasan Perdagangan
- Penawaran Agregat
- Pendapatan Agregat
- Pendapatan Nasional Bruto
- Pendapatan Pemerintah
- Pengangguran Friksional
- Pengangguran Siklis
- Pengangguran Struktural
- Pengangguran Sukarela
- Pengangguran Tersembunyi
- Pengeluaran Agregat
- Pengeluaran Otonom
- Pengeluaran Pemerintah
- Perangkap Likuiditas
- Perdagangan Internasional
- Perekonomian Tertutup
- Perjanjian Perdagangan Regional
- Permintaan Agregat
- Pertumbuhan Ekonomi
- Produk Domestik Bruto (PDB)
- Produk Nasional Bruto
- Proteksi Perdagangan
- Proteksi Perdagangan
- Resesi Ekonomi
- Sekolah Pemikiran Monetaris
- Sektor Makroekonomi
- Serikat Ekonomi
- Serikat Pabean
- Siklus Bisnis
- Siklus Bisnis
- Sistem Nilai Tukar
- Surplus Perdagangan
- Tabungan Nasional
- Tarif Impor
- Term of Trade
- Tingkat Inflasi
- Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
- Tingkat Pengangguran
- Uang
- Uang Fiat
- Utang Nasional
- Utang Negara
- Utang Pemerintah